Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 1 :

Lamun
FERI IRAWAN 185080100111042
HANA SURYA AMANAH PUTRI ADITYA 185080100111045
VADIA CAHYANI 185080100111046
Main Idea
01 Pengertian Lamun
02 Karakteristik Lamun
03 Morfologi Lamun
04 Klasifikasi Lamun

05 Faktor Lingkungan
Yang Mempengaruhi
Lamun
10 06 Habitat Lamun
07 Reproduksi Lamun

08 Distribusi Lamun

09 Manfaat Lamun
01 Pengertian
Lamun
4
Pengertian Lamun

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan air berbunga (anthophyta) yang hidup dan
tumbuh terbenam di lingkungan laut, berpembuluh, berimpang (rhizome),
berakar, dan berkembangbiak secara generatif (biji) dan vegetatif (tunas).
Rimpangnya merupakan batang yang beruas-ruas yang tumbuh terbenam dan
menjalar dalam substrat pasir, lumpur, dan pecahan karang.
02 Karakteristik
Lamun
6
Karakteristik Lamun

Menurut Kiswara dan Hutomo (1985), karakteristik Lamun (Seagrass) sebagai berikut :
 Merupakan tumbuhan monokotil
 Hidup di perairan laut
 Mampu berfungsi normal dalam keadaan terbenam
 Perakaran ekstensif dan system rhizome
 Berkembang dengan memproduksi bunga dan buah
 Daun lebat mengindikasikan bahwa produktifitas lamun tinggi
 Pemfiksasi nitrogen paling efektif berkisar 2,4 – 16,5 N/jam dengan cahaya (aktifitas
fotosintetis)
 Produktivitas primer lamun mencapai 1 kg C/m2/th
 Menghasilkan Pollinasi Hydropillus sehingga mampu melaksanakan penyerbukan
dan daur genustif dalam keadaan terbenam.
03 Morfologi Lamun
8
Morfologi Lamun

 Merupakan tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai terdiri
dari akar, rimpang, pelepah daun, helaian daun bunga dan buah.
 Sepintas, lamun memiliki morfologi yang mirip dengan rumput di darat.
 Bentuk daun lamun beragam. ada yang berbentuk seperti pita, lidi atau bulat.
 Rhizome merupakan batang yang terbenam dan merayap secara mendatar, serta berbuku-buku.
 Pada buku-buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak keatas, berdaun dan berbunga, serta
tumbuh akar.
 Dengan rhizome dan akar inilah lamun tumbuh kokoh di dasar laut serta tahan terhadap hempasan
ombak dan arus
04 Klasifikasi
Lamun
10
Klasifikasi Lamun

Saat ini, di Indonesia dijumpai 12 spesies lamun, tergolong pada 2 family dan 7
genus. Ketujuh genus ini terdiri dari 3 genus dari family Hydrocharitaceae yaitu
Enhalus, Thalassia dan Halophila, dan 4 genus dari family Potamogetonaceae
yaitu Syringodium, Cymodocea, Halodule dan Thalassodendron
11
Klasifikasi Lamun

 Divisi : Anthophyta
 Kelas : Angiospermae
 Subkelas : Monocotyledoneae
 Ordo : Helobiae
 Famili : Hydrocharitaceae
 Genus : Enhalus
 Spesies : Enhalus acoroides
12
Klasifikasi Lamun

 Genus : Halophila
13
Klasifikasi Lamun

 Genus : Halophila
14
Klasifikasi Lamun

 Genus : Thalassia
15
Klasifikasi Lamun
 Family : Potamagetonaceae
 Genus : Cymodocea
16
Klasifikasi Lamun
 Genus : Halodule
17
Klasifikasi Lamun

 Genus : Syringodium

 Genus : Thalassodendron
05 Faktor Lingkungan
Yang Mempengaruhi
Lamun
19
Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Lamun

 Suhu  Arus  pH

 Suhu merupakan faktor  Arus dengan pH optimal untuk


pembatas bagi lamun. kecepatan 0,5 pertumbuhan lamun
sangat mempengaruhi m/s mampu berkisar antara 7-8,5.
proses bio-kimia, mendukung
fotosintesis, respirasi pertumbuhan
dan ketersediaan unsur lamun dengan
hara. baik.
 Suhu optimum untuk
perkembangan lamun
yaitu 28-30C
 Suhu optimum untuk
fotosintesis lamun yaitu
25-35 C
20
Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Lamun

 Salinitas  Nitrat  Fosfat

 Lamun hidup pada  Konsentrasi Konsentrasi fosfat


toleransi salinitas optimum nitrat untuk
optimum 20 – 35% untuk pertumbuhan pertumbuhan
biota di perairan optimum lamun
termasuk lamun adalah 0,015mg/l.
adalah 0,008mg/l.
06 Habitat Lamun
22
Habitat Lamun

 Habitat lamun terdapat di perairan laut dangkal yang bersubstrat

Pasir Lumpur
07 Reproduksi
Lamun
24
Reproduksi Lamun

 Sistem reproduksi lamun ada dua macam, yaitu:


 Aseksual dengan membentuk stolon
 Seksual dengan pembentukan hidrophilus

Terdapat dua jenis bentuk pembungaan, yaitu:


 Monoecious, bunga natan dan betina berada pada satu individu.
Tumbuhan lamun memproduksi bunga dan serbuk dipindahkan dari
bunga jantan ke ovarium bunga betina.

 Dioecious, jantan dan betina berada pada satu individu yang sama.
Kebanyakan spesies lamun memproduksi bunga seks tunggal pada
setiap individu, sehingga tumbuhan ini mempunyai dua jenis
tumbuhan jantan dan betina yang berbeda.
Distribusi Lamun
26
Distribusi Lamun
27
Distribusi Lamun
 Distribusi lamun dapat dibagi menjadi tiga bagian di wilayah pesisir yaitu
estuarin, pantai dangkal atau belakang terumbu karang dan pantai dalam

 Namun demikian tidak semua spesies lamun dapat tumbuh dan berkembang
pada semua tipe habitat dan hanya famili Halophila dapat ditemukan pada
semua tipe habitat.

 Distribusi lamun di perairan pesisir Indonesia secara georafis masuk pada


kelompok distribusi lamun Tropik Indo-Pasifik dengan jumlah spesies lamun
sebanyak 12 spesies.

 Lamun dapat tumbuh di daerah pesisir dan lingkungan laut wilayah tropis dan
ugahari (sedang), kecuali pantai perairan kutub karena banyak tertutup es.

 Lamun tumbuh mulai dari zona intertidal sampai kedalaman kurang lebih 90 m.
Di perairan Indonesia lamun umumnya tumbuh di daerah pasang surut dan
sekitar pulau-pulau karang. Tumbuh pada substrat dengan dasar lumpur, pasir
berlumpur, pasir dan pecahan karang.
28
Distribusi Lamun
 Jumlah spesies lamun di dunia adalah 60
spesies, yang terdiri atas 2 family dan 12
genus. Di perairan Indonesia terdapat 15
spesies, yang terdiri atas 2 family dan 7
genus.
 Jenis lamun yang dapat dijumpai adalah 12
jenis. Tiga jenis lainnya, yaitu Halophila
sulawesii merupakan jenis lamun baru yang
ditemukan oleh Kuo (2007), Halophila becarii
yang ditemukan herbariumnya tanpa
keterangan yang jelas, dan Ruppia maritima
yang dijumpai koleksi herbariumnya dari
Ancol-Jakarta dan Pasir Putih-Jawa Timur.
29
Distribusi Lamun

 Kondisi padang
lamun di setiap
lokasi berbeda-beda
tergantung dengan
karakteristik substrat
dasar, geomorfologi
pantai dan kondisi
perairan tempat
hidupnya.
 Karakteristik ini juga
berpengaruh
terhadap
keanekaragaman,
dominansi spesies
serta persentase
tutupannya.
09 Manfaat Lamun
31
Manfaat Lamun

Sebagai Produsen Sebagai Habitat Sebagai Penangkap Sedimen


Primer Biota Laut serta Penahan Arus dan
Gelombang
32
Manfaat Lamun
Pendaur Zat Hara Sebagai Penyerap Karbon
 Lamun memegang fungsi yang utama
dalam daur berbagai zat hara dan
elemen-elemen langka (mikro nutrien)
di lingkungan laut.
 Fosfat yang diambil oleh daun-daun
lamun dapat bergerak sepanjang helai
daun dan masuk ke dalam algae epifitik.
 Akar lamun dapat menyerap fosfat yang
keluar dari daun yang membusuk yang
terdapat pada celah-celah sedimen.
 Zat hara tersebut secara potensial
dapat digunakan oleh epifit apabila
mereka berada dalam medium yang
miskin
Referensi Materi
34
Referensi Materi

LIPI. 2018. http://oseanografi.lipi.go.id/haspen/leaflet%20status%20lamun%20digital.pdf diakses pada 26


september 2019.
Syukur, A. 2015. Distribusi, Keragaman Jenis Lamun (Seagrass) dan Status Konservasinya di Pulau Lombok.
Jurnal Biologi Tropis. 15 (2):171-182.
Sjafrie, N. D. M., U. E. Hernawan, B. Prayudha, I. H. Supriyadi, M. Y. Iswari, Rahmat, K. Anggraini, S.
Rahmawati, Suyarso. 2018. Status Padang Lamun Indonesia 2018 Ver.02. Pusat Penelitian Oseanografi –
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia, Jakarta.
Feryatun, F., B. Hendrarto, N. Widyorini. Kerapatan Dan Distribusi Lamun (Seagrass)
Berdasarkan Zona Kegiatan Yang Berbeda Di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal
Of Management Of Aquatic Resources. 1-7.
Handayani D. R., Armid, Emiyarti. 2016. Hubungan Kandungan Nutrien Dalam Substrat Terhadap
Kepadatan Lamun Di Perairan Desa Lalowaru Kecamatan Moramo Utara. Sapa Laut . 1 (2): 42-53.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius,
Yogyakarta.
Poedjirahajoe E., N. P. D. Mahayani, B. R. Sidharta, dan M. Salamuddin. 2013. Tutupan Lamun Dan Kondisi
Ekosistemnya Di Kawasan Pesisir Madasanger, Jelenga, Dan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Kelautan Tropis. 5 (1): 36-46.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai