• Manusia memperoleh pengetahuan subjektif berdasarkan interaksi
dengan dunia luar melalui data yang masuk atau melalui tindakan yang langsung Lev Vygotsky Vygotsky memberi tempat lebih pada aspek sosial pembelajaran. Ia percaya bahwa interaksi sosial dengan orang lain mendorong terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual pembelajar. Implikasi dari pandangan Vygotsky dalam pendidikan adalah bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dengan pembelajar dan teman sejawat. Melalui tantangan dan bantuan dari pembelajar atau teman sejawat yang lebih mampu, pebelajar bergerak ke dalam zona perkembangan terdekat mereka dimana pembelajaran baru terjadi Piaget mengemukakan bahwa pebelajar dalam segala usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Bagi Piaget pengetahuan adalah konstruksi (bentukan) dari kegiatan/tindakan seseorang (Suparno, 1997). Pengetahuan tidak bersifat statis tetapi terus berevolusi. pengetahuan subjektif tidak diterima secara pasif tetapi secara aktif dibangun oleh kesadaran subjek, dan bahwa fungsi kognisi adalah adaptif dan melayani organisasi dunia pengalaman individu (Glasersfeld, 1989 ) Konstruksi Pengetahuan matematika Memulai pengetahuan matematika dapat dikatakan dengan pemerolehan pengetahuan linguistik. Bahasa alamiahnya mencakup dasar-dasar matematika melalui istilah-istilah matematika dasar, melalui penggunaan pengetahuan sehari-hari dan hubungannya dan melalui aturanaturan dan konvensi yang memberikan dasar untuk logika dan kebenaran logis. Salah satu ciri pengetahuan matematika adalah bertingkat dan hirarki, khususnya antara istilah-istilah dan konsep-konsep. Ini adalah suatu sifat logis dari pengetahuan matematika baik dalam eksposisi pengetahuan objektif matematika dan akan diklaim disini dalam pengetahuan subjektif matematika. Kita mempertimbangkan pertama hirarki dari pengetahuan objektif matematika Untuk mengilustrasikan hirarki pengetahuan subjektif matematika perhatikan contoh berikut, yang memberkan contih sifat linguistik. • Pada tingkat terendah dari hirarki adalah istilah dasar dengan aplikasi empiris langsung seperti : ’ garis’, ’segitiga’, ’kubus’, ’ satu’ dan ’ sembilan’. • Pada tingkat tertinggi istilah-istilah ini didefinisikan dengan memilih di tingkat rendahnya, seperti ’bidang’, ’bilangan’, ’penjumlahan’ dan ’ koleksi’. • Masih pada tingkat tertinggi, terdapat banyak konsep konsep abstraks seperti : ’ fungsi’, ’himpunan’, ’ sistem bilangan’, didasarkan pada tingkat terendah dan sebagainya.