Anda di halaman 1dari 10

Tafsir Ayat Tentang Etika

dan Metode Belajar


Oleh:
Naila Noor Aini / 1710110135
PAI-D semester 3
Pengertian
 Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu jama’ dari kata
“khuluq” ( ‫ )خلوق‬yang berarti perangai atau yang mencakup
diantaranya: sikap, prilaku, sopan, tabi’at, etika, karakter, kepribadian,
moral dll.
 Dalam KBBI, etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dengan kata
lain etika dan akhlak merupakan persamaan kata.
 Sedangkan, metode merupakan strategi yang digunakan untuk
mempermudah proses penyampaian ilmu saat pembelajaran.
 Metode pembelajaran dan mengajar dalam Islam tidak terlepas dari
sumber pokok ajaran yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai tuntunan dan
pedoman bagi umat telah memberikan garis-garis besar mengenai
pendidikan terutama tentang metode pembelajaran dan metode
mengajar.
Tafsir Ayat-ayat Alquran yang
Membicarakan Tentang Etika
 Surah Al-Qalam Ayat 4

‫ع ِظ ٍيم‬ ٍ ُ‫َو ِإنَّ َك لَعَلَ ٰى ُخل‬


َ ‫ق‬
Artinya: Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.
 Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa akhlak rasulullah SAW, tidak ada yang
melebihinya. Apabila seseorang memanggilnya, baik ia sahabat, sekeluarga atau isi
rumahnya, beliau selalu menjawab: “labbaik”. Ayat ini (S. 68:4) turun sebagai
penegasan bahwa rasulullah berakhlak yang terpuji. Diriwayatkan oleh abu Na’im
di dalam kitab ad-Dala-il dan al-Wahidi dengan sanad yang bersumber dari aisyah
 Tafsir ayat
Inilah satu pujian yang paling tinggi yang diberikan Allah kepada Rasulnya,
yang jarang diberikan Allah kepada Rasul yang lain.
‫ع ِظ ٍيم‬ ٍ ُ‫ُخل‬
َ ‫ق‬
Kata khuluk, jika tidak dibarengi dengan adjektifnya, maka selalu berarti budi
pekerti yang luhur, tingkah laku, dan watak terpuji. Adapun kata ‘ala
mengandung makna kemantapan. Disisi lain ia juga mengesankan bahwa Nabi
Muhammad SAW yang menjadi mitra bicara ayat-ayat diatas berada diatas
tingkat budi pekerti yang luhur bukan sekadar berbudi pekerti luhur. Memang
Allah akan menegur beliau jika bersikap dengan sikap yang hanya aik dan
telah biasa dilakukan oleh orang-orang yang dinilai sebagai berakhlak mulia.
Ibnu Katsir dalam tafsirnnya: ”Maknanya ialah bahwa Nabi SAW
melaksanakan Alquran, baik perintahnnya ataupun larangannya telah menjadi
sikap hidup dan akhlak yang telah melekat, sehingga tabiat yang asli terliput
olehnya, apa yang diperintahkan Alquran itulah kerjannya, apa yang dilarang
Alquran itulah yang ditinggalkannya. Berani, pemaaf dan menahan hati,
pendeknnya segala budi yang mulia dan indah.
 Hadits

ِ ‫ِإنَّ َما بُ ِعثْتُ ِِلُت َ ِم َم َم َك‬


ِ ‫ار َم اِْل َ ْخ ََل‬
‫ق‬
“Aku diutus,tidak lain, hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti yang
mulia.”
Ketika ada orang bertanya kepada Rasulullah SAW: ”Apakah yang sangat
utama pada imam itu? Rasulullah SAW menjawab :
‫ُح ْس ُن ال ُخلُق‬
“Budi pekerti yang baik.”
Banyaklah lagi sabda Rasulullah Saw menyebut bahwa budi pekerti yang
tinggi, yang mulia, itulah dia pasak agama, itulah dia puncaknya. Maka oleh
karna budi Nabi SAW yang sangat agung dan mulia itu tuntunan beliau kepada
ummatnya lekaslah menjadi contoh teladan orang.
Tafsir Ayat-ayat Alquran yang Membicarakan
Tentang Metode Belajar (tanya jawab,
dialog, diskusi dan debat)
 Surah Yunus Ayat 31

َّ ‫صر و َمن يُ ْخ ِر ُج اْل َح‬


َ‫ى ِمن‬ َ ‫س ْم َع َواال ْب‬َّ ‫ض أَ َّمن يَ ْم ِل ُك اْل‬
ِ ‫الر‬ َّ ‫قُ ْل َمن يَ ْر ُز قُ ُكم ِمنَ اْل‬
ْ ْ‫س َما ٓ ِء َوا‬
َ‫سيَقُو لُونَ هللا فَقُ ْل أَفََل تَتَّقُون‬ َ َ‫ت ِمنَ ْال َح ِى َو َمن يُدب ُِّر اْال ْمر ف‬ َ ‫ت َوت ُ ْخ ِر ُج ْال َم ِي‬
ِ ‫اْل َم ِي‬

Katakanlah: Siapa yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan pengelihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka
menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-
Nya”.
 Tafsir

َّ ‫قُ ْل َمن يَ ْر ُز قُ ُكم ِمنَ اْل‬


ِ ‫س َما ٓ ِء َواال ْر‬
‫ض‬
Ditafsirkan dengan perkataan:
ِِ ِ‫س ْقيًا ِبقُ ْد َرتِ ِِ َو َم ِِ ْي ََٔٔت‬
َ ‫ض‬
َ ‫الر‬ َ ‫اء َما َء ْال َم‬
ْ ْ‫ط ِر فَيَ ْسقَى ا‬ ْ ‫قُ ْل َم ْن ذَا الَّذ‬
َّ ‫ِي يُ ْن ِز ُل ِمنَ ال‬
ِ ‫س َم‬
(Katakanlah hai Muhammad, siapa yang dapat menurunkan air hujan dari langit? lalu
menyiram bumi dengan kekuatan dan kemampuan-Nya).

َ ‫س ْم َع َواْال ْب‬
‫ص َٰٔ َر‬ َّ ‫أَ َّمن يَ ْم ِل ُك اْل‬
Ditafsirkan dengan perkatan:
ِ َ‫امعَةَ َو ْالقُ َّوة َ ْالب‬
َ ‫اص َرة‬ ِ ‫س‬َّ ‫ِي َو َهبَ ُك ْم َه ِذ ِه ْالقُ َّوة َ ال‬
ْ ‫َم ِن الَّذ‬
(Siapakah yang memberimu kemampuan pendengaran dan penglihatan ini?).
ْ ْ‫ت ِمنَ ْال َح ِى َو َمن يُدَ ِب ُر ا‬
‫المر‬ َ ‫ت َويُ ْخ ِر ُج ْال َم ِي‬
ِ ‫ى ِمنَ ْال َم ِي‬
َّ ‫َو َمن يُ ْخ ِر ُج ْال َح‬
Ditafsirkan dengan perkataan:
َّ ‫َّت ِم ْن ْال َح‬
‫ي ِبقُ ْد َرتِ ِِ ْالعَ ِظ ْي َم ِة َو ِمنَّتِ ِِ ْالعَ ِم ْي َم ِة‬ َ ‫ت َويُ ْخ ِر ُج ْال َمي‬
ِ َّ‫ي ِمنَ ْال َمي‬
َّ ‫َو َم ْن يُ ْخ ِر ُج ْال َح‬
(Dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup karena kemampuan yang dimilikinya serta keinginan dirinya).

َ‫سيَقُو لُونَ هللا فَقُ ْل أَفََل تَتَّقُون‬


َ َ‫ف‬
Ditafsirkan dengan perkata :
َ ‫سيَقُ ْو ْل ْونَ ُه‬
َ‫ فَقُ ْل لَ ُه ْم أَفَُل تُؤْ ِمنُ ْون‬،‫ودو هللا‬ َ َ‫ف‬
(Mereka akan berkata, bahwa Allah-lah yang mengatur segala-nya. Maka katakanlah
kepada mereka hai Muhammad, apakah engkau masih tidak mau mempercayainya?
 Kandungan ayat

Mengandung ajaran bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar:


menanyakan kepada para sahabat tentang siapa yang memberikan rizki dari langit dan
bumi.
menanyakan kepada para sahabat tentang siapa yang memberikan kemampuan
mendengar dan melihat
menanyakan kepada para sahabat tentang siapa yang menghidupkan benda mati dan
memastikan benda hidup.
menanyakan kepada para sahabat tentang siapa yang mengatur segala urusan di dunia
ini.
meng-evaluasi kepada sikap sahabatnya dengan perkataan. Apakah engkau masih
belum bertaqwa?
Analisis realitas pendidikan islam

Terdapat berbagai etika sosial dalam pembelajaran di dalamnya meliputi sopan


santun terhadap guru dan teman, semua itu hendaklah di dasari dengan sikap disiplin
ditunjukkan dengan sikap baik, hormat dan ikhlas. Di dalam aspek tarbawi meliputi:
• Perintah untuk berlaku sopan santun dalam menghagai, menghormati ilmu, terutama
kepada pendidik/guru.
• Islam mengajarkan kepada umatnya untuk hidup disiplin, dengan bekerja keras,
bersungguh-sungguh, jujur, hidup teratur, memperoleh waktu sebaik-baiknya agar
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
• Perintah bersikap tawadhu atau rendah hati dalam mencari ilmu, terutama ketika tidak
mengetahui sesuatu ilmu katakanlah apa adanya. Bahwasanya Allah Swt lebih Maha
Mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai