Anda di halaman 1dari 30

IDENTIFIKASI TELUR CACING DAN

PROTOZOA PADA UNGGAS

Aswin Setyawan B94124213


Porman Herawati Purba B94124244
Pendahuluan

Unggas Penyakit Pemeriksaan


• Hewan yang • Koksidiosis • Feses
memproduksi • Kecacingan • Darah
daging dan telur • Parasit darah
• Hewan peliharaan
Alat dan Bahan

Alat
• Kaca objek, kaca penutup, gelas piala, gelas
plastik, mikroskop, gelas ukur, saringan teh,
sendok pengaduk, pipet, timbangan cawan
petri, kamar hitung McMaster, kantung plastik,
kertas saring, tisu, dan lemari pendingin.

Bahan
• Feses ayam segar, air kran, dan larutan
pengapung garam-gula
Metode
Natif
Koleksi Pemeriksaan
sampel Kualitatif
Pengapungan

Pemeriksaan
Sedimentasi
Pemeriksaan
ulas darah Kuantitatif
Metode natif

Eosin 2%
dan
Lugol
Metode Pengapungan

29 ml Larutan Pengapung
1gram feses
Metode Sedimentasi

50 ml Akuades
4gram feses
Metode Mc Master

29 ml Larutan pengapung
1 gram feses
TTGT/OTGT= n/bt x Vtotal/Vhitung

Keterangan:
n : jumlah telur/ookista yang ditemukan
bt : berat feses (gram)
Vtotal : volume lar pengapung + feses (ml)
Vhitung : : volume cairan yang dimasukkan ke dalam kamar hitung (ml)
Metode Pemeriksaan darah

Metanol 10’
+
Giemsa 20’
Telur tipe ascarid
Ascaridia

Heterakis
Hasil dan Pembahasan

Tanggal Pengambilan : 5 Juli 2013


Asal sampel : Kandang Laboratorium Hewan
Percobaan FKH IPB
Ditemukan telur tipe ascarid dan ookista Eimeria sp pada sampel feses
1.
Siklus hidup
Hasil dan Pembahasan

Ascaridia • meyebabkan enteritis terutama pada


unggas muda
galli

• mencret berlendir, selaput lendir


pucat,pertumbuhan terhambat,
Gejala Klinis kekurusan , kelemahan umum dan
penurunan produksi telur

Pengobatan • Phenotiazin
Ookista Eimeria
Hasil dan Pembahasan

Eimeria sp • Koksidiosis

• Tumbuh lambat, nafsu makan


Gejala Klinis hilang, perut kelihatan buncit,
dan diare

Pengobatan • Amprolium, sulfamethoxile,


sulfaquonoxaline
Sampel ayam 2
Ditemukan cacing Raillietina sp
Morfologi
• Berbentuk pipih, seperti pita memanjang dan
bersegmen (Wehr 1972)
Klasifikasi Raillietina sp
Phylum : Platyhelmintes
Class : Cestoidea
Sub class : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Davaineidae
Genus : Railietina
Spesies : Raillietina sp
(Fuhrmann 1907 dalam Soulsby 1982).
Gejala klinis
• Infeksi berat : Penurunan berat badan secara
drastis
• Infeksi ringan : Lesu, lemah, bulu kusam diikuti
diare berlendir bercampur dengan darah
(Beriajaya 2006).
• Hypoglicemia dan hypoproteinemia
 Raillietina cesticillus degenerasi dan
inflamasi villi selapit lendir usus dan dalam
keadaan infeksi berat dapat menyebabkan
kekerdilan
 Raillietina echinobothrida pembentukan
nodul-nodul pada dinding saluran pencernaan
dan diare berlendir tahap dini
 Raillietina tetragona pembentukan
nodul-nodul pada dinding saluran
pencernaan, penurunan bobot badan dan
produksi telur pada ras-ras ayam tertentu.
Raillietina spp mempunyai inang antara yang
berbeda-beda
• Raillietina tetragona semut dari genus
tetramorium dan Pheidole serta Musca
domestica
• Raiilietina echinobothrida semut dari
genus tetramorium dan Pheidole
• Raillietina cesticillus kumbang dan lalat
Musca domestica
Pemeriksaan ulas darah
 Ditemukan parasit darah: Leucocytozoon sp
 Transmisi parasit ini disebabkan oleh: vektor
Simulidae dan Cullicidae.
 Leucocytozoonosis dapat menyerang:
Itik dan angsa L. Neavei dan L. Smithi
Ayam L. Caulleryi, L. Andrewsi,
L. Schoutedeni dan L. Sabrazesi (Akoso 1998).
Siklus hidup
Terdiri dari 2:
Siklus aseksual : ayam, bebek atau unggas
lainnya
Siklus seksual : pada vektor Cullicidae dan
Simulidae (Tampubolon 1992)
Perkembangan parasit aseksual terjadi ketika masuknya
sporozoit dari gigitan vektor Simulidae atau Cullicidae pada
unggas.
Gejala klinis
• Anoreksia
• Anemia
• Penurunan produksi
• Lethargy
• Hilangnya keseimbangan
• Leukositosis
Pencegahan
Pengendalian vektor biologis
Menjaga sanitasi dan desinfeksi sekitar
kandang
Pemberian insektisida : Abate celatom untuk
mengontrol larva nyamuk
Clopidol yang merupakan bahan aktif dalam
koksidiostat juga dapat digunakan untuk
mengontrol leucocytozoonosis (Springer
1991).
Pengobatan
Dengan preparat:
Sulfa
Sulfadimetoxin
Trimetoprim
Anticloxipopidol
Pengobatan paling ampuh untuk
leucocytozoonosis ialah dengan sulfadimetoxin
Kesimpulan
Penyakit kecacingan pada unggas sering terjadi,
terutama pada unggas dengan manajemen
pemeliharaan yang buruk. Dari tinja ayam yang
berasal dari kandang FKH ditemukan telur cacing
tipe ascarid. Selain itu, ditemukan juga ookistra
Eimeria sp, sedangkan dari tinja ayam yang
berasal dari Cangkurawok ditemukan cacing
Raillietina sp dan protozoa Leucocytozoon sp
pada darah ayam.

Anda mungkin juga menyukai