Nama Kelompok:
2. Rohana B1031161104
D A Y
Topik Pembahasan
Bentuk Perilaku
Hasil dan Konsekuensi
Pemimpin yang
Universal
Disarankan
Pendekatan Situasional
Hasil dan
Beragam Bentuk
Perilaku Pemimpin Konsekuensi yan
Kontijen (Tidak Pasti)
Unsur-unsur Situasi
seeta Karekteristik dari
Pemimpin dan Prngikut
Pendekatan sifat dan perilaku terhadap kepemimpinan bersifat universal; kedua
nya menggambarkan perilaku pemimpin yang akan menghasilkan serangkaian
hasil dan konsekuensi yang universal.
Pendekatan situasional terhadap kepemimpinan berpaya mengidentifikasi
beragam bentuk perilaku pemimpin yang memberikan hasil dan konsekuensi yg
bersifat kontijen.
Yang dimaksud kontijen (tidak pasti) disini adalah bahwa hasil dan konsekuensi
tersebut bergantung pada unsur-unsur situasi serta karakteristik dari pemimpin
dan pengikut.
AW E S O M E
Karakteristik situasional yang mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain jenis organisasi,
efektivitas kelompok, persoalan itu sendiri, dan tekanan waktu.
Tiga pendekatan situasional yang penting terhadap kepemimpinan adalah:
1. Teori Jalur-sasaran,
kepemimpinan adalah perpanjangan langsung dari teori ekspetasi motivasi. Teori ini mengidentifikasikan
empat jenis pelaku yang dapat dijalankan oleh pemimpin, bergantung pada situasi yang dihadapi.
Perilaku pemimpin direktif membuat bawahan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka,
memberikan pandun dan arahan, dan membuat jadwal kerja. Perilaku pemimpin suportif adalah
memberikan sikap ramah dan mudah didekati , menunjukan pehatiaan kepada kesejahteraan bawahan,
dan memperlakukan sesama anggota secara setara. Perilaku pemimpin parsipatif antara lain
berkonsultasi dengan bawahan, meminta saran, dan mengizinkan partisipasi bawahan dalam
pengambilan keputusan.Perilaku pemimpin berorientasi pencapian menetapkan sasaran yang
menantang, mengharapkan bawahan memberikan kinerja tinggi, mendorong bawahan, dan
menunjukkan keyakinan pada bawahan.
2. Pendekatan pohon keputusan adalah pendekatan
terhadap kepemimpinan yang memberikan aturan
keputusan untuk menentukan seberapa besar partisipasi
yang dimungkinkan. Teori ini hanya berfokus pada satu
aspek perilaku pemimpin: partisipasi bawahan dalam
mengambil keputusan. Setelah mengevaluasi berbagai
atribut permasalhan, pemimpin menentukan gaya
kepemimpinann yang sesuai yang mengisyaratkan
sejumlah partisipasi tertentu dari bawahan.
AWESOME
Kepemimpinan Dimata Pengikut
Kepemimpinan Transformasional
Adalah serangkaian kemapuan yang memungkinkan seorang pemimpin
untuk mengenali kebutuhan akan perubahan, untuk mencapai sebuah visi
yang menuntun perubahan tersebut dan melaksanakan perubahan ini
secara efektif. Sebaliknya kepemimpinan transaksional pada dasranya
serupa dengan manajemen yakni, melibatkan kegiatan-kegiatan yang
bersifat rutin dan teratur.
Kepemimpinan Karismatik
Adalah jenis pengaruh yang didasarkan pada karisma pemimpin, yaitu
bentuk daya tarik interpersonal yang menumbuhkan dukungan dan rasa
penerimaan. Pemimpin karismatik cenderung memiliki banyak kepercayaan
diri aan gagasan dan keyakinannya dan memiliki dorngan kuat untuk
mempengaruhi orang lain.
Sebagian besar ahli saat ini mengenai tiga unsur penting dalam pemimpinan karismatik:
1. Memberikan gambaran akan tren dan pola dimasa depan, menetapkan harapan yang
tinggi bagi dirinya dan orang lain, dan berperilaku sedemikian rupa sehingga memenuhi
atau melampaui harapan ini
2. Menyuntikan semnagat kapada orang lain dengan cara menunjukkan rasa ketertarikan
yang tinggi, keyakinan akan kemampuan orang lain, dan pola keberhasilan yang konsisten.
3. Memberikan jalan bagi orang lain dengan cara mendukung mereka, berempati dengan
mereka, dan menunjukkan rasa keyakinann kepada mereka.
Pergantian Kepemimpinan
Adalah individu, tugas, dan karakteristik organisasi yang
cederung menggangtikan kebutuhan akan seorang pemimpin
untuk memulai atau mengarahkan kenerja karyawan.
Penetrak Kepemimpinan.
Adalah faktor-faktor yang menyebakan perilaku pemimpin
menjadi tidak efektif.
Pengganti dan Penetral Kepemimpinan
Faktor Individu • Profesionalisme individu
• Kemampuan, pengetahuan, dan motivasi individu
• Pengalaman dan palatihan yang dimiliki individu
• Tidak menghiraukan imbalan
Faktor organisasi • 01
Rencana dan tujuan yang eksplisit 03
• Aturan dan prosedur yang kaku
• Sistem imbalan yang kaku tidak berkaitan dengan kinerja
• Jarak fisik antara supervisor dan bawahan
Adalah kemampuan pemimpin untuk memahami pemimpin untuk memahami kompelksistas masalah
organisasi dan lingkungannya serta memimpin peubahan dalam organisasi sehingga dapat
meningkatkan daya sainganya. Agar menjadi pemimpin strategis yang efektif, seorng manajer perlu
memiliki pemahaman yang mneyeluruh dan lengkap menganai organisasinya- baik dalam segi
sejarahnya, budaya organisasi, kekuatan, dan kelemahannya.
Kepemimpinan etis
Adalah perilaku pemimpin yang mencerminkan standar etika yang tinggi. Tekanan yang makin besar demi
COFFEE
tata kelola perusahaan yang lebih baik juga main meningkatkan kewajiban untuk memilih individu dengan
standar etika yang tinggi untuk berkecimpung dalam posisi pemimpin bisnis dan membuat merekalebih
bertanggung jawab atas tindakan dan konsekuensi tindakan mereka
Kepemimpinan Maya
Adalah kepemimpinan dalam situasi dimana pemimpin dan pengikut berinteraksi secara elektronik ketimbang bertatap
muka. Salah satu implikasinya yaitu pemimpin yang menghadapi situasi ini harus berkerja lebih keras dalam menjalin dan
mempertahankan hubunga dengan para karyawan yang tidak hanya sebatas kta-kata dalam layar komputer.
Kepemimpinan, Manajemen, dan Pengambilan Keputusan
02
03
Langkah 6: Manajer menindak-lanjiti dan mengevaluasi dampak dari alternatif terpilih tersebut.
Contoh: setelah enam bulan, manajer menyadari adanya penurunan keluhan tamu yang
signifikan
Mengenali dan Memahami Situasi Keputusan, langkah pertama dalam pengambilan keputusan
rasional adalah mengikuti bahwa satu keputusan memang dibutuhkan, harus ada rangsanagan atau
pemicu untu memulai prosesnya.
Mengidentifikasikan Alternatif, begitu situsasi keputusan telah dikenali dan diidentifikasijan, langkah
kedua adalah menidentifikasi alternatif tindakan yang efektif, mengembangkan alternatif yang jelas dan
standar srta akternatif yang baru dn kreatif sama-sama berguna.
Mengevaluasi Alternatif , mengevaluasi setiap alternatif, manajer harus mengevaluasi secara cermat
seluruh alternatif untuk meningkatkan peluang bahwa alternatif yang akhirnya terpilih tersebut akan
berhasil.
Coffe
e
Memilih Alternatif Terbaik, Memilih alternatif terbaik merupakan titik kritis dalam
pengambilan keputusan. Meskkipun bnayak situasi tidak mengharuskan adanya
anlisis objektif dan matematis, manajer dan pemimpin seringkali dapat
mengembangkan estimasi dan pengukuran subjektif untuk memilih satu alternatif.
Tindak Lanjut dan Evaluasi Hasil, mensyaratkan manajer dan pimpinan untuk
mengevaluasi efektivitas keputusan mereka. Mereka seharusnya memastikan
bahwa alternatif terpilih telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai.
Aspek-aspek dan Perilaku dari Pengambilan Keputusan
Apabila seluruh situasi keputusan diobservasi secara logis seperti yang telah diuraikan, makin bnayka
keputusan yang akan menemui keberhasila. Tetapi keputusan seringkali dibuat dengan pertimbangan
yang krang masak dan tidak dilandasi dengan logika dan rasionalitas. Berikut ini mencakup aspek
perilaku dari pengambilan keputusan:
Kekuatan Politik dalam pengambilan keputusan, salah satu unsur utama dari politik yaitu koalisi ,
terutama sangat relevan dengan pengambilan keputusan. Koalisi adalah aliansi informal antara dua
individu atau kelompok yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama.
Intuisi, adalah keyakinann mendalam akan suatu hal, sering kali tanpa pertimbangan yang sadar.
Manajer terkadang meutuskan sesuatu karena memang “dirasa tepat” atau firasat.
Ekalasi Komitmen, adalah proses perilaku penting lainnya yang
memengaruhi pengambilan keputusan. Pembuat keputusan terkadang
membuat keputusan dan sangat berkomitmen menjalankan satu
rangkaian tindakan sehingga ia sama sekali enggan beralih, meskipun
ternyata tindakan tersebut tidak tepat.