Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN QUANTITY ORDER, REORDER POINT DAN

SAFETY STOCK MELALUI CONTINUOUS REVIEW SYSTEM


DALAM SITUASI KETIDAKPASTIAN PERMINTAAN
Studi Kasus : Persediaan Bahan Baku Produksi PT. X
Presented by :
Mochamad Saiful
Malang, 2 Februari 2019

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
PENDAHULUAN
 Permintaan pasar tinggi berdampak pada pasokan dari
supplier terkait harga bahan baku yang meningkat secara
signifikan misalnya
KELEBIHAN harga
& KELEMAHAN : pasir tahun 2016
JENIS DATA : seharga 205.000 per
m3 dalam waktu 2 tahun meningkat menjadi 240.000 per m3
meningkat sebesar 17,07 % (data perusahaan, 2018)
 Kapasitas produksi terganggu karena material habis atau
perencanaan bahan baku tidak akurat disebabkan
ketidakpastian permintaan dari Marketing

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
PENDAHULUAN
Trend Permintaan
2,500.00

2,000.00
RATE VOLUME

1,500.00 Tahun 2014 Volume (m³)

Tahun 2015 Volume (m³)


1,000.00
Tahun 2016 Volume (m³)
500.00
Tahun 2017 Volume (m³)

-
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana mengoptimalkan biaya persediaan melalui


Continuous Review System dalam kondisi
JENIS DATA :
ketidakpastian
KELEBIHAN & KELEMAHAN :
permintaan

HOW ??

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
TUJUAN PENELITIAN
 Menetapkan safety stock bahan baku produksi
supaya tidak terjadi overstock dan stockout
KELEBIHAN & KELEMAHAN : JENIS DATA :
 Menetapkan jumlah bahan baku yang akan
dibeli (Quantity Order) dan Reorder Point dalam
situasi ketidakpastian
 Meminimalkan biaya persediaan bahan baku

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
BATASAN PENELITIAN
Penelitian ini pada implementasiannya meminimalkan biaya
persediaan bahan baku produksi berdasarkan dengan laju
permintaan (demand rate) yangJENIS
KELEBIHAN & KELEMAHAN :
tidak
DATApasti.
: Bahan baku yang
akan dihitung dalam penelitian adalah bahan baku utama
yaitu semen, pasir, split, dan admixture.

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
METODE PENELITIAN
START
Pengumpulan Data Perbandingan Biaya
Identifikasi Masalah  Data Permintaan 4 tahun terakhir Persediaan Sebelum dan
 Brainstorming dengan Team (2014-2017)
sesudah perhitungan
Supply Chain. (PPIC-PRD-PUR-  Data Perencanaan Persediaan 4
Warehouse) tahun terakhir (2014-2017)
 Penentuan Sasaran penelitian  Data Daftar Harga bahan baku
 Mencari faktor – faktor yang Produksi dan biaya lainnya
 Kapasitas Gudang dan Suppier
Kesimpulan dan Saran
mempengaruhi Supply-Demand

Studi Literatur Continuous Review System END


 Perencanaan Pengendalian Produksi
1. Menentukan Reoder Point, Order
dan Inventory
Quantity (s,Q)
 Contiuous Review System
2. Menghitung Safety Stock (s,S)
 Bencmarking Jurnal/Referensi yang
3. Menghitung total biaya persediaan
relevan dengan studi kasus.

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
PENGUMPULAN DATA
Bill Of Material :
TIANG PANCANG

KELEBIHAN & KELEMAHAN : JENIS DATA :

BETON/CONCRETE
TULANGAN Level 0

SEMEN PASIR SPLIT ADMIXTURE STRAND WIRE ROD JOINT SEGMENT Level 1

Besi Ulir Plat Hitam Pipa Medium Level 2

Magister Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
A. Perhitungan Quantity Order dan Reorder Point
Langkah 1. Hitung nilai awal dengan nilai qow dengan formula :
2𝐴𝐷
𝑞01 = 𝑞0𝑤 = (1)

Langkah 2. Berdasarkan nilai 𝑞01 yang diperoleh akan dapat dicari besarnya kemungkinan kekurangan inventori 𝛼 dengan
menggunakan persamaan :

