Anda di halaman 1dari 21

HERNIA NUCLEUS PULPOSUS

CERVICAL

DISUSUN OLEH :

ROBBY CAHYADI, S.Ked

PEMBIMBING :
dr. R. A. NEILAN AMROISA, Sp.S,.M.Kes
PENDAHULUAN
 HNP secara umum dapat terjadi pada semua columna
vertebralis, dari cervikal hingga lumbal. HNP cervikalis
merupakan HNP tersering kedua setelah kasus HNP
lumbalis.

 PREVALENSI, Di Indonesia angka kejadian HNP


cervikalis sekitar 5-10% dari seluruh populasi penderita
HNP. Sekitar 60% diantaranya terjadi pada kelompok usia
lebih dari 30-40 tahun.
DEFINISI

HNP Cervicalis adalah rupturnya atau penonjolan (bulge)


annulus fibrosus (struktur seperti bantalan) pada diskus
intervertebralis cervikalis sehingga isi diskus atau nukleus
pulposus (substansi seperti gel) keluar (herniasi) dan menekan
radix saraf pada foramina intervertebralis atau medula spinalis
pada kanalis vertebralis sehingga menyebabkan nyeri radikuler
sepanjang daerah yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit
tersebut.
EPIDEMIOLOGI

Kejadian HNP cervikalis merupakan kejadian


HNP terbanyak kedua setelah HNP lumbalis, yaitu
sekitar 5-10%. Secara umum kejadian HNP
bertambah seiring dengan pertambahan usia,
namun pada HNP cervikalis sekitar 60% penderita
berada pada kelompok usia 30-40 tahun.
ETIOLOGI

Trauma
Genetik
Dapat terjadi akibat
(skoliosis,spondilolistesis,
adanya gerakan tiba-
dan ankylosing
tiba pada daerah
spondilitis) lebih mudah
leher,misalnya
terjadi HNP
whiplash injury.

Proses Degeneratif
Perubahan komponen penyusun
diskus intervertebralis menjadi lebih
tidak elastis sehingga apabila
mendapatkan beban yang berlebihan
menyebabkan keluarnya nukleus
pulposus
Pola hidup tidak sehat
Kesalahan posisi saat
Merokok, alkohol, beraktivitas
kurang gizi, kurang olah
Misalnya mengangkat
raga, yang akan
beban berat dengan
berakibat penurunan
menopangkan pada
kualitas tubuh sehingga kepala, dan lain-lain.
lebih mudah terjadi
kerusakan pada
vertebra.
FAKTOR RISIKO
1. Faktor risiko yang tidak dapat dirubah :
 Umur yang makin bertambah risiko akan semakin tinggi.
 Laki-laki lebih banyak daripada wanita.
 Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya

2. Faktor yang dapat dirubah :


 Pekerjaan dan aktivitas : duduk yang terlalu lama,
mengangkat atau menarik barang-barang, sering
membungkuk atau gerakan memutar pada punggung
 Olahraga yang tidak teratur : mulai latihan setelah lama
tidak berlatih, latihan yang berat dalam jangka waktu
yang lama
 Merokok : Nikotin dan racun-racun lain dapat
mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap
nutrien yang diperlukan dari dalam darah
 Obesitas : beban ekstra di daerah perut dapat
menyebabkan strain pada punggung bawah
 Batuk lama dan berulang
MANIFESTASI KLINIS
Pada umumnya herniasi terjadi pada salah satu sisi
(unilateral).
Gejala yang biasa timbul adalah :
 Nyeri tajam/tumpul pada daerah leher/bahu

 Nyeri menjalar dari lengan ke jari-jari tangan

 Rasa tebal, kesemutan hingga kelemahan pada


lengan dan jari-jari
Namun dapat juga herniasi terjadi dan menekan medula
spinalis sehingga terjadi gangguan bilateral, gangguang
dapat berupa :
 Nyeri dan kelemahan pada kedua tangan dan kaki.
Gejala HNP Cervical sesuai radix yang terkena :

Kelemahan pada muskulus deltoideus dan


C4-C5
nyeri pada bahu

Kelemahan pada muskulus biseps dan


C5-C6 wrist ekstensor, nyeri yang disertai rasa
tebal dan kesemutan pada ibu jari tangan

Kelemahan pada muskulus triceps dan


ekstensor jari-jari tangan, nyeri menjalar
C5-C6
yang disertai rasa tebal dan kesemutan
dari muskulus triseps hingga jari tengah
DERAJAT HNP
Disc Degeneration : terjadi perubahan
komposisi nukleus pulposus , anulus fibrosus
masih intak, dan belum terjadi herniasi.
Prolapse atau Bulging Disc : terjadi
penonjolan nukleus pulposus dan anulus
fibrosus, anulus fibrosus dan ligamen
longitudinal posterior masih utuh, sudah terjadi
herniasi dan mulai terjadi penekanan pada
radix atau medula spinalis.
Extrusion, terjadi ruptur anulus fibrosus,
sehingga gel nukleus pulposus keluar dari
diskus intervertebralis, tetapi ligamen
longitudinal posterior masih intak.
Sequestration atau Sequestered Disc, telah
terjadi ruptur ligamen longitudinal posterior,
sehingga gel nukleus pulposus keluar melewati
celah ligamen menuju ke kanalis spinalis.
PATOFISIOLOGI

Beban tidak dapat


Perubahan Nukleus pulposus
diseimbangkan
komponen discus keluar dari discus
oleh nukleus
atau trauma intervertebralis
pulposus

Nyeri dan Penekanan saraf


kelemahan pada sesuai lokasi
ekstremitas trauma
DIAGNOSA
Gambaran klinis ;
 Umumnya melibatkan C5-6, C6-7

 Herniasi ini dapat berakibat gawat karena


dapat menekan medula spinalis
 Herniasi discus C5-C6 menekan radiks saraf
C6, dan herniasi discus C6-C7 akan melibatkan
radiks C7
 Manifestasi klinis : kekakuan pada leher, rasa
tidak nyaman pada bagian medial scapula,
adanya radicular paresthesia. Gejala
diperburuk dengan adanya pergerakan dari
kepala dan leher
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
 Test Lhermitte
1. Pasien dalam posisi duduk,
pemeriksa berada di belakang
pasien.
2. Kedua tangan pemeriksa
diletakkan di atas kepala pasien.
3. Fleksikan leher pasien dan
berikan tahanan ringan dengan
kedua tangan pemeriksa.
4. Gerakan ini diikuti dengan
merotasikan leher pasien ke
semua arah. Jika positif, pasien
akan merasakan nyeri menjalar
sepanjang dermatom.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Radiologifoto polos leher antero-posterior,
lateral, dan odontoid view.
 Pemeriksaan lain untuk HNP servikal adalah CT
Scan, mielografi, dan MRI (gold standart).
PENATALAKSANAAN
KONSERVATIF
1. Tirah baring 3-6 minggu dan
batasi aktivitas
2. Simtomatis

 Analgetik

 NSAID

 muscle relaxant

 Kortikosteroid

3. Fisioterapi
 Dengan pemanasan daerah nyeri

4. Bracing
5. Traksi cervikal
Penatalaksanaan Operatif

Indikasi :
 Tata laksana konservatif tidak membawa hasil atau
beberapa kali tatalaksana konservatif selalu
memberikan kekambuhan.
 Adanya kelumpuhan nyata, lebih-lebih yang
berkembang progresif

Teknik operasi pada kasus HNP servikal :


1. Anterior Cervikal Discectomy and Fusion (ACDF)
Yaitu membuka dan membuang diskus
intervertebralis yang terjadi herniasi dari arah
anterior cervikal, kemudian tempat yang kosong
tersebut dapat dilakukan bone grafting dan
selanjutnya dilakukan platting untuk menyatukan
kedua segmen vertebra.
 Posterior cervikal Laminoforaminotomy
Yaitu dengan cara melakukan insisi pada bagian
posterior cervikalis (laminotomy) yang kemudian
menuju ke foramina intervertebralis untuk
mengevkuasi diskus intervertebralis yang terjadi
herniasi.
PROGNOSIS
 Prognosis dari HNP cervikalis bergantung pada
keadaan masing-masing penderita, stadium yang
terjadi, terapi yang dilakukan, serta faktor
penyebab. Semakin ringan stadium, dan dini
serta tepat terapinya, prognosis semakin bagus
dan angka kekambuhan menurun. Begitu juga
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai