GGK Kel 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

GAGAL GINJAL

KRONIK
Gagal ginjal kronik adalah kemunduran
fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible dimana terjadi kegagalan
kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan
metabolik, cairan dan elektrolit yang
menyebabkan uremia atau azotemia
(Brunner & Suddarth, 2016).

Pengertian

NAME OR LOGO 2
Penyakit
Etiologi Penyakit
kongenital dan
Infeksi saluran vaskuler
herediter (penyakit
kemih hipertensif
ginjal polikistik,
(pielonefritis (nefroskleros
asidosis tubulus
kronis) is, stenosis
ginjal)
arteri renalis)
Penyakit
peradangan Gangguan
Penyakit metabolik
(glomerulonefri jaringan
(DM, gout,
tis) penyambung
hiperparatiroidisme)
(SLE,
poliarteritis
Nefropati nodusa,
obstruktif (batu sklerosis Nefropati toksik
saluran kemih) sitemik

NAME OR LOGO 3
Patofisiologi

NAME OR LOGO 4
• Gangguan kardiovaskuler

Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi


perikardiak dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan
irama jantung dan edema.

• Gangguan pulmoner

Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan spuntum kental.

• Gangguan gastrointestinal

Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan


metabolisme protein dalam usus, perdarahan saluran
gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau amonia.

• Gangguan muskuloskeletal

Resiles leg syndrom (pegal pada kaki sehingga selalu digerakan),


burning feet syndrom (rasa kesemutan dan terbakar, terutama di
telapak kaki), tremor, miopati (kelemahan dan hipertropi otot – otot
ekstremitas)

• Gangguan integumen
Manifestasi Klinis Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning – kuningan akibat
penimbunan urokrom, gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis dan
rapuh. NAME OR LOGO 5
Manifestasi Klinis
• Gangguan endokrin

Gangguan seksual : libido fertilitas dan


ereksi menurun, gangguan menstruasi dan
aminore. Gangguan metabolik glukosa,
gangguan metabolik lemak dan vitamin D.

• Gangguan cairan elektrolit dan


keseimbangan asam basa

Biasanya terjadi retensi garam dan air, tetapi


dapat juga terjadi kehilangan natrium dan
dehidrasi, asidosis, hiperkalemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia.

• Sistem hematologi

Anemia yang disebabkan karena


berkurangnya produksi eritopoetin, sehingga
rangsangan eritopoesis pada sum – sum
tulang berkurang, dapat juga terjadi
gangguan fungsi trombosis dan
trombositipenia.
NAME OR LOGO 6
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Pemeriksaan EKG Pemeriksaan USG Pemeriksaan Radiologi
Laboratorium

a.Laboratorium darah : Untuk melihat adanya Menilai besar dan Renogram, Intravenous
BUN, Kreatinin, elektrolit hipertropi ventrikel kiri, bentuk ginjal, tebal Pyelography,
(Na, K, Ca, Phospat), tanda perikarditis, korteks ginjal, Retrograde
Hematologi (Hb,
aritmia, dan gangguan kepadatan parenkim Pyelography, Renal
trombosit, Ht, Leukosit),
protein, antibody
elektrolit (hiperkalemi, ginjal, anatomi system Aretriografi dan
(kehilangan protein dan hipokalsemia). pelviokalises, ureter Venografi, CT Scan,
immunoglobulin) proksimal, kandung MRI, Renal Biopsi,
kemih serta prostate. pemeriksaan rontgen
b.Pemeriksaan Urin dada, pemeriksaan
Warna, PH, BJ,
rontgen tulang, foto
kekeruhan, volume,
glukosa, protein, sedimen,
polos abdomen.
SDM, keton, SDP,
TKK/CCT

NAME OR LOGO 7
Tatalaksana GGK

Pengaturan diet Penatalaksanaan teknologik gagal ginjal

Tujuan diet pada gagal ginjal adalah 1. Dialisis


memberikan kalori dan protein yang cukup
bagi pertumbuhan anak sekaligus Dialisis merupakan proses pemisahan substansi
membatasi kebutuhan ekskresi pada ginjal, koloid dan kristaloid dalam larutan berdasarkan
meminimalkan penyakit tulang metabolik, perbedaan laju difusi melalui membrane
dan meminimalkan gangguan cairan dan semipermeabel.
elektrolit.Asupan natrium dan air biasanya 2. Transplantasi
tidak dibatasi kecuali bila terdapat gejala
edema dan hipertensi, dan asupan kalium Transplantasi memberikan kesempatan kepada pasien
umumnya tidak dibatasi. untuk menjalani hidup yang relative normal dan
merupakan bentuk terapi pilihan untuk anak-anak
yang menderita gagal ginjak kronik.

NAME OR LOGO 8
Komplikasi
Menurut Pranata & Prabowo (2014) Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit
gagal ginjal kronik adalah:
1. Penyakit tulang
Penurunan kadar kalsium (hipokalsemia) secara langsung akan mengakibatkan
dekalsifikasi matriks tulang, sehingga tulang akan menjadi rapuh (osteoporosis)
dan jika berlangsung lama akan menyebabkan fraktur pathologis.
2. Penyakit kardiovaskuler
Ginjal sebagai kontrol sirkulasi sistemik akan berdampak secara sistemik berupa
hipertensi, kelainan lipid, intoleransi glukosa, dan kelainan hemodinamik (sering
terjadi hipertrofi ventrikel kiri).
3. Anemia
4. Selain berfungsi dalam sirkulasi, ginjal juga berfungsi dalam rangkaian
hormonal (endokrin). Sekresi eritropoetin yang mengalami defisiensi di ginjal akan
mengakibatkan penurunan hemoglobin.

NAME OR LOGO 9
Stadium GGK

stadium II, dinamakan


stadium I, dinamakan insufisiensi ginjal, pada
stadium III, dinamakan
penurunan cadangan ginjal. stadium ini, 75% lebih jaringan
gagal ginjal stadium akhir
Pada stadium ini kreatinin yang berfungsi telah rusak,
atau uremia, sekitar 90%
serum dan kadar BUN normal, LFG besarnya 25% dari
dari massa nefron telah
dan penderita asimptomatik. normal, kadar BUN dan
hancur atau rusak, atau
Gangguan fungsi ginjal hanya kreatinin serum mulai
hanya sekitar 200.000
dapat diketahui dengan test meningkat dari normal, gejala-
nefron saja yang masih
pemekatan kemih dan test gejala nokturia atau sering
utuh dan nilai LFG hanya
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) berkemih di malam hari sampai
10% dari keadaan normal
secara seksama, 700 ml dan poliuria (akibat dari
kegagalan pemekatan),

NAME OR LOGO 10
Pencegahan

NAME OR LOGO 11
1. Diabetes Melitus Diabetes merupakan faktor komorbiditas hingga 50% pasien
dan sebesar 65% pasien gagal ginjal kronik meninggal yang menjalani
hemodialisis memiliki riwayat penyakit diabetes (Dikow 2002, dalam Ekantari,
2012).

1. Hipertensi Budiyanto (2009, dalam Ekantari, 2012) mengatakan bahwa


hipertensi dan gagal ginjal saling mempengaruhi. Hipertensi dapat
menyebabkan gagal ginjal, sebaliknya gagal ginjal kronik dapat menyebabkan
hipertensi.

1. Anemia Anemia banyak dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik. Anemia
terjadi pada awal perkembangan penyakit gagal ginjal dan mengakibatkan
fungsi ginjal memburuk sehingga menjadi kronis (Ekantari, 2012).

1. Ras Memiliki ras kelompok populasi yang memiliki tingkat tinggi diabetes atau

Faktor resiko
tekanan darah tinggi, seperti Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia,
Kepulauan Pasifik, dan Indian Amerika (National Kidney Foundation (NKF),
2016)

NAME OR LOGO 12
Terapi gizi pada GGK
1. Mencukupi kebutuhan kalori sesuai dengan kegiatan penderita yaitu 35 kalori/
kg BB / hari. Untuk menghindari katabolisme masukan bahan esensial berupa
asam amino esensial dan lemak esensial.
2. Membatasi metabolit yang harus di ekskresikan oleh ginjal dan memberikan
protein yang cukup untuk kebutuhan pertumbuhan (anak) dan perbaikan
jaringan tanopa memberi beban ekskretori pada ginjal
3. Membatasi protein. Protein diberikan sebanyak 1 -1,5 gram / kg BB ideal.
4. Membatasi garam. Garam diberikan sesuai keadaan pasien meliputi ada
tidaknya edema. Garam dapat diberikan sebanyak 1 – 4 gram / hari. Kelebihan
NaCl akan mempercepat terjadinya edema, bila kekurangan NaCl akan
menyebabkan hipotensi dan rasa lemah.
5. Membatasi Air. Cairan diberikan sebanyak 500 cc ditambahn urine dan cairan
yang hilang dengan sEcara lain selama 24 jam sebelumnya. Kelebihan air akan
tertimbun dan menyebabkan edema tungkai. Kelebihan air yang mendadak
akan menyebankan edema paru (sesak).
6. Menghindari gangguan elektrolit (K+ ). Membatasi pemberian buah – buahan
yang mengandung Kalium. Karena bila terjadi hiperkalemi akan menyebabkan
aritmia dan fibrilasi jantung

NAME OR LOGO 13
KASUS
An. B , usia 16 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan edema anasarka,
tampak edema pada bagian kedua kaki, perut dan wajah khususnya pipi dan
palpebra. BB saat ini adalah 43 kg, BB sebelum masuk RS 39 kg. Keadaan umum
pasien tidak tampak lemah, kesadaran CM, TD 120/80 mmHg, RR 18x/mnt, S;36,7
c, N: 97x/mnt, lingkar perut 80 cm, terdapat asites pada abdomen, saat ini terpasang
infus RL 7 tpm. An. B mendapatkan diet rendah garam dan pembatasan intake
cairan, An B dianjurkan minum 2 gelas sehari, pola makan diatur 3x sehari di jam
07.00, jam 12.00 dan jam 19.00 wib. Menurut orang tua An B sebelum sakit sangat
suka mengkomsumsi minuman ale-ale, frutamin dan vita jelly dan makan makanan
instant seperti mie. Pasien kurang mengkonsumsi air putih, dalam sehari hanya
minum 2 -3 gelas saja. Obat yang didapat saat ini adalah Captopril 3x 12,5 mg/oral,
Prednison 3 x 1 (5 mg/oral), Furosemid 2x 1 (50 g/IV), IVFD 7 tpm, amoxicillin
3x1 (500 mg/oral, ranitidine 2x50 g/IV, albumin 20%100 cc 2x/IV.

ASUHAN KEPERAWATAN
Hasil laboratorium: albumin: 1,7 mg/dl, Hb 6,1 gr/dl, eritrosit 2.82x 106 /ul,
hematokrit 17,7%, limfosit 16,6%fl, trombosit 263 x103/ul, BUN 124.0 mg/dl,
kreatinin darah 7.09 mg/dl
Saat ditanya orang tua mengatakan takut dengan kondisi anaknya saat ini,
orang tua lebih banyak menggeleng ketika ditanyakan pemahaman tentang penyakit
gagal ginjal kronik yang sedang dialami anaknya.

NAME OR LOGO 14
1) Identitas Klien
1) Pemeriksaan fisik
a. Keadaam umum
Pengkajian
Nama : an.B Keadaan umum pasien tidak tampak lemah, kesadaran CM

Umur : 16 tahun b. TTV


Tekanan darah : 120/80 mmHg
Jenis Kelamin :-
Nadi : 97 kali/menit
Pekerjaan :- Respirasi rate : 18 kali/menit
Diagnosa Medis : GGK Suhu : 36 C
c. Pola pengkajian 11 fungsi gordon
2) Identitas penanggung jawab
1. Pola persepsi kesehatan
Tidak terkaji
Pasien datang ke rumah sakit setelah mengeluh adanya edema
3) Keluhan Utama anasarka, tampak edema pada bagian kedua kaki, perut dan
keluhan ada edema pada bagian kedua kakinya perut da dan wajah wajah khususnya pipi dan palpebra.
2. Pola nurtisi atau metabolik
khususnya pipi dan palpebra, BB saat ini adalah 43 kg, BB sebelum
An. B mendapatkan diet rendah garam dan pembatasan intake
masuk RS 39 kg. cairan, An B dianjurkan minum 2 gelas sehari, pola makan diatur
4) Riwayat Kesehatan 3x sehari di jam 07.00, jam 12.00 dan jam 19.00 wib. Menurut

a. Riwayat kesehatan sekarang orang tua An B


3. Pola eliminasi
keluhan ada edema pada bagian kedua kakinya perut da dan wajah
Tidak terkaji
khususnya pipi dan palpebra, BB saat ini adalah 43 kg, BB sebelum 4. Pola aktivitas atau latihan
masuk RS 39 kg. sebelum sakit sangat suka mengkomsumsi minuman ale-ale,
frutamin dan vita jelly dan makan makanan instant seperti mie.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien kurang mengkonsumsi air putih, dalam sehari hanya
Menurut orang tua An B sebelum sakit sangat suka mengkomsumsi
minum 2 -3 gelas saja.
minuman ale-ale, frutamin dan vita jelly dan makan makanan instant 5. Pola tidur dan istirahat
seperti mie. Pasien kurang mengkonsumsi air putih, dalam sehari Tidak terkaji
6. Pola kognitif dan perseptual
hanya minum 2 -3 gelas saja.
orang tua lebih banyak menggeleng ketika ditanyakan
c. Riwayat kesehatan keluarga pemahaman tentang penyakit gagal ginjal kronik yang sedang
Tidak terkaji dialami anaknya.
NAME OR LOGO 15
Analisa Data

NAME OR LOGO 16
Diagnosis Keperawatan

1) Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi d.d edema


anasarka

2) Defisiensi pengetahuan b.d keterbatasan kognitif kurang terpaparnya


informasi

NAME OR LOGO 17
Intervensi
1) Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi d.d edema
anasarka
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan volume cairan
dapat berkurang atau seimbang dengan kriteria hasil :
a. Terbebas dari edema anasarka
b. Cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang
Intervensi :
a. Monitor hasil hb yang sesuai dengan relensi cairan
b. Monitor TTV
c. Monitor status nutrisi
d. Monitor masukan makanan dan cairan
e. Kaji luas lokasi dan luas edema
f. Kolaborasi pemberian deuretik atau prednison

g. Monitor berat badan

NAME OR LOGO 18
Cont.
1) Defisiensi pengetahuan b.d keterbatasan kognitif kurang terpaparnya Intervensi:
a. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien dan keluarga
informasi
tentang proses penyakit yang spesifik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan
b. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
keluarga klien meningkat dengan kriteria hasil :
dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat
a. Klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi,
c. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit gagal
prognosis, dan program pengobatan
ginjal kronik
b. Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang telah d. Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
dijelaskan oleh perawat e. Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
f. Sediakan informasi pada klien dan keluarga tentang kondisi klien
c. Klien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan
dengan benar Diskusikan pilihan terapi dan penanganan

NAME OR LOGO 19
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai