Anda di halaman 1dari 15

Pengelolaan Erosi secara Vegetatif

• Pengelolaan secara vegetatif merupakan salah satu teknologi


konservasi tanah dan air dalam rangka menuju pertanian
berkelanjutan.
• Teknologi ini dapat memelihara kestabilan struktur tanah melalui
sistem perakaran dan penutupan lahan sehingga dapat meningkatkan
infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi, memperbaiki hara tanah
serta memiliki nilai ekonomi.
• Teknologi ini tepat diterapkan pada suatu DAS dengan distribusi aliran
yang memiliki perbedaan yang cukup besar antara volume aliran
puncak dan aliran dasar. Karena dengan menghutankan suatu DAS,
maka aliran sungainya secara terus menerus dalam musim kering
besarnya mencapai 2,5 kali lipat dari aliran sungai yang berasal dari
DAS yang tidak berhutan.
Contoh Penerapan Pengendalian Erosi secara
Vegetatif
Definisi agroforestry
• Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan ( usahatani) yang
mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk
meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan.
Pada sistem ini, terciptalah keanekaragaman tanaman dalam suatu
luasan lahan sehingga akan mengurangi risiko kegagalan dan
melindungi tanah dari erosi serta mengurangi kebutuhan pupuk atau
zat hara dari luar kebun karena adanya daur-ulang sisa tanaman.
Berikut ini diterangkan contoh beberapa sistem agroforestry :
1. Strip Rumput
• Strip rumput merupakan bentuk peralihan dari sistem pertanian tanaman semusim menjadi
sistem agroforestri. Strip rumput adalah barisan rumput dengan lebar 0,5-1 m dan jarak antar
strip 4-10 m yang ditanam sejajar garis ketinggian (kontur). Pada tanah yang berteras, rumput
ditanam di pinggir (bibir) teras. Jenis rumput yang cocok adalah rumput yang mempunyai sistem
perakaran rapat dan dapat dijadikan hijauan pakan ternak, misalnya rumput gajah (Pennisetum
purpureum), rumput BD (Brachiaria decumbens), rumput BH (Brachiaria humidicola), rumput
pahit ( Paspallum notatum ) dan lain- lain. Adakalanya rumput akar wangi (Vetiveria ziza- nioides)
digunakan juga sebagai tanaman strip rumput. Akar wangi tidak disukai ternak, tetapi
menghasilkan minyak atsiri yang merupakan bahan baku pembuatan kosmetik.
Keuntungan strip rumput:
• Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan erosi
• Memperkuat bibir teras
• Menyediakan hijauan pakan ternak
• Membantu mempercepat proses pembentukan teras secara alami.
Pertanaman Lorong
• Sistem ini merupakan sistem pertanian di mana tanaman semusim
ditanam pada lorong di antara barisan tanaman pagar yang ditata
menurut garis kontur. Jenis tanaman yang cocok untuk tanaman pagar
adalah tanaman kacang-kacangan (leguminosa) seperti Flemingia
congesta, gamal (Gliricidia sepium), lamtoro (Leucaena leucocephala),
dan Calliandra callothirsus. Jarak antar baris tanaman pagar berkisar
antara 4 sampai 10 m. Semakin curam lereng, jarak antar barisan
tanaman pagar dibuat semakin dekat.
Keuntungan tanaman pagar:
• Menyumbangkan bahan organik dan hara terutama nitrogen untuk
tanaman lorong.
• Mengurangi laju aliran permukaan dan erosi.
Kelemahan sistem tanaman pagar dan sistem strip rumput:
• Tanaman pagar atau strip rumput mengambil tempat 5-15% dari total
luas lahan.
• Sering terjadi persaingan dengan tanaman lorong.
• Kadang-kadang terjadi pengaruh alelopati (cairan atau gas yang
dikeluarkan tanaman pagar yang mengganggu pertumbuhan tanaman
lorong).
• Kebutuhan tenaga kerja cukup tinggi untuk penanaman dan
pemeliharaan tanaman pagar.
Pagar Hidup
• Pagar hidup adalah barisan tanaman perdu atau pohon yang ditanam
pada batas kebun. Bila kebun berada pada lahan yang berlereng
curam, maka pagar hidup akan membentuk jejaring yang bermanfaat
bagi konservasi tanah. Pangkasannya dapat digunakan sebagai
sumber bahan organik atau sebagai hijauan pakan ternak. Jenis
tanaman yang dipakai untuk pagar sebaiknya yang mudah ditanam
dan mudah didapatkan bibitnya, misalnya gamal dengan stek, turi,
lamtoro dan kaliandra dengan biji. Untuk tanaman pagar jenis
leguminose perdu (lamtoro, gamal), ditanam dengan jarak antar
batang ± 20 cm. Jarak yang rapat ini untuk menjaga agar tanaman
pagar tidak tumbuh terlalu tinggi.
Keuntungan pagar hidup:
• Melindungi kebun dari ternak
• Pangkasannya dapat dijadikan hijauan pakan ternak
• Menjadi sumber bahan organik dan hara tanah
• Menyediakan kayu bakar
• Mengurangi kecepatan angin (wind break)
Sistem Multistrata
• Sistem multistrata adalah sistem pertanian dengan tajuk bertingkat,
terdiri dari tanaman tajuk tinggi (seperti mangga, kemiri), sedang
(seperti lamtoro, gamal, kopi) dan rendah (tanaman semusim,
rumput) yang ditanam di dalam satu kebun (lihat gambar di halaman
depan). Antara satu tanaman dengan yang lainnya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak saling bersaing. Tanaman tertentu
seperti kopi, coklat memerlukan sedikit naungan, tetapi kalau terlalu
banyak naungan pertumbuhan dan produksinya akan terganggu.
• Keuntungan sistem multistrata:
• Mengurangi intensitas cahaya matahari, misalnya untuk kopi dan
coklat yang butuh naungan.
• Karena banyak jenis tanaman, diharapkan panen dapat berlangsung
secara bergantian sepanjang tahun dan ini dapat menghindari musim
paceklik.
• Tanah selalu tertutup tanaman sehingga aman dari erosi
PENGGUNAAN SERASAH (MULCHING)
Mulching ataun pemulsaan yaitu menutupi permukaan tanah dengan
serasah atau sisa-sisa tanaman benar-benar berkemampuan mencegah
berlangsungnaya erosi, dikarenakan pemulsaan akan melindungi tanah
permukaan dari daya timpa butir-butir hujan, dan melindungi tanah
permukaan tersebut dari daya aliran air di permuakaan.
Mulsa Vertikal
mulsa vertikal adalah mulsa sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam
tanah secara vertikal untuk mengisi retak-retak dan rengkah pada
penampang tanah. Mulsa vertikal cocok untuk tanah yang sering
mengalami rengkah di musim kemarau, seperti tanah Vertisols
(Grumusol) yang banyak dijumpai pada daerah beriklim kering.
Mulsa lembaran plastik
• mulsa plastik digunakan untuk mengurangi penguapan air dari tanah
dan menekan hama dan penyakit serta gulma. Lembaran plastik
dibentangkan di atas permukaan tanah untuk melindungi tanaman.
• Mulsa plastik berbentuk tenda untuk tanaman tahunan Pada
tanaman pohon-pohonan mulsa plastik dapat dipasang sebagai tenda
untuk menghalangi pertumbuhan gulma, mempertahankan
kelembaban tanah dan menjaga agar suhu tanah tetap tinggi.
Mulsa batu
Di pegunungan batu-batu cukup banyak tersedia sehingga bisa dipakai
sebagai mulsa untuk tanaman pohon-pohonan. Permukaan tanah
ditutup dengan batu yang disusun rapat hingga tidak terlihat lagi.
Ukuran batu-batu berkisar antara 2-10 cm. Tebalnya lapisan mulsa tidak
tertentu, yang jelas permukaan tanah harus ditutupi. Manfaat mulsa
batu adalah:
• Memudahkan peresapan air hujan Mengurangi penguapan air dari
permukaan tanah
• Melindungi permukaan tanah dari pukulan butir hujan
• Menekan gulma (rumput liar)
• Keuntungan
• Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir air hujan
serta mengurangi aliran permukaan, erosi dan kehilangan tanah.
• Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) sehingga
mengurangi (biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
• Mulsa yang berupa sisa-sisa tanaman menjadi sumber bahan organik tanah
• Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroorganisme tanah), sehingga
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
• Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan
sehingga mempertahankan kelembaban tanah sehingga pemanfaatan
kelembaban tanah menjadi lebih efisien.
• Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga kerja /
biaya rendah.
• Kelemahan
• Bahan-bahan mulsa mungkin menjadi sarang berkembangbiaknya
penyakit-penyakit tanaman. Namun hal ini masih perlu diteliti bagi
setiap bahan mulsa yang digunakan.
• Tidak dapat digunakan dalam keadaan iklim yang terlampau basah.
• Mulsa sukar ditebarkan secara merata pada lahan-lahan yang sangat
miring.
• Bahan-bahan untuk mulsa tidak selalu tersedia.
• Beberapa jenis rumput jika digunakan sebagai mulsa dapat tumbuh
dan berakar sehingga dapat menjadi tanaman pengganggu.

Anda mungkin juga menyukai