Anda di halaman 1dari 46

By. Rikza Maulan Lc., M.

Ag

1
Secara bahasa, akad berarti ikatan, sambungan
dan perjanjian.

Sedangkan menurut istilah, akad adalah


perikatan ijab dengan qabul yang dibenarkan
syariat dan menepatkan keridhaan kedua belah
pihak.

Atau dengan kata lain, akad adalah suatu


perikatan antara ijab dan kabul dengan cara
yang dibenarkan syariat yang menetapkan
adanya akibat-akibat hukum pada objeknya.

2
PERBEDAAN ANTARA AKAD DENGAN WAAD

Wa’ad Akad

1. Janji (wa’ad) antara satu pihak 1. Mengikat kedua belah pihak


kepada pihak lainnya (hanya yang saling bersepakat, yakni
mengikat satu pihak). masing-masing pihak terikat
untuk melaksanakan kewajiban
2. Pihak yang diberi janji tidak
mereka masing-masing yang
memikul kewajiban apapun kepada
telah disepakati dalam akad.
pihak pemberi janji
2. Terms and condition-nya sudah
3. Terms & Condition-nya tidak well-
ditetapkan secara rinci dan
defined; atau
spesifik (sudah well-defined).
4. Belum ada kewajiban yang
3. Bila kewajiban tidak dapat
ditunaikan oleh pihak manapun,
dipenuhi, maka sanksi yang
walaupun terms & condition-nya
diterima sesuai dengan
sudah well-defined
kesepakatan awal kontrak.
5. Bila janji tak terpenuhi maka
sanksi yang diterima merupakan
sanksi moral

3
AKAD

TABARRU’ TIJARI

Prinsip : Prinsip :
Tujuan Kebaikan & Tujuan Bisnis &
Non Profit Oriented Profit Oriented

Jenis Transaksi : TEORI PERCAMPURAN :


Qardh, Rahn, Musyarakah (inan,
Hawalah, Wakalah Wujuh, Mufawadhah,
Wadi’ah, Hibah, Abdan, Mudharabah),
Kafalah, Wakaf Muzara’ah, dsb

Bagi Hasil

TEORI PERTUKARAN
Bai’, Ijarah, Sharf, Barter.

Margin Keuntungan

4
Wa’ad
Akad

Tijarah
Tabarru’ For profit
Not for profit transaction
transaction

Natural
Natural Uncertainty
Qard Certainty Contracts
Wadiah Contracts
Wakalah
Kafalah Musyarakah
Rahn (Wujuh, inan
Murabahah
Hibah abdan,
Salam
Waqf Istishna’
muwafadhah,
mudharabah)
Ijarah
Muzara’ah
Musaqah
Mukharabah

Teori Pertukaran Teori Percampuran

5
Akad Tijarah
Akad Tijarah
(dilihat dari karakteristik
keuntungan)

Natural Natural
Uncertainty Certainty
Contract Contract

Tingkat pendapatan tidak pasti baik Tingkat pendapatan pasti baik jumlah
jumlah (amount) maupun waktunya (amount) maupun waktunya (timing).
(timing). fixed and predetermined”
Pihak-pihak yang bertransaksi saling Pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real mencampurkan asetnya (baik real
assets maupun financial assets) assets maupun financial assets)
menjadi satu kesatuan, dan kemudian menjadi satu kesatuan, dan kemudian
menanggung resiko bersama-sama menanggung resiko bersama-sama
untuk mendapatkan keuntungan. untuk mendapatkan keuntungan.
Diterangkan dengan teori Diterangkan dengan teori
percampuran (the theory of venture) percampuran (the theory of venture)

6
Fiqh Muamalat
(Ada atau tidak adanya kompensasi)

Akad Tabarru’ Akad Tijari


Not-profit transaction Profit transaction oriented
Tujuan transaksi adalah tolong- Tujuan transaksi adalah mencari
menolong dan bukan keuntungan keuntungan yang bersifat komersiil
komersil
Akad Tijarah dapat dirubah
Pihak yang berbuat kebaikan tersebut menjadi akad tabarru’ dengan cara
boleh meminta kepada counter-part- bila pihak yang tertahan haknya
nya untuk sekadar menutupi biaya dengan rela melepaskan haknya,
(cover the cost) yang dikeluarkannya sehingga menggugurkan kewajiban
untuk dapat melakukan akad tabarru’ pihak yang belum menunaikan
tersebut. Tapi ia tidak boleh kewajibannya.
sedikitpun mengambil laba dari akad
Dilihat dari sifat keuntungan yang
tabarru’ itu.
diperoleh, akad tijarah dibagi
Tidak dapat dirubah menjadi akad menjadi dua yaitu: natural
tijarah, kecuali ada persetujuan certainty return & natural
sebelumnya uncertainty return

7
Akad Tijarah - Natural
Certainty Contract (NCC)

Barang didepan, bayar diakhir Murabahah

Jual Beli / al – Ba’i


Bayar diawal, barang
di belakang
Salam / Istihna’

Not contingent to performance


Sewa Menyewa / (Tidak dikaitkan dengan hasil)
Ijarah
Upah Mengupah /
Ijarah
Contingent to performance
(Dikaitkan dengan hasil) Ju’alah

8
Akad Tijarah - Natural
Certainty Contract (NCC)

Bai’ muajjal
Al-Bai’

$ $ $ $ $

Istishna’
Salam
$ $ $ $
$

transfer of title
no transfer IMBT at the end of
of title period
Ijarah

$ $ $ $
$ $ $ $ promise to sell or
hibah at the
beginning of period

9
Dalil Qur’an (QS. Al- Al-Hadid : 11) 11)
ٌْ َ ٌ ْ ‫ َذا "ا ِ! ْي ُ ْ ُض ﷲ َ َ ْ ً َ َ ً َ ُ َ ِ ُ َ ُ َو َ ُ ا‬$ْ %َ
ِ ِ
“Siapa yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang
baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman
itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang
banyak.”

Dalil Hadits (HR. Ibnu Majah)


ً ‫ض ُﻣ ْﺴﻠِ ًﻤﺎ ﻗَـ ْﺮ‬
‫ﺮﺗَـ ْﻴ ِﻦ إِﻻ‬ ‫ﺿﺎ َﻣ‬ ِ ِ َ َ‫ﻢ ﻗ‬‫ﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠ‬‫ﺒِﻲ ﺻﻠ‬‫ن اﻟﻨ‬ َ‫ أ‬،‫ﺿﻲ اﷲ ﻋ ْﻨﻪ‬
ِ ‫َﻋ ِﻦ اﺑْ ِﻦ ﻣﺴﻌﻮٍد ر‬
ُ ‫ﺎل َﻣﺎ ﻣ ْﻦ ُﻣ ْﺴﻠ ٍﻢ ﻳُـ ْﻘ ِﺮ‬ َِ َ َ ْ َ ُ َ  ُ َ ُ َ َ ُْ ْ َ
◌ً ُ‫ﺮة‬ ‫ﺼ َﺪﻗَﺘ َﻬﺎ َﻣ‬
َ ‫َﻛﺎ َن َﻛ‬
Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,
“Tidaklah seorang muslim yang meminjamkan pada
muslim lainnya sebanyak dua kali melainkan yang satunya
akan (bernilai) seperti shadaqah.”

10
Definisi :
Al-Qardh adalah akad pinjaman dari muqridh
(pemilik/ yang meminjamkan) kepada pihak lain
yang meminjam (muqtaridh) yang wajib
dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai
pinjaman.

Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang


lain yang dapat ditagih atau diminta kembali
atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan.

11
Rukun Al-
Al-Qardh
1. Muqtaridh (Pihak yang
meminjam)
2. Muqridh (Pihak yang
memberikan pinjaman.
3. Qardh (barang/ uang yang
dipinjamkan)
4. Shigat (ijab qabul).
12
Dalil Al-
Al-Qur’an (QS. Al- Al-Baqarah : 283) 283)
َ
...&ٌ َ 'ْ (ُ ْ %َ ‫ ً( َ ِ َ* ٌن‬+ِ َ ‫ ْوا‬,ُ -ِ +َ ْ ‫ ٍ َو‬/َ 0َ 12َ َ ْ 3ُ ْ ُ ‫َو ِإ ْن‬
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah
tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutan)...

Dalil Hadits (HR. Bukhari Muslim)


‫َﺟ ٍﻞ‬‫أ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ ِ‫ﻢ ا ْﺷﺘَـﺮى ﻃَﻌﺎﻣﺎ ِﻣﻦ ﻳـﻬﻮ‬‫ﻰ اﷲ َﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠ‬‫ﻲ ﺻﻠ‬ ِ‫ﺒ‬‫ن اﻟﻨ‬ َ‫ﺿﻲ اﷲ َﻋ ْﻨـﻬﺎ أ‬
‫د‬ ِ ‫َﻋﻦ َﻋﺎﺋِ َﺸﺔَ ر‬
َ ُ
ْ ْ َْ ً َ َ ٍ َِ َ َ ِ ُِ ْ َ َ ُ َ َ ْ
‫َوَرَﻫﻨَﻪُ د ْر ًﻋﺎ ﻣ ْﻦ َﺣﺪﻳْﺪ‬
“Dari Aisyah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW
membeli makanan dari seorang Yahudi dan
meminjamkan kepadanya baju besi.” (HR. Bukhari
Muslim)

13
Definisi :
Rahn adalah akad penyerahan barang/
harta (marhun) dari pihak yang
menggadaikan (rahin) kepada pihak yang
menerima gadai (murtahin) sebagai
jaminan atas sebagian atau seluruh hutang.
Rahn adalah menahan salah satu harta
milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya.

14
Rukun Ar-
Ar-Rahn :
1. Rahin (pihak yang menggadaikan)
2. Murtahin (pihak yang menerima gadai)
3. Marhun (obyek yang digadaikan.
4. Marhun bin (hutang)
5. Shigat (Ijab qabul)

15
Dalil Sunnah (Riwayat Bukhari)
‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬‫ﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬َ
ِ ‫ﻮل اﻟﻠ‬
‫ﻪ‬ َ ‫ﺳ‬
ُ ‫ر‬
َ 
‫ن‬ َ
‫أ‬ ‫ﻪ‬
ُ ‫ﻨ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻪ‬
ُ 
‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻲ‬
َ
ِ
‫ﺿ‬ ‫ر‬
َ ‫ة‬
َ‫ﺮ‬َ ‫ـ‬‫ﻳ‬
ْ‫ﺮ‬َ ‫ﻫ‬
ُ ‫ﻲ‬ ِ
‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ
‫ﻲ‬ ِ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻣﻠ‬
َ َ ‫أ‬ ‫ﻊ‬ِ‫ﺒ‬‫ﺗ‬
ُْ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ
‫ﺈ‬‫ﻓ‬
َ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬
ْ ‫ﻇ‬
ُ
ٌ  ُ َ ‫ﻲ‬ ِ
‫ﻨ‬َ‫ﻐ‬ْ
‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻞ‬ْ‫ﻄ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎل‬َ ‫ﻗ‬
َ ‫ﻢ‬ 
َ ‫َو َﺳﻠ‬
(‫ﻓَـ ْﻠﻴَْﺘﺒَ ْﻊ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري‬
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Menunda pembayaran bagi
orang yang mampu adalah suatu
kezaliman. Dan jika salah seorang dari
kamu diikutkan (dihiwalahkan) kepada
orang yang mampu/ kaya, maka
terimalah hawalah itu. (HR. Bukhari)

16
Definisi
Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang
yang berhutang kepada orang lain yang wajib
menanggungnya (artinya ada satu pihak yang
menjamin hutang pihak lain).

Hawalah adalah akad pemindahan piutang


nasabah (muhil) kepada bank (muhal alaih) dari
nasabah lain (muhal). Muhil meminta muhal
alaih untuk membayarkan terlebih dulu piutang
yang timbul dari jual-beli. Pada saat piutang
tersebut jatuh tempo, muhal akan
membayarkan kepada muhal alaih. Muhal alaih
memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan.

17
Rukun Hawalah :
1. Muhil (pihak yang berhutang)
2. Muhal (pihak yang berpiutang)
3. Muhal Alaih (pihak yang berhutang dan
berkewajiban membayar hutang kepada
muhil).
4. Muhal bih (Hutang muhil kepada muhal).
5. Hutang muhal alaih kepada muhil.
6. Shigat (ijab dan qabul).

18
Definisi :
Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung.

Kafalah adalah akad pemberian jaminan


yang diberikan satu pihak kepada pihak
lain dimana pemberi jaminan bertanggung
jawab atas pembayaran kembali suatu
hutang yang menjadi hak penerima
jaminan.

19
Dalil Al-
Al-Qur’an (QS. Yusuf : 72)
72)
ٌ ْ ِ ‫ ِ َز‬7ِ 8َ ‫ ْ َوا‬9ِ 7َ :ُ ;ْ ِ ِ 7ِ ‫ َ َء‬$ْ ;َ ِ ‫ ِ= َو‬2ِ ;َ ْ ‫ ُ? َ' َاع ا‬,ُ ِ /ْ 8َ ‫َ ُ ْ'ا‬
ٍ
“Penyeru-pernyeru itu berseru, kami kehilangan piala raja dan barang
siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh makanan
(seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya.

Dalil Sunnah (HR. Bukhari)


ِِ ٍِ ِ ِ
‫ﻰ‬‫ﺼﻠ‬
َ َ‫ﺎل َﻫ ْﻞ َﻋﻠَْﻴﻪ ﻣ ْﻦ َدﻳْ ٍﻦ ﻗَﺎﻟُ ِﻮا ِﻻ ﻓ‬ َِ ُِ‫ َﻢ أُﺗ َﻲ ﺑِ َﺠﻨَ َﺎزة ﻟﻴ‬‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴٍﻪ َو َﺳﻠ‬ِ‫ ِﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬
َ ‫ َﻲ َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ ﻓَـ َﻘ‬‫ﺼﻠ‬ َ ِ‫ﻲ‬ ِ‫ﺒ‬‫ن اﻟﻨ‬ َ‫أ‬
‫ﺎل‬
َ َ‫ﺻﺎﺣﺒ ُﻜ ْﻢ ﻗ‬ َ ‫ﻮا َﻋﻠَﻰ‬‫ﺻﻠ‬ َ ‫ﺎل‬ َ َ‫ﺎل َﻫ ْﻞ َﻋﻠَْﻴﻪ ﻣ ْﻦ َدﻳْ ٍﻦ ﻗَﺎﻟُﻮا ﻧَـ َﻌ ْﻢ ﻗ‬ َ ‫ﻢ أُﺗ َﻲ ﺑ َﺠﻨَ َﺎزة أُ ْﺧ َﺮى ﻓَـ َﻘ‬ ُ‫َﻋﻠَْﻴﻪ ﺛ‬
(‫ﻰ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري‬‫ﺼﻠ‬ ِ َ ‫ﻲ َدﻳـﻨُﻪُ ﻳﺎ رﺳ‬ َ‫ﺎدةَ َﻋﻠ‬
َ َ‫ﻪ ﻓ‬‫ﻮل اﻟﻠ‬ َُ َ ْ َ َ‫أَﺑُﻮ ﻗَـﺘ‬
“Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW mayat seorang laki-laki untuk
dishalatkan.... Rasulullah bertanya, “Apakah dia mempunyai hutang?” Para
sahabat menjawab, “Tidak”. Lalu Rasulullah menshalatkannya. Kemudian di
datangkan jenazah yang lainnya, dan beliau bertanya, “Apakah ia punya hutang?”
Sahabat menjawab, “Ya, Rasulullah pun menyuruh para sahabatnya untuk
menyalatkannya (namun beliau sendiri tidak). Abu Qatadah berkata, “Saya
menjamin hutangnya wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah pun menyalatkan mayat
tersebut. (HR. Bukhari)

20
Rukun Kafalah
1. Kafil (Penjamin)
2. Makful (Yang dijamin)
3. Makful Alaih (Objek penjaminan)
4. Shigat (Ijab Qabul)

21
Defnisi
Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian
atau pemberian amanat.
Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari
pemberi kuasa kepada penerima kuasa
untuk melaksanakan suatu tugas atas
nama pemberi kuasa.

22
Dalil Al-Qur’an (QS. Yusuf : 55)
ٌ ْ 2ِ َ @ٌ ْ /ِ َ Aْ 8ِّ ‫ ْرض ِإ‬D‫ ْا‬$Eِ ‫ا‬Fَ Gَ 12َ َ Aْ ِ 2ْ 9َ ْ ‫َ َل ا‬
ِ ِ
“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir),
Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi
berpengalaman.”

Dalil Hadits (Riwayat Abu Daud)

‫ﺖ َوﻛِﻴﻠِ ْﻲ‬ َ ‫ َﻢ ﻓَـ َﻘ‬‫ﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ‬‫ﺻﻠ‬


َ ‫ إِ َذا أَﺗَـ ْﻴ‬: ‫ﺎل‬ َ ‫ﻲ‬ ِ‫ﺒ‬‫ﺖ اﻟﻨ‬
ُ ‫ج إِﻟَِﻰ َﺧ ْﻴﺒَـ َﺮ ﻓَﺄَﺗَـ ْﻴ‬َ ‫ت اﻟْ ُﺨ ُﺮْو‬ُ ‫ﺎل أ ََر ْد‬ ِ ‫َﻋﻦ ﺟﺎﺑِ ٍﺮ ر‬
َ َ‫ﺿ َﻲ اﷲُ َﻋ ْﻨﻪُ ﻗ‬ َ َ ْ
(‫ﺸ َﺮ َو َﺳ ًﻘﺎ )رواﻩ أﺑﻮ داود‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬
َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ َْ َ‫ﻣ‬ ‫ﺬ‬
ْ ‫ﺨ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺒ‬‫ﻴ‬‫ﺨ‬ ِ
‫ﺑ‬
“Dari Jabir ra berkata, “Aku keluar pergi ke Khaibar, lalu aku
datang kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda,
‘Bila engkau datang pada wakilku di Khaibar, maka ambillah
darinya 15 wasaq.”

