Anda di halaman 1dari 20

Untuk direnungkan,

dipahami, dan
dilaksanakan…….
“ Sebenarnya semua orang itu
mati….kecuali orang yang berilmu,
sebenarnya orang yang berilmu itu
banyak yang tertidur…..kecuali orang
yang beramal, dan sebenarnya orang
yang beramal itu banyak yang
tertipu…..kecuali orang yang ikhlas…..”
PERANCANGAN
KONTRAK 2
Unsur-unsur dalam suatu kontrak
Unsur-unsur dalam suatu kontrak

Tiga (3) syarat yang harus dipenuhi isi


kontrak, yaitu :
1. Syarat esensial :
Sesuatu/Hal yang harus ada dalam perjanjian,
apabila tidak ada, maka perjanjian tersebut
tidak sempurna/cacat

2. Syarat naturalia.
Sesuatu/hal yang biasa dicantumkan dalam
perjanjian. Apabila tidak tercantum perjanjian
tetap syah dan tidak cacat.
3. Syarat aksidentalia
Sesuatu/hal yang bersifat
khusus. Hal ini biasanya tidak
mutlak dan tidak biasa tetapi
apabila para pihak merasa perlu
dapat dicantumkan dalam
perjanjian.
PRESTASI DAN WAN PRESTASI
Prestasi :
 Hal/sesuatu yang harus dipenuhi dalam perjanjian

Tiga (3) macam prestasi :


- Berbuat sesuatu
- Menyerahkan/memberikan sesuatu
- Tidak berbuat sesuatu

Wanprestasi (kelalaian) ialah :


 Apabila pihak-pihak yang seharusnya berprestasi
lalai/tidak memenuhi prestasinya.
Suatu pihak dikatakan wanprestasi apabila di
dalam suatu perjanjian berada dalam 3 hal, yaitu :

• Tidak memenuhi kewajiban


• Terlambat memenuhi kewajiban
• Tidak berbuat sesuai dengan perjanjian

Tindakan kreditur terhadap debitur yang wanprestasi :

• Melakukan teguran ringan


• Melakukan teguran keras
• Melakukan somasi
• Melakukan gugatan
5 kemungkinan tuntutan kreditur dalam
gugatannya di pengadilan :

• Menuntut pelaksanaan perjanjian


• Menuntut pembatalan perjanjian
• Menuntut ganti rugi
• Menuntut pelaksanaan perjanjian dan ganti rugi
• Menuntut pembatalan perjanjian dan ganti rugi
Pembelaan Pihak Yang Di tuduh Wanprestasi

3 kemungkinan tangkisan debitur :

• Membalikkan persoalan bahwa pihak kreditur


juga bersalah atau mora creditoris

• Mengemukakan adanya keadaan terpaksa atau


overmach/force majeure

• Mengemukakan bahwa dari sikapnya, pihak


kreditur menunjukkan melepaskan haknya atau
rechtsverwerking
Penyelesaian sengketa kontrak

 Jalur Pengadilan

Pada umumnya akan diselesaikan melalui usaha


perdamaian oleh hakim. Perdamaian dapat dilakukan
di luar dan di muka pengadilan. Bila tercapai
perdamaian di luar pengadilan maka gugatan dicabut
penggugat. Bila di muka pengadilan maka akan
dibuatkan akta perdamaian.Apabila tidak tercapai
perdamaia, maka akan dilanjutkan dengan
persidangan dengan kemungkinan memalui tingkatan
Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi (banding),
Mahkamah Agung (kasasi dan Peninjauan Kembali)
2. Jalur Diluar Pengadilan  Arbitrase

Arbitrase berasal dari bahasa latin


arbitrare yang berarti kekuasaan untuk
menyelesaikan sesuatu menurut
kebijaksanaan. Kebijaksanaan tersebut
dengan mengindahkan norma-norma hukum.

Lembaga arbitrase merupakan suatu


jalur musyawarah yang melibatkan pihak
ketiga sebagai wasitnya.
DKL, arbitrase adalah suatu cara penyelesaian
perselisihan dengan bantuan pihak ketiga,
bukan hakim, walaupun dalam pelaksanaan
putusannya harus dengan bantuan hakim.

Arbitrase biasanya hanya digunakan untuk


penyelesaian sengketa bisnis saja, seperti
masalah perdagangan, perindustrian dan
keuangan. Bukan sengketa perdata tentang
warisan, pengangkatan anak, perumahan, dll.
3 keuntungan menggunakan lembaga
arbitrase, yaitu :

• Waktu yang cepat


• Adanya orang-orang yang ahli
• Rahasia para pihak terjamin
Lembaga arbitrase dapat dipergunakan
untuk menyelesaikan sengketa dengan
cara :

• Dengan mencantumkan klausul dalam perjanjian pokok


yang berisi bahwa penyelesaian sengketa yang mungkin
timbul akan diselesaikan dengan perasilan wasit. Cara ini
disebut pactum de compromittendo

• Memakai suatu perjanjian tertentu, diluar perjanjian


pokok. Dibuat secara khusus bila telah timbul sengketa
dalam melaksanakan perjanjian pokok. Ini disebut akta
kompromis.
Ada 2 macam arbitrase :
• Arbitrase ad hoc/voluntair
Adalah suatu majelis wasit (arbiter) atau wasit
tunggal yang di dalam menjalankan tugasnya hanya
sekali saja, setelah itu bubar. Tidak punya peratur
an atau prosedur pengangkatan dan tata cara pe
nyelesaian sengketa.

• Permanent body arbitration


Adalah suatu badan arbitrase yang mempunyai
peraturan atau prosedur dan tata cara pemeriksa
an sengketa.
• Yang perlu diperhatikan dalam
menyusun klausul arbitrase aL :
1. Pilihan hukum
Terutama dlm perjanjian yg berskala internasio
nal perlu disebutkan secara jelas hukum apa
yang berlaku atas perjanjian tsb

2. Ketentuan Escrow
Karena arbitrase terutama yang berskala inter
nasional memerluan dana yg tdk sedikit, maka
para pihak perlu memastikan pembayaran tsb
dengan mewajibkan pembentukan dana (escrow)
yg disimpan pada pihak ketiga
3. Tempat arbitrase
Tempat /kota arbitrase sebaiknya ditentukan,
untuk arbitrase internasional dipilih lokasi dr
neg yg termasuk dlm neg penandatanganan konven
si New York, dan bhs yg digunakan dlm proses

4. Pemilihan arbiter
Ini dapat dilakukan oleh para pihak atau institusi
arbiter

5. Kualifikasi arbiter
Dalam klausula arbitrase dapat disebutkan per
syaratan dari arbiter, seperti harus ahli dibidang yg
diperjanjikan dsb.
6. Pengumpulan bukti
Para pihak diperkenankan menentukan tindakan yg
akan dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti, na
mun demikian klausul sebaiknya membatasi waktu
yg diberikan agar tidak berlarut-larut

7. Ganti kerugian
Para pihak dapat memilih membatasi bentuk dan
jumlah kerugian untuk diputuskan melalui arbitrase
Syarat arbiter menurut psl 12 UU No.
30 Tahun 1999 al :
 1. Cakap melakukan perbuatan hukum
2. Berumur paling rendah 35 tahun
3. Tdk mempunyai hubungan sedarah atau semenda
sampai dengan derajat kedua dgn salah satu pi
hak yg bersengketa
4. Tdk memunyai kepentingan financial atau kepen
tingan lain atas putusan arbitrase, atau
5. Memiliki pengalaman serta menguasai secara ak
tif bidangnya paling sedikit 15 tahun.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai