Anda di halaman 1dari 76

KEPERAWATAN

PROFESIONAL

Ns. Eka Saputra. S.Kep


ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN

Latar belakang perlunya Hukum:


1. Manusia dilahirkan ke dunia sebagai pribadi dan sekaligus
sebagai mahluk sosial
2. Sebagai mahluk pribadi masing masing mempunyai emosi,
ego dan nafsu dan sebagai mahluk sosial manusia tidak
dapat hidup sendiri
3. Manusia harus hidup bersama membentuk suatu
masyarakat
4. Sebelum adanya hukum, maka manusia berbuat
sekehendak hatinya dan yang berlaku adalah hukum rimba
5. Tidak adanya hukum, maka kehidupan tidak akan lama,
dapat berakhir dengan kepunahan
6. Sebagai mahluk sosial sering terjadi pertentangan
pendapat atau pertikaian
7. Agar manusia dapat hidup harmonis diperlukan peraturan
dan norma prilaku
Pengertian Hukum:
 Norma yang mengatur hubungan kemsyarakatan
 Undang undang, peraturan atau adat istiadat yang secara
resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa,
pemerintah atau otoritas

Fungsi Hukum :
1. Aturan/pedoman dalam perikehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyrakat
2. Memberikan jaminan ketertiban, keamanan dan
perlindungan hukum
3. Memberikan jaminan memperoleh keadilan dan kepastian
hukum bagi setiap orang
Sifat Hukum :
 Mengikat / sebagai instruksi kepada pemerintah, lain lain
penyelengara negara, lembaga masyarakat dan setiap orang/
warga negara

Sumber Hukum:
1. Pancasila
a. Sebagai dasar negara
b. Sebagai jiwa dan pandangan hidup bangsa Indonesia
c. Sebagai sumber dari segala sumber hukum

2. Undang Undang Dasar 1945


a. Menciptakan pokok pokok pikiran (Pancasila)
b. Memuat aturan aturan pokok
c. Sebagai sumber hukum maka peraturan perundang
undangan tidak boleh bertentangan dengan UUD 45
d. UUD 45 jg berfungsi sebagai alat kontrol
Pembagian Hukum :
1. Hukum Sipil ( Privat )
 Mengatur hubungan antara satu orang dengan orang
lain, dengan menitik beratkan pada kepentingan
perorangan
 Meliputi hukum perdata dan hukum dagang
 Diatur pada Kitap Undang Undang Hukum Sipil
(KUHS), meliputi hukum perorangan, hukum keluarga,
hukum kekayaan dan hukum warisan

2. Hukum Publik ( Hukum Negara )


 Mengatur hubungan antara negara
 Meliputi : hukum tata negara, hukum adm negara,
hukum pidana, hukum internasional
 Diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana
(KUHP)
Hukum Kesehatan

1. Perkembangan Hukum Kesehatan di Indonesia


a. Tahun 1950 : hubungan Health Providers dan Health
Receiver bersifat hubungan
Patermalistik

b. Kemudian :
 Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
 Kemajuan teknologi kedokteran/kesehatan yang
makin canggih
 Hubungan pemberi dan penerima jasa pelayanan
kesehatan menjadi hubungan otonom, relasi, atau
sejajar dimana pemakai jasa pelayanan makin
menyadari hak dan kewajibannya
c. Ilmu Kedokteran Kehakiman ( Forensic Medicine )
membantu penegk hukum melalui Visum et Repertum
atau saksi ahli disidang pengadilan
d. Terbentuk PERHUKI tahun 1983 dan berubah pada
tahun 1987
e. Tahun 1992 telah diundangkan UU RI Nomor: 23
tahun 1992 tentang kesehatan
f. Tahun 2009 UU tersebut di perbaharui melaliu UU RI
Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
g. Adanya Health Akuntability dan Law Akuntability
Pengertian :
1. Hukum Kesehatan :
ad semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung
dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan
penerapannya, serta hak dan kewajibannya baik dari
perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai
penerima palayanan kesehatan dalam segala aspek
organisasi, sarana, pedoman pedoman medik, ilmu
pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber
sumber hukum lainnya

2. Hukum Kedokteran :
ad bagian dari hukum kesehatan yang menyangkut
pelayanan medis ( law of Medicine )
3. Ilmu Kedokteran Kehakiman
ad pengetahuan yang mempergunakan ilmu kesehatan
untuk membantu kalangan hukum dan peradilan
( Medicine of Law )
4. Hukum Keperawatan
Tenaga keperawatan sebagai salah satu tenaga kesehatan
agar dalam memberikan Asuhan Keperawatan selalu
berjalan baik

Sumber Hukum Kesehatan:


1. Perundang Undangan Bidang Kesehatan
a. PP Nomor : 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran
b. PERMENKES Nomor : 575/MENKES/PER/IX/1989
tentang Persetujuan Tindakan Medis/ IC
c PP RI Nomor : 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
d. UU RI Nomor : 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
e. UU RI Nomor : 36 tahun 2009, tentang Kesehatan

2. Peraturan perundang undangan yang terkait dengan


Praktik Asuhan Keperawatan

a. PERMENKES RI Nomor :
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktek Keperawatan
b. PEMENKES RI Nomor :
161/MENKES/PER/I/2010, tentang Register
Tenaga Kesehatan
c. PERMENKES RI Nomor :
1796/MENKES/PER/VIII/2011, tentang Register
Tenaga Kesehatan
d. Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik
Nomor : YM.00.03.2.6.7637 tentang Berlakunya
Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
ASPEK HUKUM REGULASI KEPERAWATAN

Regulasi Keperawatan ( registrasi dan Praktek Keperawatan )


ad kebijakan atau ketentuan yang mengatur profesi
keperawatan dalam melaksanakan tugas profesinya
dan terkait dengan kewajiban dan hak
Syarat :
1. Telah menyelesaikan pendidikan keperawatan
2. Lulus ujian dari badan pendaftaran dengan nilai yang
dapat diterima
3. Diperbaharui setiap 1 – 2 tahaun

Tujuan Regulasi :
1. Memberi perlindungan dan kepeastian hukum kepada
penerima dan pemberi jasa keperawatan
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Praktek Keperawatan :
Tindakan mandiri keperawatan profesional melalui
kerjasama kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawaan sesuai
lingkup wewenang dan tanggung jawab

Asuhan Keperawatan :
Suau proses atau rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada
klien/pasien, pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan

Tujuan Proses Keperawatan :


Untuk memperoleh hasil ASKEP yang bermutu,
efektif,efisien sesuai dengan kebutuhan dan agar
pelaksanaannya dilakukan secara sistimatis, dinamis dan
berkelanjutan
Fungsi Proses Keperawatan :
1. Sebagai pedoman dan bimbingan yang sistimatis dan
ilmiah
2. Memberi ciri profesionalisasi asuhan keperawatan
3. Memberi kebebasan pada klien untuk memperoleh
pelayanan

Asas Proses Keperawatan


1. keterbukaan, Kemitraan dan Kebersamaan
2. Interdependensi
3. Saling menguntungkan
Prilaku dan sikap perawat dalam Proses keperawatan
1. Berprilaku dengan prinsip “6 S”
a. Senyum
b. Salam
c. Sapa
d. Sopan santun
e. Sabar
f. Syukur
2. Sikap perawat :
a. Disiplin
b. Inovatif
c. Rasional
d. Integrated
e. Mampu dan mandiri
f. Ugem
Kaidah Dalam Pelayanan ASKEP
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu humaniora,
ilmu alam dasar, biomedik, kesehatan masyarakat dan
ilmu keperawatan dalam melaksanakan pelayanan
dan/atau ASKEP
2. Melaksanakan pelayanan dan/atau ASKEP secara tuntas
3. Mendokumentasikan ASKEP secara sistimatis
4. Bekerjasama dengan anggota tenaga kesehatan lainnya
5. Melaksankan sistim rujukan
Tahap tahap Proses Keperawatan
a. Pengkajian
ad/ upaya menggumpulkan data secara lengkap dan
sistimatis untuk dikaji dan dianalisa sehingga
masalah kesehatan dan keperawatan yang diadapi
pasien baik fisif, mental, sosial dan spiritual dapat
ditemukan :
1. Pengumpuan Data
- data yang dikumpulkan harus akurat dan mudah
dianalisis
- Jenis Data
- Sumber Data
2. Cara penggumpulan data
- Anamnese/ wawancara
- Pengamatan
- Pemeriksaan fisik
3. Analisa Data
- Pengelompokan data
- Tabulasi data
- Perumusan masalah

b. Diagnosis Keperawatan
ad/ pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tntan masalah
pasien serta pengembangannya yang dapat dipecahkan atau
diubah melalui tindakan keperawatan

c. Perencanaan Tindakan Keperawatan


1. Assistif
2. Higienik
3. Rehabilitatif
4. Suportif
5. Preventif
6. Observasi
7. Edukatif
8. Delegatif/ Kolaborasi

d. Pelaksanaan/ Implementasi Tindakan Keerawatan


1. penyiapan peralatan
2. Prosedur Pelaksanaan
- Tahap pra interaksi
- Tahap orientasi
- Tahap kerja
- Tahap terminasi

e. Evaluasi
1. Sasaran Evaluasi
2. Hasil Evaluasi

f. Dokumentasi Keperwatan
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat
3. Mendorong para pengambil kebijakan dan elemen elemen
yang terkait lainnya untuk memberikan perhatian dan
dukungan pada model praktik keperawatan
4. Mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi yang dapat
memberikan jaminan

Lingkup Praktik Keperawatan :


a. Memberi asuhan keperawatan pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah
kesehatan sederhana dan kompleks
b. Memberi tindakan keperawatan langsung, pendidikan,
nasehat dan konseling dalam rangka penyelesaian masalah
kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dalam upaya memandirikan sistim klien
c. Memberikan pelayanan keperawatan disarana kesehatan
dan tatanan lainnya
d. Memberi penggobatan dan tindakan medik terbatas,
pelayanan KB, imunisasi, pertolongan persalinan normal dan
menulis permintaan obat/resep
e. Melaksanakan program penggobatan secara tertulis dari
dokter

Credentialing Dalam Praktek Keperawatan

STR
Komponen Credentialing
1. Lisensi : Merupakan pencatuman nama seseorang dan
informasi lain pada badan resmi baik milik
pemerintah maupun non pemerintah
2. Akreditasi : Ijazah akan diberikan oleh institusi pendidikan
yang telah terakreditasi oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT)
3. Registrasi : Pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan
yang telah memiliki sertifikasi kompetensi dan
telah memenuhi kualifikasi tertentu lainnya serta
diakui secara hukum untuk menjalankan praktek
dan/ atau pekerjaan profesinya
4. Sertifikasi : Surat tanda pengakuan terhadap kompetensi
seseorang tenaga kesehatan untuk dapat
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan
profesinya diseluruh Indonesia setelah lulus uji
kompetensi
Ijin Penyelenggaraan Praktik Keperawatan

Praktik Keperawatan
Lisensi

SIPP
Praktik Profesi Keperawatan
1. Standar Profesi
a. Wajib mematuhi standar profesi dan hak pasien
b. Standar adalah pedoman yng harus dipergunkn sebagai
petunjuk dalam menjalankan profesi yang meliputi
Standar Profesi dan Standar Prosedural Perasional
(SOP)
c. Standar : ukuran atau patokan yang harus disepakati
Kompetensi : kemampuan seseorang yang dapat
terobservasi mencakup atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja yang
ditetapkan
Standar Profesi : pedoman yang harus dipergunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara
baik
d. Dokter atau Perawat dalam melaksanakan tugasnya
harus menghormati hak pasien, antara lain :
- Hak Informasi
- Hak untuk memberikan persetujuan
- Hak atas rahasia kedokteran
- Hak atas Second Opinion
2. Kewenangan Perawat
a. Praktik Keperawatan dilaksanakan pada fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama, keduan dan
tingkat ketiga.
b. Praktek Keperawatan ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
c. Praktik Keperawatan dilaksanakan melalui kegiatan :
- Pelaksanaan asuhan keperawatan
- Melakukan upya promotif, preventif, pemilihan dan
pemberdayaan masyarakat
- Pelaksanaan tindakan keperawatan yang
komplementer
d. Asuhan keperawatan meliputi: pengkajian, penetapan
dignosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi keperawatan.
e. Implementasi meliputi penerapan perencanaan dan
palaksanaan tndakan keperawatan
f. Tindakan keperawatan meliputi pelaksanaan prosedur
keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan
konseling keperawatan
g. Perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan
dapat memberikan obat bebas dan/atau obat bebas
terbatas
h. Dalam keadaan darurat untuk menyelamatkan nyawa
seseorang dan tidak ada dokter ditempat kejadian,
perawat dapat melakukan palayanan kesehatan diluar
kewenamgannya
i. Bagi perawat yang menjalankan praktik didaerah yang
tidak memiliki dokter dalam angka melaksanakan tugas
pemerintah, dapat melakukan pelayanan kesehatan
diluar kewenaganaganya.
3. Kewajiban Perawat
a. Menghormati hak pasien
b. Melakukan rujukan
c. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan
perundang undangan
d. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan
klien dan pelayanan yang dibutuhkan
e. Meminta persetujuan thd tindakan keperawatan yang
akan dilakukan
f. Melakukan pencatatan asuhan keperawatan secara
sistimatis
g. Memenuhi standar

4. Hak Perawat
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan
praktik keperawatan sesuai standar
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari
klien dan keluarga
c. Melaksanakan tugas sesuai kompetensi
d. menerima imbalan jasa profesi
e. Memperoleh jaminan perlindungn terhadap resiko
kerja yang berkaitan dengan tugasnya

5. Sanksi
a. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan, pemrintah
dapat memberikan tindakan administratif kepada
perawat yang melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan penyelenggaraan praktik spt :
- Teguran Lisan
- Teguran tertulis
- Pencabutan SIPP
ISU LEGAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

Legal : Sah, sesuai dengan undang- undang / hukum atau


sudah dibenarkan oleh hukum
Praktik Keperawatan : Tindakan mandiri perawat profesional
melalui kerjasama dengan klien baik individu, keluarga
atau komunitas, dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya, baik tanggung jawab
medis/kesehatan maupun tanggung jawab hukum

Aspek Legal Dalam Praktik Keperawatan

1. Aspek legal dalam pendidikan keperawatan


a. perawat profesional sebagai profesi ad mereka yang
aktif mengikuti pendidikan sesuai kurikulum dan lulus
b. Peraturan perguruan tinggi diatur UU No 20 tahun
2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
c. Peraturan perguruan tinggi ditur dalam UU No 20
tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional
d. Gelar Akademik, profesi atau vokasi hanya digunakan
oleh LULUSAN dari perguruan tinggi yang dinyatakan
berhak memberikan gelar akademik
e. tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya
kesehatan setelah tenaga kesehatan yang
bersangkutan memiliki ijin dari menteri
f. Tenaga kesehatan/keperawatan baru dapat
melaksanakan tugasnya apabila telah mengucapkan
sumpah/janji dan dilantik sebagai tenaga kesehatan
g. Pengucapan sumpah/janji dan pelantikan sebagai
tenaga kesehatan dilakukan oleh Kepala Dinas Provinsi
atas nama Kementrian Kesehatan, yang
pelaksanaannya bersamaan dengan wisuda
h. Dengan demikian seorang tenaga kesehatan/perawat
walaupun sudah lulus pendidikan tinggi tetapi belum
mengikuti penyumpahan dan pelantikan (Wisuda), maka
yang bersangkutan belum berwenang melaksanakan
tugas profesinya
2. Aspek Legal Sarana Kesehatan
Upaya Kesehatan:
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut
sarana kesehatan

Sarana Kesehatan:
Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Sarana Kesehatan berfungsi :
- Melakukan upaya kesehatan dasar
- Kesehatan Rujukan atau upaya kesehatan penunjang
Upaya Kesehatan :
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan / atau
masyarakat

Upaya Kesehatan :
 Promotif
 Preventif
 Kuratif
 Rehabilitatif
ISU MALPRAKTEK DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Malpraktik = Malpractice, Mal berarti salah atau jelek/buruk,


Practice berarti praktik

Medical Malpraktik adalah


Kesalahan dalam melaksanakan profesi tenaga
kesehatan yang meliputi dokter, perawat, dan bidan

Malpraktik Keperawatan adalah


Tindakan yang salah oleh perawat pada waktu
menjalankan praktik keperawatan yang meyebabkan
kerusakan atau kerugian bagi kesehatan dan kehidupan
pasien/klien, serta menggunakan keahlian keperawatan
untuk kepentingan pribadi
Malpraktik
Tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan lalai, gagal dan lupa untuk mengkomunikasikan
atau memberi informasi secara lengkap dan jelas atas
prosedur tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
beserta efek samping yg menyertai

Penyebab Malpraktik
1. Kesengajaan ( Intentional Dolus ) dikelompokan
tindakan melawan hukun/ melangar UU
2. Kelalaian ( Culpa = Negligance ) melakukan tindakan
yang seharusnya tidak dilakukan

Culpa Levis HUKUM


Culpalata, Gross Negligance PIDANA
Jenis Malpraktik :
1. Malpraktik Kriminil
Kesalahan dalam menjalankan praktik yang
berkaitan dengan pelanggaran hukum pidana
- Pasien mati/ luka berat karana kelalaian
- Melakukan Abortus Provokatus
- Pelanggaran kesusilaan/ kesopanan
- Membuka rahasia kedokteran
- Pemalsuan surat keterangan
- Sengaja tidak memberikan pertolongan pada orang
yang dalam keadaan bahaya
- Bersepakat melakukan tindakan pidana
2. Malpraktik Sipil
a. Adanya kontrak terapeutik perawat-klien, dimana
perawat bersedia memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien dan pasien bersedia
membayar sejumlah honor pada perawat tersebut
b. Pasien yng merasa dirugikan berhak menggugat
ganti rugi kepada perawat yang tidak melaksanakan
kewajiban kontraknya dengan melakukan kesalahan
profesional

3. Malpraktik Etika
a. Pelanggaran etika profesi tidak berakibat kerugian
pada orang lain tetapi lebih ditekankan pada
pelanggaran terhadap kode etik profesi
b. Sanksi etik bersifat eduktif/ administrasi, spt
teguran, pencabutan rekomendasi izin untuk waktu
tertentu
Mekanisme Tuntutan Malpraktek

Tuntutan kasus Malpraktik

kepolisian Org. prof


Penilaian dengan tolak ukur Standar Profesi

pengadilan Ada/tidaknya culpa

Culpa Levis
Culpa lata
Jika tdk ada kesalahan

Memenuhi standar
profesi Sangsi dapat
Sangsi dapat
berupa: berupa :
Bebas 1. Perdata
1. Pidana
2. Administrasi
2. Administrasi
3. perdata
TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN

Defenisi :
Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak
orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta

Indonesia menuju pasar bebas

Keperawatan menuju Standar Global Internasional

Perawat Profesional
Faktor penyebab masih rendahnya peran perawat
Profesional:
1. Terlambatnya pengakuan Body Of Knowledge profesi
keperawatan
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat
profesional
3. Terlambat system pelayanan keperawatan ( standar,
lisensi dll )

Solusi :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan
2. Memantapkan system pelayanan keperawatan profesional
3. Penyempurnaan Organisasi keperawatan
Issue adalah :
sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun
belum jelas faktanya atau buktinya

Issue keperawatan saat ini :


1. Euthanasia
ad/ tindakan mengakhiri hidup seseorang individu secara
tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat
dikatakan sebagai bantuan untuk meringankan
penderitaan diri individu yang akan mengakhiri hidupnya.

Metode Euthanasia
a. Euthanasia Sukarela
b. Euthanasia non Sukarela
c. Euthanasia tidak Sukarela
d. Bantuan bunuh diri
Euthanasia Aktif atau Pasif

2. Aborsi
Berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20
minggu yang mengakibatkan kematian janin

3. Confidentiality
Menjaga privasi atau rahasia klien, segala sesuatu
mengenai klien boleh diketahui jika digunakan untuk
penggobatan klien atau mendapat izin dari klien

4. Informed Consent
Tujuan IC ad/ agar pasien mendapat informasi yang cukup
untuk dapat mengambil keputusan atas terapi
yang akan dilakukan
 Pemantauan secara hukum pda praktek keperawatan :
melindungi klien dan perawat
 Perawat mendapat ijin praktek ( lisensi ) = untuk menyaring
profesi agar dapat mempertanggung jawabkan tidakan yang
telah dilakukan
 Ijin dari segi hukum = seseorang yang berhak melakukan
pekerjaan keperawatn setelah mereka mendapatkan ijin
praktek

Regulasi Keperawatan :
 Kebijakan / ketentuan yang mengatur profesi keperawatan
dalam melaksanakan tugas profesinya dan terkait dengan
kewajiban dan hak
 Peran regulasi = penting dengan adanya registrasi , lisensi
dan sertifikasi = mutu pelayanan dan tingkat kepuasan klien
meningkat dan mal praktek dapat dicegah
Surat Ijin Perawat
• Bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah indonesia yang
diberikan oleh DepKes kepada tenaga perawat

Surat Ijin Kerja


o Bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan
praktek keperawatan disarana pelayanan kesehatan

Surat Ijin Praktek Keperawatam


 Bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan
praktek perawat perorangan/ berkelompok

Standar Profesi
 Pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesi secara baik
ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN

Hukum ad/ keseluruhan kumpulan peraturan peraturan atau


kaidah kaidah dalam suatu kehidupan bersama atau
keselurhan peraturan tingkah laku yang berlaku dalam
suatu kehidupan bersama yang dapat
dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu
sanksi

Hukum ad/ keseluruhan peraturan yang mengatur dan menguasai


manusia dalam kehidupan bersama, berkembang di
dalam masyarakat dalam kehendak, merupakan
sistim peraturan, sistim asas – asas,
mengandung pesan kultural karena tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat
Hukum Kesehatan ad/
ketentuan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban
baik dari tenaga kesehatan dalam melaksanakan upaya
kesehatan maupun dari individu dan masyarakat yang
menerima upaya kesehatan tersebut dalam segala aspek
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
organisasi dan sarana

Fungsi hukum dalam pelayanan Keperawatan :


1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
2. Membedakan tanggung jawab dengan profesi profsi lain
3. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan
dengan meletakan posisi perawat memiliki akuntabilitas
dibawah hukum
Hak hak Pasien :
1. Memeberikan persetujuan ( IC )
2. Hak untuk memilih mati
3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya
4. Hak pasien dalam penelitian

Hak hak Perawat :


1. Hak perlindungan wanita
2. Hak brserikat dan berkumpul
3. Hak mengadakan praktek keperawatan sesuai yang diatur
oleh hukum
4. Hak mendapat upah yang layak
5. Hak bekerja dilingkungan yang baik
6. Hak terhadap pengembangan profesional
7. Hak menyusun standar praktek dan pendidikan
keperawatan
Masalah hukum dalam praktek keperawatan :
@ Format Persetujuan ( IC )
ad format persetujuan terhadap kesanggupan pasien
untuk dirawat dan menjalani suatu tindakan oleh institusi
pelayanan kesehatan.
peran perawat : - sebagai saksi
ada 3 hal yang menjadi hak mendasar dalam meyatakan
persetujuan rencana tindakan medis :
a. Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
( the right to health care )
b. Hak untuk mendapatkan informasi
(the right to information )
c. Hak untuk ikut menentukan ( the right to
determination )
PERAWAT PROFESIONAL

Perawat profesional ad/


perawat yang melakukan praktek keperawatan yang
profesional dan mempunyai karakteristik profesional.

Karakteristik profesional:
1. Body of knowledge
2. Kemampuan memberi pelayanan yang unik
3. Pendidikan yang memenuhi standar lisensi
4. Pengendalian standar praktek
5. Akuntabilitas
6. Autonomi
7. Komitmen sepanjang karir
Model Keperawatan Profesional
Terdiri dari 3 elemen sub sistem :
1. Nilai Nilai Profesional Perawat
- Tugas dan tanggung jawab perawat
- Hak dan kewajiban perawat
2. Pendekatan Manajemen
- Pemenuhan tenaga
- Derajat ketergantungan pasien
3. Motode Pemberian Asuhan Keperawatan
a. Metode fungsional
b. Metode Kasus
c. Metode Tim
d. Metode Primer
Pembangunan Kesehatan bertujuan :

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup


sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya
Visi Pembangunan Kesehatan :
1. Hidup dalam lingkungan yang sehat
2. Mempraktekkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Mampu menyediakan dan memanfaatkan ( menjangkau )
pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya

Misi pembangunan kesehatan :


1. Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu , merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat termaksud lingkungan sekitarnya.
Mengacu pada target Indonesia Sehat, dicanangkan

MPS

 Meningkatkan akses cakupan pelayanan kesehatan ibu dan


bayi baru lahir
 Membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama
lintas program dan lintas sektoral
 Mendorong pemeberdayaan wanita dan keluarga
 Mendorong keterlibatan masyarakat
Kesehatan : suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial
dan ekonomi

Paradigma Sehat :
ad/ cara pandang, pola pikir a/ model pembangunan
yang bersifat holistik, melihat masalah masalah kesehatan
yang dipengaruhi o/ banyak faktor yg bersifat lintas
sektor dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan bukan hanya
pada penyembuhan maupun pemulihan kesehatan
Deklarasi PBB:
Isi :
1. Paradigma pembangunan Global
2. Kemitraan Global negara berkembang dengan negara
maju yang terfokus pada pembangunan manusia yang
terukur pada tahun 2015

Landasan Sasaran MDGS


1. Menekan angka kemiskinan dengan target income
perkapita 1 US$ / hari (50% pddk)
2. Menekan angka kelaparan, gizi buruk dan gizi kurang
(50% pddk)
3. Mencapai pendidikan dasar u/ semua anak < 15 thn
(100%)
4. Kesetaraan gender – pemebrdayaan wanita sehingga tk
pendidikan, kerja, daya beli, jabatan publik ( legislatif,
eksekutif, yudikatif) u/ wanita sebesar 30%
5. Penurunan angka kematian anak – balita, antara lain dengan
imunisasi : 2/3 populasi
6. Meningkatkan kesehatan ibu dan menekan angka kesakitan
ibu ( melahirkan dengan tenaga terlatih) 102/1000 kh
7. Menurunkan kasus baru HIV/AIDS
8. Menurunkan kasus baru DB dan TBC
9. Melestarikan lingkungan hidup ( pembangunan berwawasan
lingk dan berkelanjutan ( hutan, ozon, CO2, energi)
10. Akses air – sanitasi bersih sehat
11. Perumahan layak huni mengguranggi kawasan kumuh
12. Membangun kemitraan global dengan sisitim keuangan dan
perdagangan terbuka.
13. Saling membantu utang piutang antara bangsa
14. Saling membantu lapangan kerja produktif
15. Saling membantu teknologi informasi komunikasi

8 sasaran MDGS
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan
2. Mencapai pendidikan dasar bagi semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meninggkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular
lainnya
7. Menjamin lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global u/ pembangunan

Indonesia Sehat 2010 -2015


1. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan
hukum kesehatan
2. Program perbaikan gizi
3. Program pencegahan penyakit menular termaksud
imunisasi
4. Program peningkatan prilaku hidup sehat dan kesehatan
mental
5. Program lingkungan pemukiman, air dan udara sehat
6. Program kesehatan keluarga, kes reproduksi dan KB
7. Program keselamatan dan kesehatan kerja
8. Program anti tembakau, alkohol dan madat
9. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan
10. Program pencegahan kecelakaan dan ruda paksa
termaksud keselamatan lalulintas dan bencana alam

Parameter Utama

1. Menurunnya angka kematian bayi – ibu melahirkan


2. Naiknya usia harapan hidup
3. Penurunan angka gizi buruk
STANDAR PROFESI KEPERAWATAN

Standar Profesi ad/ batasan kemampuan ( knowledge, skill


dan profesional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh
seorang perawat untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya kepada masyarakat.

Peran Perawat ad/ menjaga pasien, mempertahankan kondisi


terbaikanya terhadap masalah kesehatan yang menimpa
dirinya ( FN )

 Standar = Pedoman, Ukuran, Kriteria, Undang undang,


indikator
Standar diperlukan untuk meningkatkan, menuntun dan
mengarahkan praktek keperawatan profesional yang meliputi :
1. meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan publik
2. Mengajarkan teori atau praktek keperawatan kepada
pasien dan keluarga
3. Melakukan konseling kepada pasien dalam rangka
perawatan kesehatan
4. Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan
Filosofi dan prinsip yg mendasari standar kita sebagai
perawat :
1. knowledge, yang digunakan untuk menuntun praktek yang
kita lakukan
2. Kesehatan, sejauh mana individu atau kelompok dapat
menyadari aspirasi untuk memenuhi kebutuhan
3. Pelayanan kesehatan, bukan hanya pemberian intervensi
pada saat sakit, tetapi juga mencegah terjadinya
penyakit tersebut
4. Promosi kesehatan, memberdayakan individu untuk
meningkatkan derajat kesehatan mereka sendiri
5. Hubungan terapeutik, terajin antara perawat dan klien
yang didasarkan pada hubungan yang saling
menguntungkan dan merupakan mitra dalam mencapai
kesehatan
Standar Keperawatan meliputi :
1. Ilmu keperawatan
perawat profesional melakukan praktek berdasarkan ilmu
keperawatan serta memahami 4 konsep serta hubungannya :
a. Keperawatan
b. Manusia
c. Sehat-sakit
d. Lingkungan
2. Akuntabilitas profesional
harus memenuhi persyaratan legal dan etis dalam
menjalankan praktek profesionalnya
3. Pengkajian
mengumpulkan data tentang klien secara sistimatis untuk
pemeriksaan awal, pengkajian terus menerus dan pengkajian
yang lebih rinci untuk menentukan satu atau lebih diagnosa
keperawatan
4. Perencanaan
melalui konsultasi dengan klien, mengidentifikasi
priorotas, waktu pencapaian, strategi dari standar
rencana keperawatan yang bersifat individual sehingga
dapat mencapai hasil akhir yang memuaskan
5. Implementasi
membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap
implementasi untuk kesesuaian dengan situasi klien
6. Evaluasi
berkonsultasi dengan klien mengevaluasi sejauh mana
hasil yang diharapkan telah tercapai.
Kegunaan dari standar praktek keperawatan :
1. Untuk memberi arah bagi perawat
2. Mencapai hasil sesuai harapan / ekspektasi
3. Memantau dan menilai hasil, memenuhi standar, tidak
memenuhi standar atau melampaui standar
4. Merupakan petunjuk bagi organisasi/manajemen, profesi
dan pasien untuk memperoleh hasil yang optimal
Organisasi profesi :
1. PPNI
2. AIPNI

Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan dan gelar :


1. D3 dan lulusannya : Ahli Madya Keparawatan = AMD.Kep
2. Sarjana + profesi = Nurse/Ners (Ns)
3. Magister Keperawatan = M.Kep
4. Spesialis kep :
- Medikal bedah ( Sp.KMB )
- Maternitas ( Sp.Kep.Mat )
- Komunitas ( Sp.Kep.Kom )
- Keperawatan Anak ( Sp.Kep.Anak )
- Keperawatan jiwa ( Sp.Kep. Jiwa )
5. Doktor Keperawatan = Dr.Kep
Landasan Legal Keperawatan Profesional

1. Usaha Perlindungan Masyarakat:

- Lisensi, Registrasi, Sertifikasi dan Standar


Perawatan

2. Area Liabilitas Potensial

- Malpraktik, Dokumentasi, Delegasi, IC, Eutanasia


. Usaha Perlindungan Masy.

a. Lisensi :

Izin legal yg diberikan ol lembaga pemerintah pd


individu agar dpt melakukan praktek prof dgn
menggunakan gelar

Pencabutan lisensi :

- Praktek kepwt yg tidak kompeten

- Prilaku prof yg tdk dpt diterima


b. Registrasi :

Penulisan nama individu pd s/d lembaga resmi


pemerintah

c. Sertifikasi ;

Praktek sukarela dlm memvalidasi bahwa perawat


telah memenuhi standar minimum kompetensi
keperawatan dlm bidang praktek

2. Area Liabilitas Potensial

a. Malpraktek

mengacu pada kelalaian yg dilakukan o/ seseorang yg


terlibat dlm profesi a/ pekerjaan yg sangat membutuhkan
keterampilan tehnis a/ profesional
Kelalaian : kegagalan melakukan sesuatu yang oleh orang
dengan klasifikasi yang sama seharusnya dapat
dilakukan dalam suatu situasi yang sama

Laporan : pemberitahuan yg disampaikan oleh seseorang


kepada pejabat yang berwenang tentang telah
atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.

Pengaduan : pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak


yang berkepentingan kepada pejabat yang
berwenang untuk menindak seseorang yang telah
melakukan tindak pidana aduan yang merugikan
Unsur bukti Malpraktek Keperawatan :

1. Tugas perawat thd klien u/ memberikan perawatn dan


mengikuti standar perawatan yang ada.

2. Pelanggaran tugas yang dilakukan oleh perawat

3. Cedera yang terjadi pada klien

4. Hubungan kausal antara pelanggaran tugas dan cedera


yang disebabkan pelanggaran tersebut
Upaya pencegahan Malpraktek :

1. Meningkatkan kewaspadaan diri dan menengetahui


kekuatan/kelemahan diri

2. Meningkatkan kompetensi diri

3. Dalam bekerja tidak boleh bertentangan dengan


kebijakan dan prosedur rumah sakit, standar profesi,
kode etik dan kewenagan yang berlaku dalam setiap
kegiatan

4. Menerapkan cara cara pencatatan yang secara hukum


dapat diterima
Landasan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
1. UU nomor: 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. UU nomor: 25 tahun 2000 PROPENAS
3. Kep.Men.Kes. Nomor : 131/MENKES/SK/II/2004,
tentang SKN
4. Kep.Men.Kes. nomor: 574/MENKES/SK/IV/2000,
tentang kesehatan, Indonesia Sehat
5. Kep.Men.Kes. Nomor: 1202/MENKES/SK/VIII/2003.
tentang Indikator Indonesia Sehat
6. PERMENKES no 1239/2000, tentang Registrasi dan
legislasi keperawatan
Strategi Pelayanan Keperawatan di Era Globalisasi

1. Sebagai tindakan keperawatn harus di dasarkan pada


penggunaan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh
2. Ilmu keperawatan merupakan landasan untuk melakukan
pengkajian, menegakan diagnosa, menyusun perencanaan,
melaksanakan asuhan keperawatan serta mengadakan
evaluasi hasil dari tindakan
3. Pelayan keperawatan harus memiliki otonomi, yang
berarti mandiri dan bersedia menaggung resiko, tanggung
jawab dan tanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukan
Hal yang membuat profesi keperawatan dipandang rendah
oleh profesi lain :
1. Kurangnya kesadaran diri perawat itu sendiri
2. Kurang pengetahuan tentang keperawatan
3. Tidak jelasnya aturan atau UU keperawatan
4. Minimnya penghargaan finansial dari pihak pihak terkait
terhadap perawat
5. Kurang optimalnya peran organisasi profesi keperawatan
6. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang profesi
perawat
Yang perlu dilakukan :
1. Perawat harus mempunyai kompetensi yang mandiri
2. Perawat harus mempunyai kesadaran tentang tugas dan
tanggung jawabnya
3. Penataan model praktik keperawatan secara profesional
4. Penentuan stadarisasi pemberian finansial bagi perawat
setelah melalui uji kompetensi
5. Menciptakan sistim sirkulasi dalam penempatan perawat
Indonesia
6. Adanya aturan standar UU keperawatan yang jelas,
sesuai dengan standar kompetensi profesi
Fungsi Organisasi Profesi Keperawatan
1. Defenisi dan pengaturan profesional melalui penyusunan
dan penentuan standar pendidikan dan praktek bagi
perawat umum dan spesialis
pengaturan : - pemberian lisensi, sertifikat dan
akreditasi
2. Pengembangan dasar pengetahuan untuk praktik dalam
komponen yng luas, melalui berbagai teori teori
keperawatan
3. Transmisi nilai nilai, norma, pengetahuan dan
keterampilan pada anggota profesi
4. Komunikasi dan advokasi untuk penyusunan UU
keperawatan dan kebijakan kesehatan
5. Memperhatikan kesejahteraan umum dan sosial
anggotanya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai