Anda di halaman 1dari 24

DUKUNGAN NUTRISI

ENTERAL

Adhiyanti Asikin, DCN.,M.Kes., RD


NUTRISI ENTERAL
adalah pemberian makanan yang mengandung
nutrient (polimeric, semi elemental, elemental)
melalui pipa dengan tujuan agar tercapai
absorbsi maksimal demi memenuhi kebutuhan
pasien
Nutrisi Enteral
Mencakup pemberian nutrisi dengan menggunakan saluran cerna termasuk
pemberian suplemen melalui mulut, dan pemberian nutrisi melalui sonde (tube
feeding)
Nutrisi Enteral:

• Diberikan melalui pipa atau diminum


• Diberikan 48 – 72 jam setelah trauma
• Bentuk yang diberikan dapat berupa :
- Formula Rumah Sakit
- Formula Komersial
Indikasi Pemberian
Pemberian NE diindikasikan pada px dengan sal cerna yg tidak dapat menerima
makanan dengan adekuat melalui mulut, karena :
• Asupan oral terbatas  px tidak mau makan, misalnya : Anoreksia, depresi, nausea,
nyeri, lemah, odinofagia
• Asupan oral yg tidak cukup  px tidak bisa makan, misalnya : disfagia, gastroparesis,
sindrom malabsorpsi , gangguan menelan
• Asupan Nutrisi meningkat  px tidak cukup makan, misalnya : luka bakar, luka
terbuka, penyakit radang, sepsis
Kontra Indikasi
• Gangguan pada saluran cerna
Misalnya : obstruksi sal usus yg menyeluruh, perdarahan sal cerna yg hebat, anomali
kongenital
• Gangguan perfusi saluran cerna
Misalnya : syok septic, hemodinamik tidak stabil
Cara Pemberian
• Dari hasil Nutritional Assesment, apakah perlu dukungan nutrisi khusus ?
• Perhatikan Fungsi Saluran Cerna ( GI Trac )
• Bila ada masalah ( obstruksi, peritonitis, acute pankreatitis, ileus)  NO
ENTERAL NUTRITION  berikan PARENTERAL NUTRITION
• Bila GI Tract berfungsi  ENTERAL NUTRITION
• Long term (Gastrostomy, jejunustomy)
• Short term ( Nasogastric, nasoduodenal,nasojejunal)
Bila fungsi GI normal, NE yang diberikan dapat mengandung
zat gizi lengkap, bila fungsi GI perlu penyesuaian, berikan NE
yang mengandung formula yg diperlukan saja.
• CUKUP  membaik, bertahap kembali ke oral feeding
• CUKUP  membaik, diberikan NE yg lebih komplek  bertahap
kembali ke oral feeding
• KURANG  diberikan tambahan Parenteral atau TOTAL
ENTERAL FEEDING
Formula Enteral Komersial
• Formula Polimerik
Mengandung makronutrient dalam bentuk isolat protein, trigliserida, polimer KH. Dapat
diberikan melalui oral atau sonde. Mengandung nutrisi yang lengkap, termasuk vitamin, mineral,
trace element dan serat ( Banyak digunakan dalam NE)

