Anda di halaman 1dari 5

13.

2 Peran Auditor Eksternal terkait Asuransi terhadap Kualitas


Informasi yang Diaungkapkan dan Sistem Pengendalian Internal

• Tanggung jawab auditor eksternal adalah memberikan opini terkait


kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen.
Fungsi auditor eksternal adalah memberikan kredibilitas atas laporan
keuangan dan mengurangi risiko informasi bahwa laporan keuangan
adalah bias, meyesatkan, tidak akrual, tidak lengkap, dan mengandung
keslahan material
• UU PT, UU Pasar Modal, dan UU Perbankan (UU No. 7 Tahun 1992
sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998)
mengharuskan laporan keuangan perushaan terkait (perusahaan
dengan nilai aset relative besar, perusahaan public, institusi keuangan
baik bank maupun non bank) untuk diaudit.
• Institute Akuntan Publik Indonesia (IAP) adalah badan yang
mempunyai otoritas untuk menentapkan standar audit.
• IAPI telah mengeluarkan Kode Etik berdasarkan IFAC Code of Ethis
for Professional Accountants di tahun 2008 yang efektif per 1 Januari
2010.
• IAPI telah melakukan konvergensi standar auditnya dengan
Internasioanl Standards on Auditing (ISA). Standar audit tersebut
berlaku efektif per 1 Januari 2013 untuk perusahaan public dan per 1
Januari 2014 untuk perusahaan lain.
• Tanggung jawab pembinaan dan pengawasan untuk akuntan public berada di bawah
Mentri Keuangan, yang dilakukan melalui salah satu divisinya yaitu Pusat Pengawasan
Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP). Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai
asosiasi profesi akuntan public di Indonesia, juga membantu proses pengawasan
tersebut melalui salah tugasnya yaitu melakukan review mutu bagi anggotanya (UU AP).
• Peraturan Bapepam-LK IX.1.5 mengharuskan komite audit memberikan rekomendasi
kepada Dewa Komisaris mengenai penunjukan akuntan public yang didasarkan pada
independensi, rung lingkup penugasan, dan audit fee. Dalam praktiknya, auditor
ditetapkan dalam RUPS.
• Bapepam-LK mewajibkan perusahaan (Perusahaan X.K.6) untuk mengungkapkan
informasi mengenai auditr eksternal terkait dengan besaran fee dan periode penugasan
yang telah dilakukan. Besaran fee tersebut mencangkup semua fee yang diterima
auditor eksternal, baik audit fee maupun audit fee.
Peraturan Bapepam-LK VIII.A.2 mengenai Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal mengatur mengenai jasa non atensi
yang tidak dapat diberikan oleh auditor perusahaan, yaitu :
• Pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi klien
atau laporan keuangan
• Desain system informasi keuangan dan implementasi
• Audit internal
• Konsultasi manajemen
• Konsultasi sumber daya manusia
• Penasihat keuangan
• Terkait dengan independensi, regulartor juga mengatur menegai kewajiban rotasi audit. PMK
No.17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik mengatur mengenai Batasan masa
pemberian jasa audit, yaitu untuk KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut
dan Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. KAP dan AP dapat
menerima kembali penugasan audit umum untuk klien tersebut setelah 1 (satu) tahun tidak
memberikan jasa audit umum untuk klien tersebut.
• Selain isu independensi, isu lain yang juga penting adalah meningkatkan kompetensi akuntansi
public. Akuntan public harus mempunyai ijin yang dikeluarkan Mentri Keuangan (persyaratan
untuk memperoleh ijin diatur dalam UU AP), hal ini untuk memastikan akuntan public memiliki
kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaanya. Akuntan yang melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal wajib terebih dahulu terdaftar di Bapepam-LK serta memenuhi
persyaratan yang diatur Bapepam-LK. Akuntan public yang mengaudit bank juga wajib terdaftar
di Bank Indonesia
• Untuk memastikan tingkat pofesional yang memadai sudah memiliki auditor, diperlukan
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan (PPL) dan juga mengawasi pengalaman kerja dari
auditor. PMK No.17/PMK.01/2008 mewajibkan AP untuk mengikuti PPL yang diselenggarakan
dan/atau diakui IAPI dan PPAJP.

Anda mungkin juga menyukai