Anda di halaman 1dari 57

Media Pertumbuhan Bakteri

Media berdasarkan bentuk


Plate

• MEDIA PADAT (SOLID) Agar miring (Slant)

Agar tegak

• MEDIA CAIR
• MEDIA SEMI SOLID
Media Padat - Plate
Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
• · Ukuran; pinpoint/punctiform (titik), Small (kecil),
Moderate (sedang), Large (besar)
• · Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering
memproduksi pigmen intraseluler, beberapa jenis lain
memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut
dalam media
• Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya
yang melewati koloni.
• Opaque (tidak dapat ditembus cahaya), Translucent
(dapat ditembus cahaya sebagian), Transparant
(bening)
• Bentuk : Circular, Irregular , Spindle,
Filamentous, Rhizoid
• Permukaan : Halus mengkilap, Kasar, Berkerut,
Kering seperti bubuk
Media Padat-miring (Slant)
Media padat- tegak: Ciri koloni
berdasar kebutuhan O2
Media Padat (Agar tegak)Ciri-ciri koloni
berdasar bentuk :
Media padat -tegak
• Tanam biakan pada media NA tegak atau
Media Motilitas dengan cara tusuk (Stab
inoculation) sedalam + 5 mm.
• · Inkubasi pada suhu 370 C selama 1x 24 jam
• · Hasil positif (motil) jika bakteri tumbuh pada
seluruh permukaan media, hasil negatif
menunjukan bakteri hanya tumbuh pada
daerah tusukan saja
Media cair

Contoh: Nutrient Broth,


Laktosa Broth
Untuk melihat Pola pertumbuhan
berdasarkan kebutuhan O2
Media semi solid
• Kalau penambahan zat pemadat hanya
setengah atau kurang dari seharusnya. Ini
umumnya diperlukan untuk pertumbuhan
mikroba yang banyak memerlukan kandungan
air dan hidup anaerobik atau fakultatif untuk
menambah biomassa sel.
• Contoh: nitrat broth
Media Berdasarkan Susunan nya
• MEDIA ALAMI

• MEDIA SEMI SINTETIS

• MEDIA SINTETIS
Media berdasarkan sifat
• MEDIA UMUM
• MEDIA PENGAYA/ DIPERKAYA
• MEDIA SELEKTIF
• MEDIA DIFFERENSIAL
• MEDIA PENGUJI
MSA (Manitol Salt Agar)
• Mannitol Salt Agar (MSA) dapat digolongkan menjadi
media selektif. Media selektif adalah media yang dapat
menumbuhkan satu atau beberapa koloni bakteri
sekaligus menghambat pertumbuhan koloni bakteri
lainnya. Media ini juga mengadakan fungsi differensial
karena mengandung karbohidrat mannnitol, dimana
beberapa staphylococcus dapat melakukan fermentasi
• phenol red (pH indikator) digunakan untuk mendeteksi
adanya asam, hasil fermentasi manitol. staphylococcusi
ini memperlihatkan suatu zona berwarna kuning di
sekeliling pertumbuhannya, staphylococcus yang tidak
melakukan fermentasi tidak akan menghasilkn
perubahan warna.
• Kandungan mannitol pada media ini
digunakan untuk membedakan jenis
Staphylococcus yang patogen dan yang tidak
patogen, Staphylococcus patogen akan
memfermentasi mannitol untuk membentuk
asam (Prescott et al., 2003). Dalam media
MSA terdapat indikator phenol red, yang akan
merubah warna menjadi kuning keemasan
(Tsang dan Shields, 2006; Port, 2008).
Salmonella Shigella Agar
• Salmomella shigella agar adalah media selektif
untuk mengisolasi kuman Salmonella sp dan
Shigella sp dari sampel feses,urin, dan
makanan.
• Untuk khusus isolasi kuman shigella Media ini
tidak disarankan karena beberapa strain
shigella akan terhambat.
Mac Conkey Agar (MCA)
• MacConkey agar adalah medium kultur yang
dirancang untuk menumbuhkan bakteri Gram-
negatif dan membedakan mereka berdasarkan
kemampuan memfermentasi laktosa.
Media ini berisi garam empedu (untuk
menghambat sebagian besar bakteri Gram-
positif), pewarna kristal violet (yang juga
menghambat bakteri Gram-positif tertentu),
pewarna neutral red (sebagai PH indikator untuk
mengetahui adanya fermentasi laktosa), laktosa
dan pepto
EMBA
Media EMBA (Eosin methilen blue
agar)
• Berdasarkan tujuan pembuatannya media EMB Agar
merupakan media selektif diferensial untuk menubuhkan
bakteri gram negatif dari golongan Enterobacteriaceae.
• EMB Agar adalah media yang digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya bakteri coliform di dalam suatu sample.
Media Eosin Methylene Blue Agar ini mempunyai
keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk
membedakan mikroba yang memfermentasikan laktosa
seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba
yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan
inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan
mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna.
Blood Agar
• Blood agar adalah media diferensial yang diperkaya
dengan sel darah yang utuh, Bakteri yang memproduksi
toksin hemolisin, TERDIRI DARI:
- hemolisin alfa akan melisiskan sel darah merah secara
parsial. Sehingga akan tampak zona transparan disertai
warna kehijauan disekitar koloni bakteri.
- hemolisin tipe beta akan melisiskan sel darah merah
secara sempurna, sehingga pada kultur koloni bakteri
akan tampak warna transparan (zona terang) pada
daerah sekitar koloni bakteri
- Toksin hemolisin gamma, tidak menghemolisa sel
darah merah, sehingga tidak terbentuk zona transparan
Mueller Hinton Agar
• Uji sensitifitas antibiotik
UJI INDOL
• Media yang dipakai adalah pepton 1%. Uji indol digunakan untuk mengetahui
apakah kuman mempunyai enzim triptophanase sehingga kuman tersebut mampu
mengoksidasi asam amino triptophan membentuk indol. Adanya indol dapat
diketahui dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi paradimetil
amino bensaldehid.

• Interpretasi Hasil :
• Negatif (-) : Tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan
biakan,
• artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptophan sebagai
sumber
• karbon.
• Positif (+) : Terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan,
artinya
• bakteri ini membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon.
Uji MR
• Media yang digunakan adalah pepton glukosa phosphat.
• Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya fermentasi
asam campuran (metilen glikon).

• Interpretasi Hasil :
• Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi
merah setelah ditambah methyl red 1%
• Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi merah
setelah ditambahkan methyl red 1%. Artinya bakteri
menghasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses
fermentasi glukosa yang terkandung dalam media MR.
Uji VP
• Media yang dipakai adalah pepton glukosa phosphat.
Uji ini digunakan untuk mengetahui pembentukan
asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil fermentasi
glukosa.
• Interpretasi Hasil :
• Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media
menjadi merah setelah ditambahkan α naphtol 5% dan
KOH 40%.
• Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi
merah setelah ditambahkan α naphtol 5% dan KOH
40%, artinya hasil akhir fermentasi bakteri adalah asetil
metil karbinol (asetoin).
Uji Citrat

Media yang dipakai adalah Simons citrat.


Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui
apakah kuman menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon. Pada media Simons citrat
berisi indikator BTB (Brom Tymol Blue).
Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon maka media berubah menjadi
basa dan berubah warna menjadi biru
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadinya perubahan warna media
dari hijau menjadi biru. Artinya bakteri ini tidak
mempunyai enzim sitrat permease yaitu enzim spesifik
yang membawa sitrat ke dalam sel. Sehingga kuman
tidak menggunakan citrat sebagai salah satu/satu-
satunya sumber karbon

Positif (+) : Terjadinya perubahan warna media dari hijau


menjadi biru, artinya kuman menggunakan citrat
sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon.
Uji Motilitas
• Media yang dipakai adalah media yang bersifat semi solid
dengan kandungan agar-agar 0,2-0,4%. Tujuan dari uji ini
adalah untuk mengetahui gerak kuman, bisa memakai
media MO (Motilitas Ornitin) atau SIM (Sulfida Indol
Motility). Pada media SIM selain untuk melihat motilitas
bisa juga untuk test indol dan pembentukan H2S.
• Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna
putih seperti akar hanya pada bekas tusukan inokulasi.

• Positif (+) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna


putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan
adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang
berarti bahwa bakteri ini memiliki flagel.
Uji Urease
• Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah
kuman mempunyai enzim urease yang dapat
menguraikan urea membentuk amoniak. Media urea
berisi indikator phenol red.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media
menjadi pink/merah jambu, artinya kuman tidak
memecah urea membentuk amoniak.

• Positif (+) : Tidak terjadi perubahan warna media


menjadi pink/merah jambu, artinya kuman memecah
urea membentuk amoniak.
Tes TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui


kemampuan kuman untuk memfermentasikan
karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam
karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan
sukrosa. Indikatornya adalah phenol red yang
menyebabkan perubahan warna dari merah
orange menjadi kuning dalam suasana asam.
Interpretasi Hasil :

• a. Hanya memfermentasi glukosa : Bila pada dasar


(butt) media berwarna kuning (bersifat asam) dan
lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) → Al/Ac
• b. Memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar
(butt) media berwarna kuning (bersifat asam) dan
lereng (slant) berwarna kuning (bersifat asam) →
Ac/Ac
• c. Tidak memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada
dasar (butt) media berwarna merah (bersifat basa) dan
lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) → Al/Al
atau
• Media TSIA juga dapat digunakan untuk
mengetahui pembentukan H2S yaitu melihat
apakah kuman memfermentasi metionin dan
sistein (Asam amino yang mempunyai gugus S).
Pada media TSIA terdapat asam amino metionin
dan sistein, jika kuman memfermentasi kedua
asam amino ini maka gugus S akan keluar dan
gugus S akan bergabung dengan H2O membentuk
H2S. Selanjutnya H2S bergabung dengan Fe2+
membentuk FeS berwarna hitam dan
mengendap.
UJI GULA - GULA
• Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuman
memfermentasi masing-masing gula diatas membentuk asam.
• Media gula-gula ini terpisah dalam 5 tabung yang berbeda
dan media yang digunakan adalah masing-masing gula dengan
konsentrasi 1% dalam pepton.
• Masing-masing gula ditandai dengan tinta pada tutup kapas
yang berbeda-beda.
• Untuk glukosa tidak berwarna, laktosa berwarna ungu,
maltosa berwarna merah, manitol berwarna hijau, dan
sukrosa berwarna biru. Didalam media gula-gula ditambahkan
indikator phenol red.
Interpretasi Hasil :

• Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media


dari merah menjadi kuning. Artinya kuman tidak
memfermentasi gula
• Positif (+) : Terjadi perubahan warna media dari
merah menjadi kuning. Artinya kuman
memfermentasi gula membentuk asam
• Positif + gas: Terjadi perubahan warna media dari
merah menjadi kuning. Artinya kuman
memfermentasi gula membentuk asam dan gas.
Gas yang diperhitungan minimal 10% dari tinggi
tabung durham
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
Swab mukosa hidung anjing
(+) S.aureus
Koloni berwarna
Isolasi pada media Mannitol Salt Agar (MSA) kuning
inkubasi 37ºC 24 jam

Media Blood Agar


Pewarnaan Gram Uji Katalase Uji Koagulase
(BA)

Koloni S.aureus +
Kokus, gram +.
H2O2
Bergerombol
seperti anggur
(+) aglutinasi atau
penggumpalan darah
kelinci

Anda mungkin juga menyukai