Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh pH terhadap

Reaksi Enzimatik

SYENIA RAMANDHA
021811133077
TAHAP PRAKTIKUM
1. 15 ml larutan penyangga pH + 3 ml larutan substrat + 6 ml larutan NaCl 0,9% dimasukkan kedalam labu erlenmeyer dan
dikocok

2. Masukkan 1 ml dari labu erlenmeyer ke tabung reaksi 0’ 5’ 10’ 15’ 20’

3. Lalu tambahkan masing-masing tabung erlenmeyer dengan enzim 1 ml

4. Tiap tabung ditambahkan larutan KI-KIO3, dicampur dan di kocok dan ditunggu 10-15 menit

5. Taruh tiap tabung reaksi ke spetofotometer untuk mengukur intensitas warna


Perhitungan
• Baca absorbance substrat yang ada pada
panjang gelombang 520nm
• Hitung besar ∆S
• Buat grafik hubungan ∆S dengan t
• ∆S sebagai ordinat dan t (waktu)
sebagai abscis
• Bandingkan grafik yang didapat
pada pH yang berbeda
• pH optimum suatu enzim
adalah pH yang meberikan
aktivitas enzim paling tinggi
(pH I)
• Pada pH optimum harga ∆S / t
selalu lebih besar disbanding
pada pH lainnya
• ∆S = P
• pH optimum berkisar
antara pH 5-9
(berbentuk genta)

• Perkecualian: misalnya
pepsin pH optimumnya
1-2
Hubungan antara aktivitas enzim dengan pH
berbentuk genta karena:

1. Denaturasi protein pada pH terlalu tinggi atau


terlalu rendah.

2. Pengaruh pH pada muatan enzim atau substrat

3. pH mempengaruhi konformasi (susunan atom


dalam ruang
Kinetika Enzim Amilase

• Amilase adalah enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis pati menjadi gula-gula
sederhana. Amilase mengubah karbohidrat yang merupakan polisakarida menjadi maltosa
(alfa dan beta amilase) ataupun glukosa (glukoamilase).
• Substrat : Amilum (dengan iodium berwarna biru)
Amilum
• Terdiri dari amilosa dan amilopektin
1. Amilosa
Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-
butir pati yang terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-
glikosidik . Amilosa merupakan bagian dari pati yang larut dalam
air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000-200.000, dan
bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru.
2. Amilopektin
Amilopektin merupakan polisakarida bercabang bagian dari pati,
terdiri atas molekul-molekul glukosa yang terikat satu sama lain
melalui ikatan 1,4-glikosidik dengan percabangan melalui ikatan 1,6-
glikosidik pada setiap 20-25 unit molekul glukosa. Amilopektin dengan
iodium memberikan warna ungu hingga merah
Mekanisme kerja enzim α-amilase
Mekanisme kerja enzim α-amilase pada amilosa dibagi dalam dua
tahap,
1. degradasi secara cepat molekul amilosa menjadi maltosa dan

maltotriosa yang terjadi secara acak. Pada tahap ini terjadi


penurunan kekentalan dengan cepat.
2. degradasi α-amilase pada amilosa menghasilkan glukosa dan
maltosa dengan laju lebih lambat dan tidak secara acak (Winarno,
1995). Aktivitas α-amilase dapat diukur berdasarkan penurunan
kadar pati yang larut, kadar dekstrin yang terbentuk, dan
pengukuran viskositas atau jumlah gula pereduksi yang terbentuk.
Berdasarkan tingkatan reaksi serta
warnanya dengan Iodium
1. Amilum (biru)
2. Amilodekstrin (ungu)
3. Eritrodekstrin (merah)
4. Akrodekstrin (tidak mengubah warna iodium)
5. Maltosa (tidak mengubah warna iodium)
Faktor yang mempengaruhi reaksi
enzimatik
• pH
• Suhu
• Kadar substrat
• Kadar enzim
• Modifer: inhibitor dan aktivator
Praktikum kinetika enzim Amilase

Substrat: Amilum (dengan iodium berwarna biru


Enzim: 𝛼 −Amilase
Apabila pencernaan sempurna hasil utamanya adalah maltose
(tidak berwarna dengan Iodium, sehingga warna larutan adalah
warna iodium yaitu kuning
Fungsi larutan HCl
• Menghentikan Reaksi
• Melepaskan I2 dari KI-KIO3
Fungsi Larutan Buffer
• Memberikan pH untuk percobaan
• Mempertahankan pH selama percobaan
Fungsi Larutan NaCl 0,9%
Penambahan NaCl bertujuan sebagai pengaktif kerja enzim
dan pati atau amilum dimana pati ini merupakan substrat
yang akan bereaksi dengan iodium membentuk kompleks
biru. Saliva yang merupakan enzim amilase akan
menghidrolisis pati menjadi dekstrin kemudian maltosa
(disakarida) dan terhidrolisis lagi menjadi 2 molekul glukosa
secara enzimatis.
Spektrofotometer
• Sumber cahaya: punya banyak sprektum
• Filter: untuk mendapatkan berkas sinar
• Slit: meningkatkan kemurnian kromatik
• Kuvet: berisi larutan yang diperiksa, sinar yang diteruskan dari kuvet akan
menuju ke fotosel
• Fotosel: mengubah energi sinar menjadi energi listrik
• Galvanometer: mengubah listrik menjadi energi mekanik dan menggerakkan
jarum
• Transmittance: sesuai sinar yang diteruskan
• Absorbance: sesuai sinar yang diserap, tergantung sifat dan kadar larutan
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai