Anda di halaman 1dari 16

METODE ELEMEN HINGGA

Titiek Deasy Saptaryani, ST., MT


Email: tiex_deaz@yahoo.com
Langkah-langkah umum MEH (1)
Langkah 1:Diskritisasi/meshing dan pemilihan
jenis elemen.
● Pemilihan jenis elemen berkait dengan idealisasi

yang ingin dilakukan terhadap struktur yang


dimodelkan. pilihan yang ada berkait dengan jenis
elemen(1 dimensi, 2 dimensi, atau 3 dimensi), dan
berlanjut dengan tingkat kesulitan dari jenis
elemen yang ditunjukkan oleh jumlah titik (nodes)
dalam elemen beserta jumlah derajat kebebasan
(degree of freedom atau DOF) dari masing-2 titik
(node).
Langkah-langkah umum MEH (2)
Langkah-langkah umum MEH (3)
Langkah 1:Diskritisasi/meshing dan
pemilihan jumlah elemen.
● Penentuan jumlah elemen berkait dengan
ukuran elemen yang penentuan dan
penyebarannya berkenaan dengan konsentrasi
dari deformasi, regangan, serta tegangan yang
akan terjadi pada struktur yang dimodelkan
yang disebabkan oleh bentuk geometri dari
struktur serta penyebaran beban dan syarat
batasnya.
Langkah-langkah umum MEH (4)
Langkah-langkah umum MEH (5)
Langkah 2:Pilih Fungsi Deformasi (Displacement
Function)
● Penentuan fungsi deformasi adalah berkait dengan
jumlah titik dalam satu elemen serta DOF yang
dimodelkan pada tiap titik atau tingkat/derajat
polinomial dalam asumsi fungsi deformasi dalam
elemen tersebut.
Langkah 3:Menentukan persamaan hubungan antara
regangan {ε} dan deformasi {d} serta antara tegangan
{σ} dan regangan {ε}.
● Regangan: εx =du/dx ; εY =dv/dy ; ε Z =dw/dz

● Tegangan: σX = E εx ; σY = E εY ; σZ = E εZ
Langkah-langkah umum MEH (6)
Langkah 4: Menentukan Matrik Persamaan dan Kekakuan
Elemen.
● Ada tiga metode dalam penentuan persamaan kekakuan elemen:
1. Metode Kesetimbangan Langsung (Direct Equilibrium Method).
2. Metode Kerja atau Energi (Work or Energy Method).
3. Metode dengan Pemberatan pada Energi Sisa (Methods of
Weighted Residual).
● Metode Kesetimbangan Langsung: Matrik persamaan elemen yang
menunjukkan hubungan antara gaya, kekakuan, dan deformasi pada
elemen ditentukan berdasarkan pada prinsip kesetimbangan gaya.
Langkah-langkah umum MEH (7)
● Metode Kerja atau Energi:Metode ini adalah pendekatan yang dapat
mencakup hampir semua tingkat kerumitan dari suatu model yang
mencakup komponen material, dimensi, beban, dan syarat batas.
● Metode yang menggunakan prinsip energi/kerja lainnya: Metode
Castigliano dan Metode yang berdasarkan Prinsip Energi Potensial
Minimum. Keduanya hanya berlaku untuk penurunan dengan
material elastis.
● Metode dengan Pemberatan pada Energi Sisa: Metode ini yang
terkenal adalah Metode Galerkin. Metode ini memberikan hasil yang
sama untuk semua penyelesaian Metode Energi. Metode ini sebagai
penyelesaian saat metode energi tidak bisa digunakan.Metode ini
dapat mengadopsi langsung persamaan diferensial.
Langkah-langkah umum MEH (8)
Persamaan elemen yang dihasilkan secara umum adalah
sebagai berikut:
Langkah-langkah umum MEH (9)
Langkah 5: Penggabungan Persamaan Elemen pembentuk
persamaan global/ total dari sistem dan menentukan syarat batas.
● Penggabungan persamaan elemen dilakukan dengan prinsip
superposisi dengan mempergunakan prinsip kontunyuitas dan
kompatibilitas.
● Kontinyuitas: tiap elemen saling berhubungan sehingga dapat
menyalurkan beban berupa tegangan keelemen disekitarnya.
Sehingga terlihat pada bentuk deformasinya yang kontinyu.
● Kompatibilitas: tiap elemen mempunyai titik (nodes) dengan jumlah
dan sifat DOF tertentu, kesamaan DOF dari titik dalam tiap elemen
yang digunakan merupakan syarat kompatibilitas dari tiap titik
dalam tiap elemen dan tiap elemen menggunakan titik-2 tersebut
sesuai dengan tingkat kesulitan dari tiap elemen yang digunakan.
Langkah-langkah umum MEH (10)
Bentuk persamaan global dari sistem struktur secara matrik
adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah umum MEH (11)
Langkah 6: Penyelesaian dari DOF yang tak diketahui,
setelah syarat batas diberikan.
Persamaan dari sistem menjadi:
Langkah-langkah umum MEH (12)
Langkah 7: Penyelesaian Regangan dan Tegangan
Elemen.
– Hasil regangan dan tegangan adalah output yang umum
digunakan untuk menentukan kualitas dari desain struktur
yang dilakukan.
Langkah 8: Interpretasi Hasil
– Output yang berupa: deformasi, tegangan, dan regangan
adalah sebagai acuan dalam menilai desain yang
dimodelkan. Dari analisis yang dilakukan, maka dapat
ditentukan perubahan-2 untuk perbaikan desain maupun
kualitas model.
Langkah-langkah umum MEH (12)
Langkah 7: Penyelesaian Regangan dan Tegangan
Elemen.
– Hasil regangan dan tegangan adalah output yang umum
digunakan untuk menentukan kualitas dari desain struktur
yang dilakukan.
Langkah 8: Interpretasi Hasil
– Output yang berupa: deformasi, tegangan, dan regangan
adalah sebagai acuan dalam menilai desain yang
dimodelkan. Dari analisis yang dilakukan, maka dapat
ditentukan perubahan-2 untuk perbaikan desain maupun
kualitas model.
Aplikasi dari MEH
Pada masalah struktur:
● Analisa Tegangan: pada struktur rangka, balok dan frame;
pada struktur pelat berlubang, dst.
● Kejadian Tekuk (Buckling): pada kolom dan shell.
● Analisa Getaran.
Pada masalah non-struktur:
● Kejadian Transfer panas (Heat Transfer).
● Aliran Fluida (Fluid Flow), termasuk aliran dalam media
berpori (tanah).
● Distribusi dari potensi magnetik atau elektrik.
Aplikasi pada Bioengineering.
Keuntungan dari MEH
● Memodelkan bentuk yang kompleks.
● Menyelesaikan kondisi pembebanan umum
● Memodelkan objek/struktur dengan jenis material yang
banyak (krn. Pers. Pada tingkat elemen)
● Memodelkan banyak macam syarat batas
● Dengan mudah menggunakan bermacam ukuran elemen
dalam meshing/diskritisasi.
● Menyelesaikan model dengan mudah dan murah.
● Dapat memodelkan efek dimanis.
● Menyelesaikan kelakuan tidak linier dari geometri dan
material

Anda mungkin juga menyukai