KELEBIHAN & KELEMAHAN : 𝛼 = ‫𝐷𝑢𝐶 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 𝑟׬‬ JENIS
ℎ𝑞0 DATA(2)
:
Dimana nilai Zα didapatkan melalui tabel distribusi normal. Selanjutnya akan dapat dihitung nilai 𝑟1 selanjutnya akan dapat
dihitung nilai 𝑟1 dengan menggunakan persamaan berikut :
𝑟1 = 𝐷𝐿 + 𝑍𝛼𝑆 𝐿 (3)
Langkah 3. Dengan diketahui 𝑟1 yang diperoleh akan dapat dihitung nilai 𝑞02 berdasarkan dari formula yang diperoleh dari
persamaan:

2𝐷[𝐴+𝐶𝑢 ‫𝑥 𝑟׬‬−𝑟 𝑓 𝑥 𝑑𝑥]
𝑞02 = (4)

dimana :

‫ 𝑥 𝑟׬‬− 𝑟 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑁 (5)
𝑁 = 𝑆𝐿[𝑓 𝑍𝛼 − 𝑍𝛼𝛹 𝑍𝛼 ] (6)
Nilai 𝑓(𝑍𝛼) dan 𝛹(𝑍𝛼) dapat dicari dari tabel normal.
Langkah 4. Hitung kembali nilai kemungkinan kekurangan persediaan untuk 𝑞02 dan nilai 𝑟2 dengan langkah 2.
∞ ℎ𝑞
𝛼 = ‫ = 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 𝑟׬‬02 (7)
𝐶𝑢𝐷
dilanjutkan dengan menghitung nilai 𝑟2 , dimana nilai 𝑍𝛼 didapatkan melalui tabel distribusi normal.
𝑟2 = 𝐷𝐿 + 𝑍𝛼𝑆 𝐿 (8)
Langkah 5. Bandingkan nilai dengan nilai 𝑟1 Jika nilai 𝑟2 keduanya relatif sama atau kovergen maka iterasi selesai dan diperoleh
𝑟1 = 𝑟2 dan 𝑞01 = 𝑞02 . Jika berbeda, maka kembali ke langkah 3 dengan menggunakan 𝑟1 = 𝑟2 dan 𝑞01 = 𝑞02 .
B. Perhitungan Safety Stock, Service Level dan Total Biaya Persediaan
Dalam perhitungan safety stock mempertimbangkan ketidakpastian permintaan pada masing – masing bahan baku
produksi.
1. Persediaan pengaman atau safety stock
𝑠 = 𝑍𝛼𝑆 𝐿 (9)
2. Level persediaan maksimum
KELEBIHAN & KELEMAHAN : 𝑆 = 𝑞∗ + 𝑠 JENIS DATA(10)
:
3. Tingkat pelayanan atau service level
𝑁
𝜂 = 1 − 𝑥100% (11)
𝐷𝐿
Tahapan selanjutnya menentukan biaya-biaya yang harus dipertimbangkan dalam pengelolaan persediaan di
antaranya [4]:
1. Ongkos pembelian (Ob), yaitu harga beli/produksi per unit.
𝑂𝑏 = 𝐷𝑥𝑝 (12)
2. Ongkos pemesanan (Op), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan tiap kali pesan
𝐴𝐷
𝑂𝑝 = ∗ (13)
𝑞
3. Ongkos Simpan (Os), yaitu biaya yang ditimbulkan akibat penyimpanan produk pada periode tertentu.
𝑞∗
𝑂𝑠 = + 𝑟 − 𝐷𝐿 ℎ (14)
2
4. Ongkos kekurangan persediaan (Ok), yaitu konsekuensi tidak terpenuhinya pesanan, dapat berbentuk kekurangan
dapat dipesan-ulang (backorder) atau batal (Lost sales).
𝐶 𝐷
𝑂𝑘 = 𝑢∗ 𝑁 (15)
𝑞
5. Persamaan ongkos inventori total (OT) dapat dilihat pada persamaan sebagai berikut :
𝑂𝑇 = 𝑂𝑏 + 𝑂𝑝 + 𝑂𝑠 + 𝑂𝑘 (16)
C. Hasil Perhitungan Quantity Order dan Reorder Point

Penelitian ini dilakukan pada bahan baku beton yaitu Pasir, Semen, Split, dan Admixture dengan
sebagai simulasi dengan metode continuous review. Pada metode penelitian telah dijelaskan
langkah – langkah perhitungan untuk metode continuous review dengan menggunakan data
permintaan yang dikonversikan ke dalam jumlah kebutuhan bahan baku beton yaitu pasir,
semen, KELEBIHAN
split, admixture. Data permintaan
& KELEMAHAN : JENIS DATA : terlebih dahulu untuk memastikan
diuji kenormalan
bahwa data permintaan berdistribusi normal [5]. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semua
data permintaan bahan baku beton berdistribusi normal, sehingga penelitian dapat dilanjutkan
dengan pengolahan data dengan menentukan quantity order, reorder point, safety stock,
service level, dan biaya persediaan dengan menggunakan metode continuous review dengan
menggunakan persamaan (1 – 11). Berikut rekapitulasi perhitungan continuous review bahan
baku beton ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Quantity Order, Reorder Point, Safety Stock dan Service Level

Item Material Iterasi Order Quantity Reoder Point Safety Stock Service Level
Konvergen (𝒒) (𝒓) 𝑺𝑺 (𝜼)
Pasir 8 76.910 65.820 83.577 0.810
Semen 21 108139.2 30868.89 101076.9 0.58184
Split 13 78.70299 74.03251 84.99585 0.807379
Admixture 10 549.7834 465.3521 582.7315 0.804718
D. Hasil Perhitungan dan Perbandingan Biaya Persediaan
Biaya – biaya dalam persediaan sering muncul sehingga perusahaan harus memperhitungan
supaya tidak berdampak pada cashflow keuangan perusahaan. Berikut hasil perhitungan biaya – biaya
persediaan bahan baku produksi dari persamaan (12 – 16) :
Tabel 2. Hasil Total Perhitungan Biaya Persediaan
KELEBIHAN
Item Material & KELEMAHAN
Ekspektasi Biaya :Ekspektasi Biaya JENIS DATA
Ekspektasi :
Biaya Ekspektasi Biaya Total Biaya Persediaan
Pembelian Pemesanan Penyimpanan Kekurangan (Ok)
(Ob) (Op) (Os) (Ok)
Pasir Rp20,058,429 Rp39,468 Rp101,514 Rp34,674 Rp20,234,085
Semen Rp83,691,698 Rp20,926 Rp666,432 Rp865,783 Rp85,244,839
Split Rp20,229,013 Rp43,135 Rp127,937 Rp52,411 Rp20,452,496
Admixture Rp11,389,487 Rp34,569 Rp89,752 Rp37,204 Rp11,551,011
Total Rp135,368,627 Rp138,098 Rp985,635 Rp990,072 Rp137,482,432
Tabel 3. Hasil Perhitungan Persediaan PT. X saat ini
Total Biaya
Permintaan Safety Safety
Lead Time ROP Stock Max Harga Beli Persediaan per
Bahan Baku Rata-rata per Time Stock
bahan baku
hari
Hari m3 Hari m3 m3 (Rp) (Rp)
Pasir 21.51 5 107.55 2.75 59.1525 166.7025 Rp40,008,600 Rp40,008,600
Semen 13793.14 3 41379.42 2.75 37931.135 79310.555 Rp65,669,140 Rp65,669,140
Split 23.91 5 119.55 2.83 67.6653 187.2153 Rp44,557,241 Rp44,557,241
Admixture 131.36 2 262.72 3.29 432.1744 694.8944 Rp13,581,711 Rp13,581,711
Total biaya Persediaan : Rp163,816,692
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. 1. Hasil penghitungan didapatkan quantity order (q), reorder point (r), dan safety stock (sS) yang
optimal dengan mempertimbangkan probabilistik demand, sehingga dapat mengatisipasi
fluktuatif perubahan demand yang tidak pasti dan kemungkinan kecil untuk terjadi overstock atau
stockout persediaan bahan baku. JENIS DATA :
2. 2. Hasil perbandingan total biaya persediaan sebelum menggunakan metode continuous
review sebesar Rp 163,816,692, namun setelah menggunakan metode continuous review sebesar
Rp 137.482.432 artinya ada efisiensi dari aspek biaya bahan baku sebesar Rp 26,334,260 atau 16,07
%.
3. 3. Dengan adanya penurunan biaya persediaan maka diharapkan kebutuhan pelanggan tetap
dapat dilayani dengan harga yang kompetitif dan tidak mengalami shortage akibat kehabisan
bahan baku akibat perencanaan yang kurang akurat.
Saran :
1. Perusahaan sebaiknya memperhitungkan biaya persediaan segala komponen biaya dalam
melakukan pengendalian persediaan bahan baku beton.

2. Nilai persediaan tentunya berpengaruh terhadap keuangan perusahaan sebaiknya dilakukan


analisis cashflow terlebih dahulu untuk menentukan strategi bisnis untuk lebih aman dalam segi
keuangan.
THANK YOU
PERILAKU SISTEM MENGGAMBARKAN ARAH KEBERHASILAN SISTEM
Magister Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri

Anda mungkin juga menyukai