Anda di halaman 1dari 17

 Depresi  merupakan suatu perasaan sedih

tertekan  termasuk dalam gangguan mood


utama
 Pada pasien depresi  merasakan hilangnya
energi & minat, perasaan bersalah, kesulitan
konsentrasi, hilangnya nafsu makan & berpikir
tentang kematian atau bunuh diri (Kaplan, 2010)
 Gangguan depresi berat  gangguan yang
sering ditemukan, prevalensi seumur hidup:
15%, kemungkinan  25% pada wanita
 Faktor Biologis
 kelainan pada metabolit amin biogenik
 norepinefrin & serotonin  dua neurotransmiter
paling berperan pada patofisiologi gangguan mood.

 Faktor Genetika
Data genetik  genetika suatu faktor penting pada
perkembangan gangguan mood

 Faktor Psikososial
Peristiwa kehidupan & stres lingkungan  peranan
primer dalam terjadinya depresi
 Gejala psikis  merasa sedih, susah, tidak
berguna, gagal, putus asa, tidak mempunyai
harapan
 Gejala somatis  anoreksia, kulit lembab,
tekanan darah & nadi naik turun, tidak
semangat dan sulit tidur

 Depresi dapat disertai dengan  penarikan


diri & dengan kegelisahan serta agitasi
 Puerperium (post partum)  waktu tertentu
setelah melahirkan anak (bhs latin) kata
puer (bayi )dan parous (melahirkan) 
Puerperium: masa setelah melahirkan bayi

 Masa nifas (puerperium)  dimulai setelah


plasenta lahir & berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti ketika sebelum
hamil  kira-kira 6 minggu.
 Nifas (pueperium) dibagi dalam 3 periode:
 Pueperium dini  kepulihan ketika ibu
diperbolehkan berdiri & berjalan
 Pueperium intermedial  kepulihan menyeluruh
alat-alat genital
 Remote pueperium  waktu yang diperlukan
untuk pulih & sehat sempurna  terutama bila
masa hamil & melahirkan terdapat komplikasi
 Uterus
 Saluran kemih
 Vagina
 Peritoneum & Dinding Abdomen
 Darah
 Penurunan Berat Badan
 Payudara
 Depresi postpartum  depresi berat yang biasa
timbul mulai 1-2 & 4 minggu setelah melahirkan
 sangat umum terjadi pada ibu yang baru
melahirkan  khususnya melahirkan anak
pertama
 Wanita penderita depresi postpartum  memiliki
risiko untuk mendapatkan episode berulang pada
persalinan selanjutnya
 Depresi postpartum  serupa dengan depresi
mayor atau minor lainnya yang dapat timbul
kapan saja.
 Insiden depresi postpartum sedang atau berat  30-200
per 1000 kelahiran hidup

 Depresi postpartum  mengenai sekitar 10% dari semua


ibu baru

 Remaja & wanita yang memiliki riwayat penyakit depresif


 memiliki risiko depresi postpartum sekitar 30%

 Jika seorang wanita memiliki riwayat depresi postpartum


 kemungkinan menderita depresi mayor akan
meningkat menjadi 85%
 riwayat psikosis puerperium
 gangguan bipolar (sebelumnya disebut
sebagai manik-depresif)
 delirium & halusinasi
 perubahan suasana hati yang cepat
 agitasi atau bingung  potensial bunuh diri
atau membunuh anaknya
 Teori biologis  perubahan fungsi hipotalamus,
kemungkinan berhubungan dengan pengaruh
hormonal yang berubah
 Teori psikologis  sistem pendukung yang
buruk, stres psikologis atau memiliki hubungan
yang kurang baik dengan pasangannya
 Teori sosiokultural tingkat kepuasan sosial
yang rendah, dukungan, & kontrol baik di rumah
maupun peran sebagai sebagai orang tua
 Merasa sedih
 Suasana hati yang tertekan atau kehilangan minat
hampir sepanjang hari
 Penurunan atau peningkatan berat badan
 Kehilangan nafsu makan
 Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
 Rasa lelah & tidak bersemangat
 Iritabilitas & kemurungan
 Tidak memperhatikan bayi
 Merasa tidak berharga atau merasa bersalah
 Berkurang kemampuan berpikir & mengambil keputusan
 Pikiran bunuh diri atau membunuh bayi
 Perjalanan alami penyakit  perbaikan bertahap
dalam waktu enam bulan setelah persalinan
 Kemungkinan untuk pulih sempurna  umumnya
baik
 15% wanita mengalami perjalanan penyakit
monofasik disertai pemulihan total
 50%  perjalanan multifasik  rata-rata 2,5 episode
depresi per pasien akhirnya pulih sempurna
 Sebagian kasus depresi postpartum bersifat
asimtomatik sampai berbulan-bulan  dapat
mempengaruhi kualitas hubungan antara ibu &
anaknya.
 Skrining rutin untuk depresi postpartum 
menggunakan alat pemeriksaan psikiatrik 
EPDS
 EPDS  dapat digunakan pada ibu yang
sedang rawat inap, home visit, atau pada 6-8
minggu setelah melahirkan
 EPDS  terdiri dari 10 pertanyaan & dapat
diselesaikan dalam waktu 5 menit
 Talk Therapy  pembicaraan dengan
psikolog, terapis, atau pekerja sosial guna
belajar mengubah cara pasien depresi dalam
berpikir, merasa, & bertindak

 Terapi Medis  obat antidepresan

 Terapi Kelompok
 Beberapa perubahan normal selama & setelah
melahirkan  dapat menunjukkan gejala yang
mirip dengan depresi
 Jjika ibu mengalami gejala berikut lebih dari 2
minggu  harus dihubungi dokter untuk
penanganan segera
 Beberapa wanita tidak memberitahu siapa pun
tentang gejala mereka
 Mereka merasa malu atau bersalah karena
merasa tertekan ketika mereka seharusnya
bahagia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai