Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS RESIKO BENCANA

MK. Disaster Management


Arif Helmi Setiawan
KEBIJAKAN MANAJEMEN
 Sebagai landasan penerapan manajemen
bencana di masing-masing daerah
 Sebagai strategi pengembangan, pengendalian
bencana, penyediaan SD dan organisasi
pelaksanaannya
 Sebagai komitmen pimpinan setempat terhadap
penerapan manajemen bencana di wilayahnya
DISASTER RISK ASSESSMENT
 Dasar PP No 21/2008
 Merupakan potensi kerugian yang ditimbulkan
akibat bencana pada suatu wilayah & kurun
waktu tertentu
 Setiap organisasi atau kegiatan yg mengandung
risiko bencana tinggi wajib melakukan analisa
risiko bencana (ARISCANA)
ARISCANA
 Untuk memperoleh informasi & data
mengenai potensi bencana yang mungkin
dapat terjadi di lingkungan masing-masing
serta potensi atau tingkat
resiko/keparahannya

Resiko = Kemungkinan x Keparahan

Resiko = f (Bahaya x Kerentanan/kemampuan)

 Semakintinggi ancaman bahaya, maka


semakin tinggi resiko bencana
KEMUNGKINAN (LIKELIHOOD)
 Perkiraan kemungkinan suatu bencana dapat terjadi
(dlm bentuk peringkat)
NILAI KEMUNGKINAN
1 Sangat jarang terjadi
2 Pernah terjadi (mis. 10 th yang lalu)
3 Sering terjadi > 1 x/tahun
4 Sering (terjadi setiap saat)

5 Pasti Hampir dipastikan 80% - 90%


4 Kemungkinan besar 60% - 80% terjadi th depan atau
sekali dlm 10 th mendatang
3 Kemungkinan terjadi 40% - 60% terjadi th depan atau
sekali dalam 100 tahun
2 Kemungkinan kecil 20% - 40% dalam 100 tahun
1 Kemungkinan sangat Hingga 20%
kecil
KEPARAHAN BENCANA (SEVERITY)
 Perkiraan dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh
suatu bencana (manusia, aset, lingkungan atau sosial)
NILAI KEPARAHAN
1 Tidak berdampak signifikan thd manusia, aset, kerugian < 1 juta
2 Kerugian ringan, cidera ringan, kerugian thd perusahaan tdk
besar, tdk lebih dari 1 juta
3 Kerugian besar, cidera serius, kerugian besar thd perusahaan, 10
juta – 100 juta
4 Sangat serius, korban jiwa/kerusakan parah dapat menggangu
bisnis, > 1 milyar

5 Sangat parah 80% - 90% wilayah hancur & lumpuh


total
4 Parah 60% - 80% wilayah hancur
3 Sedang 20% - 40% wilayah terkena rusak
2 Ringan 20% - 40% wilayah terkena rusak
1 Sangat ringan < 20% wilayah rusak
RISK MATRIX
 Kombinasi antara kemungkinan dan keparahan
yang menggambarkan tingkat atau peringkat
suatu resiko bencana
mis : tingkat kemungkinan = 3
tingkat keparahan = 4
resiko = kemungkinan x keparahan
=3x4
= 12
RISK CRITERIA
Kemungkinan Keparahan
1 2 3 4
1 1 2 3 4
2 2 4 6 8
3 3 6 9 12
4 4 8 12 16

 Resiko kecil : 1 – 8
 Resiko sedang : 9 – 10

 Resiko besar : 11 - 16
IDENTIFIKASI BENCANA
 Semua aspek yang ada di suatu daerah (lokasi,
aktifitas, geografis, cuaca, alam, aktifitas
manusia & industri, sumber daya alam dan
lainnya yg berpotensi terjadi bencana
 Mis suatu wilayah padat penduduk, industri,
pelabuhan laut, maka identifikasi bencana :
tsunami, gempa, banjir, badai, bencana industri,
kebakaran, bencana sosial
PENILAIAN & EVALUASI RESIKO
BENCANA

 Dengan menggunakan risk matrix


 Menentukan risk criteria

 Membuat persyaratan untuk


menurunkan/mengurangi resiko
PENGENDALIAN RESIKO BENCANA

 Reduce likelihood
 Reduce consequences
PERENCANAAN AWAL
 Disusun berdasarkan hasil identifikasi dan
penilaian resiko bencana sebelumnya
 Mengetahui rencana strategi penanganan
bencana, sumber daya tersedia dan dibutuhkan
serta organisasi yang diperlukan
 Merancang sistem manajemen bencana yang
tepat sesuai wilayahnya
PROSEDUR MANAJEMEN BENCANA
 Mengembangkan prosedur penanganan bencana
(tata cara, tugas & tanggung jawab,sistem
komunikasi, SD, pelaporan..)
 Untuk tiap tingkat organisasi (aspek tehnik &
strategis
 Disahkan organisasi tertinggi
ORGANISASI & TANGGUNG JAWAB
 Unsur Organisasi
 Komando
 Inti
 Unsur penanggulangan
 Unsur penyelamatan & evakuasi
 Unsur penyelamatan material
 Unsur kesehatan
 Penunjang
 Logistik
 Transportasi
 Keamanan
 Komunikasi
 Humas
 Unsur tehnis
 Jumlah tim tergantung kebutuhan dan skala
kegiatan
 Adanya organisasi cadangan
SUMBER DAYA PENANGANAN BENCANA
 Sumber daya manusia
 Jumlah, kompetensi dan kemampuan
 Prasarana & material
 Unsur penting keberhasilan
 Inventarisasi sarana
 Melakukan mobilisasi dan kerja sama semua unsur
di suatu wilayah
 Finansial
 Dibutuhkan pra, saat dan post bencana
 Dibutuhkan komitmen pimpinan tertinggi
PEMBINAAN & PELATIHAN
 Dibutuhkan tenaga terlatih dan trampil
 Pendidikan dan pembinaan secara formal dan
informal
 Pemahaman manajemen resiko
 Pemahaman penanganan bencana
 Pemahaman umum tentang bencana

 Pelatihan tim tehnis


 Pembinaan masyarakat
KOMUNIKASI

 Dibutuhkan saat proses perencanaan, mitigasi,


tanggap darurat, dan rehabilitasi
 Disusun dan ditetapkan mengenai cara, sistem,
prosedur dan sarananya
 Lingkup komunikasi
 Organisasi tanggap darurat
 Anggota komunitas
 Masyarakat umum
 Pihak eksternal dan internasional
INVESTIGASI & PELAPORAN
 Mengetahui penyebab bencana
 Mengetahui kelemahan dan kelebihan saat
penanganan bencana
 Mengetahui efektifitas organisasi

 Menentukan langkah perbaikan dan pencegahan

 Masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan


sistemmanajemen bencana dan dalam
menentukan kebijakan pembangunan
INSPEKSI & AUDIT
 Upaya pemeriksaan berkala terhadap kesiapan
penanganan bencana dalam organisasi termasuk
unsur tehnis dan non tehnis
 Mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan
manajemen bencana dalam suatu organisasi
terhadap prosedur/standar
 Dilakukan tim independen

 Untuk perbaikan dan penyempurnaan sistem


manajemen bencana

Anda mungkin juga menyukai