Anda di halaman 1dari 31

PENATAAN KELEMBAGAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN


DALAM KERANGKA
UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
DAN
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG PERANGKAT DAERAH
BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN KEBUMEN

Mei 2019
1
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PEMERINTAHAN DAERAH

SEBELUM UU NO.5
AMANDEMEN TH 1974

UUD UU NO.22 PP NO.84


1945 TH 1999 TH 2000

PASCA
PP NO.8
AMANDEMEN
TH 2003

UU NO.32 PP NO.41
TH 2004 TH 2007

UU NO.23 PP NO.18
TH 2014 TH 2016
PENGATURAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DALAM UU TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UU 32/2004 UU 23/2014

•Psl. 120 s.d Psl. 128: •Psl. 209:


Perangkat Daerah Provinsi: Perangkat Daerah Provinsi:
a. Sekretariat Daerah; a. sekretariat daerah;
b. Sekretariat DPRD; b. sekretariat DPRD;
c. Dinas Daerah; c. inspektorat;
d. Lembaga Teknis Daerah; d. dinas; dan
e. badan.
Perangkat Daerah Kab/Kota: Perangkat Daerah Kab/Kota:
a. Sekretariat Daerah; a. sekretariat daerah;
b. Sekretariat DPRD; b. sekretariat DPRD;
c. Dinas Daerah; c. inspektorat;
d. Lembaga Teknis Daerah; d. dinas;
e. Kecamatan; e. badan; dan
f. Kelurahan. f. Kecamatan.

PP 41 / 2007 PP 18/2016
URUSAN
PEMERINTAHAN

URUSAN
URUSAN
WAJIB &
TIDAK SETIAP PENUNJANG
PILIHAN URUSAN
DIBENTUK DALAM
ORGANISASI
TERSENDIRI
Diwadahi Dalam Diwadahi Dalam
DINAS BADAN
PERUMPUNAN URUSAN DIWADAHI DALAM BENTUK DINAS

A. Urusan wajib terkait pelayanan dasar


1. pendidikan;
2. kesehatan;
3. Pekerjaan Umum dan penataan ruang;
4. Perumahan Rakayat dan kawasan permukiman;
5. Ketentraman, Ketertiban umum, dan perlindungan Masyarakat;
6. Sosial;

B. Urusan wajib tidak terkait pelayanan dasar


1. Tenaga kerja;
2. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
3. pangan;
4. pertanahan;
5. Lingkungan Hidup
6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
1 5
PERUMPUNAN URUSAN DIWADAHI DALAM BENTUK DINAS

7. Pemberdayaan masyarakat dan desa;


8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
9. perhubungan;
10. komunikasi dan informatika;
11. Koperasi, usaha kecil dan menengah;
12. Penanaman modal;
13. Kepemudaan dan olah raga;
14. Statistik;
15. persandian;
16. kebudayaan;
17. Perpustakaan; dan;
18. Kearsipan .

1 6
PERUMPUNAN URUSAN DIWADAHI DALAM BENTUK DINAS

C. Urusan Pilihan

1. Kelautan dan perikanan;


2. Pariwisata ;
3. Pertanian;
4. kehutanan;
5. Energi dan Sumber daya mineral;
6. Perdagangan;
7. Perindustrian;
8. Transmigrasi

1 7
PERUMPUNAN URUSAN BADAN

1. perencanaan ;
2. keuangan;
3. Kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;
4. Penelitian dan pengembangan;
5. Fungsi lain sesuai peraturan perundang-undangan

1 8
KLASIFIKASI DINAS

Jumlah penduduk
•dibentuk untuk mewadahi Urusan
Tipe Pemerintahan yang menjadi
A kewenangan Daerah dengan beban Luas wilayah
kerja yang BESAR
Besaran Urusan
Pemerintahan
•dibentuk untuk mewadahi Urusan
Tipe Pemerintahan yang menjadi Kemampuan
kewenangan Daerah dengan beban
B kerja yang SEDANG Keuangan Daerah Urusan
Wajib
Potensi
•dibentuk untuk mewadahi Urusan
Tipe Pemerintahan yang menjadi Tenaga kerja
Urusan
kewenangan Daerah dengan beban Pilihan
C kerja yang KECIL
Pemanfaatan lahan
KLASIFIKASI BADAN

• dibentuk untuk mewadahi


Tipe pelaksanaan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan dengan
A beban kerja yang BESAR Jumlah penduduk

• dibentuk untuk mewadahi


Luas wilayah
Tipe pelaksanaan fungsi penunjang
Kemampuan
Urusan Pemerintahan dengan
B beban kerja yang SEDANG Keuangan Daerah

Cakupan tugas
• dibentuk untuk mewadahi
Tipe pelaksanaan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan dengan
C beban kerja yang KECIL

FUNGSI PENUNJANG
Kepegawain
perencanaan keuangan & diklat litbang Fungsi lain
KLASIFIKASI KECAMATAN

Tipe • dibentuk untuk


Kecamatan dengan beban
A kerja yang BESAR Jumlah penduduk

Luas wilayah

Tipe • dibentuk untuk


Kecamatan dengan beban
Jumlah
Desa/Kelurahan
B kerja yang KECIL
Kriteria Tipelogi Perangkat Daerah (Pasal 6 PP 18/2016)

(1) Kriteria tipelogi Perangkat Daerah untuk menentukan tipe Perangkat


Daerah berdasarkan hasil pemetaan urusan pemerintahan dengan
variabel:
a. umum dengan bobot 20% (dua puluh persen); dan
b. teknis dengan bobot 80% (delapan puluh persen).
(2) Kriteria variabel umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
ditetapkan berdasarkan karakteristik Daerah yang terdiri atas indikator:
a. jumlah penduduk;
b. luas wilayah; dan
c. jumlah anggaran pendapatan dan belanja Daerah.
(3) Kriteria variabel teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
ditetapkan berdasarkan beban tugas utama pada setiap Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi dan
Daerah kabupaten/kota serta fungsi penunjang Urusan Pemerintahan.
(4) Ketentuan mengenai perhitungan variabel umum dan teknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini.
KRITERIA PERANGKAT DAERAH
sekretariat Daerah, sekretariat DPRD, dan
inspektorat, serta fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan bidang perencanaan dan keuangan
(Pasal 53 Ayat 1)

Tipe A apabila Skor > 800


Tipe B apabila Skor > 600 – 800
Tipe C ≤ 600
KRITERIA PERANGKAT DAERAH
Dinas/Badan

 Tipe A apabila Skor ≥ 800


 Tipe B apabila Skor > 600 s/d 800
 Tipe C ≥ 400 s/d 600
 Diwadahi dalam Bidang apabila ≥ 300 s/d 400
 Diwadahi dalam Seksi apabila < 300
KRITERIA PERANGKAT DAERAH
Kecamatan

Tipe A apabila Skor ≥ 600


Tipe B apabila Skor ≤ 600
NO URUSAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN SKOR TIPE
PELAYANAN DASAR
1 KESEHATAN 780 B
2 PENDIDIKAN 910 A
3 PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 776 B
4 PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 518 C
5 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA 880 A
PERLINDUNGAN MASYARAKAT (SUB SATPOL PP)
6 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA 560 C
PERLINDUNGAN MASYARAKAT (SUB KEBAKARAN)
7 SOSIAL 928 A
NO URUSAN WAJIB YANGG TIDAK BERKAITAN DENGAN SKOR TIPE
PELAYAN DASAR DAN URUSAN PILIHAN
8 TRANSMIGRASI 200 SKOR VARIABEL
TEKNIS = 0
9 TENAGA KERJA 780 B
10 STATISTIK 200 SKOR VARIABEL
TEKNIS = 0
11 PERTANIAN 950 A
12 PERTANAHAN 320 BIDANG
13 PERSANDIAN 392 BIDANG
14 PERPUSTAKAAN 670 B
15 PERINDUSTRIAN 960 A
16 PERHUBUNGAN (UNTUK WILAYAH DARATAN) 790 B
17 PERDAGANGAN 820 A
18 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA 790 B
19 PENANAMAN MODAL 860 A
20 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 650 B
NO URUSAN WAJIB YANGG TIDAK BERKAITAN DENGAN SKOR TIPE
PELAYAN DASAR DAN URUSAN PILIHAN
21 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 940 A
22 PARIWISATA 840 A
23 PANGAN 800 B
24 LINGKUNGAN HIDUP 970 A
25 KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH 720 B
26 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 690 B
27 KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 980 A
28 KELAUTAN DAN PERIKANAN 640 B
29 KEHUTANAN 200 SKOR VARIABEL
TEKNIS = 0
30 KEBUDAYAAN 380 BIDANG
31 KEARSIPAN 890 A
32 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 360 BIDANG
33 ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 940 A
DASAR PENGGABUNGAN

PASAL 54 AYAT PP NO. 18 TAHUN 2016 :


(2) Berdasarkan pertimbangan efisiensi sumber daya yg
dimiliki oleh Pemda, dinas atau badan tipe C dg hasil
perhitungan skor 400 – 500 dpt digabungkan dg
dinas/badan tipe C menjadi dinas/badan tipe B, atau
digabung dg dinas/badan tipe B menjadi dinas/badan
tipe A, atau digabung dg dinas/badan tipe A menjadi
dinas/badan tipe A dg 5 bidang;
(3) Penggabungan sbgmn dimaksud pd ayat (2) dilakukan
dg urusan pemerintahan dalam 1 rumpun;
DASAR PEMECAHAN

PASAL 90 AYAT (1) PP NO. 18 TAHUN 2016 :


 Dalam hal perhitungan nilai variabel urusan
pemerintahan bidang PU dan Penataan Ruang, bidang
pertanian dan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang keuangan memperoleh nilai 951 – 975 urusan
pemerintahan tsb dapat diwadahi dlm 2 dinas/badan
tipe B, dan dlm hal memperoleh nilai di atas 975
dapat diwadahi dlm 2 dinas/badan tipe A.
PERUMPUNAN URUSAN / FUNGSI PENUNJANG

Urusan Pemerintahan (Pasal 40 ayat (4) PP 18/2016) :


a. PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA;
b. KESEHATAN, SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL, SERTA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA;
c. KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
SUB URUSAN BENCANA DAN KEBAKARAN SERTA SUB URUSAN
KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM.
d. PENANAMAN MODAL, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,
PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
TRANSMIGRASI, PARIWISATA, DAN TENAGA KERJA;
e. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, STATISTIK DAN PERSANDIAN;
f. PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN, PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG, PERTANAHAN, PERHUBUNGAN, LINGKUNGAN HIDUP,
DAN KEHUTANAN;
g. PANGAN, PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN;DAN
h. PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN.

FUNGSI PENUNJANG URUSAN (Pasal 43 ayat (3) PP 18/2016) :


A. KEPEGAWAIAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN;
B. PERENCANAAN SERTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN.
kelurahan

 Kelurahan merupakan perangkat kecamatan


yang dibentuk untuk membantu atau
melaksanakan sebagian tugas camat.
 Kelurahan terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan
paling banyak 3 (tiga) seksi.
 Ketentuan mengenai nomenklatur, susunan
organisasi, tugas pokok, fungsi dan uraian tugas
jabatan struktural di Lingkungan Kelurahan
diatur dengan Peraturan Bupati.

22
PEMBENTUKAN UPTD/UPTB

1. Pada dinas daerah dan badan daerah dapat


dibentuk UPTD/UPTB untuk melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
2. Pembentukan UPTD/UPTB sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati
setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

23
 Selain UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, terdapat
UPTD dalam urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, meliputi :
 Bidang pendidikan berupa Satuan Pendidikan Daerah; dan
 Bidang kesehatan berupa Rumah Sakit Daerah dan Pusat
Kesehatan Masyarakat.
 Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
 UPTD dibidang kesehatan berupa Rumah Sakit Daerah dan
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit organisasi bersifat
fungsional dan unit layanan yang bekerja secara profesional.
 Rumah Sakit Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah
sakit dan tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum 24
Daerah.
STAF AHLI
 Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Staf Ahli.
 Staf Ahli berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati dan secara administratif dikoordinasikan oleh
Sekretaris Daerah.
 Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 3
(tiga) staf ahli.
 Pengaturan lebih lanjut mengenai nomenklatur staf ahli, tugas
dan hubungan kerja staf ahli dengan Perangkat Daerah akan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

25
JABATAN PERANGKAT DAERAH
 Sekretaris Daerah merupakan jabatan struktural eselon II a
atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
 Sekretaris DPRD, Inspektur, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala
Dinas, Kepala Badan dan Staf Ahli Bupati merupakan Jabatan
Eselon IIb atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
 Sekretaris pada Inspektorat, Inspektur Pembantu, Sekretaris
pada Dinas dan Badan tipe A dan tipe B, Kepala Bagian serta
Camat merupakan jabatan struktural eselon IIIa atau Jabatan
Administrator.
 Kepala Bidang pada Dinas dan Badan serta Sekretaris Camat
merupakan Jabatan Struktural Eselon IIIb atau Jabatan
Administrator.
26
JABATAN PERANGKAT DAERAH
 Lurah, Kepala Subbagian pada Sekretariat Daerah, Sekretariat
DPRD, Inspektorat, Dinas dan Badan, Kepala Seksi pada Dinas
dan Badan, Kepala UPTD/UPTB kelas A, serta Kepala Seksi pada
Kecamatan merupakan Jabatan Eselon IVa atau Jabatan
Pengawas.
 Kepala UPTD/UPTB kelas B, Kepala Subbagian pada
UPTD/UPTB kelas A, Kepala Subbagian pada Kecamatan,
Sekretaris Kelurahan dan Kepala Seksi pada Kelurahan
merupakan Jabatan Eselon IVb atau Jabatan Pengawas.

27
UPT
1. Kepala UPTD yang berbentuk Satuan Pendidikan
sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a, dijabat
oleh jabatan fungsional guru atau pamong belajar sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kepala UPTD yang berbentuk Rumah Sakit Daerah
sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b, dijabat
oleh dokter atau dokter gigi yang ditetapkan sebagai
pejabat fungsional dokter atau dokter gigi dengan
diberikan tugas tambahan.
3. Kepala UPTD yang berbentuk Pusat Kesehatan Masyarakat
sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b, dijabat
oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberikan
tugas tambahan. 28
jafung
 Selain jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 dan pasal 12,
pada perangkat daerah terdapat jabatan pelaksana dan jabatan
fungsional.
 Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan analisis
jabatan dan beban kerja dari setiap fungsi penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
 Perangkat Daerah yang pelaksanaan tugas dan fungsinya telah dapat
dilaksanakan oleh kelompok jabatan fungsional, menghapus unit
organisasi yang tugas dan fungsinya telah digantikan secara penuh
oleh kelompok jabatan fungsional.
 Untuk memenuhi kebutuhan jabatan fungsional di lingkungan
Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan dengan pengangkatan pertama, perpindahan jabatan,
promosi, dan penyesuaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
29
Pengisian Jabatan Perangkat Daerah

 Perangkat Daerah diisi oleh Pegawai Aparatur


Sipil Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Pembinaan pengisian jabatan pada Perangkat
Daerah dilaksanakan berdasarkan sistem merit
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

30
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai