Anda di halaman 1dari 10

Control in

Age of
Empowermen
t
Write your subtitle here
Simons (1995) membagi sistem
pengendalian manajemen menjadi 4
tingkatan atau level yaitu:
Diagnostic control systems,
Beliefs systems
Boundary systems
Interactive control systems
Diagnostic control systems,
Manager menggunakan sistem ini untuk
memonitor tujuan dan profitabilitas serta
mengukur kemajuan dalam pencapaian target
seperti pertumbuhan revenue dan pangsa pasar.
Secara berkala, para manajer menilai output dan
membandingkannya dengan standar kinerja
yang sudah ditetapkan. Umpan balik
memungkinkan manajemen untuk memperbaiki
input dan proses sehingga output yang
dihasilkan lebih mendekati tujuan. Keterbatasan
system control diagnostic adalah menciptakan
tekanan yang dapat menimbulkan kegagalan
control, bahkan krisis. Hal itu terjadi ketika
pegawai yang diberdayakan diberi
tanggungjawab untuk mencapai tujuan dengan
cara yang bisa ditentukan sendiri (misalnya pada
Filosofi (Beliefs Systems)
Perusahaan telah menggunakan sistem kepercayaan selama bertahun-
tahun dalam upaya mengartikulasikan nilai-nilai dan arah yang perlu
diterapkan oleh para pegawainya. Biasanya dilakukan dengan selogan-
selogan umunnya, sistem kepercayaan bersifat singkat, sarat nilai dan
inspirasional. Perusahaan mengarahkan perhatian pegawai pada tujuan
utama bisnis: bagaimana organisasi menciptakan nilai (misalnya “Best
Customer Service in the World”), tingkat kinerja organisasi yang
diupayakan, dan bagaiman individu diharapkan untuk mengatur
hubungan internal dan eksternal.
Sistem Pembatasan
(Boundary System)
Sistem pembatasan didasarkan pada prinsip yang disebut sebagai
“power of negative thingking”. Pertanyaan penting yang harus dijawab
berkaitan dengan sistem ini adalah “bila saya ingin para pegawai saya
kreatif dan berjiwa kewirausahaan, apakah saya lebih baik memberitahu
mereka apa yang harus dilakukan atau memberitahu mereka apa yang
tidak boleh dilakukan”. Jawabannya adalah memberitahu seseorang apa
yang harus diperbuat dengan penetapan prosedur operasi standar dan
buku aturan menghambat inisiatif dan kreativitas yang dihasilkan oleh
pegawai yang cakap dan berjiwa kewirausahaan. Memberitahu mereka
apa yang tidak boleh dilakukan memungkinkan inovasi, tetapi dalam
batas yang jelas.
Sistem Kontrol Interaktif
(interactive control
systems)
Sistem kontrol interaktif merupakan system
informasi formal yang digunakan para manajer
untuk melibatkan diri secara terus menerus dan
personal dalam keputusan bawahaan. Sistem
kontrol interaktif memiliki empat karakteristik
yang memisahkan dari system kontrol diagnostic:
1. System ini memfokuskan pada informasi yang
berubah secara konstan yang para manajer
tingkat atas identifikasi strategis secara
potensial.
2. informasi cukup signifikan menuntut perhatian
yang rutin dari manajer operasi diseluruh
tingkat organisasi.
3. data yang dihasilkan oleh system interaktif
lebih baik dijabarkan dan didiskusikan dalam
face to face meeting dari para supervisor,
N Lever of Tujuan Cara Kerja Keterbatasa
o. Control n
1. Diagnostik Untuk memonitor • Secara berkala, Keterbatasan
Control tujuan dan para system
System profibilitas serta manajer output dan diagnostic
adalah
mengukur membandingkannya
menciptakan
kemajuan dalam dengan standar
tekanan
pencapaian kinerja yang dapat
target seperti yang sudah menimbulkan
pertumbuhaan ditetapkan kegagalan
revenue dan pangsa • Umpan balik control,
pasar. memungkinkan bahkan krisis.
manajemen untuk Hal itu terjadi
memperbaikki input ketika pegawai
yang
dan
diberdayakan
proses sehingga
diberi
ouput tanggung
yang dihasilkan lebih jawab untuk
mendekati tujuan mencapai
tujuan dengan
No. Lever of Tujuan Cara Kerja Keterbatasan
Control
2. Belief system Dalam upaya Perusahaan Terlalu
mengartikulasikan mengarahkan luasnya
nilai-nilai perhatian pegawai cakupan,
dan arah yang perlu pada slogan-slogan
diterapkan oleh para tujuan utama bisnis: tentang
pegawainya. Biasanya • Bagaimana keyakinan
dilakukan dengan organisasi sering
sloganslogan. menciptakan nilai diremehkan
Umumnya, sistim ini seperti: best karyawaan.
bersifat singkat, sarat customer service in
nilai the world
dan inspirasional • Bagaimana tingkat
kinerja organisasi
yang diupayakan
(misal “Pursuit of
Excellent).
• Bagaimana individu
diharapakan untuk
mengatur
N Lever of Tujuan Cara Kerja Keterbatasa
o. Control n
3. Boundary Pembatasan terhadap Terlalu
system organisasi yang luasnya
tercantum cakupan,
dalam standar etika slogan-
dan slogan
aturan main, tentang
biasanya keyakinan
tersurat dalam sering
bentuk diremehkan
aktivitas yang karyawaan.
dilarang,
sebagai rem
perusahaan.
Thanks!
Any questions?

You can find me at: @username


myemail@domain.com

Anda mungkin juga menyukai