23
Rukun Wakalah
1. Muwakkil (Pemberi kuasa)
2. Wakil (Penerima kuasa)
3. Taukil (Objek yang dikuasakan)
4. Shigat (ijab qabul)

24
Definisi :
Wadiah adalah titipan murni dari satu pihak ke
pihak lain, baik individu maupun badan hukum
yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja
si penitip menghendaki.

Wadian adalah akad penitipan barang/ uang


antara pihak yang mempunyai barang/ uang
dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan
tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan
serta keutuhan barang/ uang.

25
Dalil Al-Qur’an (QS. An-Nisa : 58)

َ ْ
Iَ 2ِ *ْ ‫ ا‬1 ‫ ِت ِإ‬8َ %َ D‫د ْوا ا‬K Mَ +ُ ‫ ُ ُ ْ ا ْن‬%ُ N َ ‫ﷲ‬
َ ‫إ "ن‬
ِ
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan
amanat (titipan) kepada yang berhak menerimanya.”

Dalil Hadits

‫ﻚ )رواﻩ أﺑﻮ‬ َ َ‫د اْﻷَ َﻣﺎﻧَﺔَ إِﻟَﻰ َﻣ ْﻦ اﺋْـﺘَ َﻤﻨ‬ َ‫ َﻢ أ‬‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ‬‫ﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬
َ َ‫ﻚ َوﻻَ ﺗَ ُﺨ ْﻦ َﻣ ْﻦ َﺧﺎﻧ‬ ِ ُ ‫ﺎل رﺳ‬
َ ‫ﻪ‬‫ﻮل اﻟﻠ‬ َ َ‫َﻋ ْﻦ أَﺑِﻲ ُﻫ َﺮﻳْـ َﺮَة ﻗ‬
ُ َ َ َ‫ﺎل ﻗ‬
(‫داود‬
“Dari Abu Hurairah ra berkata, “Sampaikanlah amanah
kepada yang berhak menerimanya, dan janganlah
membalas khianat kepada yang telah mengkhianati kamu.”
(HR. Abu Daud)

26
Rukun Wadiah :
1. Wadi’ah (barang/ uang yang dititipkan)
2. Muwaddi’ (Pemilik barang/ uang yang
bertindak sebagai pihak yang menitipkan.
3. Mustawda’ (Pihak yang menyimpan atau
memberikan jasa custodian.
4. Shigat (ijab qabul)

27
Wadiah terbagi menjadi dua
1. Wadiah Yad Al-
Al-Amanah
Yaitu akad penitipan barang/ uang dimana pihak penerima
titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/ uang
yang dititpkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan
atau kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan
perbuatan/ kelalaian penerima titipan.

2. Wadiah Yad Al-


Al-Dhamanah
Yaitu akad penitipan barang/ uang dimana pihak penerima
titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang dapat
memanfaatkan barang/ uang titipan dan harus
bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan
barang/ uang titipan.

28
Definisi
Bai’ Al-Murabahah adalah prinsip jual beli, dimana harga
jualnya terdiri dari harga pokok barang ditambah nilai
keuntungan yang disepakati.

Pada Bai’ Al-Murabahah, penyerahan barang dilakukan


pada saat transaksi, sementara pembayarannya dapat
dilakukan secara tunai, tangguh ataupun cicil.

Untuk pembayaran cicilan, di Malaysia lebih dikenal dengan


istilah BBA (Bai’ Bitsamanin Ajil).

Secara istilah, sebenarnya jual beli yang dialkukan dengan


pembayaran tangguh disebut bai’ mu’ajjal, sedang yang
dicicil disebut bai’ ut-taqsid

29
Dalil Al-
Al-Qur’an (QS. Al-
Al-Baqarah : 275)
275)
َ ّ َ " َ َ َ ْ َ ْ ُ "َ َ
... 7 ِ ‫ و م ا‬P ( ‫ ﷲ ا‬: ‫وا‬
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba…”

Dalil Sunnah (HR. Ibnu Majah)


‫ﻦ اﻟْﺒَـ َﺮَﻛﺔُ اﻟْﺒَـ ْﻴ ُﻊ‬ ‫ث ﻓِﻴ ِﻬ‬
ٌ َ‫ َﻢ ﺛَﻼ‬‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ‬‫ﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬ َ
ِ ‫ﻮل اﻟﻠ‬
‫ﻪ‬ ُ ‫ﺎل َر ُﺳ‬
َ َ‫ﺎل ﻗ‬ َ َ‫ﺐ ﻗ‬ ٍ ‫ﺻ َﻬ ْﻴ‬
ُ ‫ﻋﻦ‬
(‫ﺖ ﻻَ ﻟِ ْﻠﺒَـ ْﻴ ِﻊ )رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬ ِ ‫ﺸ ِﻌﻴ ِﺮ ﻟِ ْﻠﺒـ ْﻴ‬
َ  ‫ﺎﻟ‬ِ
‫ﺮ ﺑ‬ ‫ط اﻟْﺒُـ‬ َ ‫إِﻟَﻰ أ‬
َ ‫َﺟ ٍﻞ َواﻟ ُْﻤ َﻘ َﺎر‬
ُ َ‫ﺿﺔُ َوأَ ْﺧﻼ‬
“Dari Suhaib Al-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli
secara tangguhn, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk di jual.” (HR. Ibnu Majah)

30
Rukun Bai’ Al-
Al-Murabahah
1. Bai’ (Penjual)
2. Musytari (pembeli)
3. Mabi’ (barang/ objek)
4. Tsaman (harga)
5. Shigat (ijab qabul)

31
Definisi :
Bai’ Salam adalah prinsip jual beli suatu barang tertentu
antara pihak penjual dan pembeli sebesar harga pokok
ditambah nilai keuntungan yang disepakati, dimana waktu
penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara
penyerahan uang dilakukan di muka (secara tunai).

Dalam pengertian yang sederhana, Bai’ Salam berarti


pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka.

32
Dalil Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah : 282)
َ ٓ "
...Qُ 'ْ (ُ 3ُ ‫ َ ْ ـ‬1;S َ %ُ :ٍ َ ‫ ا‬1 ‫ ِإ‬$ٍ ْ ,َ 7ِ ْ 3ُ ْ َ ‫ا‬,َ +َ ‫ ُ ْ'ا ِإ َذا‬%َ ‫ ا‬$َ ْ !ِ ‫ ا‬Iَ K ‫َ ا‬
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hedaklah kamu
menuliskannya...”

Dalil Sunnah
‫َﺟ ٍﻞ َﻣ ْﻌﻠُ ْﻮٍم‬
َ ‫أ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ٍ‫ﻣﻦ أَﺳﻠَﻒ ﻓِﻲ ﺷﻲ ٍء ﻓَِﻔﻲ َﻛﻴ ٍﻞ ﻣﻌﻠُﻮٍم ووز ٍن ﻣﻌﻠُﻮ‬
‫م‬ ْ َْ ْ ََ ْ َْ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ ً
“Barang siapa yang melakukan salaf (salam),
hendaklah ia melakukan dengan takaran yang
jelas, timbangan yang jelas dan untuk jangka
waktu yang jelas pula.” (HR. Bukhari Muslim)

33
Rukun Bai’ Salam
1. Muslam (pembeli)
2. Muslam Ilaih (Penjual)
3. Ra’sul Maal As Salam (Harga)
4. Muslam Fiih (Barang)
5. Shigat (ijab qabul)

34
Definsi :
Bai’ Istishna’ adalah suatu pengembangan prinsip bai’ as
salam, dimana waktu penyerahan barang dilakukan di
kemudian hari, sementara pembayaran dapat dilakukan
melalui cicilan atau ditangguhkan.

Bai’ Istishna’ merupakan kontrak penjualan antara pembeli


dan pembuat barang. Dalam kontrak ini pembuat barang
menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu
berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli
barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan
menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak
bersepakat atas harga serta sistem pembayaran: apakah
pembayaran dilakukan dimuka, melalui cicilan, atau di
tangguhnkan sampai waktu pada masa yang akan datang.

35
Rukun Bai’ Istishna’
1. (Shani’) Penjual/ penerima pesanan.
2. (Musthasni’) Pembeli/ pemesan.
3. (Mashnu’) Barang.
4. (Tsaman) Harga.
5. (Shigat) Ijab qabul

36
Definisi :
Ijarah adalah tramsaksi pertukaran antara
‘ayn berbentuk jasa atau manfaat dengan
dayn.
Dalam istilah lain, ijarah adalah akad
pemindahan hak guna atau menafaat atas
barang atau jasa, melalui upah sewa tanpa
diikuti pemindahan hak kepemilikan atas
barang itu sendiri.
Atau ijarah adalah pemindahan hak guna atas
barang atau jasa, melalui pembayaran upah
sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan (ownership/ milkiyah) atas
barang itu sendiri.
37
Dalil Al- Al-Qur’an (QS. Al- Al-Baqarah : 233) 233)
ٌ Yِ 7َ ‫'ن‬ ُ َ " َ " ُ " ْ ُ َ ُ "
َ 2;َ 9ْ + ;َ 7 َ 2 ‫ ُ;'ا ا "ن ا‬2 ْ ‫ َ َوا‬2 ‫ 'ا ا‬+‫ ُ و ِف َوا‬9ْ ;َ 7 ْ 3 ْ +‫ َءا‬%َ ْ 3;ْ 20َ ‫ ْ ِإذا‬Vُ ْ 2َ َ ‫ ُ َ َح‬Xَ َ ْ ُ ‫ َد‬Dَ ‫'ا ا ْو‬9ُ ِ ْ 3َ ْ +َ ‫ ْ ا ْن‬+ُ ‫َو ِإ ْن ا َر ْد‬
َ
ِ ِ
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.

Dalil Sunnah
 ‫َﺟ َﺮﻩُ ﻗَـ ْﺒ َﻞ أَ ْن ﻳَ ِﺠ‬ ِ ِ ُ ‫ﺎل رﺳ‬ َ َ‫ ِﻪ ﺑْ ِﻦ ﻋُ َﻤ َﺮ ﻗ‬‫َﻋ ْﻦ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟﻠ‬
‫ﻒ َﻋ َﺮﻗُﻪُ )رواﻩ اﺑﻦ‬ ْ ‫ َﻢ أَ ْﻋﻄُﻮا اْﻷَ ِﺟ َﻴﺮ أ‬‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠ‬‫ﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬
َ ‫ﻪ‬‫ﻮل اﻟﻠ‬ ُ َ َ َ‫ﺎل ﻗ‬
(‫ﻣﺎﺟﻪ‬
Dari Ibnu Umar ra berkata, bahwa Rasulullah SAW berabda,
“Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering. (HR.
Ibnu Majah)

38
Rukun Ijarah
1. Musta’jir (penyewa)
2. Mu’ajjir (pemberi sewa)
3. Ma’jur (objek sewa)
4. Ujrah (harga sewa)
5. Manfaah (manfaat sewa)
6. Shigat (ijab qabul)

39
Berdasarkan objeknya, Ijrarah terdiri dari :
1. Ijarah dimana objeknya manfaat dari
barang, seperti sewa mobil, sewa rumah
dsb.
2. Ijarah dimana objeknya adalah manfaat
dari tenaga seseoang, seperti jasa taxi,
jasa guru, dan lain lain.

40
Definisi :
IMB adalah transaksi ijarah yang diikuti dengan proses
perpindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri.
Transaksi IMB merupakan pengembangan dari
transaksi ijarah, untuk mengakomodasi kebutuhan
pasar. Oleh karenanya, maka ketentuannya mengikuti
ketentuan ijarah.

Dengan kata lain IMB adalah sejenis perpaduan antara


kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad
sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di
tangan si penyewa. Sifat pemindahan ini lah yang
membedakan dengan ijarah biasa.

41
Rukun IMB :
1. Musta’jir (penyewa)
2. Mu’ajjir (pemberi sewa)
3. Ma’jur (objek sewa)
4. Ujrah (harga sewa)
5. Manfaah (manfaat sewa)
6. Shigat (ijab qabul)

42
Definsi :
Sharf adalah transaksi pertukaran antara
dua mata uang yang berbeda. Sharf dapat
juga didefinsikan sebagai prinsip jaul beli
suatu valuta dengan valuta lainnya yang
berbeda.
Dalam transaksi sharf, penyerahan valuta
harus dilakukan secara tunai (naqdan) dan
tidak dapat dilakukan secara tangguh.
Terkait dengan ini, maka transaksi forward
tidak dapat dibenarkan.

43
Dalil Hadits (Muttafaqun Alaih)
‫ َﻢ‬‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ‬‫ﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬ َ
ِ ‫ﻮل اﻟﻠ‬
‫ﻪ‬ ُ ‫ﺳ‬ُ ‫ر‬
َ ‫ﺎل‬
َ ‫ﻗ‬
َ ‫ﻪ‬
ُ ‫ﻨ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻪ‬
ُ 
‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻲ‬
َ ‫ﺿ‬ِ ‫ر‬
َ ‫ة‬
َ‫ﺮ‬َ ‫ﻜ‬
ْ ‫ﺑ‬
َ ‫ﻲ‬ْ
ِ
‫ﺑ‬َ‫أ‬ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ
‫ﻀ ِﺔ إِﻻ‬
 ‫ﻀﺔَ ﺑِﺎﻟ ِْﻔ‬ ‫ﺴ َﻮ ٍاء َواﻟ ِْﻔ‬َ
ِ‫ َﺳﻮاء ﺑ‬‫ﺐ إِﻻ‬
ً َ ِ ‫ﻫ‬
َ 
‫ﺬ‬ ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺬ َﻫﺐ ﺑ‬ ‫ﻻَ ﺗَﺒِﻴﻌُﻮا اﻟ‬
َ
ِ
‫ﻒ ﺷ ْﺌﺘُ ْﻢ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺐ‬ِ ‫ﻫ‬ 
‫ﺬ‬ ‫ﺎﻟ‬ ِ
‫ﺑ‬ ‫ﺔ‬ 
‫ﻀ‬ ِ
‫ْﻔ‬‫ﻟ‬ ‫ا‬‫و‬ ِ
‫ﺔ‬ 
‫ﻀ‬ ِ
‫ْﻔ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻫ‬ 
‫ﺬ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻮا‬ ِ ٍ ِ
َ
َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ‫اء ﺑ‬
‫ﻴﻌ‬ ‫ﺑ‬‫و‬ ‫اء‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺴ‬ ً ‫َﺳ َﻮ‬
(‫)ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ‬
Dari Abu Bakrah ra berkata, bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Janganlah kalian menjual emas
dengan emas, kecuali dalam jumlah yang sama.
Jangan pula menjual emas dengan emas, kecuali
dengan jumlah yang sama. Dan juallah emas
dengan perah, atau perak dengan emas
sekehendak kalian.”

44
‫ﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬‫ﻰ اﻟﻠ‬‫ﺻﻠ‬َ
ِ ‫ﻮل اﻟﻠ‬
‫ﻪ‬ ُ ‫ﺳ‬
ُ ‫ر‬َ ‫ﺎل‬
َ ‫ﻗ‬
َ ‫ﺎل‬ َ ‫ﻗ‬
َ ‫ﺖ‬ِ ِ
‫ﺎﻣ‬ ‫ﺼ‬
 ‫اﻟ‬ ِ
‫ﻦ‬ ‫ﺑ‬
ْ ‫ة‬
َ ‫ﺎد‬
َ ‫ﺒ‬
َُ‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ﻋ‬
َ
 ‫ﻀﺔُ ﺑِﺎﻟْ ِﻔ‬
‫ﻌِ ُﲑ‬‫ﺮ َواﻟﺸ‬‫ﺮ ﺑِﺎﻟْﺒُـ‬‫ﻀ ِﺔ َواﻟْﺒُـ‬  ‫ﺐ َواﻟْ ِﻔ‬ِ ‫ﺬ َﻫ‬ ‫ﺬ َﻫﺐ ﺑِﺎﻟ‬ ‫ﻢ اﻟ‬‫و َﺳﻠ‬
ٍ‫ﻤ ِﺮ واﻟْ ِﻤ ْﻠﺢ ﺑِﺎﻟْ ِﻤ ْﻠ ِﺢ ِﻣﺜ ًﻼ ﲟِِﺜ ٍﻞ ﺳﻮاء ﺑِﺴﻮاء‬‫ﻤُﺮ ﺑِﺎﻟﺘ‬‫ﻌَِ ِﲑ واﻟﺘ‬‫ﺑَِﺎﻟﺸ‬
َِ َ ًِ َ َ ْ ِْ ُ ِ ِ َ ْ ُ ْ َِ ٍ ِ
‫ﻒ ﺷْﺌﺘُ ْﻢ إذَا‬ َ ‫ﺎف ﻓَﺒﻴﻌُﻮا َﻛْﻴ‬ ُ َ‫َﺻﻨ‬ ْ ‫ﺖ َﻫﺬﻩِ اٍْﻷ‬ ْ ‫اﺧﺘَـﻠَ َﻔ‬
ْ ‫ﻳَ ًﺪا ﺑﻴَﺪ ﻓَﺈ َذا‬
(‫َﻛﺎ َن ﻳَ ًﺪا ﺑﻴَﺪ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬
Dari Ubadah bin Shamit ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan
gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, garam
dengan garam, hendaklah sama banyaknya, tunai dan
timbang terima. Apabila berlainan jenisnyam bolehlah kamu
jual sekehendakmu asalkan tunai. (HR. Muslim)

45
Rukun Sharf
1. Bai’ (penjual)
2. Musytari (pembeli)
3. Sharf (mata uang yagn diperjual belikan)
4. Syi’rus Sharf (Nilai tukar)
5. Shigat (ijab qabul)

46

Anda mungkin juga menyukai