Anda di halaman 1dari 11

Asap Karhutla dan Dampak Buruk bagi

Kesehatan

Kelompok 6
- Adhella Vianka
- Nurlaila Hadyaningsih
- Picky Pernanda
- Sintya

Reguler 2A
Pengertian

Kabut Asap merupakan campuran asap, gas, dan


bahan kimia, terutama di kota-kota, yang
menyebabkan kesulitan untuk bernafas dan
berbahaya bagi kesehatan.
Zat yang terkandung
dalam Asap
• Asap kebakaran hutan dan lahan secara umum berisi gas CO, CO 2, H2O,
jelaga, debu (partikel) ditambah dengan unsur-unsur yang telah ada di
udara seperti N2, O2, CO2, H2O, dan lain-lain.

• Di atas lapisan asap terdapat aliran yang laminer, dimana angin berhembus
mengikuti pola aliran laminer tersebut
Ukuran Partikel Asap
Menurut Environmental Protection Agency (EPA) U.S.A., udara berada dalam status bahaya
karena problem kabut apabila asbut telah melewati batas 80 bagian persejuta (parts per
billion) (ppb) atau 0.5 ppm ozon (komponen utama asbut), atau melebihi dari 53 ppb nitrogen
dioksida atau 80 pp partikel.
Dampak Kesehatan dan Jumlah Kasus
Peningkatan perawatan pasien rawat jalan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Kematian (527) Bronchitis
(4.758.600) (1.446.120)
(58.095)

Kendala untuk melakukan kegiatan Kehilangan Hari Kerja


Asma (298.125)
harian (2.446.352)
(36.462)
Penyebab Asap

01 Faktor Alam
02
02 Faktor Non Alam
Upaya untuk Mengatasi Asap pada
Kebakaran Hutan
Mobilitas semua sumberdaya (manusia, peralatan dan dana)

Memberdayakan posko-posko kebakaran


02 di semua tingkat, baik di jajaran Kementerian Kehutanan
dan instansi lainnya, maupun perusahaan-perusahaan
hutan di semua tingkat 01

04
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat Meminta bantuan luar negeri untuk
pusat melalui Pusdalkarhutnas dan di tingkat daerah memadamkan kebakaran antara lain: pasukan
melalui Pusdalkarhutda Daerah Tingkat I dan Satlak
03 BOMBA dari Malaysia untuk kebakaran di
Riau, Jambi, Sumsel dan Kalbar
kebakaran hutan dan lahan
Upaya Pencegahan
Memantapkan kelembagaan dengan membentuk Sub Pemberian pembekalan kepada pengusaha (HPH, HTI,
Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga Non Structural perkebunan dan transmigrasi), Kepala Wilayah (Kanwil)
Kementerian Kehutanan dan jajaran.

Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan


petunjuk teknis pencegahan, serta penanggulangan
kebakaran hutan Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat
pemerintah, tenaga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
perusahaan kehutanan serta masyarakat sekitar hutan

Kampanye dan penyuluhan melalui berbagai Apel


Siaga pengendalian kebakaran hutan
Melengkapi perangkat keras berupa peralatan pencegah dan
pemadam kebakaran hutan
Berdasarkan penatalaksanaan ISPA obat yang digunakan untuk
terapi ISPA adalah antibiotik seperti Amoxicilin dan
Cotrimoksazol dan obat penurun panas seperti Parasetamol
Pengobatan sedangkan penambahan obat lain seperti ibuprofen, menurut
petugas kesehatan di Puskesmas adalah sebagai pengganti
Parasetamol jika tidak ada persediaan. Penambahan Efedrin
sebagai obat simptomatik (batuk dan pilek).

START
Kesimpulan
Permasalahan asbut yang sering terjadi di beberapa wilayah tanah air telah menjadi bencana
nasional yang juga terasa dampaknya sampai di negara tetangga. Di dalam negeri sendiri beberapa
sektor turut terganggu akibat adanya asbut ini.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia, namun sebagian upaya tersebut masih berupa
upaya tanggap darurat pasca bencana seperti pemadaman api, pengobatan kepada korban, dan
sebagainya.
Sedangkan upaya yang bersifat preventif masih perlu ditingkatkan lagi. Dari aspek lingkungan,
upaya pelestarian lingkungan termasuk salah satunya menjaga sektor kehutanan perlu terus
ditindaklanjuti dalam program khusus dalam tataran praktis. Sedangkan dari aspek hukum,
penguatan dari segi regulasi dan penerapan sangsi yang tegas terhadap pelanggar lingkungan perlu
terus ditegakkan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai