Oleh :
FIKRIA HAZIMAH
NIM. 1811216021
05 Penutup
Bab 1
Pendahulua
n
Latar Belakang
Pengertian Air Minum Parameter kualitas air minum Data Penyakit UNICEF
Regulasi
Syarat Kualitas
Perdagangan
Air Minum
DAM
Kota Pariaman merupakan salah satu dari 19 Keadaan topografi wilayah, geomorfologi dan bentuk wilayah
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera secara bersama-sama membentuk pola aliran sungai. Kota
Barat. Kota Pariaman diresmikan sebagai Kota Pariaman dilalui oleh 3 buah sungai yaitu Batang Manggung
Otonom dengan diberlakukannya UU Nomor 12 yang melalui Kecamatan Pariaman Utara, Batang Piaman
tahun 2002 yang melewati Kecamatan Pariaman Tengah dan Batang
Mangau yang melalui Pariaman Selatan
Visi
○ Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya
kesehatan secara konsisten dan
Visi dan Misi Dinas berkesinambungan.
○
Kesehatan Kota
Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan paripurna,
merata, bermutu dan berkeadilan.
● Pelaksanaan pengawasan terhadap depot air minum di wilayah kerja Dinas Kota Pariaman
telah dilakukan oleh tenaga ahli yaitu tenaga sanitarian dari puskesmas dan staff kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga dari dinas kesehatan. Pengawasan depot air minum
dibagi atas dua yaitu pengawasan eksternal dan internal yang dilakukan oleh dinas kesehatan
dan puskesmas Kota Pariaman.
Kegiatan/Program
Fokus Magang
Monitoring
dan Evaluasi
● Dinas kesehatan Kota Pariaman melakukan pencatatan terhadap hasil kegiatan pengawasan
eksternal dan internal dalam hal ini inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dan pengujian sampel
air minum. Setelah melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) seharusnya hasil di input
kedalam E-monev oleh tenaga sanitarian namun ternyata tidak hal ini disebabkan oleh beban
kerja yang tidak sesuai.
● Hasil pemeriksaan sampel apabila ada yang tidak memenuhi syarat maka tenaga sanitarian
akan berdiskusi dengan pemilik depot untuk melakukan perbaikan sedangkan untuk hasil uji
sampel air minum yang memenuhi syarat dan telah mengurus dokumen untuk pembuatan
sertifikat laik higiene maka si pemilik depot akan langsung mengantarkan hasil uji sampel air
minum ke pihak Dinas Kesehatan Kota Pariaman sehingga sertifikat laik higiene da sticker
memenuhi syarat bisa diterbitkan. Sementara pelaporan oleh Dinas Kesehatan Kota Pariaman
dilakukan dengan mengirimkan laporan pengawasan kualitas air minum kepada Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
Kegiatan/Program
Fokus Magang
Output
● Output atau hasil tentu diharapkan mencapai standard yang telah ditetapkan di awal namun
setelah di sahkan Perda Nomor 9 Tahun 2015 tentang Izin Usaha Depot Air Minum masih
banyak depot air minum yang belum memenuhi syarat karena yang seharusnya pemeriksaan
sampel air minum dilakukan minimal 1 kali dalam 3 bulan untuk mikrobiologi dan 1 kali 6 bulan
untuk kimia tetapi masih banyak pemilik depot yang tidak melakukannya hal ini disebabkan
oleh dana pemeriksaan sampel air minum yang dibebankan kepada pemilik depot. Ketika
pencapaian hasil tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan maka perlu adanya evaluasi
sehingga dapat dilakukan umpan balik (feedback), untuk memperbaiki atau melengkapi setiap
komponen dalam sistem. Hasil yang diharapkan dari pengawasan depot air minum adalah
tercapainya pengawasan yang optimal terhadap penyelenggaraan depot air minum.
Bab 4
Pembahasan
Perencanaan
Money
Pelaksanaan
Berdasarkan hasil yang didapat dari tanya jawab dengan staff Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan kerja dan Olahraga diketahui bahwa terjadi hambatan dalam pelaksanaan
pengawasan eksternal yaitu dalam proses input hasil inspeksi kesehatan lingkungan
(IKL) oleh tenaga sanitarian yang disebabkan oleh beban kerja dan pengawasan
internal berupa ketidakpedulian pemilik depot air minum dalam melakukan pemeriksaan
sampel air minum baik mikrobilogi maupun kimia. Sebaiknya Dinas Kesehatan Kota
Pariaman melakukan penambahan terhadap jumlah sumber daya manusia dan
melakukan penyuluhan kepada semua pemilik depot air minum di Kota Pariaman.
Monitoring
Dan Evaluasi
Kesimpulan 3. Pelaksanaan pengawasan depot air minum yang belum dilakukan secara
maksimal karena masih adanya pengusaha depot air minum yang
beroperasi tanpa memiliki izin, kurangnya kesadaran dari pengusaha
depot air minum untuk mengurus izin usaha dan melakukan pemeriksaan
air minum sebagai syarat untuk mengurus sertifikat laik higiene yang
disebabkan oleh keterbatasan dana yang dimiliki pemilik depot.
4. Monitoring dan evaluasi yang perlu di tingkatkan lagi baik tenaga
sanitarian yang lalai dalam menginput hasil inspeksi kesehatan lingkungan
(IKL), peningkatan dalam melakukan pengawasan bersama lintas sektor
terkait.
1.Bagi Instansi
tempat Magang
1.Bagi Instansi
tempat Pendidikan