DENGAN
VENTRIKULER SEPTAL DEFECT (VSD)
KELOMPOK 2
AMELIA RIZKY DAMAYANTI 11161004
ARIBATHANISA CANDRA 11161005
FITHRIA SEPTIANI 11161016
IRA ANDRIYANAH 11161020
KINANTI HASSIN KHULUQI 11161021
NURFADILAH SUBANA 11161028
RACHMA ALIF AULIA 11161030
SHAFIRA AMALIA 11161036
DEFINISI
DEFINISI
VSD (Ventrikuler Septal Defect)
adalah kelainan jantung
berupa tidak sempurnanya
penutupan dinding pemisah
antara kedua ventrikel
sehingga darah dari ventrikel
kiri ke kanan dan sebaliknya.
Jadi VSD merupakan kelainan
jantung bawaan (kongenital)
berupa terdapatnya lubang
pada septum interventrikuler
yang menyebabkan adanya
hubungan aliran darah antara
ventrikel kanan dan kiri.
ETIOLOGI
1. Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan
VSD :
a) Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
b) Gizi ibu hamil yang buruk
c) Ibu yang alkoholik
d) Usia ibu di atas 40 tahun
e) Ibu menderita diabetes
1. Murmur
2. Dipsnea (sesak napas)
3. Anoreksia
4. Takipnea (napas cepat)
5. Ujung-ujung jari hiperemik dan diameter dada bertambah
6. Pada anak yang kurus terlihat impuls jantung yang hiperdinamik
7. Pada palpasi dan auskultasi tekanan arteri pulmonalis yang tinggi dan
penutupan katup pulmonal teraba jelas pada sela iga ketiga kiri dekat
sternum, dan mungkin teraba getaran bising pada dinding dada.
Menurut ukurannya VSD dapat
dibagi menjadi:
• VSD kecil
1. Biasanya asimptomatik
2. Defek kecil 1-5 mm
3. Tidak ada gangguan tumbuh kembang
4. Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising
peristaltic yang menjalar ke seluruh tubuh pericardium
dan berakhir pada waktu distolik karena terjadi
penutupan VSD
5. EKG dalam batas normal atau terdapat sedikit peningkatan
aktivitas ventrikel kiri
6. Radiology: ukuran jantung normal, vaskularisasi paru
normal atau sedikit meningkat
7. Menutup secara spontan pada umur 3 tahun
8. Tidak diperlukan kateterisasi
LANJUTAN...
• VSD sedang
1. Sering terjadi symptom pada bayi
2. Sesak napas pada waktu aktivitas terutama waktu minum, memerlukan
waktu lebih lama untuk makan dan minum, sering tidak mampu
menghabiskan makanan dan minumannya
3. Defek 5- 10 mm
4. BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu
5. Mudah menderita infeksi biasanya memerlukan waktu lama untuk sembuh
tetapi umumnya responsive terhadap pengobatan
6. TakipneuRetraksi bentuk dada normal
7. EKG: terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri maupun kanan, tetapi
kiri lebih meningkat. Radiology: terdapat pembesaran jantung derajat
sedang, conus pulmonalis menonjol, peningkatan vaskularisasi paru
dan pemebsaran pembuluh darah di hilus.
LANJUTAN...
• VSD besar
1. Sering timbul gejala pada masa neonatus
2. Dispneu meningkat setelah terjadi peningkatan pirau kiri ke kanan dalam
minggu pertama setelah lahir
3. Defek >10 mm
4. Pada minggu ke2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi gagal jantung
biasanya baru timbul setelah minggu ke 6 dan sering didahului infeksi
saluran nafas bagian bawah
5. Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang tampak sianosis karena
kekurangan oksigen akibat gangguan pernafasan
6. Gangguan tumbuh kembang
7. EKG terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kanan dan kiri
8. Radiology: pembesaran jantung nyata dengan conus pulmonalis yang
tampak menonjol pembuluh darah hilus membesar dan peningkatan
vaskularisasi paru perifer
TANDA GEJALA BERDASARKAN
LUBANGNYA:
•Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gejala. Bising pada VSD tipe ini bukan
pansistolik, tapi biasanya berupa bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
•Pada VSD sedang: biasanya juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya kadang-
kadang penderita mengeluh lekas lelah, sering mendapat infeksi pada paru
sehingga sering menderita batuk.
•Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan,
penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat.
Kadang-kadang anak kelihatan sedikit sianosis, gejala-gejala pada anak yang
menderitanya, yaitu; nafas cepat, berkeringat banyak dan tidak kuat
menghisap susu. Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan terganggu dan
sering menderita batuk disertai demam.
KLASIFIKASI VSD BERDASARKAN
PADA LOKASI LUBANG :
1. Perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang
terletak di daerah pars membranaceae septum
interventricularis,
2. Subarterial doubly commited, bial lubang terletak di
daerah septum infundibuler dan sebagian dari batas
defek dibentuk oleh terusan jaringan ikat katup aorta
dan katup pulmonal,
3. Muskuler, bial lubang terletak di daerah septum
muskularis interventrikularis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DAN DIAGNOSTIK
• VSD Besar
Inspeksi:
Pertumbuhan badan jelas terhambat,pucat dan banyak kringat bercucuran. Ujung-
ujung jadi hiperemik. Gejala yang menonjol ialah nafas pendek dan retraksi pada
jugulum, sela intercostal dan regio epigastrium.
Palpasi:
Impuls jantung hiperdinamik kuat. Teraba getaran bising pada dinding dada.
Auskultasi:
Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada apeks dan sering diikuti ‘click’
sebagai akibat terbukanya katup pulmonal dengan kekuatan pada pangkal arteria
pulmonalis yang melebar. Bunyi jantung kedua mengeras terutama pada sela
iga II kiri.
Pemeriksaan Fisik
• Tingkat keadaran
Pada shunt kecil tingkat kesadaran composmetis,
namun kesadaran dapat menurun jika terdapat
komplikasi berupa gagal jantung.
• Paru – paru
Saat inspeksi terlihat peningkatan frekuensi
pernapas dengan atau tanpa retraksi dada.
Pada palpasi teraba desakan dinding paru yang
meningkat terhadap dinding dada.
Pada perkusi terdengar suara redup dan saat
auskultasi terdengan ronki basah atau krekels
sebagai tanda adanya edema paru.
Diagnosa Keperawatan
Pre op :
1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan
anak
3. Resiko gangguan pertukaran gas b.d tidak adekuatnya
ventilasi
Post op :
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka post op
2. Resiko infeksi b.d tindakan pembedahan
Rencana Keperawatan
Pre op
NO. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1. Penurunan Setelah diberikan 1. Observasi kualitas dan 1. Memberikan data untuk
curah jantung asuhan kekuatan denyut evaluasi intervensi dan
b.d malformasi keperawatan jantung, nadi perifer, memungkinkan deteksi
jantung diharapkan warna dan kehangatan dini terhadap adanya
penurunan curah kulit komplikasi
jantung tidak 2. Tegakkan derajat 2. Mengetahui
terjadi cyanosis (cth:warna perkembangan kondisi
membran mukosa klien serta menentukan
derajat finger) intervensi yg tepat
3. Berikan kolaborasi 3. Obat-obat digitalis
obat-obat digitalis memperkuat
4. Berikan kolaborasi kontraktilitas otot
obat-obat diuretik jantung sehingga cardiak
output
meningkat/sekurang-
kurangnya klien bisa
beradaptasi dg
keadaannya
4. Mengurangi timbunan
cairan berlebih dalam
tubuh sehingga kerja
jantung akan lebih ringan
Lanjutan . . .
NO. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
2. Perubahan nutrisi Setelah 1. Hindarkan kegiatan 1. Menghindari
kurang dari diberikan perawatan yg tidak kelelahan pd
kebutuhan tubuh asuhan perlu pd klien klien
b.d kelelahan keperawatan 2. Hindarkan kelelahan 2. Jika kelelahan
pada saat makan diharapkan yg sangat saat dapat
dan kebutuhan makan dg porsi kecil diminimalkan
meningkatnya nutrisi terpenuhi tapi sering maka masukan
kebutuhan anak dg kriteria hasil : 3. Pertahankan nutrisi akan lebih mudah
1. Makanan dg mencegah diterima dan
habis 1 porsi kekurangan kalium nutrisi dapat
2. Mencapai BB dan natrium, terpenuhi
normal memberikan zat besi 3. Peningkatan
3. Nafsu makan 4. Sediakan diet yg kebutuhan
meningkat seimbang, tinggi zat metabolisme
nutrisi untuk harus
mencapai dipertahankan dg
pertumbuhan yg nutrisi yg cukup
adekuat
Lanjutan . . .
NO. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
3. Resiko gangguan Setelah diberikan 1. Berikan respirasi 1. Untuk meminimalkan
pertukaran gas asuhan support (24 jam resiko kekurangan
b.d tidak keperawatan post op) oksigen
adekuatnya diharapkan 2. Analisa gas 2. Untuk mengetahui
ventilasi gangguan darah adanya hipoksemia
pertukaran gas 3. Batasi cairan dan hiperkapnia
tidak terjadi 3. Untuk meringankan
dengan kriteria kerja jantung
hasil :
1. Pertukaran
gas tidak
terganggu
2. Pasien tidak
sesak
Post op