Epilepsi
2
Kelainan otak yang ditandai dengan
kecenderungan untuk menimbulkan
bangkitan epileptik yang terus menerus,
dan konsekuensi neurobiologis, kognitif,
psikologi dan sosial
ILAE, 2005
3
Seizurebangkitan
Convulsionkejang
Epilepsiseizure unprovoked berulang
Epilepsy is a symptom
Keywords epilepsi
unprovoked, paroksismal,stereotipi
4
1. Kurang tidur
2. Kelelahan
3. Gangguan mood, cemas
4. Menstruasi
5. Cahaya
5
WHO : 1% populasi dunia
Prevalensi 0,5-4% tahun 2008
Penderita baru/tahun Indonesia 250.000
Perdossi 2012
6
- Bagian penting dalam proses diagnosa
7
I. Partial (focal, local) seizures
A. Simple partial seizure
B. Complex partial seizures
C. Partial seizure evolving to secondarily at onset
II. Generalized seizure
A. Absence seizures
B. Myoclonic seizures
C. Clonic seizures
D. Tonic seizures
E. Tonic- clonic seizures
F. Atonic seizures (Astatic seizures)
III. Unclassified epileptic seizures
8
9
10
11
12
13
Mencari :
Gejala/penyakit penyerta
Defisit neurologi serebral
Cedera (akibat hilang kesadaran saat
serangan)
14
Pencitraan (CT Scan, MRI)
Semua kasus bangkitan parsial pertama
yang diduga memiliki kelainan struktural
otak
Perubahan bentuk bangkitan
Defisit neurologi fokal
Bangkitan pertama usia ≥ 25 tahun
15
EEG
- single EEG : 29-38%
- 5x ulangan EEG : 59-77%
- Dapat menangkap gel.epil pada 1,8-4%
penderita normal
- spesifisitas : 96 %
- sensitifitas : minimal 29% meningkat s/d
77% pada ulangan EEG
16
Membantuk menegakkan diagnosis
bangkitan epileptik dan tipe bangkitan
Menentukan letak lesi
17
18
19
Encephalopathy
Brain death
Sleep disorder
Intra operational monitoring
Evoked potensial (SSEP, blink refleks,
BAEP, Visual evoked potential)
Learning disorder
20
21
22
23
Kondisi yang dapat menyebabkan epileptic
seizure atau transient epileptic disorder (Blume
2003) :
Kejang demam pada early childhood
Sleep deprivation
Hipoglikemia
Hiponatremia
Ensefalopati metabolik
Infeksi susunan saraf pusat
Alcohol or drug withdrawal
Drug abuse (e.g.,amphetamines, cocaine)
Pharmacological agents (e.g.,aminophylline,
phenithiazines, and some analgesics)
Acute traumatic seizures (mild-moderate head trauma
followed immediately by a tonic-clonic seizure)
24
Pendekatan klinik
25
1. Seizure/pseudo seizure
2. General/fokal
3. Penyebab
4. Terapi jangka panjang?
5. Pilihan terapi
26
1. Seizure/pseudoseizure?
Seizure-like phenomena and possible interpretations
Blume ,2003
27
Seizure Pseudoseozure
Emosi - + (psikogenik)
30
Epilepsi general kesadaran hilang
Epilepsi fokal kesadaran baik
31
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
Tips
1. Didapatkan defisit neurologi fokal (kejang
fokal)CT scan/MRI lesi anatomis misal
stroke,tumor,trauma
2. Defisit neurologi fokal negatif (kejang
general)pemeriksaan lab lengkap
3. Kejang pertama usia ≥ 25 tahundianggap
ada lesi anatomis
32
Kejang 2 kali dalam 1 tahun
Kejang 1 kali, kemungkinan kambuh besar
Kelainan MRI,CT scan, EEG, epilepsi saudara
kandung, cedera otak berat, sindroma
epilepsi
Kejang 1 kali, status epilepsi
33
1. Kejang sering (status epileptikus)
2. Kejang tidak sering
34
Kejang berulang, diantara kejang
kesadaran menurun (bila diantara kejang kesadaran pulih
disebut serial epilepsi,, terapi sama dengan status epileptikus)
atau
35
Secure ABC
Airway
Jangan memasukkan sesuatu ke jalan nafas
Miringkan kepala cegah aspirasi
Breathing : oksigen
Circulation
Tekanan darah
glukosa
36
1. Diazepam
menghentikan kejang
Dosis 0,2 mg/KgBB,
kecepatan minimal
5mg/mnt
Praktis : 1 ampul
diazepam dalam 10 cc
NS diberikan IV pelan
(minimal >2 menit/ampul, bila
kejang berhenti, obat distop
walau blm habis)
37
2.Fenitoin injeksi
Mencegah kejang
kembali
Dosis 15-20
mg/KgBB, kecepatan
minimal 50 mg/mnt
Praktis : BB 50 kg = 8
ampul/100 cc NS/>30
menit
38
1. Pasien kejang > 5 2. Pasien kejang > 5
menit, kita periksa menit, saat kita
sedang kejang?? periksa tidak
sedang kejang??
39
1. Pasien kejang > 5 2. Pasien kejang > 5
menit, kita periksa menit, saat kita
sedang kejang periksa tidak
berikan diazepam IV sedang kejang
dilanjutkan fenitoin diberikan fenitoin IV
injeksi saja
40
1. Diagnosis ragu
2. Kejang sulit terkontrol
3. Bentuk bangkitan berubah
4. Muncul efek samping OAE
5. Epilepsi dg penyakit lain
6. 5 menit tidak berhenti kejangnya
7. 2 tahun bebas kejang (penghentian OAE)
8. Berencana hamil
41
Rawat jalan
Obat per oral
42
OAE Bangkita Bangkitan Bangkitan Bangkitan Bangkitan
n fokal umum tonik klonik lena mioklonik
sekunder
Fenitoin + + + - -
Carbamazepin + + + - -
Valproic Acid + + + + +
fenobarbital + + + 0 ?+
Gabapentin + + ?+ 0 ?
lamotrigin + + + + +
topiramat + + + ? ?+
zonisamid + + ?+ ?+ ?+
levetiracetam + + ?+ ?+ ?+
oxcarbazepin + + + - - 43
Kesadaran adalah keadaan sadar terhadap
diri sendiri dan lingkungan.
Koma adalah suatu keadaan tidak sadar total
terhadap diri sendiri dan lingkungan
meskipun distimulasi dengan kuat.
Diantara keadaan sadar dan koma terdapat
berbagai variasi keadaan/status gangguan
kesadaran.
Secara klinis derajat kesadaran dapat
ditentukan dengan pemeriksaan bedside.
2 komponen kesadaran
formasio retikularis dan
hemisfer serebral.
Reticular
Brain Stem Activatin
g System
Membedakan secara cepat faktor
penyebab apakah kerusakan stuktural
atau metabolik dan penatalaksnaanya
Komponen yang harus diperiksa pasien
koma :
GCS
Meningeal signs
Lateralisasi (motorik ,pupil, Babinski)
Cerebral tumour
Cerebral haemorrhage
Cerebral infarct
Cerebral abscess
Diagnosis Banding
SAH
Meningitis
Diagnosis Banding
Ensefalitis
Kondisi anoksia-iskemia
Gangguan metabolik
Intoksikasi
Infeksi sistemik
Hipo/hipertermia
Epilepsi
Gangguan behavior
Diagnosis Banding Koma
Kelainan Gambaran Klinis Diagnosis
Stroke • Onset akut • Clinical diagnosis of
• Defisit Neurologi coma and sign of severe
brain damage in focal
distribution approriate to
the coma
• Imaging : infark atau
hemoragik
57
58