Anda di halaman 1dari 9

Aliran Laminer dan

turbulen
Aliran pada fluida disebut laminar apabila
alirannya berada pada lapisan yang tipis.
Aliran transisis adalah aliran peralihan antara aliran
laminar dan turbulen , reynold numbernya akan disebut

critical number. Contoh pada aliran dalam pipa.

 Laminar pada reynold number kurang


dari 2000
 Turbulen pada reynold number lebih dari
3000
 Transisi pada reynold number antara
2000 sampai 3000
BILANGAN REYNOLDS
Kombinasi 4 faktor yang menentukan jenis aliran fluida:

NR   V D
D = diameter pipa
NR = 0 - 2000 : aliran laminer
> 3000 : aliran turbulen
= 2000 – 3000 : aliran transisi

4
Aliran ini dapat diketahui
dengan melihat pada reynold
numbernya (Re)
Keterangan:

 U= Kecepatan aliran (m/s)


 l = Length Characteristic / garis tengah
dalam (m)
 Rho = Densitas fluida / rapat massa
fluida (kg/m3)
 nu = Viskositas dinamik (Pa.dt)
 v = viskositas kinematik (m/dt)
Apabila gaya inersia mendominasi gaya gaya
viscos yang ada (U dan l lebih besar daripada π
maka akan terbentuk aliran tubulen.

Aliran fluida dapat dilihat dari reynold


numbernya , apabila re nya kecil maka akan
terbentuk aliran laminar, apabila renya besar
maka akan terbentuk aliran tubulen.
Berikut adalh gambar perbedaan antara aliran
laminar, transisi, dan turbulen
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai