Bendung Pelimpah
7.1 Kriteria penentuan elevasi mercu dan
pertimbangan
A. Penentuan Elevasi Mercu Bendung
Elevasi Mercu Bendung ditentukan atas beberapa
pertimbangan sbb :
1. Elevasi sawah tertinggi yang akan diairi,
2. Tinggi air di sawah,
3. Kehilangan tekanan dari intake hingga saluran
tersier dan kehilangan tekanan akibat exploitasi.
4. Tekanan yang diperlukan, untuk membilas sedimen
di Undersluice dan Kantong Lumpur,
5. Pengaruh elevasi mercu terhadap panjang bendung
untuk mengalirkan debit banjir rencana,
6. Untuk mendapatkan sifat aliran sempurna.
Kriteria lain yang harus dipenuhi antara lain :
1. Pencapaian aliran air di seluruh wilayah pengaliran
terpenuhi.
2. Perkiraan respon morfologi sungai di bagian udik dan
hilir bendung,
3. Kestabilan bangunan, biaya pembangunan,
No. U r a i a n Ketinggian
1 Sawah yang akan diairi X
2 Tinggi air di sawah 0,10
3 Kehilangan tekanan
- dari saluran tersier ke sawah 0,10
- dari saluran sekunder ke tersier 0,10
- dari saluran induk ke sekunder 0,10
- akibat kemiringan saluran 0,15
- akibat bangunan ukur 0,40
- dari intake ke saluran indul/kantong lumpur 0,20
- Bangunan lain antaralain : Kantong sedimen 0,25
4 Exploitasi 0,10
Elevasi mercu bendung X + 1,50 m
1. Lebar Bendung
Lebar bendung : Jarak antara pangkal-pangkalnya,
sebaiknya sama dengan lebar rerata sungai di bagian
yang stabil. Di bagian bawah ruas sungai, lebar rerata
ini dapat diambil pada debit penuh (bankful discharge).
Dalam hal ini debit banjir rerata tahunan dapat diambil
untuk menetukan lebar rerata bendung.
Lebar maksimum bendung hendaknya ≤ 1,2 x lebar
rerata sungai di ruas yang stabil.
Agar pembuatan bangunan peredam energi tidak terlalu
mahal maka aliran per satuan lebar dibatasi sekitar 12
- 14 m³/dt.m yang memberikan tinggi energi maksimum
sebesar 3,5 - 4,5 m.
Lebar efektif mercu (Be) : Lebar mercu yang
sebenarnya (gambar 6.1), yakni jarak antara pangkal-
pangkal bendung dan/atau tiang pancang, dengan
persamaan sbb :
𝐵𝑒 = 𝐵 − 2 𝑛 𝐾𝑝 + 𝐾𝑎 𝐻1 ………… Persamaan 6.1
dengan :
B = Lebar Bendung – (lebar penguras + tebal pilar)
n = jumlah pilar
Kp = koefisien kontraksi pilar
Ka = koefisien kontraksi pangkal bendung
H₁ = tinggi energi, m
Harga-harga koefisien Ka dan Kp seperti pada Tabel
6.1.
2. Lebar Efektif Bendung
Karena adanya pintu bilas dan pilar, maka lebar
bendung yang dapat mengalirkan banjir secara
efektif berkurang, dan disebut lebar efektif (Beff).
Pengurangan lebar tersebut disebabkan oleh tiga
komponen, yaitu :
1) Tebal pilar
2) Bagian pintu bilas yang bentuk mercunya berbeda
dari mercu bendung
3) Kontraksi pada dinding pengarah dan pilar.
Pada perhitungan Beff, lebar pembilas sebenarnya,
diambil 80 % dari lebar rencana untuk mengom-
pensasi perbedaan koefisien debit dibanding mercu
bendung yang berbentuk bulat.
Gambar 6.1
Sketsa lebar
mercu
bendung
Gambar 6.2
Ilustrasi
Lebar Efektif
Mercu
Tabel 6.1. Harga-harga koefisien konstraksi
Konstruksi Kp
Untuk pipa berujung segi empat dngan sudut-sudut yang dibulatkan
jari-jari yang hampir sama dengan 0,1a dari tebal pilar 0,02
Untuk pilar berujung bulat 0,01
Untuk pilar berujung runcing 0
Konstruksi Kp
Untuk pangkal tembok segi empat gengan tembok hulu pada
90° ke arah aliran 0,20
Untuk pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada 90° ke
arah aliran dengan 0,3 H1 > 0,15 H1 0,10
Uuntuk pangkal tembok bulat dimana r > 9,15 H1 dan tembok
hulu tidak lebih dari 45° ke arah aliran 0
Contoh 6.1. Menentukan lebar rata-rata sungai
Untuk menentukan lebar bendung dapat dilakukan
langkah-langkah sbb :
Lakukan pengukuran topografi pada lokasi bendung.
Plot potongan melintang (100 m).
Tentukan kemiringan rata-rata dasar sungai (Ib).
Tentukan banjir mean tahunan (Q1).
Tentukan elevasi air di setiap potongan melintang
(pakai rumus Strickler dengan K = 35)
Tentukan lebar permukaan air untuk Q1 disetiap
potongan.
Ambil lebar rata-rata pada lebar bendung.
Bila dari pengukuran lebar sungai pada P1= 81,00 m, P2
= 81,50 m, P3= 66,00 m, P4 = 69,00 m, P5 = 62,00 m
dan P6 = 69,00 m.
maka lebar rata-rata sungai Av = 71,40 m Catatan.
Untuk alur sungai yang lebih rendah, ambil lebar rata-
rata selama debit setinggi tanggul. Kemiringan talud
sungai ( vertikal : horizontal) pada contoh ini diambil =
1:1
Gambar 6.2. Lebar permukaan air
pada setiap potongan melintang
ℎ
𝐶𝑑 = 0,611 + 0,08 𝑅𝑒𝑐ℎ𝑏𝑜𝑐ℎ ……….. Pers 6.4
𝑇
𝑦 1 𝑋 𝑛
= ……………… pers. 6.10
ℎ𝑑 𝐾 ℎ𝑑