Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, “schizen” yang berarti “terpisah” atau
“pecah”, dan “phren” yang artinya “jiwa”. Pada skizofrenia terjadi pecahnya atau
ketidakserasian antara afeksi, kognitif dan perilaku. Skizofrenia merupakan suatu
sindrom psikotik kronis yang ditandai oleh gangguan pikiran dan persepsi, afek
tumpul, anhedonia, deteriorasi, serta dapat ditemukan uji kognitif yang buruk
EPIDEMIOLOGI & ETIOLOGI
Waham Kejar
Waham Rujukan
Waham merasa dirinya tinggi/istimewa
Waham perubahan Tubuh
Waham Cemburu
Suara halusinasi yg bersifat memerintah
Halusinasi non verbal, tertawa,bersiul, bergumam
Halusinasi lain : penciuman, pengecapan, penglihatan
Somatic seksual, somatic lainnya
PATOFISIOLOGI
- Ketidakseimbangan pada
neurotransmitter :
- A. peningkatan dopamine
- B. penurunan serotonin,
norepinefrin, GABA
C. peningkatan dopaminergik
KRITERIA DIAGNOSIS (DSM IV/ICD-10)
Gangguan skizofreniform
- Gejala sama Gangguan skizoafektif :
- Sekurang-kurang nya 1 - Ada sindrom manik
bulan - Sindrom depresif
- Kurang dari 6 bulan - (bersamaan terjadi
- Ketika gangguan hilang, dengan gejala
fungsi normal kembali skizofrenia )
- Ada gangguan Mood
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGIS
Rawat Inap / Hospitalisasi :
Tujuan diagnostik
Stabilisasi pengobatan
Keamanan pasien karena adanya ide bunuh diri atau pembunuhan, maupun
mengancam lingkungan sekitar
Untuk perilaku yang sangat kacau atau tidak pada tempatnya, termasuk,
ketidakmampuan mengurus kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang dan papan
Tidak adanya dukungan dan motivasi sembuh dari keluarga maupun lingkungan
Timbulnya efek samping obat yang membahayakan jiwa
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy, CBT)
PENATALAKSANAAN (2)
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIS
Pemberian obat-obat anti-psikosis
Obat anti-psikosis tidak bersifat menyembuhkan, namun bersifat pengobatan
simtomatik.
Sifat obat antipsikotik konvensional adalah kemampuan mereka untuk memblokir
reseptor dopamin D2 khususnya di jalur dopamin mesolimbik. Sehingga akan
mengurangi hiperaktivitas pada jalur dopamin mesolimbik dan mengurangi gejala
positif.
PENATALAKSANAAN (3)
CONTOH :
Chlorpromazine tab. 25-100 mg
Cepezet tab. 100 mg
Haloperidol tab 0,5-1,5 mg
Dores tab 1,5 mg
Stelazine tab 1-5 mg
PENATALAKSAAN (4)
berafinitas terhadap “Dopamine D2 Receptors” (sama seperti APG-I) dan juga berafinitas
terhadap “Serotonin 5 HT2 Receptors” (Serotonin-dopamine antagonist), sehingga efektif
terhadap gejala positif (waham, halusinasi, inkoherensi) maupun gejala negatif (afek
tumpul, proses pikir lambat, apatis, menarik diri).
Contoh :
- Zyprexa tab 5-10 mg
- Risperidone tab 1,2,3 mg
- Lodopine tab 25-50 mg
- Risperidal tab 1,2,3 mg
PROGNOSIS
Riwayat social, seksual dan pekerjaan premorbid yang baik Riwayat social, seksual dan pekerjaan premorbid yang buruk