Anda di halaman 1dari 19

f1 promosi kesehatan

Puskemas Losari Jawa Barat, Desa Ambulu

ispa
dr. Gilang Pradana
Pendamping : dr. Humiras
Latar Belakang

• ISPA : Infeksi mulai dari hidung • Riskesdas 2018 : kejadian ISPA


termasuk jaringan adneksanya sebesar 9,3%. kejadian ISPA
seperti sinus, rongga telinga tertinggi adalah Provinsi Nusa
tengah termasuk jaringan Tenggara Timur, Papua, Papua
adneksanya seperti sinus, rongga Barat, dan Jawa Barat dalam
telinga tengah s.d laring peringkat ke-9.
• WHO 2015 : jumlah balita • Faktor resiko : BBL <2500 gram,
meninggal dunia lebih kurang status imunisasi yang tidak
sebanyak 6 juta balita, dimana lengkap, tidak diberikan vitamin
16% disebabkan oleh ISPA A, status gizi anak rendah, dan
• Profil Kesehatan Nasional pemberian IMD dan ASI yang
Menkes 2017, jumlah kejadian tidak tepat pada anak. Faktor
ISPA pneumonia 10.650 lingkungan seperti kepadatan
Please add your text description to the plane.
kejadian dan batuk bukan hunian yang tidak memenuhi
Thank you for using this template.

pneumonia 153.639 kejadian. syarat, dan paparan terhadap asap


rokok.
Review

Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan
2015-2019
Kemenkes RI 2018
•Persentase bayi baru lahir yang
Target Persentase bayi usia kurang mendapat IMD yaitu sebesar 71,17%.
Angka ini telah melampaui target
dari 6 bulan yang mendapat ASI
Renstra tahun 2018 yaitu sebesar
eksklusif sebesar 50%, 47,0%.
Persentase bayi baru lahir •Cakupan bayi mendapat ASI
mendapat Inisiasi Menyusui Dini eksklusif tahun 2018 yaitu sebesar
68,74%. Angka tersebut sudah
(IMD) sebesar 50 %, melampaui target Renstra tahun 2018
Persentase balita kurus yang yaitu 47%.
mendapat makanan tambahan •Persentase tertinggi cakupan
pemberian ASI eksklusif terdapat
sebesar 90%. pada Provinsi Jawa Barat (90,79%)
Rumusan Masalah

• Puskesmas Losari : ISPA selalu masuk


dalam sepuluh daftar penyakit
terbanyak di puskesmas pada tahun 2018,
dan menempati urutan pertama dalam
daftar sepuluh penyakit tersebut yaitu
sebanyak 3441 kasus.
A Add the title
Please add your text description to the plane. Thank you for using this
template.

B
Add the title
Please add your text description to the plane. Thank you for using this
template.

C Add the title


Please add your text description to the plane. Thank you for using this
template.

D
Add the title

Kemenkes RI 2013-2019 : Jawa Barat menempati urutan ke-9


Add
&
The Title

Kemenkes RI 2013-2019 : Jawa Barat menempati urutan ke-7


Pola Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon 2017

• Pola penyakit di pelayanan rawat jalan di puskesmas pada kelompok umur 0-1 tahun
(Bayi) yang menempati lima penyakit tertinggi pada kunjungan di Puskesmas dengan
ISPA tidak spesifik 24,9 %, Nasofaringitis akut 19,4 %, Diare Gastroenteritis 13,7 %,
Pneumonia 4,2 % dan Dermatitis lain tdk spesifik 3,6 %.
• Pola Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas pada golongan umur 1-4 tahun di dominasi
oleh penyakit infeksi seperti ISPA, Diare dan Dermatitis.
• Pola penyakit penderita rawat jalan di Puskesmas pada kelompok umur kelompok
anak (5-14 tahun) yaitu Nasopharyngitis akut 14,7 %, ISPA tidak spesifik 12,2 %,
Gangguan gigi dan jaringan penunjang lain 5,8 % dan Diare dan Gastroenteritis 4,6
%.
• Pola penyakit penderita rawat jalan di Puskesmas pada kelompok umur kelompok
usia produktif (15 – 44) tahun yaitu Nasopharyngitis akut 10,6 %, Myalgia 9,8 %,
ISPA tidak spesifik 6,2 %, Gastroduodenitis tidak spesifik 4,7 %, Penyakit pulpa dan
jaringan periapikal 3,7 % dan Faringitis akut 3,6 %
Pola Penyakit Rawat Inap di RS
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon 2017
Usia >15 dan >45 tahun, ISPA bukan lagi termasuk dalam daftar
10 penyakit terbanyak pada rawat inap RS
Perencanaan dan
Pemilihan Intervensi

1. Promotif :
Penyuluhan ISPA (gejala, cara penularan, penyebab, faktor
resiko, komplikasi, pengobatan)
2. Preventif :
Masker, kawasan anti-rokok, hygiene (debu, binatang, cuci
tangan, cara batuk/bersin), ventilasi rumah, lyfstyle (pola
makan minum)
3. Kuratif :
Balai pengobatan saat posyandu
Monitoring dan
Evaluasi

• Kegiatan diawali penimbangan dan pencatatan


• Penyuluhan ISPA
• Sesi tanya jawab

Kendala saat di lapangan :


Kekurangan dari pelaksanaan penyuluhan adalah
kurangnya media penyuluhan

Saran :
Menyediakan media penyuluhan seperti LCD dan
proyektor atau pun media sederhana seperti
lembar balik, leaflet, dsb
Tanya
Jawab

1. Perbedaan infeksi bakteri dan virus?


2. Apakah obat untuk infeksi bakteri dan virus?
3. Perbedaan alergi (bersin-bersin) dengan batuk
pilek pada ISPA?
4. Bagaimana cara mengatasi alegi?
5. Apa yang dilakukan Ibu jika balita terdapat
gejala dahak/ingus hijau, demam, dan sesak?
6. Hubungan ayah merokok dengan faktor resko
balita menderita ISPA?
7. Kapan bayi dengan batuk pilek harus dirawat?
TRM
KSH

Anda mungkin juga menyukai