Paparan Peny Infrstr JLN Yg Berkeselamatan
Paparan Peny Infrstr JLN Yg Berkeselamatan
YANG BERKESELAMATAN
DISAMPAIKAN PADA
DIALOG PUBLIK TENTANG SINERGITAS PEMANGKU
KEBIJAKAN RENCANA UMUM NASIONAL
KESELAMATAN (RUNK) JALAN
BANDUNG, 14 MARET 2013
JARINGAN JALAN DI JAWA BARAT
JALAN NASIONAL
(Kepmen PU No. 631/KPTS/M/2009 Tanggal 31 Desember 2009) 1.351,132 Km
JALAN PROVINSI
(Kepgub Jawa Barat No. 620/Kep.1530-Admrek/2011 Tanggal 14 2.191,290 Km
Nopember 2011)
Bts.DKI 232
Jk.26+800
001 003 Cikarang
Ciputat PROVINSI 12K 13K Jk.51+550 Rengasdengklok
(Bts.Tng/Bgr)
BEKASI
Parung Panjang Jk.28+900 DKI JAKARTA 001 004 Tanjungpura
Jk. 55+355 11K
Jk.34+467 Jk.67+370
Kosambi
Pondok Gede
(via Curug) Jk.84+257 Sewo
002 KARAWANG Cikampek Bts.Krw/Sbg Gudang Garam
Bts.Tng/Bgr 230 008 Cn.103+152
11K 12 Jk.95+100 Jk.107+200 Jk.152+543
Jk.48+286 Cibubur Narogong Mekarmukti Jk.71+040 Lohbener
Sta.37+615
INDRAMAYU
Jk.47+130 005 005 006 Cn.65+332 (via IMU)
Cn.54+420
069 Gandaria 097 Pamanukan Cn.60+000 (via Plm)
213 12K 097 230 12K Jk.140+460 017
Jk.28+780 11 006 11K
Cileungsi Cibarusah 11K 016
203 007 009 009
Jk.53+171 Jk.76+250 080
Sawangan Curug 260 Jangga
231 11K Bts.Krw/Pwk Lohbener 017
202 243 Cn.72+551
PROVINSI BANTEN
100,000,000 77 juta
Kondisi Tahun 1995:
65 juta 1 km jalan untuk 40 kendaraan
1,000,000
487ribu
JALAN NASIONAL 1.351,13 Km
JALAN PROVINSI 2.191,29 Km
327 ribu 437 ribu JALAN STRATEGIS NASIONAL 210,93 Km
RENCANA PADA JALUR
HORISONTAL JABSEL
100,000
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
Tahun 2012
Faktor
Manusia,
Kombinasi 67%
faktor
tersebut,
24%
Faktor
Kendaraan,
5%
Faktor Jalan
&
Lingkungan,
4%
PP 34 / 2006
Tentang Jalan
Permen PU No.11/PRT/M/2010 Tata
Cara dan Persyaratan Laik Fungsi
Jalan
UU 22 / 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
VISI :
MISI :
FAKTOR PENGGUNA:
Budaya berkendara
Pengetahuan pengguna jalan
yang masih sangat rendah,
kurangnya rasa hormat
terhadap hukum dan
kesantunan di jalan raya;
Pasar Tumpah
Pangkalan becak
Hambatan samping
Menimbulkan kecelakaan
Badan Jalan
BAGIAN – BAGIAN JALAN
(Undang – Undang RI No. 38 Tahun 2004 – Tentang Jalan, Pasal 12)
Modifikasi/Rekayasa lingkungan
fisik jalan dengan menggunakan
proses-proses dan teknik-teknik,
dalam upaya mengurangi resiko
semua pengguna jalan
PROSES UTAMA DALAM “RKJ” ADALAH:
Identifikasi
“blackspot”
Desain dan
alokasikan dana Gambar diagram
tabrakan, dan
matrik faktor
tabrakan
Putuskan
penanganan Inspeksi
“blackspot” biaya lapangan
murah
Tahapan Proses Audit Keselamatan
Jalan
Audit Investigasi
Audit Audit Audit Audit Lokasi
Keselamatan Inspeksi KJ
Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan Rawan
Jalan Tahap
Jalan Tahap Jalan Tahap Jalan Tahap Jalan Tahap Kecelakaan
FS
Preliminary DED Pekerjaan Pre-Opening
Design Jalan
Standar Teknis Laik Fungsi Jalan (LFJ)
Medan Datar < 110.000 < 82.000 < 61.000 < 22.000 < 17.000
LHRT (SMP/Hari) Medan Bukit < 106.600 < 79.900 < 59.800 < 21.500 < 16.300
Medan Gunung < 103.400 < 77.700 < 58.100 < 20.800 < 15.800
Alinemen Datar 5 6 6
Kelandaian Paling
Alinemen Bukit 6 7 8
besar, %
Alinemen Gunung 10 10 12
• Perkembangan kendaraan bermotor yang sangat pesat
dan tidak mampu diikuti oleh perkembangan jaringan
jalan,
• Secara Umum, Faktor penyebab kecelakaan lalulintas
adalah faktor manusia (67%), faktor kendaraan (5%),
faktor jalan dan lingkungan (4%) dan kombinasi faktor
tersebut (24%)
• Umur layan jalan dan jembatan sebagian besar sudah
habis, sehingga sangat rentan terjadi kerusakan,
• Masih terdapat lebar jalan, kondisi alinyemen dan
persimpangan yang sub standar karena ada
keterbatasan anggaran, sulitnya pembebasan lahan
dan kondisi topografi yang tidak memungkinkan,
• Terdapat faktor eksternal yang mengakibatkan
kerusakan dan/atau gangguan fungsi jalan dan
perlengkapan jalan.
• Penyelenggara jalan harus membuat lingkungan jalan
yang memperingatkan, menginformasikan, memandu
dan mengendalikan semua pengguna jalan, tetapi
apabila terjadi kesalahan/ pelanggaran tidak terjadi
kecalakaan yang fatal,
• Untuk menciptakan jalan yang berkeselamatan, kondisi
suatu ruas jalan harus memenuhi persyaratan teknis
dan administrasi
• Audit Keselamatan Jalan harus dimulai dari tahap FS,
Preliminary Design, DED, Pelaksanaan, dan Pre
Opening. Pada saat operasional dilakukan Inspeksi
keselamatan jalan dan investigasi lokasi rawan
bencana
TERIMA KASIH