Semester Genap 2017/2018 Eduksi Permasalahan eduksi oleh sebagian ahli logika disebut penyimpulan langsung (immediate inference). Eduksi memberitahu kita bagaimana seharusnya mengubah suatu proposisi kepada proposisi lain tanpa mengubah makna, di samping memberi pedoman apakah dua proposisi kategorik atau lebih mempunyai makna yang sama atau berbeda. Contoh: Apa yang saya sampaikan bukan tak beralasan. Apa yang saya sampaikan adalah beralasan. Ungkapan eduksi tersebut sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Teknik-Teknik Eduksi Terdapat beberapa teknik dalam eduksi yang digunakan untuk menyatakan suatu proposisi kepada proposisi yang lain apakah semakna atau tidak semakna. Dalam menguji kesamaan makna dari beberapa proposisi, kita perlu mengetahui proses penyimpulan eduksi melalui beberapa teknik sebagai berikut. 1. Teknik Konversi 2. Teknik Obversi 3. Teknik Kontraposisi 4. Teknik Inversi Konversi Konversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada proposisi lain yang semakna dengan menukar kedudukan subyek dan predikat pernyataan aslinya. Subyek pernyataan pertama menjadi predikat dan predikatnya menjadi subyek pada proposisi yang baru. Contoh: Tidak satupun mahasiswa adalah buta huruf. Tidak satupun yang buta huruf adalah mahasiswa. Konversi Perlu diingat bahwa tidak semua konversi dengan pembalikan S dan P akan didapatkan proposisi baru yang benar. Contoh: Semua kuda adalah binatang. Semua binatang adalah kuda. (salah) Pernyataan asli dalam proposisi disebut Konvertend, sedangkan pernyataan baru yang dihasilkan disebut Konverse. Agar diperoleh konverse yang benar, maka perlu diperhatikan beberapa patokan dalam teknik konversi. Patokan Konversi Pernyataan bentuk A harus dikonversikan menjadi I, contoh: Konvertend : Semua kuda adalah binatang. Konverse : Sebagian binatang adalah kuda. Pernyataan bentuk I konversinya bentuk I juga, contoh: Konvertend : Sebagian cendekiawan boros. Konverse : Sebagian yang boros adalah cendekiawan. Pernyataan bentuk E konversinya bentuk E juga, contoh: Konvertend : Semua yang saleh bukan pencuri. Konverse : Semua pencuri bukan orang saleh. Patokan Konversi Pernyataan O tidak dapat dikonversikan, contoh: Konvertend : Sebagian binatang bukan gajah. Konverse : Sebagian gajah bukan binatang. (salah) Dalam proses konversi kita tidak semata-mata terikat dengan kata-kata pada pernyataan aslinya. Kita juga boleh menambah kata untuk menjaga agar makna proposisi semula tidak berubah. Contoh: Konvertend : Sebagian anjing berkutu. Konverse : Sebagian binatang yang berkutu adalah anjing. Patokan Konversi Pernyataan bentuk singular konversinya diperlakukan sebagaimana bentuk universal, A dan E. contoh: Konvertend : Hasan adalah lelaki sabar. Konverse : Sebagian lelaki yang sabar adalah Hasan. Konvertend : Fatimah adalah bukan gadis yang ceroboh. Konverse : Semua gadis yang ceroboh adalah bukan Fatimah. Proses konversi dari semua bentuk proposisi yakni: Bentuk A, dibalik dan diubah menjadi I Bentuk I dan bentuk E, tinggal dibalik saja Bentuk O, tidak bisa dikonversikan Obversi Obversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada proposisi lain yang semakna dengan mengubah kualitas pernyataan aslinya. Jika pernyataan semula positif, maka permasalahan yang dihasilkan negatif, begitu sebaliknya. Obversi dilakukan dengan mengungkapkan kembali makna suatu proposisi dengan mengkontradiksikan predikat pernyataan aslinya. Kita beralih dari pernyataan tipe S P menjadi tipe S tak P atau tipe S tak P menjadi tipe S P. Pernyataan aslinya disebut obvertend dan pernyataan yang dihasilkan disebut obverse. Obversi Obverse dari keempat bentuk proposisi adalah sebagai berikut. Bentuk A menjadi E Obvertend : Semua makhluk adalah fana. Obverse : Semua makhluk adalah bukan non-fana. Obvertend : Api dapat membakar Obverse : Api bukan tak-dapat membakar Bentuk I menjadi O Obvertend : Sebagian dokter mata keranjang Obverse : Sebagian dokter bukan tak-mata keranjang Obversi Bentuk E menjadi A Obvertend : Semua cendekiawan tidak buta huruf Obverse : Semua cendekiawan non buta huruf Bentuk O menjadi I Obvertend : Sebagian manusia tidak suka rokok Obverse : Sebagian manusia non-suka rokok Obvertend : Sebagian cendekiawan tak pandai bicara Obverse : Sebagian cendekiawan non-pandai bicara Kontraposisi Kontraposisi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada proposisi lain yang semakna, dengan menukar kedudukan subyek dan predikat pernyataan asli dan mengontradiksikan masing-masingnya. Jadi, dari permasalahan tipe S P kepada permasalahan tipe: tak-P tak-S. Proses kontraposisi dilakukan dengan cara menggunakan teknik konversi dan obversi. Caranya: dengan membuat obversi dari permasalahan aslinya, kemudian kita konversikan dan berikutnya kita obversikan. Pernyataan aslinya disebut kontraponend dan pernyataan yang dihasilkan disebut kontrapositif. Kontraposisi Kontraposisi dari keempat bentuk proposisi adalah sebagai berikut. Bentuk A menjadi A Kontraponend : Semua binatang adalah fana. Obverse: Semua binatang adalah bukan tak-fana. Konverse : Semua yang tak-fana adalah bukan binatang. Obverse: Semua yang tak-fana adalah non-binatang. (kontraposisi) Bentuk I Kontraponend : Sebagian cendekiawan pemarah. Obverse: Sebagian cendekiawan bukan non-pemarah. Konverse : --------(tidak bisa dikonversikan) Kontraposisi Bentuk E, menjadi O Kontraponend : Semua emas bukan benda gas. Obverse : Semua emas adalah non-benda gas. Konverse : sebagian yang non-benda gas adalah emas. Obverse : sebagian yang non-benda gas adalah bukan non-emas. (kontrapositif) Bentuk O, menjadi O Kontraponend : Sebagian pegawai tidak jujur. Obverse : Sebagian pegawai non-jujur. Konverse : Sebagian yang non-jujur adalah pegawai. Obverse : Sebagian yang non-jujur adalah bukan non-pegawai. (kontrapositif) Kontraposisi Berdasarkan pedoman tersebut, kita dapat membuat proposisi kontrapositif: Kontraponend: Semua patriot adalah pemberani. Kontrapositif : Semua yang non-pemberani adalah non-patriot. Kontraponend: Semua perjudian tidak diizinkan. Kontrapositif : Sebagian yang non-diizinkan adalah bukan non-perjudian. Kontraponend: Sebagian politikus tidak berpendidikan tinggi. Kontrapositif :Sebagian yang non-berpendidikan tinggi adalah bukan non- politikus. Inversi Inversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada proposisi lain yang semakna dengan mengkontradiksikan subyek dan predikat pernyataan aslinya. Jadi, kita beralih dari permasalahan tipe S P menjadi tipe tak-S tak-P Untuk menghasilkan proposisi inversi kita harus menggunakan teknik obversi dan konversi secara bergantian dan berulang-ulang sehingga mendapatkan proposisi yang dimaksud. Oleh karena itu, pernyataan I dan O tidak bisa ditarik proposisi inversinya. Jadi, proses penyimpulan inversi hanya bisa diterapkan pada permasalahan A dan E. Inversi Bila pernyataan aslinya bentuk A maka proposisi yang dihasilkan I. Bila pernyataan aslinya bentuk E maka proposisi yang dihasilkan O. Bila pernyataan asli berbentuk A, maka proses inversinya harus dimulai dengan obversi. Bila pernyataan asli berbentuk E, maka proses inversinya harus dimulai dengan konversi. Pernyataan asli disebut invertend dan pernyataan yang dihasilkan disebut inverse. Inversi Contoh penyimpulan inversi dengan proses bertahap. Bentuk A Invertend : Semua emas adalah logam. Obverse : Semua emas adalah bukan non-logam. Konverse : Semua yang non-logam bukan emas. Obverse : Semua yang non-logam adalah non-emas. Konverse :Sebagian yang non-emas adalah non-logam. (proposisi inversi) Inversi Contoh penyimpulan inversi dengan proses bertahap. Bentuk E Invertend : Semua kambing bukan belalang. Konverse : Semua belalang bukan kambing. Obverse : Semua belalang adalah non-kambing. Konverse : Sebagian yang non-kambing adalah belalang. Obverse : Sebagian yang non-kambing adalah bukan non-belalang. (proposisi inversi) Inversi Berpedoman pada rumus tersebut, kita dapat membuat inversi secara langsung. Invertend : Semua mahasiswa pandai baca tulis. Inverse : Sebagian yang non-mahasiswa adalah non-pandai baca tulis Invertend : Semua pendengki tidak bahagia. Inverse : Sebagian yang non-pendengki bukan tak-bahagia. Beberapa contoh inversi yang salah Invertend : Kita wajib patuh kepada pemerintah. Inverse : Kita tidak wajib patuh kepada selain pemerintah. Invertend : Kepada anak kecil tidak boleh semena-mena. Inverse : Kepada orang dewasa boleh semena-mena. Invertend : Semarang adalah kota yang panas. Inverse : Selain Semarang adalah kota yang dingin. Invertend : Semua penipuan tidak diizinkan. Inverse : Selain penipuan diizinkan. Inversi Pengungkapan kembali suatu proposisi melalui teknik inversi dengan langsung mengkontradiksikan term subyek dan predikat pernyataan aslinya BENAR apabila predikat dari pernyataan tersebut HANYA berlaku bagi subyeknya. Contoh: Invertend: Yang telah berumur 21 tahun boleh memilih. Inverse : Yang belum berumur 21 tahun tidak boleh memilih. Invertend : Orang Islam adalah orang yang mengikuti ajaran Muhammad. Inverse : Bukan orang Islam adalah orang yang tidak mengikuti ajaran Muhammad.