• Formula Oligomerik dan Monomerik (formula elemental dan semi


elemental)
Mengandung komponen yg sudah terhidrolisa secara enzimatis, proses pencernaan lebih ringan,
diabsorpsi secara menyeluruh, bebas laktosa, bebas gluten, rendah residu  Pan Enteral, Proten
Manfaat Pemberian NE
• Mempertahankan fungsi pertahanan usus
• Mempertahankan integritas mukosa sal usus
• Mempertahankan fungsi imunologik mukosa usus
• Mengurangi respon katabolik
• Menurunkan risiko komplikasi infeksi
• Meningkatkan penyembuhan luka
• Menjaga fungsipencernaan dan absorpsi sal cerna
• Menurunkan insiden hiperglikemia dibandingkan dengan nutrisi parenteral
• Memperpendek lama perawatan di RS dibandingkan dengan nutrisi parenteral
• Lebih hemat dibandingkan dengan nutrisi parenteral
Indikasi Enteral Nutrisi ( Diet sonde )
 Intake oral tak adekuat sejak 3 hari
 Intake oral < 50 % dari kebutuhan sejak 7 – 10 hari
- Dispagia
- Entero Cutaneous Fistula
- Trauma Berat sebelum dipindahkan ke Intake Oral
KANDUNGAN NUTRISI &
OSMOLALITAS
• KARBOHIDRAT
Berasal dari berbagai sumber seperti glukosa, sukrosa, maltodekstrin, corn syrup. Untuk
mengurangi osmolalitas, produsen formula enteral umumnya memakai cornstarch,
maltodekstrin dan oligosakarida
• DIETARY FIBER
Beberapa produk formula enteral menambahkan serat makanan yang larut dengan maksud
untuk menghindari konstipasi atau diare. Beberapa formula enteral yang ada umumnya
bersifat rendah serat dan rendah sisa. Penambahan serat dilakukan dengan pemberian
blender buah atau sayuran
• PROTEIN
Protein biasanya dalam bentuk hidrolisat protein atau asam amino bebas (diet elemental). Umumnya
protein dalam formula enteral berupa kasein dan/atau isolate kedelai.
• LEMAK
Umumnya terdapat dalam bentuk minyak nabati atau trigliserida rantai sedang ( MCT,middle chain
triglyseride) karena jenis minyak ini mudah diserap usus tanpa membutuhkan getah empedu.
Formula enteral masih dapat diberikan kepada pasien yang menderita malabosrbsi lemak atau
gangguan empedu
• Vitamin, mineral, trace elements
Umumnya tersedia dalam bentuk preparat jadi untuk memenuhi kebutuhan tubuh menurut
RDA. Bagi px yang mengalami malabsorbsi atau stress berat (luka bakar, cedera berat),
pemberian vitamin dan trace elements mungkin tidak mencukupi. Untuk mengetahui
kebutuhannya secara pasti perlu pemantauan secara khusus.

Untuk pasien yang diperbolehkan mendapat serat makanan atau pasien dengan sembelit
dapat diberikan juice buah atau sayuran untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin,
mineral dan trace elements
• OSMOLALITAS
 Merupakan ukuran yang dipakai untuk mengukur kemampuan larutan dalam menahan air atau
menarik air lewat membrane semipermiabel.
 Formula Enteral dengan osmolalitas tinggi dan diberikan dengan cepat akan menarik cairan ke
dalam usus dan mengakibatkan gejala kram, nausea, vomitus atau diare.
 Osmolalitas merupakan factor yang menentukan bagi penderita yang menjalani operasi lambung
atau yang menggunakan selang jejunustomi.
 Osmolalitas tidak menjadi masalah bila formula enteral diberikan secara perlahan-lahan, semakin
rendah osmolalitas semakin cepat formula enteral dapat diberikan
• Makanan Lewat Pipa (Sonde Feeding) /Formula Rumah Sakit dengan kandungan
nutrisi seimbang umumnya memiliki osmolalitas sekitar 600 mOsm/kg air
• Serum normal memiliki osmolalitas sekitar 300 mOsm/kg air
• Formula enteral yang tepat harus memiliki osmolalitas kurang dari 500 mOsm/kg air
agar formula tersebut bersifat isotonis dan tidak menarik cairan ke dalam rongga
usus. Osmolalitas formula enteral akan meningkat jika kandungan asam amino bebas,
monosakarida dan elektrolit bertambah. Sedangkan lemak, protein utuh, pati secara
osmotis tidak begitu aktif
• Osmolalitas berbeda dengan Osmolaritas
Osmolalitas adalah konsentrasi solute per satuan pelarut dan diukur dengan satuan miliosmol
(mOsm) per kilogram air
Osmolaritas merupakan konsentrasi solute per total volume larutan, diukur dengan satuan miliosmol
(mOsm) per liter larutan
Osmolaritas makanan yang cair kurang lebih 80% osmolalitasnya
PEMBERIAN FORMULA ENTERAL
• Formula Enteral yang disimpan dalam almari es harus dibiarkan pada suhu ruangan
dahulu sebelum diberikan ke pasien
• Pemanasan formula enteral tidak dianjurkan karena mempermudah pertumbuhan
bakteri (media kultur yang baik)
• Jika diberikan ke dalam lambung ( Formula RS maupun Formula Komersial) dimulai
dengan 200 ml per lahan-lahan setiap 4-6 jam untuk mencegah retensi lambung
serta regurgitasi
• Jika diserap dengan baik (periksa residu kurang dari 50%), pasien tidak muntah atau
kembung, volume dapat dinaikkan hingga 350 ml setiap 3-4 jam
• Formula enteral komersial dapat disimpan 24 jam di dalam almari es setelah
formula tersebut dilarutkan
• Formula enteral RS umumnya hanya bias disimpan 4 jam dalam almari es,
sehingga harus segera diberikan setelah dibuat.
FORMULA RUMAH SAKIT
BAHAN YANG NILAI GIZI PER SAJI HARGA PERSAJI
DIGUNAKAN
Jumlah Px yang
SONDE TIM Rp 7.600,- membutuhkan
Bahan Makanan Yg Energi 250 Kalori NE rata-rata 95
digunakan Protein 11,8 gram
orang ( 80% NE –
Susu Segar Lemak 9,5 gram

Tepung Susu Skim Karbohidrat 29,56 gram


TETP),
Data RSDS Sep 2019
Telur Ayam Osmolaritas 600 mOsm/L

Tepung Maizena
Bubur beras
Hati Sapi Kacang Hijau
Wortel
Margarin
Gula Pasir
Formula Komersial
FORMULA RUMAH SAKIT
BAHAN YANG NILAI GIZI PER SAJI HARGA PERSAJI
DIGUNAKAN
SONDE TETP Rp 7.000,-

Bahan Makanan Yg
Energi 250 Kalori
digunakan
Protein 11,8 gram
Susu Segar
Lemak 9,5 gram
Telur Ayam
Karbohidrat 29,56 gram
Tepung Maizena
Osmolaritas 600 mOsm/L
Minyak Rice Brand
Gula Pasir
Formula Komersial
FORMULA KOMERSIAL
BAHAN YANG NILAI GIZI PER SAJI HARGA PERSAJI
DIGUNAKAN
BLENDERA Rp 9.500,-
Bahan Makanan Yg
digunakan
Energi 225 Kalori
Protein :
Protein 9,25 gram
Isolated Soy Protein
Lemak 7,52 gram
Casein
Karbohidrat 31,22 gram

Osmolaritas 400 mOsm/L


Fat :
Rice Bran Oil
MCT Oil

Carbohidrat + Dietary Fiber


Maltodekstrin
Sucrose
Fructo Oligosacharida (FOS)
FORMULA RS VS KOMERSIAL
FORMULA RUMAH SAKIT FORMULA KOMERSIAL (BLENDERA)
1 Sebagai makanan pengganti makanan px Sebagai makanan pengganti makanan px dengan
dengan malnutrisi atau resiko malnutrisi malnutrisi atau resiko malnutrisi
2 Diberikan secara oral maupun tube feeding Diberikan secara oral maupun tube feeding
3 Sesuai kebutuhan Kalori pasien ( 1 cc/1 Kal) Sesuai kebutuhan nutrisi pasien ( 1 cc/1 Kal )
4 Mengandung Nutrisi yang dibutuhkan Mengandung Nutrisi Lengkap, trace element, free
(kebutuhan serat ditambah juice/sayur) Laktosa
5 Membutuhkan waktu ,ketrampilan, tenaga Penyajian cepat dan tepat
6 Lebih murah Lebih mahal ( penggunaan banyak lebih praktis)
7 Osmolalitas melebihi standar NE ( 600 Osmolalitas ideal ( < 500 mOsm/L)
mOsm/L)
8 Harus segera diberikan setelah dibuat Dapat disimpan 24 jam dalam almari es

Anda mungkin juga menyukai