Anda di halaman 1dari 12

THYPOID

Sidoarjo, 27 April 2012


Pengertian
• Thypus abdominalis adalah penyakit
infeksi akut yang biasa mengenai
saluran pencernaan. Gejala yang
biasa ditimbulkan adalah demam
yang tinggi lebih dari 1 minggu,
gangguan pada saluran pencernaan,
dan gangguan kesadaran (FKUI,
1985).
Epidemiologi
• Penyakit typhus abdominalis biasa dikenal dengan
penyakit typhus. Namun, dalam dunia kedokteran
disebut tyfoid fever.
• Di Indonesia, diperkirakan angka kejadian penyakit
ini adalah 300 – 810 kasus per 100.000
penduduk/tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada
anak-anak. Orang dewasa sering mengalami
infeksi ringan dan sembuh sendiri lalu menjadi
kebal. Insiden penderita berumur 12 tahun keatas
adalah 70 – 80%, penderita umur antara 12 dan 30
tahun adalah 10 – 20%, penderita antara 30 – 40
tahun adalah 5 – 10%, dan hanya 5 – 10% diatas
40 tahun.
Penyebab
• Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhi,
Salmonella para typhii A, dan Salmonella
paratyphiiB. Basil gram negatif, bergerak
dengan rambut getar, tidak berspora,
mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O,
antigen H, dan antigen VI. Dalam serum
penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap ketiga
macam antigen tersebut.
• Kuman tumbuh pada suasan aerob dan fakultatif
anaerob pada suhu 15 – 41°C (optimum 37°C)
dan pH pertumbuhan 6 – 8.
Tanda dan Gejala
• Masa inkubasi rata-rata 2 minggu gejalanya: cepat
lelah, malaise, anoreksia, sakit kepala, rasa tidak
enak di perut, dan nyeri seluruh badan. Demam
berangsur-angsur naik selama minggu pertama.
Demam terjadi terutama pada sore dan malam hari
(febris remitten). Pada minggu 2 dan 3 demam terus
menerus tinggi (febris kontinue) dan kemudian turun
berangsur-angsur.
• Gangguan pencernaan, bibir kering dan pecah-
pecah, lidah kotor-berselaput putih dan pinggirnya
hiperemis, perut agak kembung dan mungkin nyeri
tekan, bradikardi relatif, kenaikan denyut nadi tidak
sesuai dengan kenaikan suhu badan (Junadi, 1982).
Perjalanan Penyakit
• Infeksi masuk melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi, infeksi terjadi pada saluran pencernaan.
Basil di usus halus melalui pembuluh limfe masuk ke
dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama
hati dan limfa sehingga membesar dan disertai nyeri.
Basil masuk kembali ke dalam darah (bakterimia) dan
menyebar ke seluruh tubuh terutama kedalam kelenjar
limfoid usus halus à menimbulkan tukak berbentuk
lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan
perdarahan dan perforasi usus. Jika kondisi tubuh dijaga
tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi.
Dalam keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan
penderita berangsur-angsur sembuh.
Perjalanan Penyakit
Pencegahan
• Perhatikan faktor kebersihan lingkungan.
• Pembuangan sampah pada tempatnya dan
tempat sampah harus tertutup
• klorinasi air minum,
• perlindungan terhadap suplai makanan dan
minuman,
• peningkatan kebiasaan hidup sehat serta
mengurangi populasi lalat (reservoir).
Diet
• Penderita dirawat dengan tujuan untuk
isolasi, observasi, dan pengobatan. Klien
harus tetap berbaring sampai minimal 7
hari bebas demam atau 14 hari untuk
mencegah terjadinya komplikasi
perdarahan usus atau perforasi usus.
• Pada klien dengan kesadaran menurun,
diperlukan perubahan2 posisi berbaring
untuk menghindari komplikasi pneumonia
hipostatik dan dekubitus.
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah tepi
2. Pemeriksaan Widal
Pemeriksaan positif apabila terjadi reaksi
aglutinasi. Apabila titer lebih dari 1/80, 1/
160, dst, semakin kecil titrasi
menunjukkan semaki berat penyakitnya.
3. Darah untuk kultur (biakan empedu)
Pengobatan
• Kloramfenikol
• Kotrimoksasol
• Bila terjadi ikterus dan
hepatomegali: selain kloramfenikkol,
diterapi dengan Ampisilin 100
mg/kgBB/hari selama 14 hari dibagi
dalam 4 dosis.
Perawatan
• Penderita dirawat dengan tujuan untuk
isolasi, observasi, dan pengobatan. Klien
harus tetap berbaring sampai minimal 7
hari bebas demam atau 14 hari untuk
mencegah terjadinya komplikasi
perdarahan usus atau perforasi usus.
• Pada klien dengan kesadaran menurun,
diperlukan perubahan2 posisi berbaring
untuk menghindari komplikasi pneumonia
hipostatik dan dekubitus.

Anda mungkin juga menyukai