Anda di halaman 1dari 24

FISIOLOGI OTOT Makripatun Amanah

Ninda Yera
OTOT
 Otot adalah jaringan peka rangsang
 Dalam tubuh kita, banyaknya otot kira-kira 40% dari berat tubuh.
 Otot memiliki peranan yang penting dalam sistem gerak.
 Tulang pada tubuh kita tidak dapat bergerak tanpa otot.
 Otot mampu menghasilkan gerak karena adanya sel dan tenaga.
 Dalam sistem gerak, kerja otot yang paling utama adl :
 kontraksi (memendek dan menebal)
 relaksasi (kembali kekeadaan semula).
 Karena kemampuan otot untuk menggerakan tulang maka otot disebut juga alat gerak aktif
 Mampu mengubah energi listrik menjadienergi kimiawi
 Mengandung protein-protein kontraktil
KARAKTERISTIK OTOT
1. Exitabilitas yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk mengadakan jawaban jika
dirangsang atau dipacu.
2. Conductivitas yaitu sifat jaringan otot untuk menghantarkan suatu rangsang.
3. Elastisitas yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke bentuk semula jika kekuatan
yang ada padanya berhenti.
4. Viscositas yaitu sifat dari jaringan otot mempunyai tahanan/tekanan.
5. Contraktilitas yaitu sifat jaringan otot untuk memendek atau berubah teganganya
jika mendapat suatu rangsang
3 FUNGSI UTAMA OTOT OTOT PEMBANGUN TUBUH

- Sebagai alat gerak aktif Berdasarkan fungsinya, otot


- Untuk mempertahankan postur dan pembangun tubuh dibedakan atas :
tekanan tubuh
- Otot menghasilkan panas untuk - Otot yang bekerja di bawah
mengatur suhu tubuh. kesadaran kita (voluntasi )
ex : otot rangka
- Otot yang bekerja di luar
kesadaran kita (involuntasi )
ex : otot polos dan otot jantung
3 TIPE JARINGAN OTOT
1. Otot rangka: serat otot berserat, memiliki banyak
inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), kontraksinya menyebabkan tulang
bergerak dan melekat pada tulang. Otot rangka
untuk aktivitas non-homeostasis: menari,
mengoperasikan komputer, dll
2. Otot polos: serat otot polos (tidak berserat),
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi
oleh saraf otonom (involunter), terdapat pada
organ dalam tubuh(viseral),
kontraksinya⇒mengatur aliran darah, gerakan
makanan di sal cerna, aliran udara, aliran urin, dll
3. Otot jantung : otot polos yang bekerja involunter;
berserat, memiliki1 inti, dipersarafi oleh saraf
otonom(involunter). kontraksinya→memompa
darah ke seluruh tubuh
STRUKTUR OTOT RANGKA
•40 persen dari seluruh tubuh terdiri dari otot
rangka dan kira-kira 10 persen lainnya terdiri
dari otot jantung dan otot polos.
•Otot rangka dibentuk oleh berbagai jenis
jaringan, jaringan-jaringan ini terdiri atas
jaringan saraf, pembuluh darah, jaringan ikat,
dan sejumlah serat otot sendiri yang
diameternya berkisar dari 10 sampai 80
mikrometer, masing-masing serat ini terbuat dari
rangkaian subunit yang lebih kecil
•Sel-sel otot memiliki inti yang multinuclear atau
lebih dari satu. Salah satu ciri khas lain dari sel
ini ialah garis garis striae, garis ini dihasilkan
dari pergantian bagian gelap dan terang di
sepanjang serabut otot
STRUKTUR OTOT RANGKA
Tendon:
Jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang
tebal dan berwarna putihyg
menghubungkan otot rangka dengan
tulang

Otot:
Serat otot rangka merupakan kumpulan
fasciculus (sel otot berbentuk silindris
yang diikat oleh jaringan ikat). Seluruh
serat otot dihimpun menjadi satu oleh
jaringan ikat yang disebut epimysium
(fascia)
STRUKTUR OTOT RANGKA
Serat otot
- Unit struktural jaringan otot ialah serat otot. Serat
otot rangka berdiameter 0,01-0,1 mm dgn
panjang 1-40 mm.
- Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan
elastik, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia.
- Setiap 1 serat saraf dilapisi oleh jaringan elastik
tipis yang disebut sarcolemma yaitu membran
yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot.
- Protoplasma serat otot yang berisi materi
semicair disebut sarkoplasma fungsinya untuk
tempat dimana miofibril dan miofilamen berada.
- Di dalam matriks serat otot terbenam unit
fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut
miofibril.
STRUKTUR OTOT RANGKA
Serat otot (lanjutan)
Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak seperti
pita gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap
(thick filament) dibentuk oleh miosin, dan pita
terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin
& tropomiosin.
Lanjutan....
•Miofibril kemudian dapat dibagi lagi ke dalam
segmen-segmen tersendiri yang disebut sebagai
sarkomer.
•Sarkomer ini kemudian dipisahkan satu dengan
lainnya oleh selaput tipis protein struktural yang
disebut garis Z (Z disc).
•Filamen miosin terletak terutama di daerah
gelap dari sarkomer, bagian ini dinamakan
sebagai pita A(A band), sedangkan filamen
aktin terletak terutama di daerah terang dari
sarkomer, bagian ini dinamakan sebagai pita I
(I band).
•Pada pertengahan sarkomer, terdapat bagian
dari filamen miosin yang tidak saling
bertumpang tindih dengan aktin, bagian ini
disebut sebaga zona H (H zone)
STRUKTUR OTOT RANGKA
Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir
pada jaringan otot disebut dengan retikulum
sarkoplasma. Organel ini mirip dgn retikulum
endoplasma di sel lain. Retikulum sarkoplasma
terdiri dari tubulus-tubulus yang sejajar
dengan miofibril, yang pd garis Z dan zona H
bergabung membentuk kantung (lateral sac)
yang dekat dengan sistem tubulus transversal
(Tubulus T). Retikulum sarkoplasma merupakan
tempat penyimpanan ion Ca2+. Tubulus T
merupakan saluran untuk berpindahnya cairan
yang mengandung ion. Tubulus T dan retikulum
sarkoplasma berperan dlm metabolisme,
eksitasi, dan kontraksi otot.
KONTRAKSI OTOT
• Sifat otot  mampu berkontraksi
• Kontraksi dapat berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh
pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain.
• Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang
terbentuk pada sel otot.
• Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan
myosin. Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi
pada otot.
KONTRAKSI – RELAKSASI OTOT RANGKA
• Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai ke
miofibril melalui Tubulus T.
• Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+ keluar dari
retikulum sarkoplasma.
• Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril berikatan dengan
Troponin C.
• Ikatan Ca2+- Troponin C menyebabkan tropomiosin
bergeser dan ‘binding site’ aktin untuk kepala miosin
yang ditempati tropomiosin terbuka
• Aktin berikatan dgn kepala miosin yg jg mengandung
ATP-ase yang memecah ATP menjadi ADP sehingga
menghasilkan energi untuk menggerakkan aktin kearah
garis M. (Kontraksi)
• Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhirdan
ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma
sehingga tidak terjadi ikatan ion Ca2+- troponin C dan
terbukanya binding site untuk kepala miosin pada aktin
karena tertutup oleh tropomiosin. (Relaksasi)
SIKLUS JEMBATAN SILANG
OLEH ATP
 Miosin memiliki dua tempat khusus, tempat untuk
mengikat aktin dan tempat ATPase
 ATP yang terikat pada miosin akan dipecah
menjadi adenosin difosfat (ADH) dan fosfat
inorganik (Pi)
 Penguraian ini terjadi di jembalatn silang miosin
sebelum jembatan berikatan dengan molekul
aktin
 ADP dan Pi tetap terikat di miosin dan energi
yang dihasilkan disimpan dalam jembatan
silang untuk menghasilkan miosin berenergi
tinggi.
 Sebagai analogi, jembatan silang “dikokang”
seperti senjata, siap dicetuskan jika pelatuk
ditarik.
Lanjutan...
 Ketika serat otot mengalami eksitsi, Ca2+ menarik
kompleks troponin-tropomiosin menjauhi posisinya,
sehingga jembatan silang miosin dapat dapat
berikatan dengan molekul aktin.
 Kontak pada molekul aktin menyebabkan “pelatuk
tertarik”, menekuk jembatan silang sehingga
dihasilkan kayuhan bertenaga.
 Selama kayuhan bertenaga, Pi dibebaskan dari
jembatan silang
 Setelah kayuhan bertenaga selesai, ADH
dobebaskan
 Ketika Pi dan ADH dibebaskan dari miosin setelah
kontak dengan aktin, dan terjadi kayuhan
bertenaga, maka tempat ATPase miosin bebas
berikatan dengan molekul ATP yang baru. Hal ini
memungkinkan jembatan silang terlepas dan tidak
menekuk, sehingga isap untuk melakukan siklus baru.
RELAKSASI
Retikulum sarkoplasma memiliki molekul pembawa, pompa Ca2+- ATPase, yang
memerlukan energi secara aktif mengangkut Ca2+ dari sitosol dan memekatkannya
dalam kantung lateral
Ketika asetilkolinesterase menyingkirkan Ach dari taut neuromuskular, potensi serat
otot terhenti
Ketika potensial aksi lokal tidak terdapat di tubulus T, aktivitas pompa Ca2+
retikulum sarkoplasma mengembalikan Ca2+ yang dilepaskan ke kantung lateral,
Hilangnya Ca2+ dari sitosol memungkinkan kompleks troponin-tropomiosin bergeser
ke posisi yang menghambat, sehingga aktin dan miosin tidak berikatan di jembatan
silang
Filame tipis setelah dibebaskan dari siklus perlekatan dan penarikan jembatan
silang, kembali secara pasif ke posisi istirahatnya
Serat otot kembali melemas
KELELAHAN OTOT/MUSCLE FATIQUE
• Saat melakukan aktifitas otot menggunakan banyak energi dan oksigen
• Saat kekurangan oksigen akan menyebabkan ATP yang dihasilkan sedikit
• Kelelahan: otot, neuromuskular junction, sistemsaraf pusat
• Sering terjadi karena kelelahan otot: penumpukan asam laktat dan
kehabisan energiserta oksigen
• Dikenal mekanisme hutang oksigen
• Oleh karena itu pada masa pemulihan dibutuhkan oksigen untuk oksidasi
asam laktat menjadi asam piruvat, resintesis fosfokreatin dan membentuk ATP
cadangan otot
OTOT POLOS
Otot polos memiiliki sifat kimia dan mekanis yang sama dengan otot rangka, tetapi
ada beberapa karakteristiknya yanng khas:
A. perbedaan miofilamen
1. filamen miosin tebal lebih panjnag dibandingkan filamen miosin tebal dalam otot
rangka
2. Miofilamen aktin tipis tidak memiliki troponin dan tropomiosin
3. Dapat ditemukan miofilamen berukuran sedang.
JENIS OTOT POLOS
Ada dua katagori utama otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk
berkontraksi.
1. otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan
udara besar trakus respiratorik, pada mata yang fokusnya lensa dan menyesuaikan
ukuran pupil, dan pada otot erektor pili rambut.
a. Otot polos ganda neurogenik, yaitu otot ini membutuhkan stimulus saraf untuk
memicu kontraksi
b. Otot polos tidak memiliki sambungan neuro muskular. Cairan neurotransmiter
hanya dialirkan kedalam cairan ekstraselular yang mengelilingi sel-sel otot polos
c. Kontraksi otot polos di pengaruhi oleh hormon dan obat-obatan tertentu
2. Otot Polos jenis Tunggal (viseral) ini tersusun dalam lapisan organ berongga atau
visera. Semua serabut salam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal
a. otot polos viseral adalah otot yang dapat bereksitasi sendiri dan tidak
memerlukan stimulasi saraf eksternal berkontraksi. Pembentukan potensial aksi
mandiri tersebut merupakan hasil dari aktivitas listrik spontan
b. Akibat daya listrik
1) Sistem saraf otonom berakhir pada viseral, otot polos memodifikasi frekuensi
dann kekuatan kontraksi. Sel-sell otot polos dapat dipengaruhi oleh lebih dari
satu jenis neurotransmiter
2) Yang mempengaruhi kontraksi otot polos viseral adalah hormon-hormon tertentu.
Metabolik lokaltingkat menengah yang diproduksi di sekitar otot, peregangna
mekanis dan beberapa jenis obat.
KONTRAKSI OTOT POLOS
1. Kontraksi sel-sel otot polos bergantung pada fosforilasi miosin, yaitu saat gugus
fosfat beerikatan dengan miosin
2. Pada otot polos terdapat peningkatan konsentrasi ion kalsium yang berikatan
dengan kalmodulin
3. Sebagian ion kalsium dilepas dari rtikulum sarkoplasma, tetapi sebagian besar
kalsium masuk melalui saluran ion kalsium yang terbuka pada membran plasma
4. Saat ion kalsium ditransfer menuju retikulum sarkoplas dan keluar menyebrangi
membran plasma, miosin terdefosforilasi, dan otot menjadi relaks
OTOT JANTUNG
Otot polos merupakan kombinasi otot rangka dan juga otot polos.
Kombinasi tersebut adalah.
A. Miofilamen disusun dalam pola pemitaan regular sehingga otot jantung berlurik
1. Filamen aktin tipis mengandung tropomiosin.
2. Otot jantung memiliki tubulus-T dan retikulum sarkoplasma
3. Sebagian ion kalsium yang dilepas untuk memicu kontraksi berasal dari cairan
ekstraselular. Akibatnya, otot jantung menjasi lebih sensitif terhadap ketidak
seimbangan kalsium dalam cairan tubuh.
B. Otot jantung adalah otot miogenik dan dapat memicu potensial aksinya sendiri
tanpa memerlukan stimulus syaraf.
1) Gap junction yang terletak pada diskus terinterkalasi saling menghubungkkan sel-
sel otot jantung dan meningkatkan penyebaran depolarisasi ke seluruh jantung
2) Saraf otonom yang berakhir pada otot jantung, jika bersama hormn tertentu
dapat memodifikasi frekuensi dan kekuatan kontraksi.

Anda mungkin juga menyukai