• Haemophylus ducreyi,
• KBB kecil, Gram-negatif : school of fish appearance
atau rail-road tracking
• Bersifat fastidious
• Dinding mengandung lipooligosakarida
menginduksi reaksi inflamasi
“School of fish”
• Penicillinase
penicillin ga efektif
Diagnosis
Diagnosis:
• Pemeriksaan mikroskopik: pengecatan Gram
• kuman bentuk batang Gram-negatif pendek, memberikan kesan
“school of fish” atau “rail road tracking”, di dalam atau di luar sel
PMN.
• Kultur:
• memerlukan media diperkaya (coklat agar dengan isovitalex 1%)
dan inkubasi 30-34oC
• tumbuh lambat, koloni baru terlihat setelah 2 – 9 hari.
Pengobatan
• Antibiotik yang dianjurkan adalah eritromisin, seftriakson
atau ko-trimoksasol.
SYPHILIS
Etiologi:
• disebabkan oleh Treponema pallidum subsp pallidum
• Genus Treponema mempunyai 4 spesies patogen:
1. T. pallidum subsp pallidum venereal syphillis
2. T. pallidum subsp pertenue yaws
3. T. pallidum subsp endemicum - endemic syphillis
4. T. carateum pinta
Hanya syphillis yang termasuk dalam kelompok STD
.
T. pallidum
• Termasuk famili Spirochaeta, berbentuk spiral
• Bersifat mikroaerofilik
• Tidak dapat tumbuh pada media kultur standar
perlu kultur sel
• Dinding sel sulit dicat dapat dilihat pada
mikroskop dengan pengecatan negatif atau
impregnasi perak, atau mikroskop medan gelap
• berkembang biak dg binary transverse fission.
Waktu generasi in vivo 30 jam
Patogenesis
• Infeksi terjadi melalui penetrasi membran mukosa atau
lesi kulit minor
• Sangat virulen : < 10 bakteri dapat menimbulkan infeksi
• Pada wanita : lesi inisial biasanya pada labia, dinding
vagina, serviks
• Pada pria : batang penis
• Memiliki enzim hyaluronidase penyebaran hematogen
• Tidak memproduksi toksin kerusakan jaringan
disebabkan reaksi inflamasi
Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik berbeda menurut tingkat
perjalanan penyakit :
1.Multiplikasi mikroorganisme pada tempat
masuknya tingkat primer
2.Penyebaran treponema ke jaringan lain
tingkat sekunder
3.Baru setelah waktu yang panjang, sp 30
tahun) tingkat tersier
Stadium I: ulkus durum
• Masa inkubasi: 10 - 90 hari
• eritema & indurasi papula ulkus superfisial
dengan dasar yang keras dan tidak nyeri (ulcus
durum indolans)
• sangat infeksius
• Disertai limfadenopati regional
• Setelah 2 - 6 minggu bentuk lesi primer ini
menghilang
Stadium I:
Stadium II:
• Setelah 2 – 24 minggu tanpa gejala
• fase diseminata
• Manifestasi klinik: demam ringan, limfadenenopati
generalisata, malaise, dan rash
• Kulit:
• Rash di palmar dan plantar menyebar ke daerah lain
• Rash: macula, papula, follicula, papulosquamous, atau
pustular
• Mukosa superfisial (mucous patches)
• mukosa mulut, vagina, atau anus
• lesi menyerupai wart, disebut condylomata lata terutama
terlihat pada daerah lipatan yang lembab
Stadium II:
• sangat infeksius
• Deposisi komplek imun membran dasar glomerolus
nephrotic syndrome
• 2 - 6 minggu kelainan “menyembuh” spontan
• 25 persen tidak diobati rekurensi lesi sekunder
pada tahun pertama
Stadium II:
Stadium III:
• masa laten: cepat (< 4 tahun), lambat (> 4 tahun)
• tetap bersifat infeksius,
• mikroorganisme terutama didapatkan pada lien dan
nnll, serologi positif
• Syphillis tersier dapat menyerang hampir semua
jaringan:
• 80% fatal, kardiovaskuler:peradangan dinding aorta
thoracica akibat multiplikasi bakteri aortitis
aneurysma dan stenosis arteri koroner
Stadium III:
• 20% menyerang syaraf/Syphillis neurologik:
meningeal, meningovaskuler, parenkim otak/ medula
spinalis
• otak paresis generalisata
• kolumna spinal tabes dorsalis
• dementia, reaksi proprioseptik -, stroke, dan kebutaan
• Guma:
• granuloma nekrotik dengan sejumlah limfosit, giant
cell, dan sel-sel epiteloid, tetapi hanya sedikit
treponema
• Mengenai kulit atau tulang, tetapi juga dapat terjadi
pada jaringan lain
Stadium III:
Foetal syphillis
• Wanita hamil penderita syphillis penyebaran
transplasenta
• 50% fetus mengalami aborsi
• 50% syphillis kongenital (syphilitic stigmata)
• Syphillis Kongenital dini : manifes usia < 2 tahuin:
• lesi mukokutaneus, osteochondritis (terutama pada tulang
panjang), anemia, dan hepatosplenomegali
• Syphillis Kongenital Lambat
• anak terlihat normal sampai umur 2 tahun
• Hutchinson's triad :
• keratitis interstisial dan kebutaan
• deformasi gigi (incisors bentuk gergaji dan molar bentuk
bulan)
• ketulian N. VIII,
• neurosyphillis,
• rhagades (fissure pada mucocutaneous junctions),
• lesi kardiovaskuler,
• Clutton's joints (cairan mengumpul pada sendi lutut),
• deformasi tulang kaki, septum nasi, dan palatum durum
• .
Foetal syphillis
Diagnosis Mikrobiologi
• Sulit dikultur diagnosis didasarkan :
• manifestasi klinik
• temuan treponema pada material pemeriksaan
daerah lesi
• reaksi serologis dari serum penderita
Transmission
Sexual Contact
Contact with herpes sore
Mother-to-child
Testing
Visual exam
Blood test
Herpes
Herpes can be transmitted
anywhere there is a break
in the skin, and mucous
membrane.
Genital Herpes Simplex
Dr.T.V.Rao MD 38
Source: Diepgen TL, Yihune G et al. Dermatology Online Atlas
PERJALANAN PENYAKIT
• Infeksi Primer
Gambaran adanya herpetic form dan juga gejala sistemik. Dari
cairan jernih dari vesikel, seropurulen lalu menjadi krusta!
• Fase laten
Ke ganglion dorsalis
• Infeksi rekurens
Gangguan pada ganglion dorsalis dan rekurensi lagi
If gone untreated…