Anda di halaman 1dari 10

Tujuan Pengobatan

Meringankan rasa tidak nyaman akibat demam


dengan mengembalikan suhu tubuh pada suhu
normal dan mencegah komplikasi akibat demam
(Rosemary, et al. 2009).
Terapi farmakologi
(Swamedikasi)
Konsumsi obat antipiretik
1. Parasetamol/Asetaminofen
- Kegunaan : Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit
- Aturan pemakaian
o Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)
o Anak :
• 0 – 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3–4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
• 1 – 5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
• 6-12 tahun : (½ - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
- Bentuk sediaan
Tablet 100 mg; 500 mg; dan Sirup 120 mg/5ml

Hal yang harus diperhatikan


 Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan
dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal
 Sebaiknya diminum setelah makan Kontra Indikasi
 Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena  penderita gangguan fungsi hati
dapat menimbulkan overdosis.  penderita yang alergi terhadap obat ini
 Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena  pecandu alkohol
meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
 Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita
gagal ginjal.
(Direktur Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2006)
- Contoh sediaan di pasaran
2. Ibuprofen
- Kegunaan : Menekan rasa nyeri dan radang
- Aturan pemakaian
o Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari,. Diminum setelah makan
o Anak : 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg, 3 – 4 kali sehari
3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
- Bentuk sediaan
Tablet 200 mg; 400 mg

Hal yang harus diperhatikan


 Gunakan obat dengan dosis tepat Kontra Indikasi
 Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal,  Penderita tukak lambung dan
gagal jantung,asma dan bronkhospasmus atau duodenum (ulkus peptikum) aktif
konsultasikan ke dokter atau Apoteker  Penderita alergi terhadap asetosal dan
 Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat ibuprofen
hipoglisemi, metotreksat, urikosurik, kumarin,  Penderita polip hidung (pertumbuhan
antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C jaringan epitel berbentuk tonjolan pada
atau minta petunjuk dokter. hidung)
 Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena  Kehamilan tiga bulan terakhir
meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.

(Direktur Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2006)


- Contoh sediaan di pasaran
3. Asetosal (aspirin)
- Kegunaan : Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang
- Aturan pemakaian
o Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)
o Anak : 2 – 3 tahun : ½ - 1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam
4 – 5 tahun : 1 ½ - 2 tablet 100 mg setiap 4 jam
6 – 8 tahun : ½ - 3Τ4 tablet 500 mg setiap 4 jam
9 – 11 tahun : 3Τ4 - 1 tablet 500 mg setiap 4 jam
> 11 tahun : 1 tablet 500 mg setiap 4 jam
tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
- Bentuk sediaan
Tablet 100 mg; 500 mg
Kontra Indikasi
Hal yang harus diperhatikan  Tidak boleh digunakan pada :
 Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan  Penderita alergi termasuk asma
atau Bersama makanan untuk mencegah nyeri dan  Tukak lambung (maag) dan sering
pendarahan lambung pendarahan di bawah kulit
 Konsultasikan ke dokter atau apoteker bagi penderita  Penderita hemofilia dan
gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu menyusui trombositopenia
dan dehidrasi
 Jangan diminum Bersama dengan minuman beralkohol
karena dapat meningkatkan risiko pendarahan lambung
 Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita
yang menggunakan obat hipoglikemik, metotreksat, (Direktur Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2006)
- Efek samping : Nyeri lambung, mual, muntah. Pemakaian dalam waktu lama dapat
menimbulkan tukak dan pendarahan lambung
- Contoh sediaan di pasaran
Terapi non farmakologi
• Tujuan dari terapi non farmakologi penyakit demam
adalah untuk menurunkan demam secepat mungkin
dan menghindari timbulnya efek samping demam
seperti kejang atau penurunan kesadaran. Upaya-upaya
yang dapat dilakukan adalah :
– Mengompres dengan air pada bagian dahi, belakang
kepala, kedua ketiak dan kedua lipat paha. Kompres yang
baik adalah menggunakan air hangat. Mengompres
dengan air hangat dilakukan selama 10-15 menit akan
membantu mengeluarkan panas keluar pori-pori kulit
melalui proses penguapan. Pengompresan dilakukan bila
panas belum mencapai suhu 40°C.
• Rosemary, et al. 2009. Handbook of Nonprescription Drugs 16th Edition: An
Interactive Approach to Self Care, 89-93. Washington DC: American Pharmacist
Association.
• Direktur Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2006. Pedoman Penggunaan Obat
Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Departemen Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai