Anda di halaman 1dari 37

OM SWASTYASTU

NAMA KELOMPOK :

I DEWA GDE AGUNG ARINATA 15C11537

DEWA AGUNG AYU ISTRI ARISTYA D. 15C11539

NI KADEK CITRA INGGRIANI 15C11546

GUSTI MADE DIANA WATI 15C11547

DESAK AYU PUTU INTAN PRATIWI 15C11562

PUTU JULYANI PUSPITA CHANDRA 15C11566

PUTU AYU MIRAH KUMALA DEWI 15C11573

NI WAYAN VIVIT LASTINAWATI 15C11594


Pengertian Pneumonia

 Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan


dengan pengisian alveoli dengan cairan.
 Penyebabnya karena agen infeksi, irirtan kimia dan terapi radiasi.
bakterinya bernama pneumococcal pneumonia.( Doenges, Marilynn E.,
1999)
 Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang
terjadi pada masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi.
Penyakit ini timbul sebagai penyakit primer dan dapat juga akibat
penyakit komplikasi
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti
bakteri dan virus.
1. Bakteri penyebab Pneumonia, yaitu:
a. Staphylococcus aureus
b. Streptococus
c. Aeruginosa
d. Legionella
e. Hemophillus
f. Influenza
g. Eneterobacter
2. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu:
a. Virus influenza,
b. Adenovirus
c. Chicken-pox

Meskipun virus-virus ini menyerang saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan
ini dapat memicu pneumonia, terutama pada anak-anak.
3. Organism mirip bakteri yaitu Micoplasma pneumonia. Pneumonia jenis ini berbeda
dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang diduga disebabkan oleh
virus yang belum ditemukan ini sering disebut pneumonia yang tidak tipikal.
Mikoplasma ini menyerang segala jenis usia.

4. Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans


Manifestasi Klinis

1. Orang dengan pneumonia sering mengalami :


a. Batuk berdahak
b. Sputum kehijauan atau kuning
c. Demam tinggi yang disertai dengan menggigil.
d. Nafas yang pendek
e. Nyeri dada seperti pada pleuritis ,nyeri tajam atau seperti ditusuk.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat menyebabkan nyeri perut
dan diare.
3. pneumonia karena tuberkulosis atau Pneumocystis hanya menyebabkan
penurunan berat badan dan berkeringat pada malam hari.

Pada orang tua manifestasi dari pneumonia mungkin tidak khas. Bayi
dengan pneumonia lebih banyak gejala, tetapi pada banyak kasus, mereka hanya
tidur atau kehilangan nafsu makan
ANATOMI FISIOLOGI

WOC
KLASIFIKASI

Secara Garis Besar Pneumonia Dapat Dibedakan Menjadi


3 Yaitu:
1. Aspirasi pneumonia
2. Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
3. Pneumonia akibat faktor lingkungan
KOMPLIKASI

Gangguan pertukaran gas


Obstruksi jalan napas
Gagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia)
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK

1. Sinar X
2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah
3. Pemeriksaan serologi
4. Pemeriksaan fungsi paru
5. Biopsi paru
6. Spirometrik static
7. Bronkostopi
PENATALAKSANAAN

Pengobatan yang intensive bila terdapat virus pneumonia. Bila kondisi


berat harus di rawat. Berikan oksigen, fisioterapi dada dan cairan
intravena Antibiotic sesuai dengan program Pemeriksaan sensitivitas
untuk pemberian antibiotik.
Primary Survey
A. PENGKAJIAN
Nama : Ny.S
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Sumber Informasi : Keluarga
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : SLTP
Alamat : Semarang
Diagnosa Medis : Dyspnea dengan CHF Pneumonia
No. Rekam Medis : 14478102

Triage : kuning
GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak
Orientasi ( Tempat , waktu , dan orang ) : Baik
Jalan Nafas : Tidak paten
Obstruksi : Cairan
Suara nafas : Gurgling
Keluhan Lain : Tidak ada

BREATHING
Gerakan Dada : Simetris
Irama Nafas : Cepat
Pola Nafas : Tidak teratur
Retraksi Otot Dada : Ada
Sesak Nafas : Ada
Frekuensi Nafas : 24x/menit
Keluhan Lain : Sesak nafas
CIRCULATION
Nadi : Teraba
Jumlah : 88x/menit
Sianosis : Tidak
CRT : <2detik
Perdarahan : Tidak ada
Keluhan Lain : Tidak ada

DISABILITY
Respon : Alert
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : Eye 4 , Verbal 5 , Motorik 6
Jumlah GCS : 15
Pupil : Isokor
Reflek Cahaya : Ada
Lateralisasi : Tidak ada
Keluhan Lain : Tidak ada
EXPOSURE
Deformitas : Tidak ada
Contusio : Tidak ada
Abrasi : Tidak ada
Penetrasi : Tidak ada
Burn : Tidak ada
Laserasi : Tidak ada
Swelling : Tidak ada
Keluhan lain : Tidak ada

ANAMNESA
Riwayat Penyakit Saat Ini :
Pasien datang ke IGD rujukan dari RS.S dengan keluhan sesak nafas 2 hari yang lalu, panas,
sejak 2 minggu yang lalu, batuk disertai dahak kurang lebih 2 bulan dan nyeri tenggorokan
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Pasien mengatakan pernah di rawat di RS.S dengan keluhan yang sama
Sign and Symptom :
Pasien mengatakan mengalami sesak nafas
Alergi :
Tidak ada
Medikasi :
- Infus RL + Aminophylin 24/20 tpm
- O2 5 lpm
- Injeksi Ceftriaxone 1 gram/12 jam
- Injeksi Dexamethason 5mg/12 jam
- Injeksi Ondansetron 2mg k/p
- Injeksi Omeprazole 40mg/12 jam
- GG 100mg/24 jam
- Codein 20mg/24 jam
- Nebulizer forbivent/ 8 jam
Past Medical History :
Pernah masuk RS.S dengan keluhan yang sama
Last Meal/Makan Minum Terakhir :
Pasien mengatakan makan 3x sehari, habis 1 porsi dengan menu nasi, lauk dan sayur. Minum kurang
lebih 1000ml sampai habis.

Event/Peristiwa Penyebab :
Bakteri , jamur dan virus

Tanda-tanda Vital :
TD : 150/90 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,7°C
RR : 24x/menit

Keluhan Nyeri (PQRST) :


Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan Leher :
Inpeksi :
- Kepala : Tidak ada luka dan bentuk kepala mesocepal
- Leher : Bentuk leher simetris
Palpasi
- Kepala : Tidak ada nyeri tekan
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada
Inpeksi :
Pernafasan cepat , penggunaan otot bantu nafas : dypsnea , pengembangan dada sejajar
Palpasi :
Taktil premitus
Perkusi :
- Sonor dari clavicula ( batas atas ) ICS 5 ( batas bawah ) ( paru-paru dekstra )
- Sonor dari clavicula ( batas atas ) ICS 3 ( batas bawah ) ( paru-paru sinistra )
Auskultasi :
Terdengar ronchi atau cracles ( seperti suara gesekan rambut ). Frekuensi pernafasan 24x/menit

Abdomen
Inspeksi : Abdomen terlihat simetris
Palpasi : Hepar tidak teraba
Perkusi : Bunyi tymphani
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit

Pelvis : Tidak ada gangguan pada genetalia


Ekstremitas Atas/ Bawah : Reflek normal
Punggung : Tidak terkaji
Neurologis : Tidak terkaji
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan darah lengkap
- Hemoglobin 13,7g/dl ( normal 12-16g/dl)
- leukosit 16.790 H/ul ( normal 4.800-10.000 H/ul)
- LED
2. Pemeriksaan Diagnostik
- USG
- EKG
- Lain-lain : Urine , thorax

Tanggal pengkajian : 22 Desember 2014


Jam : 09.00 WIB
Nama terang : Perawat
ANALISA DATA
DATA
NO MASALAH KEPERAWATAN
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk RR: 24 x/menit Ketidak efektifan bersihan
berdahak tetapi dahak sulit keluar jalan nafas
Terdengar suara ronchi, tampak ada
secret di lubang hidung, terpasang O2
Nasal Kanul 3L/menit , Leukosit :
16.790 H/ul

2. Pasien mengatakan sesak nafas, lemas Pernafasan cepat, pengembangan Gangguan pertukaran gas
sekali dan pusing dada sejajar, simetris, pengembangan
otot bantu pernafasan : Dyspnea
Kesadaran: Compos mentis
TD : 150/90 mmHg
RR : 24 x/menit
Conjungtiva anemis, sklera mata
ikterik
Leukosit : 16.790 H/ul

3. Pasien mengatakan sesak nafas bila Pasien tampak lemah Intoleransi Aktivitas
beraktivitas

4. Pasien mengatakan cemas dan binggung Pasien tampak cemas Cemas


TD : 150/90mmHg
N : 88x/menit
S : 36,7oC
RR : 24x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan


peningkatan produksi sputum ditandai dengan pasien
mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak tetapi dahak sulit
keluar
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan a. Kaji frekuensi/ a. Takipnea, pernafasan
tidak efektif tindakan keperawatan kedalaman dangkal , dan gerakan
selama 3x24jam pernafasan dan dada tak simetris sering
diharapkan bersihan jalan gerakan dada terjadi karena
nafas menjadi efektif ketidaknyamanan gerakan
dengan kriteria hasil : dinding dada atau cairan
a. Jalan nafas efektif paru
b. Tidak ada dispnea
c. Tidak sianosis

b. Auskultasi area paru , b. Penurunan aliran udara


catat area penurunan terjadi pada area
/ tak ada aliran konsolidasi dengan cairan.
udara dan bunyi nafas Bunyi nafas bronkial (normal
adventisius, misalnya : pada bronkus) dapat juga
krekek, mengi terjadi pada area konsolidasi.
Krekels, ronki dan mengi
terdengar pada inspirasi atau
ekspirasi pada respon
terhadap pengumpulan
cairan, sekret kental, dan
spasme jalan napas atau
obstruksi

c. Bantu pasien latihan c. Nafas dalam memudahkan


nafas sering , ekspansi maksimum paru-
tunjukan/bantu paru/jalan nafas lebih kecil.
pasien mempelajari Batuk adalah mekanisme
dan melakukan batuk pembersihan jalan nafas
mialnya : menekan alami. Membantu silia untuk
dada dan batuk efektif mempertahankan jalan nafas
sementara posisi paten.
duduk tinggi
Penekanan menurunkan
ketidaknyamanan dada dan posisi
duduk memungkinkan upaya nafas
lebih dalam dan kuat

d. Lakukan d. Merangsang batuk atau pembersihan


penghisapan sesuai jalan nafas secara mekanik pada
indikasi pasien yang tidak mampu melakukan
karena batuk tidak efektif dan
penurunan tingkat kesadaran

e. Berikan cairan e. Cairan (khususnya yang hangat)


sedikitnya 2500 memobilisasi dan mengeluarkan
ml/hari (kecuali sekret
kontraindikasi).
Tawarkan air
hangat daripada
dingin
f. Kolaborasi pemberian f. Alat untuk menurunkan spasme
obat sesuai indikasi , bronkus dengan mobilisasi
mukolitik, ekspektoran, sekret. Analgesik diberikan untuk
bronkodilator, analgesik. memperbaiki batuk dengan
menurunkan ketidaknyamanan
tetapi harus digunakan secara
hati-hati karena dapat
menurunkan upaya
batuk/menekan pernafasan.
IMPLEMENTASI
NO HARI/TANGGAL/JAM DIAGNOSA TINDAKAN EVALUASI
KEPERAWATAN

1. Senin , Bersihan jalan nafas Memonitoring TTV DS : pasien mengatakan sesak


22 Desember 2014 tidak efektif nafas dan batuk berdahak
09.30
DO : TD: 150/90 mmHg, N:
88x/menit, S: 36,70C, RR:
24x/menit

09.45 Memberikan posisi semi fowler DS : pasien mengatakan tidak


terlalu sesak nafas setelah
diberikan posisi ½ duduk

DO : tampak tidak terlalu sesak


nafas, RR: 24x/menit disertai suara
ronki/ cracles, terpasang kanul O2
5 liter/menit
09.55 Mengajarkan teknik batuk efektif DS : pasien mengatakan
setelah diajarkan teknik ini
pasien dapat mengeluarkan
dahaknya

DO : jumlah sputum 1 cc,


warna putih kental, suara
nafas ronki/cracles,
terpasang O2 5 liter/ menit

12.00 Memberikan obat injeksi DS : pasien mengatakan mau


ceftriaxone 1 gram , injeksi meminum obat
dexmetason 5mg , injeksi
omeprazole 40mg DO : tidak ada alergi
terhadap obat yang telah
diberikan
13.00 Memberikan obat ambroxol DS : pasien mengatakan masih
dalam nebulezer sesak nafas, batuk berdahak

DO : tidak terhadap alergi obat


yang telah diberikan

13.15 Menganjurkan pasien untuk DS : Pasien mengatakan setelah


banyak minum banyak minum dahaknya sudah
mulai encer tidak terlalu kental.

DO : Wajah pasien tampak


rileks.

13.30 Melatih pasien untuk nafas DS : Pasien mengatakan


dalam bersedia.

DO : Pasien tampak lebih


tenang.
EVALUASI KEPERAWATAN
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI
KEPERAWATAN

1. Senin , Bersihan jalan nafas tidak S : Pasien mengatakan masih sesak nafas
22 Desember 2014 efektif
O : TD : 150/90 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,7°C
RR : 24x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai