Disusun oleh :
APRILI WULANDARI
1513010015
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER PROGRAM SARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
LATAR BELAKANG
Hepatosit
Prevalensi &
Gout insidensi ↑↑
Hiperurisemia
Konsumsi purin ↑↑
(NHANES-III)
AS 21,4%
Indonesia 1,6-13,6/100.000 orang
Banyumas 21,15%
(Chen et al., (2011), Indahsari, (2017))
Ekstrak kemangi
Hiperurisemia
Flavonoid
DAMP Penumpukan kristal urat
↑ ROS
Stress oksidatif
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Bagi Institusi
• Memberikan pengetahuan kepada civitas Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengenai pengaruh pemberian
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap hepatosit
yang diinjeksi asam urat.
• Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu Kedokteran
Herbal di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Bagi Peneliti
• Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi dan kajian untuk penelitian selanjutnya.
KEASLIAN PENELITIAN
No Judul Penulis Metode Hasil Perbedaan
1. Pengaruh Adam, 2018 Penelitian ini Pemberian ekstrak Menilai
Ekstrak Etanol merupakan quasy etanol daun cedera
Daun Kemangi experimental kemangi sayur hepatosit
(Ocimum dengan post-test memiliki pengaruh
basilicum) only control group terhadap penurunan
Terhadap Kadar design. Pemberian kadar AST dan ALT
Serum Alanin terapi ekstrak serum pada mencit
Aminotrasferase etanol daun yang diinjeksi asam
(ALT) dan kemangi dosis urat.
Aspartat 11,2, 14,dan 16,8
Aminotrasferase mg/20gBB pada
(AST) Mencit mencit jantan
(Mus musculus) galur swiss yang
Jantan Galur diinjeksi asam urat
Swiss yang dosis 125
Diinjeksi Asam mg/KgBB.
Urat
No Judul Penulis Metode Hasil Perbedaan
2. Pengaruh Air Anggun; Meneliti Kelompok yang telah Menilai
Rebusan Amatus Yudi tentang di beri rebusan air cedera
Daun Ismanto; pengaruh air daun kemangi hepatosit
Kemangi Gresty Masi rebusan daun mengalami penurunan
Terhadap (2015) kemangi dan kadar asam urat di
Kadar asam kadar asam bandingkan kelompok
urat darah urat darah pada yang tidak di beri
pada penderita rebusan air daun
penderita hiperurisemia kemangi dengan uji
hiperurisemia hipotesis didapatkan
di wilayah hasil P- Value 0.020
kerja atau p < 0.05 yang
puskesmas berarti hasilnya
Wolaang signifikan.
No Judul Penulis Metode Hasil Perbedaan
3. Pengaruh Anita Soraya Meneliti tentang Mencit yang di Besar
Induksi Asam Soetoko (2015) fibrosis hepar dan induksi dengan sampel,
Urat dan jumlah Sel stellata asam urat selama 7 adanya
Pemberian hepar yang -14 hari didapatkan injeksi
Allopurinol diberikan asam urat peningkaan ekspresi ekstrak daun
Pada Mencit dan allopurinol kolagen 1, fibrosi kemangi
Terhadap hepar dan sayur
Fibrosis Hepar peningkatan jumlah (Ocimum
dan Jumlah Sel stellata hepar jika di basilicum),
Stellata Hepar. bandingkan dengan tanpa
kelompok kontrol pemberian
yang di induksi allopurinol,
dengan asam urat tanpa
dan pemberian menilai
allopurinol dengan jumlah sel
hasil analisis stellata hepar
statistik p < 0.05 dan hanya
yang berarti menilai
signifikan cedera
hepatosit
No Judul Penulis Metode Hasil Perbedaan
4. Hepatoprotectiv Kingshuk Lahon; Meneliti tentang Pemberian Hasil Jenis hewan
e activity of Swarnamoni Das efek percobaannya coba,
Ocimum (2011) hepatoprotektif didapatkan bahwa penggunaan
sanctum Ocimum sanctum kelompok kontrol jenis spesies
alcoholic leaf Alcoholic leaf dengan pemberian daun
extract against Extract, dan ekstrak daun kemangi
paracetamol- histopatologi hati kemangi (ocimum yang berbeda
induced liver yang diberikan sanctum)
damage in paracetamol menunjukkan hasil
Albino rats analisis data yaitu p
< 0.01 yag berarti
signifikan sebagai
hepatoprotektor.
KERANGKA KONSEP
Pengumpulan BBT berupa organ hepar mencit
(Mus musculus) jantan galur swiss yang diinjeksi
asam urat
Variabel Terikat
Pengamatan jumlah hepatosit
HIPOTESIS
Tempat penelitian
• Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman dan Laboratorium Patologi Anatomi
RSUD Prof. DR. Margono Soekardjo Purwokerto.
Periode
• September 2018 hingga Januari 2019
B. Populasi, Sampel dan Subjek
Populasi
• Bahan biologi tersimpan dalam bentuk organ hepar
mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss.
Sampel
• Teknik probability simple random sampling
• Penetapan sampel berdasarkan rumus persamaan yaitu :
•E = (jumlah hewan yang digunakan-jumlah kelompok
perlakuan)
•E = 16-4
•E = 12
•E = (n x t) – t
•12 = (n x 4) – 4
•12 = 4n – 4
•16 = 4n
•n = 4
• Pada penelitian ini digunakan 16 ekor mencit untuk 4 (empat)
kelompok perlakuan.
Subjek penelitian
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Variabel
Normal (p>0,05)
Bermakna
(Dahlan, 2010)
HASIL & PEMBAHASAN
Keterangan :
KR : inti karioreksis ditandai dengan nukleus mengalami fragmentasi menjadi kecil dan
tersebar.
KL : inti kariolisis ditandai dengan nukleus lisis, tidak adanya sel sehingga kehilangan
kemampuan untuk diwarnai atau tampak pucat.
Keterangan :
P : inti piknosis ditandai dengan inti menyusut, padat, batas tidak teratur, hiperkromatik
KR : inti karioreksis ditandai dengan nukleus mengalami fragmentasi menjadi kecil dan tersebar.
KL : inti kariolisis ditandai dengan nukleus lisis, tidak adanya sel sehingga kehilangan kemampuan untuk
diwarnai atau tampak pucat.
TABEL KAPPA
Symmetric Measures
Value Asymp. Std. Approx. Approx.
Errora Tb Sig.
Measure of
Agreement
Kappa .151 .092 3.025 .002
N of Valid Cases 16
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
0
K+ KP1 KP2 KP3
Uji Normalitas Data Uji Variansi Data