Anda di halaman 1dari 12

MIKROORGANISME PADA RONGGA MULUT DAN

SALURAN PENCERNAAN

NAMA KELOMPOK :

AGNA AURYNE PUTRI P PO.71.25.0.18.001


AYU NOVRIANI PO.71.25.0.18.002
BERLIANA EFFRIANTI PO.71.25.0.18.003
ELDA RARA FRATIWI PO.71.25.0.18.004
ERIKA PERMATA AWALIYA PO.71.25.0.18.005
FATHONAH FINALIANTI PO.71.25.0.18.006
GERY FACOSTA NATADAYA PO.71.25.0.18.007
INES KARTIKA PO.71.25.0.18.008
PENGERTIAN MIKROORGANISME

Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup


yang tidak dapat dilihat secara langsung atau
dengan kasat mata namun dapat dilihat dengan
bantuan alat (mikroskop).
JENIS-JENIS MIKROORGANISME DI MULUT

1. Bakteri Dalam Rongga Mulut

Bakteri adalah organisme bersel tunggal (sendiri) yang hidup bebas dan
mampu bereproduksi sendiri tetapi menggunakan pejamu untuk mendapatkan
makanan.

Beberapa contoh bakteri dalam rongga mulut :


• Staphylococcus epidermitis

• Staphylococcus aureus

• Actinomyces israelii

• Bacterioides oralis
2. Virus Dalam Rongga Mulut

Contohnya adalah Herpes Simpleks. Herpes simpleks adalah infeksi yang


disebabkan Herpes simpleks virus (HSV) tipe 1 dan 2. Meliputi herpes oralabialis dan
herpes gentalis. Penularan virus paling sering terjadi melalui kontak langsung
dengan lesi atau secret genital/oral dari individu yang terinfeksi.
3. Jamur Pada Rongga Mulut

Candida albicans merupakan Organisme atau jamur, dapat menyebabkan


penyakit pada berbagai system organ. Salah satu nya yaitu candidiatis oral atau
sariawan, ditandai oleh plak putih, lengket pada lidah, langit-langit mulut, dan
bagian dalam pipi.
4. Protozoa

Entamoeba gingivalis merupakan protozoa jenis rhizopoda (alat gerak semu) yang
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut.
JENIS-JENIS MIKROORGANISME DI SALURAN
PENCERNAAN

Mulut
Adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel kecil
makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri.
Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak bergantung pada
kesehatan pribadi masing-masing individu. Jasad-jasad renik ini tergolong ke dalam
genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
Orofaring (Oropharinx)

Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri


Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok
bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus
hemolitik, yang juga dinamakanStreptokokus viridans.
Usus Kecil Bagian Atas (Atau Usus Dua Belas Jari)

Mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah


kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus kosong (bagian
kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung)
kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus, Laktobasilus, dan Difteroid.
Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini.
Usus Besar

Usus besar mengandung populasi mikroba yang terbanyak. Diperkirakan jumlah


mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah ± 1012-13 organisme per gram. Meliputi
anaerob : Bacteroides sp , Clostridium sp dan Lactobacillus, dan anerob fakultatif (
E.coli). Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikroba
yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen
tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang
ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan
Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium (serta spesies-
spesies Lactobacillus).
PENCEGAHAN TERHADAP MIKROORGANISME
PATOGENIS

Pada Rongga Mulut

Sikat gigi minimal 2 kali yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.
Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi berflouride.
Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan berkumur cukup 1 kali.
Kurangi makan makanan yang bergula dan lengket.
Pada Saluran Pencernaan

1. Mencuci tangan secara cermat dengan sabun dan air sebelum menyentuh
makanan.
2. Makanan sebaiknya yang higienis.
3. Makan secara teratur dan memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan
seimbang.
4. Makan dalam suasana yang santai tidak tergesa-gesa. Tidaklah dianjurkan
makan dalam keadaan tegang atau gugup.
5. Jangan asal menelan, ambil cukup waktu mengunyah sehingga tercampur
dengan saliva baru kemudian menelan. Istirahat beberapa menit setelah
makan untuk memberi kesempatan pencernaan melaksanakan tugasnya.
6. Makanan cukup sederhana namun mengandung segala keperluan tubuh,
termasuk sayuran dan buah segar.

Anda mungkin juga menyukai