Anda di halaman 1dari 35

Limfadenopati

Rosmayda Ria J - 1813020012

Pembimbing: dr. Heri Purnomo, Sp.B, M.Kes


Limfadenopati

 Definisi
 Limfadenopati adalah pembesaran KGB dengan
ukuran lebih dari 1 cm
 Terdapat beberapa pengecualian :
 KGB supraclavicula / poplitea dgn ukuran berapapun
 KGB inguinal dengan ukuran 1.5 cm
 KGB epitrochlear dengan ukuran 0.5 cm
Peningkatan Infiltrasi
jumlah oleh sel Etiologi
limfosit radang
makrofag pada infeksi
jinak selama yang
Proliferasi
reaksi in menyerang
Infiltrasi
situ dari
terhadapInfiltrasikelenjar
limfosit
antigenkelenjarolehlimfesel
maligna limfe olehganas
atau makrofag
metastatik
makrofag yang
mengandun
g metabolit
Diagnosis

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
Limfadenopati

• Anamnesis
– Usia penderita
– Lama pembesaran kelenjar
– Riwayat paparan / exposure
– Gejala yang menyertai

Oehadian A, Pendekatan diagnosis limfadenopati, Vishal, Approach to Lymphadenopathy, Fletcher RH, Evaluation of peripheral
lymphadenopathy in adults
Usia penderita
 628 penderita yang menjalani biopsi karena
limfadenopati
 Penderita <30 tahun : 79% kasus jinak dan
self limiting
 Penderita 31 -50 thn : 59% jinak 41% ganas
 Penderita >50 yahun : 39% jinak 61% ganas
Usia penderita

Semakin tua penderita, semakin tinggi kemungkinan


keganasan

Semakin muda penderita, semakin kecil kemungkinan


keganasan.

Penderita berusia 40 tahun atau lebih dengan


limfadenopati mempunyai resiko kira kira 4% untuk
keganasan. Pada usia dibawah 40 tahun resiko
keganasan sebagai penyebab limfadenopati adalah
0.4%

Usia anak cenderung karena infeksi


Lama pembesaran kelenjar
 Limfadenopati yang berlangsung kurang dari
dua minggu atau lebih dari satu tahun tanpa
progresivitas ukuran mempunyai
kemungkinan sangat kecil untuk keganasan
Gejala yang menyertai
 Demam, keringat malam, penurunan berat badan
merupakan B symptom limfoma. Pada hodgkin
limfoma, B symptom ditemukan pada 8% penderita
stadium I dan 68% pada penderita stadium IV. B
symptom juga dapat ditemukan pada NHML sebesar
10% kasus

 Gejala arthralgia, kelemahan otot dan rash dapat


menunjukan kemungkinan penyakit autoimun
Pemeriksaan fisik

• Karakteristik KGB
• Ukuran KGB
• Lokasi KGB
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Pembesaran nodul atau difus? Bilateral atau
unilateral?

• Palpasi :

• Palpasi anterior approach

• Palpasi posterior approach

• Pengukuran lingkar leher

• Pengukuran dimensi benjolan/nodul

• Adakah nyeri saat dilakukan penekanan? Konsistensi


benjolan? Mudah digerakkan atau tidak? Batasnya tegas
atau tidak?

• Auskultasi : ada bruit / tidak


Penilaian
Size, Site, Shape, Surface + Konsistensi,Fiksasi , Fluktuasi, Pain
Size : Ukuran limfonodi ?
Dilaporkan pada 213 penderita usia dewasa
– Ukuran 1 cm : Tidak ditemukan keganasan
– Ukuran 1-2.25 cm : 8% kasus keganasan
– Ukuran diatas 2.25 cm : 38% kasus keganasan
Site: Unilateral? Bilateral?
Shape : Bergerombol? Single/Multiple?
Surface: Permukaan halus? Benjol benjol? Karakteristik KGB :

Konsistensi : Lunak, Padat, Keras, Kenyal? • KGB yang keras dan tidak nyeri kemungkinan
penyebab keganasan atau penyakit granulomatosa
Fiksasi : Mobile/Fixed? • KGB pada limfoma maligna terfiksir dan
konsistensi
Fluktuasi: Ya/ Tidak? kenyal
• KGB pada infeksi virus cenderung mobile,
Pain : Nyeri tekan? berbatas
tegas serta tidak nyeri
• KGB pada inflamasi karena infeksi konsistensi
lunak
dan nyeri
Karakteristik KGB
 KGB yang keras dan tidak nyeri kemungkinan
penyebab keganasan atau penyakit
granulomatosa
 KGB pada limfoma maligna terfiksir dan
konsistensi kenyal
 KGB pada infeksi virus cenderung mobile,
berbatas tegas serta tidak nyeri
 KGB pada inflamasi karena infeksi konsistensi
lunak dan nyeri
Ukuran KGB
 Dilaporkan pada 213 penderita usia dewasa
 Ukuran 1 cm : Tidak ditemukan keganasan
 Ukuran 1-2.25 cm : 8% kasus keganasan
 Ukuran diatas 2.25 cm : 38% kasus keganasan

 Tidak ada ketentuan yang pasti batas ukuran KGB


yang mencurigai keganasan
Lokasi KGB

• Limfadenopati generalisata
– Limfadenopati pada dua atau lebih regio
anatomi yang berbeda
• Limfadenopati lokalisata
– Limfadenopati pada satu regio anatomi
• Limfadenopati kepala dan leher
• Limfadenopati aksila, epitrochlear
• Limfadenopati inguinal
Lokasi KGB

Location
25% Limfadenopati generalisata

75% Limfadenopati lokalisata


55% Limfadenopati kepala leher
01% Limfadenopati supraclavicula
05% Limfadenopati axilla
14% Limfadenopati inguinal
Limfadenopati kepala dan leher
 Limfadenopati leher
 Merupakan limfadenopati lokalisata tersering
 Penyebab utama adalah infeksi
 Limfadenopati daerah leher yang persisten dapat
disebabkan oleh infeksi mikobakterium atipikal, cat
scratch disease, toksoplasmosis, kikuchi, sarcoidosis
dan kawasaki
Limfadenopati kepala dan leher
 Limfadenopati daerah leher yang awalnya inflamasi
dalam beberapa hari kemudian berfluktuasi
disebabkan infeksi staphylococcus dan
streptococcus

 Limfadenopati daerah leher yang keras, usia tua dan


perokok menunjukan metastasis keganasan kepala
dan leher (orofaring, nasofaring, laring, tiroid dan
esofagus)
• Limfadenopati supraclavicula disebabkan oleh keganasan pada 54-
85% kasus, terutama penderita berusia diatas 40 tahun

Limfadenopati supraclavicula kiri


(Virchow’s node)
• berhubungan dengan keganasan
abdominal dan
Limfadenopati pelvis (lambung,
supraclavicula kanan
kandung empedu, pankreas,
• berhubungan dengan keganasantestis,
ovarium, prostat)
mediastinum, paru dan esofagus
SUBLEVEL IA (Submental)
Resiko metastasis dari keganasan di :
Dasar mulut, Lindah anterior, Mandibula anterior, bibir bawah

SUBLEVEL IB (Submandibula)
Resiko metastasis dari keganasan di :
Cavum oral, cavum nasal anterior, jaringan lunak wajah dan gl submandibular

SUBLEVEL II (Upper jugular)


Resiko metastasis dari keganasan di :
cavum oral, cavum nasi, nasofaring, orofaring, hipofaring, laring dan kelenjar paro

SUBLEVEL III (Middle jugular)


Resiko metastasis dari keganasan di :
cavum oral, nasofaring, orofaring, hipofaring dan laring
SUBLEVEL IV (Lower jugular)
Resiko metastasis dari keganasan di :
hipofaring, tiroid, esofagus bagian servikal dan laring

SUBLEVEL V (Posterior triangle group)


Resiko metastasis dari keganasan di :
nasofaring, orofaring dan struktur kulit pada posterior kepala dan leher

SUBLEVEL VI (Anterior triangle group)


Resiko metastasis dari keganasan di :
tiroid, glotis subglotis, apeks sinus piriformis dan esofagus bagian servikal
Limfadenopati aksila
 Sebagian besar karena infeksi atau jejas pada
ekstrimitas atas

 Adenokarsinoma payudara sering metastasis ke


KGB aksila anterior dan sentral yang dapat teraba
sebelum ditemukan tumor primer

 Limfoma jarang bermanifestasi awal atau hanya di


KGB aksila
Limfadenopati epitrochlear
 Terabanya KGB epitrochlear selalu patologis

 Penyebab adalah infeksi di lengan bawah atau


tangan, limfoma, sarkoidosis, tularemia, sifilis
Limfadenopati inguinal
 Ukuran 1-2 cm normal terutama pada yang bekerja
tanpa alas kaki

 Penyebab utama limfadenopati inguninal adalah


infeksi dan jinak

 Limfadenopati inguinal jarang bersifat ganas

 Limfadenopati inguinal ditemukan pada 58%


penderita carcinoma penis atau uretra
Limfadenopati generalisata
 Biasanya bukan keganasan

 Penyebabnya terutama infeksi (mononucleosis, EBV,


CMV, toxo, HIV, viral lain ) dan autoimun (SLE,
MCTD)

 Penyebab keganasan berupa limfoma maligna,


limfositik leukemia
Biopsi kelenjar
 idelanya biopsi pada KGB paling besar, paling
dicurigai dan paling mudah diakses

 KGB inguinal = nilai diagnositik paling rendah

 KGB supraclavicula = nilai diagnostik tinggi

 Biopsi eksisi tetap merupakan prosedur diagnostik


terpilih dibandingkan FNAB
Tatalaksana
 Kalau tidak curiga keganasan, observasi dulu 3-4
minggu kemudian, kalau tidak persisten baru
lakukan biopsi

 Kalau curiga keganasan, biopsi langsung tanpa


perlu observasi dan biopsi eksisi lebih terpilih
dibandingkan FNAB
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai