Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
ini yang berjudul “Produk herbal daun sambiloto”.
Penulis menyadari bahwa MAKALAH ini masih jauh dari kata “sempurna”, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang
sebesar-sebesar-Nya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita , Amin.

Unaaha, 05 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................. iii
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................iv
C. TUJUAN PENULISAN ..........................................................................................................iv
BAB 11 PEMBAHASAN ................................................................................................................... v
A. Pengertian daun sambiloto ...................................................................................................... v
B. Klasifikasi tanaman sambiloto ................................................................................................ v
C. Manfaat daun sambiloto .........................................................................................................vi
BAB 111 PENUTUP ........................................................................................................................ vii
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ vii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... viii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sambiloto ( Andrographis paniculata Nees.) ialah tumbuhan semusim yang


termasuk dalam famili Acanthaceae. Sambiloto ialah herba tegak, tumbuh secara
alami di daerah dataran rendah hingga ketinggian ± 1600 m dpl. Sambiloto
tergolong tanaman terna (perdu) yang tumbuh di berbagai habitat, seperti pinggiran
sawah, kebun, atau hutan.

Komponen utama sambiloto adalah andrographolide yang berguna sebagai


bahan obat. Disamping itu, daun sambiloto mengandung saponin, falvonoid,
alkaloid dan tanin. Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun dan batang
adalah laktone, panikulin, kalmegin dan hablur kuning yang memiliki rasa pahit.
Secara tradisional sambiloto telah dipergunakan untuk pengobatan akibat gigitan
ular atau serangga, demam, disentri, rematik, tuberculosis, infeksi pencernaan, dan
lain-lain. Sambiloto juga dimanfaatkan untuk antimikroba/antibakteri, anti sesak
napas dan untuk memperbaiki fungsi hati (Yusron et al, 2005). Mengingat
kandungan dan fungsi tanaman tersebut, saat ini sambiloto banyak diteliti untuk
dikembangkan sebagai bahan baku obat modern, diantaranya pemanfaatan
sambiloto sebagai obat HIV dan anti kanker.

Dewasa ini masyarakat cenderung mengkonsumsi obat secara alami yaitu


berasal dari tanaman. Hal tersebut disebabkan obat yang berasal dari tanaman
mempunyai efek samping (side effect) lebih kecil dibandingkan obat berasal dari
bahan kimia dan harga lebih terjangkau oleh masyarakat.

Semua bagian tanaman sambiloto, seperti daun, batang, bunga dan akar,
terasa sangat pahit jika dimakan atau direbus untuk diminum. Rasa pahit itu
disebabkan oleh adanya senyawa andrographolid yang banyak terdapat di dalam
tanaman sambiloto, terutama bagian daun dan batangnya. Dari penelitian terdahulu
kadar senyawa andrographolid di daun sebesar2,5 – 4,8% dari berat keringnya
(Prapanza dan Marianto, 2003).

Tumbuhan sambiloto sebagai bahan obat tradisional makin diminati,


sehingga permintaan terus meningkat. Namun hingga sekarang sebagian besar
kebutuhan sambiloto masih mengandalkan pasokan alam, yaitu dari tumbuhan yang
tumbuh liar (Pujiasmanto, 2008).
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud sambiloto?
2. Bagaimanakah klasifikasi tanaman sambiloto?
3. Apa sajakah manfaat dari daun sambiloto?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian sambiloto.
2. Mengetahui klasifikasi tanaman sambiloto.
3. Mengetahui manfaat daun sambiloto.
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Pengertian daun sambiloto


Tumbuhan sambiloto merupakan tumbuhan semusim, dengan tinggi 50-90 cm,
batang yang disertai dengan banyak cabang berbentuk segi empat. Daun tunggal,
bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing,
ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas daun berwarna hijau tua, bagian bawah
daun berwarna hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga tumbuh dari ujung
batang atau ketiak daun, berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda
ungu. Memiliki buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm,
pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji
gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Tumbuhan ini dapat
dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang (Yuniarti 2008).
B. Klasifikasi tanaman sambiloto

Klasifikasi tanaman sambiloto adalah sebagai berikut:

 Kingdom : Plantae
 Sub-kingdom : Tracheobionta
 Superdivisio : Spermahopyta
 Divisio : Magnoliopyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Asteridae
 Ordo : Scrophulariales
 Familia : Acanthaceae
 Genus : Andrographis
 Species : Andrograpis paiculata Ness.
C. Manfaat daun sambiloto
Secara empiris sambiloto dapat menyebuhkan penyakit serta gejala penyakit,
antara lain:
a. Darah tinggi
Ramuan: daun sebanyak 5-7 lembar disedu, diminum sehari 3 kali
b. Kanker paru

Ramuan: daun segar (50 gram) direbus dengan 4 gelas air. Tunggu hasil rebusan
hingga menjadi 2 gelas. Hasil rebusan disaring, diminum sehari 3 kali.

c. Diare

Ramuan: daun sambiloto (15 gram) direbus, hasil rebusan diminum 2 kali
sehari.

d. Thypus

Ramuan: daun segar sambiloto (10-15 lembar) direbus, ditambah madu


secukupnya, diminum 3 kali sehari.

e. Kencing nanah

Ramuan: setengah genggam daun diminum direbus dengan 4 gelas air. Tunggu
hasil rebusan hingga 2 gelas. Hasil rebusan disaring, diminum 3 kali sehari.

f. Meningkatkan daya tahan tubuh bagi penderita HIV/AIDS


BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah tumbuhan khas daerah teropis


yang dapat tumbuh dimana saja. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan liar yang
biasanya tumbuh dikebun terbuka. Daun sambiloto ini mengandung senyawa
andrographolide. Senyawa ini terasa pahit, tapi memiliki sifat melindungi hati.
Penilitian membuktikan bahwa senyawa ini mampu melindungi hati dari efek
negatif galaktosamin dan parasetamol. Senyawa ini juga berperan besar dalam
menurunkan enzim CDK4 sehingga menekan pertumbuhan sel kangker.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/357255536/MAKALAH-SAMBILOTO.

https://id.scribd.com/document/389177982/TANAMAN-SAMBILOTO-5

Anda mungkin juga menyukai