Anda di halaman 1dari 23

TELAAH JURNAL

TERKAIT PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Kelompok 4
Anggota:

Auria Lady Afifah 1711213028


Dini Hanifah 1711213002
Febby Mula Marta 1711213043
Fikria Hazimah 1811216021
Mentari Nur Atika 1811216004
Nabilla 1711211001
Raisa Salsabila 1711213018
Sulthan Alvin 1711213025
Trixy Delinda Alfi 1711213015
Deskripsi Umum Perusahaan

PT Hutama karya sebagai kontraktor atau


pelaksana proyek pembangunan jembatan Dr. Ir.
Soekarno yang berlokasi di Kota Manado tepatnya
melintas di atas sungai Tondano dan Pelabuhan Manado
merupakan bagian dari Manado Outer Ring Road yang
menghubungkan Boulevard I, Boulevard II, dan By Pass
Manado. Lokasi kantor PT. Hutama Karya terletak di
kompleks Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Kecamatan
Wenang, Kota Manado.
Sasaran utama pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno
adalah: Mengatasi kemacetan lalu lintas dalam kota,
melengkapi jalur MORR (Malalayang – Winangun –
Kairagi – Molas – Boulevard – Malalayang), menjadi
bagian penataan pusat kota serta menunjang pariwisata

3
Telaah Penetapan Kebijakan
“Untuk memenuhi kepuasan
pelanggan dan seluruh komunitas
yang berhubungan dengan seluruh
kegiatan perusahaan, PT Hutama
Karya selaku kontraktor selalu
mengadakan pengendalian setiap
resiko mutu, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan lingkungan
sehingga akan dihasilkan proses kerja
dan produk yang berkualitas, sehat
dan aman serta baik terhadap
lingkungan.”

5
Pada bagian awal Komitmen dan kebijakan dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa PT Hutama Karya selaku
kontraktor memiliki komitmen bahwa dalam menjalankan
proyek akan selalu melakukan pengendalian setiap resiko
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan
yang dilakukan dengan cara-cara seperti mengidentifikasi
potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko, hal ini
dilakukan agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja
yang dapat menghambat jalannya kegiatan produksi
(kegiatan konstruksi).

6
Untuk mencapai komitmen
tersebut maka perusahaaan
menetapkan :
1 “Mematuhi semua ketentuan
peraturan dan persyaratan lain
yang relevan, terkait dengan
masalah mutu, keselamatan
dan kesehatan kerja serta
lingkungan.”

“Berusaha mengendalikan resiko


2 mutu, keselamatan dan kesehatan
kerja serta lingkungan yang dapat
menyebabkan kecelakaan dan
penyakit kerja serta pencemaran
lingkungan maupun penurunan
kepuasan pelanggan.”

8
3 “Berusaha mengendalikan aspek penting mutu,
keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan terutama penggunaan sumber daya
manusia, sumber daya alam, pengelolaan kualitas
udara dan penanganan limbah termasuk aspek
lainnya yang berdampak negatif terhadap mutu,
keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan”

4 “Menjamin seluruh karyawan dan pihak terkait


lainnya kompeten dengan cara memberikan
pelatihan yang memadai sesuai dengan tugas-
tugasnya. Menjadikan kerang-ka ini sebagai
acuan dalam penetapan tujuan dan sasaran mutu,
keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan.”

9
5 “Berusaha agar kebijakan ini dikomunikasikan
dan dapat dipahami oleh seluruh karyawan,
pihak pemasok dan sub kontraktor terkait”

6
“Menjamin peningkatan berkesinambungan
terhadap penerapan Sistem Manajemen
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
serta lingkungan.”

10
6

“Menjamin peningkatan berkesinambungan


terhadap penerapan Sistem Manajemen
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
serta lingkungan.”

“Menjamin agar kegiatan ini tersedia


bagi public yang memerlukannya”

11
8 “Kebijakan tersebut tentunya disesuaikan dengan
sifat, skala dan dampak dari kegiatan dan produk
perusahaan yang dihasilkan. Kebijakan K3 ditinjau
ulang secara berkala satu tahun sekali atau bila
terjadi perubahan internal dan eksternal yang
mempunyai dampak terhadap K3 secara berarti.”

12
TELAAH PERENCANAAN
SMK3
1. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian resiko dari kegiatan, produk barang dan
jasa.

Prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko


dari kegiatan produk, barang dan jasa dipertimbangkan pada saat
merumuskan rencana untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja. Pada proyek pembangunan jembatan Dr. Ir.
Soekarno, prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko akibat kecelakaan dan penyakit kerja telah direncanakan
bersamaan dengan dampak ling kungan.

14
2. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya kemudian memberlakukan kepada
seluruh pekerja

Pada proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir.


Soekarno, hasil temuan atau identifikasi bahaya yang
telah dinilai telah dibandingkan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

15
3. Menetapkan sasaran dan tujuan dari kebijakan K3 yang harus
dapat diukur, menggunakan satuan/indicator pengukuran, sasaran
pencapaian dan jangka waktu pencapaian.

Tujuan dan sasaran yang ditetapkan antara lain:


Tercapainya mutu
pekerjaan sesuai dengan Tidak adanya Tidak adanya kecelakaan
spesifikasi dan gambar keluhan/complain dari kerja (Zero Accident).
kerja. komunitas setempat

Terlaksananya Sistem Mengurangi pencemaran udara dari Peningkatan kepedulian


Mutu, Keselamatan dan emisi gas buang yang dihasilkan karyawan dan mitra kerja
Kesehatan Kerja serta kendaraan operasional dan alat terhadap Keselamatan dan
Lingkungan yang berat/genset milik HK sehingga Kesehatan Kerja serta
berkesinambungan dan memenuhi baku mutu yang Lingkungan.
selalu meningkat. ditetapkan
16
3. Menetapkan sasaran dan tujuan dari kebijakan K3 yang harus dapat
diukur, menggunakan satuan/indicator pengukuran, sasaran
pencapaian dan jangka waktu pencapaian.

Tujuan dan sasaran yang ditetapkan antara lain:


Kesesuaian dengan Efisiensi pemakaian listrik
Peningkatan kesehatan peraturan Keselamatan dengan menurunkan biaya
karyawan dan tenaga dan Kesehatan Kerja pemakaian listrik sebesar
kerja. serta Lingkungan 5%.
sebesar 90%.

Penggunaan/pemilihan bahan Tidak ada Mengurangi intensitas


ramah lingkungan dan bahan ceceran/tumpahan BBM kebisingan pada Genset
yang mudah diuraikan oleh alam dan pelumas yang sehingga memenuhi standar
atau dapat di daur ulang pada berdampak pada NAB kebisingan. Dan
peralatan kantor. pencemaran tanah. meminimalisir keadaan darurat
17
4. Menggunakan indicator kinerja sebagai penilaian kinerja
K3 sekaligus menjadi informasi keberhasilan pencapaian
SMK3

Indikator Kinerja digunakan untuk mengetahui


penilaian kinerja dan hasil pencapaian SMK3 yaitu
dengan adanya arsip atau dokumen-dokumen seperti
lembar inspeksi K3, identifikasi bahaya, laporan data
kecelakaan kerja dan lain lain.

18
5. Menetapkan system pertanggungjawaban dan saran
untuk pencapaian kebijakan K3
6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3
memerlukan suatu proses perencanaan yang efektif
dengan hasil keluaran(output) yang terdefinisi dengan
baik serta dapat diukur.

19
TELAAH PELAKSANAAN
RENCANA K3

20
Alat Pelindung
Rekruitmen Pelatihan
Diri

Rambu-rambu Instruksi
Inspeksi K3 Keselamatan
dan Tanda K3
Kerja

Rencana Pemeliharaan
Penghargaan
Tanggap Peralatan
dan Sanksi
Darurat

21
Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
(Supply ) dalamPelayananKesehatan.

Machine Technology Market

Dalam pelayanan Wilayah


Diartikan kesehatan, bertemunya
sebagai mesin kecanggihan dan produsen dan
untuk produksi kemutakhiran konsumen disebut
teknologi sebagai market.
Time
Merupakan waktu
yang digunakan
untuk pemberian
layanan
22 kesehatan
Thanks!

Any questions?

23

Anda mungkin juga menyukai