Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi Asma

Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman and Gilman’s : The pharmacological basis of therapeutics (12th ed.). New York: Mc Graw Hill.
• IL-4 → menyebabkan sel B berdiferensiasi
menjadi sel plasma yang memproduksi IgE
• IL-5 → menyebabkan terjadinya
Con’t •
eosinofilopoiesis dan aktivasi eosinophil
IL-13 → stimulasi produksi mucus dan
menyebabkan sel B berdiferensiasi menjadi sel
plasma yang memproduksi IgE

Sel dendritik akan berperan sebagai APC


(antigen presenting cell) dan
Alergen masuk kedalam saluran menyerahkan antigen ke TH2 (pada orang
pernapasan, kemudian mengaktivasi sel Meningkatkan jumlah sel mast dan sel pengidap asma akan meghasilkan respon
mast dan sel dendritik pada permukaan dendritik di otot polos epitel bronkiolus. yang berlebihan)  akan melepaskan
epitel bronkiolus. berbagai sitokin inflamasi yaitu IL-4, IL-5,
IL-13 yang akan berujung pada
peradangan eosinofilik

Peradangan kronis dapat menyebabkan


perubahan struktural pada saluran napas,
Menyebabkan bronkokonstriksi di otot termasuk peningkatan jumlah dan ukuran
Sel mast akan melepaskan mediator
polos saluran napas, kebocoran sel otot polos saluran napas, pembuluh
bronkokonstriktor seperti histamin,
mikrovaskuler, dan eksudasi plasma → darah, dan sel yang mengeluarkan lendir.
leukotriene D4, dan prostaglandin D2.
peradangan kronis. Ciri histologis khas asma adalah deposisi
kolagen (fibrosis) di bawah membran
basal epitel saluran napas .

Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman and Gilman’s : The pharmacological basis of therapeutics (12th ed.). New York: Mc Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai