Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS

KESEIMBANGAN
PENGANTAR ILMU EKONOMI
Hello!
MEET OUR TEAM

1. I GUSTI A.A. SEPTANIA SURYA PUTRI


2. KADEK THEADORA
3. SYAHDA HUMA SYAFILA
4. NUNIK NURAINI AGUSTIN
5. I DEWA AYU RISMA WIDHISARI
6. NI KADEK BELINDA MARMORA
MODEL
KESEIMBANGAN
KLASIK

Karakteristik analisis keseimbangan
klasik dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu….
KARAKTERISTIK ANALISIS KESEIMBANGAN
KLASIK
ASUMSI-ASUMSI
PENTINGNYA FANDASI ANALISIS KESEIMBANGAN MIKRO

PENTINGNYA ANALISIS SISI PENAWARAN


ANALISIS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
B. FUNGSI PRODUKSI
AGREGAT

Fungsi agregat jangka pendek, dengan


input variable adalah tenaga kerja. Bentuk
kurva S ( kurva S ) menunjukkan bahwa
berlakunya hukum penambahan hasil yang
makin menurun.
C. KESEMPATAN KERJA DALAM
KESEIMBANGAN
Kesempatan kerja dalam keseimbangan tidak mencerminkan
kesempatan kerja yang sebenarnya tersedia. Sebab,
kesempatan kerja yang tersedia ditentukan oleh permintaan
tenaga kerja, sedangkan kesempatan kerja dalam
keseimbangan merupakan interaksi antara kekuatan
permintaan dengan penawaran tenaga kerja.
1. Permintaan tenaga kerja

Sumbu vertical pada diagram di samping menunjukkan


besarnya MPL, dan upah ril ( W/P ). Sedangkan sumbu
horizontal adalah sejumlah tenaga kerja. Perusahaan akan
mencapai laba maksimum jika tenaga kerja yang digunakan
sebangak L*, sebab pada saat itu (W/P) = MPL.
2. Penawaran Tenaga Kerja

Dalam kondisi normal, konsumen tidak ingin menambah


jam kerjanya jika rupiah riil tidak meningkat. Sehingga
hubungan antara upah riil (W/P) dengan penawaran
tenaga kerja (jam kerja) adalah positif.
3. Tingkat Output keseimbangan

Dalam diagram (a) di samping, keseimbangan


pasar tenaga kerja tercapai pada saat jumlah
kesempatan kerja adalah L*, dengan tingkat upah
riil adalah (W/P)*.

Sedangkan, dalam diagram (b) menunjukkan jika


jumlah tenaga kerja yang digunakan sebesar L*,
maka tingkat produksi keseimbangan adalah Y*.
4. Netralisasi Uang

Ada dua konsekuensi dari dua asumsi teori ekonomi Klasik,


yaitu fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan pasar akan
selalu berada dalam keseimbangan. Di mana perekonomian
berproduksi pada tingkat full employment. Konsekuensi
asumsi-asumsi tersebut dapat digambarkan dalam diagram
disamping ini.
MODEL
KESEIMBANGAN
KEYNESIAN
Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi
makro, sebaiknya kita berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat
berada dalam keseimbangan.

DIPERLUKAN 2 ALASAN :

Kita dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara


analisis Klasik dengan Keynesian. Ini akan sangat membantu
anda dalam mengikuti uraian analisis keseimbangan yang
dibangun berdasarkan kombinasi pemikiran Klasik-
Keynesian
a. Pentingnya Sisi Permintaan

Komponen-komponen
Permintaan Agregat Total pengeluaran Agregat

Y = C + I + G + (X-M) IMPOR
Note : Total penjumlahan C + I +
G + (X-M)
EKSPOR
PENGELUARAN
KONSUMSI RT. INVESTASI
Pem.

KONSUMSI
TABUNGAN
RT.
PDB
Pendapatan Nasional
Y=C+S Dalam Keseimbangan
B. MODEL KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERTUTUP

1) MODEL 2 SEKTOR
Contoh kuantitatif :

Misalkan C = 100 + 0,8Y dan I = 200, maka :


AE = C + I = 100 + 0,8Y + 200 = 300 + 0,8Y

Besarnya Y* dapat dihitung dengan menyamakan Y dan AE :


Y* = AE
= 300 + 0,8Y*
Y*- 0,8Y* = 300
0,2Y* = 300
Y* = 300 / 0,2
= 1.500
Besarnya konsumsi pada kondisi keseimbangan adalah:
C = 100 + 0,8Y* = 100 + 0,8(1.500) = 1.300
Besarnya I, karena otonomus, adalah sama dengan 200.
Kondisi ini digambarkan dalam diagram disamping
Dampak Perubahan Pengeluaran Otonomus

Pengeluaran otonomus adalah perubahan


konsumsi dan atau investasi otonomus.
Penambahan Investasi otonomus dapat
menyebabkan Y* meningkat. Perubahan
tingkat pendapatan dalam keseimbangan dapat
digambarkan diagram 20.10
Efek Multiplier (Pelipatgandaan)

adalah efek dalam


ekonomi di mana Perubahan keseimbangan karena pengeluaran
peningkatan pengeluaran otonomus sifatnya simestris. Jika pengeluaran
nasional mempengaruhi otonomus berkurang maka pendapatan nasional
pendapatan dan dalam keseimbangan (Y*) juga berkurang
konsumsi menjadi lebih sebesar pengeluaran otonomus dikalikan angka
tinggi multiplier.
dibandingkan jumlah sebelumnya.
Angka pelipat ganda ditentukan oleh
besar angka
Marginal Propensity to Consume
(MPC).
DINAMIKA PROSES PELIPATGANDAAN

Proses pelipat gandaan tidak berjalan seketika, tetapi


berulang-ulang sampai tak terhingga.
Dampak/pengaruhnya dalam putaran tak terhingga
dapat diketahui dengan rumus penjumlahan deret ukur
tak terhinggayaitu
∆Y =I0/(1-b)

Diagram 20.12 adalah proses dinamika


dengan ∆I0 = 100
2) MODEL 3 SEKTOR

Model keseimbangan perekonomiantertutup tiga sektor


(model tiga sektor ) memasukkan sektor perintah yang diwakili
pengeluaran pemerintah (G)

OUTPUT KESEIMBANGAN:

Dengan demikian dapatdihitung pengeluaran agregatmenjadi :

AE : C + I +G

= C0 + bY + I0 +G0

= A + bY

Dimana A sekarangterdiriatas( C0 + I0 + G0 )
C. Model Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Dalam model empat sektor perekonomian dianggap melalukakn transaksi
dengan perekonomian dunia, melalui ekspor dan impor barang. Sektor eskpor
impor ini disebut juga sektor luar negeri
(sektor keempat) karenanya model perekonomian empat sektor disebut juga
sebagai model perekonomian terbuka
1) OUTPUT KESEIMBANGAN
Dalam perekonomian terbuka fungsi peneluaran agregat adalah:
AE = C + I + G + (X – M ) = C + I + G + NX

= C0 + bY + I0 + GO + + ( X0 – M0 )
= A + bY
Dimana A sekarang terdiri atas ( C0 + I0 + G0 + NX )
Output keseimbangan tercapai bila Y= AE
MODEL KESEIMBANGAN SINTESIS KLASIK-
KEYNESIAN
( MODEL IS-LM)
A. ASUMSI-ASUMSI POKOK

Asumsi klasik : pasar akan senantiasa


YANG MENDASARI MODEL IS-LM berada dalam keseimbangan.
MERUPAKAN KOMBINASI ASUMSI-
ASUMSI MODEL KLASIK DAN KEYNES.

Asumsi Keynes : uang sebagai alat


transaksi dan spekulasi.
KESEIMBANGAN PASAR BARANG-JASA

Tercapai apabila penawaran Pada keseimbangan,


barang-jasa telah sama dengan Total produksi = total pengeluaran.
permintaannya. Y = AE
C+S=C+I

NOTE :

Keseimbangan pasar barang-jasa tercapai apabila S = I. dapat dikatakan, pada


saat itu tingkat tabungan (saving) yang mewakili sisi penawaran agregat telah sama
dengan investasi (investment) yang mewakili permintaan agregat.
PENURUNAN KURVA IS

KURVA PERMINTAAN
INVESTASI
KURVA
KESEIMBANGAN
KEYNES
Menunjukkan terjadinya perubahan
PERGESERAN KURVA IS tingkat investasi otonomus.

Menunjukkan jika investasi


otonomus meningkat, kurva
investasi akan bergeser ke kanan
yang menyebabkan kurva IS
bergeser ke kanan.
Thank you, next !
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai