Anda di halaman 1dari 35

Identitas pasien

Nama : Tn. R Umur : 17 Tahun

Jenis kelamin : laki-laki Pekerjaan : -

Agama : Islam
Deskripsi kasus
• pasien laki-laki umur 17 tahun masuk rumah sakit jiwa pada
tanggal 14 oktober 2019, pasien masuk dengan keluhan
gelisah, keluhan dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit, keluhan disertai bicara sendiri, berjalan tanpa
tujuan, dan mengamuk bila keinginannya tidak dipenuhi.
Pasien juga mengatakan jika ia mendengar suara dan melihat
orang banyak dihadapannya . Ibu pasien mengatakan keluhan
memberat ketika anaknya 4 hari yang lalu dipukuli oleh teman-
temannya. Pasien sulit tidur dan nafsu makan menurun.
• Riwayat 4 hari sebelum masuk rumah sakit, dipukuli oleh
teman-temannya
• Tidak terdapat riwayat kejang
• Tidak terdapat penggunaan NAPZA, minum - minuman
beralkohol.
Hendaya/disfungsi

Sosial (+)

Waktu senggang (+)


Pekerjaan (+)
Faktor stressor psikososial
Di bully oleh teman-temannya dan dipukul
Riwayat Gangguan Sebelumnya

• Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

NAPZA (-)
• Riwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya

•-
Riwayat Kehidupan Pribadi (Past
Personal History)
• Riwayat Prenatal dan Perinatal
• Pasien lahir normal, cukup bulan, di Puskesmas dibantu
oleh bidan. Ibu pasien tidak pernah sakit berat selama
kehamilan.
• Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
• Pasien mendapatkan ASI dari ibunya hingga 2 tahun,
pertumbuhan dan perkembangan sesuai umur, tidsk
terdapat riwayat kejang, tidak terdapat trauma atau
infeksi pada masa ini.
Lanjutan….
• Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)
• Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pertumbuhan
dan perkembangan seperti anak-anak seusianya.
• Riwayat Pekerjaan (12-20tahun)
• Pasien membantu orang tua, dan sudah putus sekolah
sejak SMP
• Riwayat Pernikahan (20-27tahun)
• Pasien belum menikah.
PEMERIKSAAN FISIK DAN
NEUROLOGIS
Sistem Internus :
Keadaan Umum : compos mentis
Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mmhg.
N = 86x/menit
R = 18x/menit
S= 36,80 C
Kepala : Anemis (-/-), ikterik (-/-), normocephal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Dada : Paru = bunyi paru : Vesicular
Anggota Gerak : Akral hangat, oedema (-)

Status Neurologis
GCS : E4M6V5
STATUS MENTAL
Penampilan:
• Tampak seorang laki-laki memakai pakaian hitam, postur
tinggi 165 cm. rambut keriting tampak wajah pasien
sesuai umurnya. Penampilan pasien tampak acak-
acakan.
Kesadaran: Compos Mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor: tampak gelisah.
Pembicaraan : Pasien Berbicara terus-menerus
Sikap terhadap pemeriksa : Kurang Kooperatif
• Keadaan afektif
• Mood : Aleksitimia
• Afek : Tumpul
• Keserasian : Pasien tidak dapat dinilai
• Empati : tidak dapat diraba rasakan
Fungsi intelektual
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
• Pengetahuan dan kecerdasan tidak sesuai taraf
pendidikannya.
Daya konsentrasi : Terganggu
Orientasi : Terganggu
Daya ingat
• Jangka Pendek : Terganggu
• Jangka sedang : Terganggu
• Jangka Panjang : Terganggu
• Pikiran abstrak : Terganggu
• Bakat kreatif : : Terganggu
Kemampuan menolong diri sendiri : Tidak Baik
Gangguan persepsi
• Halusinasi : Ada, berupa visual (+ )dan auditorik (+)
• Ilusi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada

Proses berpikir
Arus pikiran :
• A. Produktivitas : Pasien tidak dapat dinilai
• B. Kontinuitas : Pasien tidak dapat dinilai
• C. Hendaya berbahasa : Ada
Isi Pikiran
• A. preokupasi : Tentang Penyakitnya
• B. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
Pengendalian impuls
• Tidak Baik
Daya nilai
• Norma sosial : Terganggu
• Uji daya nilai : Terganggu
• Penilaian Realitas : Terganggu
Tilikan (insight)
• Derajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

• pasien laki-laki umur 17 tahun masuk rumah sakit jiwa pada


tanggal 14 oktober 2019, pasien masuk dengan keluhan
gelisah, keluhan dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit, keluhan disertai bicara sendiri, berjalan tanpa
tujuan, dan mengamuk bila keinginannya tidak dipenuhi.
Pasien juga mengatakan jika ia mendengar suara dan melihat
orang banyak dihadapannya . Ibu pasien mengatakan keluhan
memberat ketika anaknya 4 hari yang lalu dipukuli oleh teman-
temannya. Pasien sulit tidur dan nafsu makan menurun.
• Riwayat 4 hari sebelum masuk rumah sakit, dipukuli oleh
teman-temannya
• Tidak terdapat riwayat kejang
• Tidak terdapat penggunaan NAPZA, minum - minuman
beralkohol.
• Aksis I :
• Berdasarkan autoanamnesa didapatkan adanya gejala
klinis yang bermakna berupa rasa gelisah, halusinasi
berupa auditorik dan visual, sehingga menimbulkan
distress dan hendaya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
hasil normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami Gangguan Jiwa.
• Pada pasien ditemukan hendaya berat dalam menilai
realita berupa halusinasi, sehingga pasien didiagnosa
sebagai Gangguan Jiwa Psikotik.
• Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan
status interna dan tidak ditemukan adanya kelainan yang
mengindikasi gangguan medis umum seperti infeksi berat
di otak, trauma kapitis, tumor pada daerah kepala,
penggunaan NAPZA, maupun alkohol sehingga, pasien
didiagnosa Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.
• Pada pasien ditemukan adanya gejala-gejala berupa:
thought echo, halusinasi auditorik dan visual, halusinasi
dari panca indra, sehingga pasien didiagnosis menurut
PPDG III yaitu F 20 ( skizofrenia)
• Aksis II :
• Tidak jelas

• Aksis III :
• Tidak ada

• Aksis IV :
• Tidak jelas

• Aksis V :
• GAF Scale 50-41 : gejala berat, disabilitas berat dalam
fungsi sosial, pekerjaan atau sekolah)
Tatalaksana
• Non farmakologis
• 1. psikososial
• 2. terapi religius

• Farmakologis
• 1. haloperidol 2,5 mg 2x1
• 2. clozapin 2 mg (0 0 1)
• 3. Trihexipenidyl 1,5 mg 2x1
• DAFTAR PROBLEM :
• Organobiologik
• Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
pasien memerlukan psikofarmaka
• Psikologik
• Ditemukan adanya masalah/ stressor psikososial
sehingga pasien memerlukan psikoterapi
• PROGNOSIS :
• Dubia ad bonam
• Faktor pendukung
• Ada support keluarga
• Tidak ada faktor genetik
• Terdapat faktor positif halusinasi
• Faktor yang memperburuk
• Terkena pada usia muda
THANK YOU
TUTORIAL KASUS
Pertemuan ke II
Gangguan-gangguan yang dialami pasien :
• Halusinasi auditorik dan visual
• Stupor katatonik
• Negativisme katatonik
• Rigiditas katatonik
• Postur katatonik
Penjelasan

• Halusinasi adalah persepsi sensorik palsu yang tidak


dikaitkan dengan stimulus eksternal yang nyata, mungkin
terdapat interpretasi berupa waham atas pengalaman
halusinasi tersebut namun mungkin pula tidak.
• Beberapa jenis halusinasi :
• A. Halusinasi Auditorik
• B. Halusinasi Visual
• C. Halusinasi Olfaktorik
• D. Halusinasi Taktil
• E. Halusinasi Somatik
• F. Halusinasi Hipnagogik
• G. Halusinasi Hipnopompik
Lanjutan…
• Waham adalah kepercayaan yang salah, didasarkan pada
kesimpulan yang salah tentang realitas eksternal, tidak
konsisten dengan latar belakang inteligensi dan budaya
pasien, tidak dapat dikoreksi dengan penalaran.
• Beberapa jenis Waham :
• A. Waham Paranoid
• B. Waham sistematik
• C. Waham nihilistik
• D. Waham kemiskinan
• E. Waham somatik
• F. Waham menyalahkan diri
• G. Waham ketidaksetiaan (Waham cemburu)
Latar belakang psikososial

• Model Diatesis-Stress
• Neurobiologi
• Faktor Genetik
• Faktor Psikososial
Diagnosis banding

• Gangguan Psikotik Sekunder


• Berpura-pura (Malingering) dan gangguan buatan
• Gangguan psikotik Lain
• Gangguan Mood
• Gangguan Kepribadian
Diagnosis multiaksial
• Aksis I :
• Berdasarkan alloanamnesa didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna
berupa sakit kepala dan berhalusinasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil
normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa.
• Pada pasien ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi ,
sehingga pasien didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Psikotik.
• Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status interna dan tidak
ditemukan adanya kelainan yang mengindikasi gangguan medis umum seperti
infeksi berat, trauma, tumor, penggunaan NAPZA, maupun alkohol sehingga,
pasien didiagnosa Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.
• Aksis II
• Pasien memiliki gangguan kepribadian.
• Aksis III
• Pasien tidak memiliki gangguan
• Aksis IV
• Pasien memiliki gangguan di lingkungan
• Aksis V
• GAF scale 70-61 (gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik )
Jenis-jenis gangguan skizofrenik yang tercantum dalam DSM-IV-
TR pertama kali dikemukakan oleh Kraeplin bertahun-tahun lalu.

• Skizofrenia Disorganisasi
• Skizofrenia Katatonik
• Skizofrenia Paranoid
• Skizofrenia tipe Undifferentiated
• Skizofrenia residual
penatalaksanaan
Penanganan Biologis
• Terapi Kejut dan Psychosurgery
• Terapi Somatik (Medikamentosa)
Antipsikotik
• Terapi kelompok
• Psikoterapi individual
• Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)
prognosis
• Prognosis
• Dubia ad bonam
• Faktor pendukung :
• Tidak ada gangguan organik
• Ada support keluarga
• Belum menikah
• Tidak ada faktor genetik

• Faktor yang memperburuk :
• Terkena diusia muda

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai