Kelompok 9
1. Diah Wulandari (
2. Dina Reskiyani (
3. Haria Agustina (06091181823007)
4. Yeni Dwi Astuti (06091281823065)
Dosen Pengampu :
1. Dr. Yenny Anwar, M. Pd.
2. Dr. Zainal Arifin, M. Si.
3. Elvira Destiansari, S.Pd., M.Pd.
DASAR
LINGKUNGAN PERTIMBANG-
KONSEP AN UNTUK
YANG DASAR
KREATIVITA PENGEMBANG- KEBIJAKAN
MERANGSANG
PERKEMBANG-
S AN TENTANG
AN KREATIVITAS PENGEMBANG-
KREATIVITAS AN
ANAK/PESERT KREATIVITAS
A DIDIK
KREATIVITAS
STRATEGI 4P
DALAM
PENGEMBANG- PENGEMBANGA
AN UPAYA N KREATIVITAS
KREATIVITAS MEMBIMBING CIRI-CIRI
PENGEMBANG KEPRIBADIA
-AN N KREATIF
KREATIVITAS
ANAK
2
KONSEP KREATIVITAS
4
Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan
perkembangan intelek/kognitif individu karena kreativitas
sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak.
Fungsi otak sebelah kiri adalah berkaitan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur,
sistematis, terorganisir, beraturan, dan sejenisnya.
Sedangkan fungsi otak sebelah kanan adalah berkenaan
dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat non linier, non
verbal, holistic, humanistic, kreatif, mendesain, bahkan
mistik dan sejenisnya. 5
Salah satu konsep yang penting dalam bidang
kreativitas adalah hubungan antara kreativitas
dan aktualisasi diri. Menurut psikolog humanistik
seperti Abraham Maslow dan Carll Rogers (dalam
Munandar, 1999), aktualisasi diri ialah apabila
seseorang menggunakan semua bakat dan
talentanya untuk menjadi apa yang ia mampu
menjadi-mengaktualisasikan dan mewujudkan
potensinya. Pribadi yang dapat mengaktualisasi
dirinya adalah seseorang yang sehat mental, dan
dapat menerima dirinya, selalu tumbuh,
berfungsi sepenuhnya, berpikiran demokratis,
dan sebagainya.
6
DASAR KEBIJAKAN TENTANG
PENGEMBANGAN KREATIVITAS
1. Tahap-tahap 2. Karakteristik
Kreativitas Kreativitas
“
a. Persiapan (Preparation)
Individu berusaha mengumpulkan informasi atau data
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
b. Inkubasi (Incubation)
Individu seolah-olah melepaskan diri untuk sementara
waktu dari masalah yang dihadapinya.
c. Iluminasi (Illumination)
Sering disebut sebagai tahap timbulnya “insight”. Pada
tahap ini sudah dapat timbul inspirasi baru serta proses-
proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya
inspirasi baru itu.
d. Ferifikasi (Verification)
Gagasan-gagasan yang telah muncul itu dievaluasi secara
kritis dan konvergen serta menghadapkannya kepada 8
2. Karakteristik Kreativitas
Utami Munandar
(1988)
1.Usia.
2.Tingkat pendidikan orang tua.
3.Tersedianya fasilitas.
4.Penggunaan waktu luang.
4. Masalah yang sering
timbul pada anak kreatif
11
PENGEMBANGAN
KREATIVITAS
14
UPAYA MEMBIMBING PENGEMBANGAN KREATIVITAS
ANAK
Dedi Supriadi (1994) mengemukakan sejumlah bantuan
yang dapat digunakan untuk membimbing
perkembangan anak-anak kreatif, yaitu sebagai berikut :
1.Menciptakan rasa aman kepada anak untuk
mengekspresikan kreativitas anak.
2.Mengakui dan menghargai gagasan-gagasan anak.
3.Menjadi pendorong bagi anak untuk
mengkomunikasikan dan mewujudkan gagasan-
gagasannya.
4.Membantu anak memahami divergensinya dalam
berfikir dan bersikap dan bukan malah menghukumnya.
5.Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan
gagasan-gagasannya.
6.Memberikan informasi mengenai peluang-peluang
Upaya pendidik dalam membimbing pengembangan kreativitas
peserta didiknya.
✘ 1. Pendidik berusaha memahami pikiran dan perasaan anak.
✘ 2. Pendidik mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-
gagasannya tanpa mengalami hambatan.
✘ 3.Pendidik lebih menekan pada proses daripada hasil sehingga
pembimbing dituntut mampu memandang permasalahan anak sebagai
bagian dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.
✘ 4.Pendidik berusaha menciptakan lingkungan yang bersahabat, bebas
dari ancaman, dan Suasana penuh saling menghargai.
✘ 5.Pendidik tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai
tertentu kepada anak.
✘ 6.Pendidik berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki
anak dan bukan sebaliknya mencari-cari kelemahan anak.
✘ 7.Pendidik berusaha menepatkan aspek berpikir dan perasaan secara
16
STRATEGI 4P DALAM PENGEMBANGAN
KREATIVITAS
✘ 1. Pribadi, Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalitas
dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah
dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang
inovatif.
✘ 2. Pendorong, Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada
dorongan dari lingkungannya, ataupun juga ada dorongan kuat
dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan
sesuatu.
✘ 3. Proses, Dalam hal ini yang penting ialah member kebebasan
pada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu
saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau
lingkungan.
✘ 4. Produk, Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif 17
LINGKUNGAN YANG MERANGSANG
PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK/PESERTA
DIDIK
1. Keluarga
2. Sekolah
1. Keluarga
Munandar (1999:94-95).
✘ Sikap orang tua yang memupuk kreativitas anak ialah sebagai berikut.
✘ a. Menghargai pendapat anak
✘ b. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan
berkhayal
✘ c. Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri
✘ d. Mendorong kemelitan anak
✘ e. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin
dicoba dilakukan, dan apa yang dihasilkan
✘ f. Menunjang dan mendorong kegiatan anak
✘ g. Menikmati keberadaannya bersama anak
✘ h. Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
19
✘ i. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja
✘ Adapun sikap orang tua yang tidak menunjang
✘ pengembangan kreativitas anak ialah sebagai berikut.
“
✘ a. Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika berbuat salah
✘ b. Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua
✘ c. Tidak membolehkan anak bermain dengan anak yang berbeda
pandangan dan nilai dari keluarganya
✘ d. Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak
✘ e. Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas
✘ f. Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak
✘ g. Orang tua tidak sabar dengan anak
✘ h. Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas
20
2. Sekolah
21
✘ beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk
✘ membantu perkembangan kreativitas siswa adalah:
“
✘ (1) menciptakan rasa aman kepada siswa.
✘ (2) mengakui dan menghargai gagasan-gagasan siswa.
✘ (3) menjadi pendorong bagi siswa untuk
mengkomunikasikan dan mewujudkan gagasan-
gagasannya.
✘ (4) membantu siswa memahami divergensinya dalam
berpikir dan bersikap.
✘ (5) memberikan peluang untuk mengkomunikasikan
gagasannya.
22
KESIMPULAN
23
THANKS
24