Anda di halaman 1dari 10

Nama kelompok :

- M. Nova
- Muhammad Rohimat
- Anisa
- Anisa F
stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas-
kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah.

Bentuk konkret lapisan-lapisan dalam masyarakat tersebut bermacam-


macam. Namun pada prinsipnya bentuk-bentuk tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga macam kelas, Yaitu:

1. Kelas yang didasarkan pada faktor ekonomis

2. Kelas yang didasarkan pada faktor politis

3. Kelas yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam


masyarakat.
Secara rinci, ada tiga aspek yang merupakan karakteristik
stratifikasi sosial, yaitu:

1. Perbedaan dalam kemampuan atau kesanggupan.

2. Perbedaan dalam gaya hidup

3. Perbedaan dalam hal akses dalam memanfaatkan sumber


daya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur sistem pelapisan sosial
dalam masyarakat adalah:
1. Kedudukan (Status)
Kedudukan adalah sebagai tempat atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang lain
dalam kelompok tersebut, atau tempat suatu kelompok
sehubungan dengan kelompok-kelompok lain didalam
kelompok yang lebih besar lagi.
Untuk mengukur status seseorang menurut Pitirim Sorokin
secara rinci dapat dilihat dari:

a. Jabatan atau pekerjaan

b. Pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan

c. Kekayaan

d. Politis

e. Keturunan, dan

f. Agama
Macam-macam Stratifikasi Sosial Berdasarkan Cara
Memperolehnya:

a. Ascribed Status

b. Achieved Status

c. Assigned Status
2. Peran (Role)

Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari


kedudukan (status). Artinya, seseorang telah menjalankan
hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan
suatu peran.
1. Perbedaan Asumsi Dasar
Para penganut pendekatan fungsional biasanya akan
menjawab bahwa pelapisan sosial adlah sesuatu yang inheren dan
diperlukan demi kelangsungan sistem. Sedangkan penganut
pendekatan konflik akan menjawab sebaliknya dan menyatakan
bahwa timbulnya pelapisan sosial sesungguhnya hanyalah ulah
kelompok-kelompok elite masyarakat yang berkuasa untuk
mempertahankan dominasinya. Jawaban kedua pendekatan ini
wajar bertolak belakang karena keduanya memiliki asumsi dan
pandangan yang memang berbedadekatan Fungsional
2. Pendekatan Fungsional
Pelopor pendekatan fungsionalis adalah Kingsley Davis dan
Wibert Moore. Menurut kedua pakar ini stratifikasi dibutuhkan
demi kelangsungan hidup masyarakat yang membutuhkan
pelbagai macam jenis pekerjaan. Tanpa adanya stratifikasi
sosial, masyarakat tidak akan terangsang untuk menekuni
pekerjaan sulit atau pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan
proses belajar yang lama dan mahal.
3. Pendekatan Konflik

Pendekatan konflik memilki asumsi yang berhadapan secara


dimentrian dengan pendekatan Davis dan Moore. Dengan
dipelopori oleh Karl Marx, pandangan bahwa bukan kegunaan
fungsional yang menciptakan stratifikasi sosial, melainkan
dominan kekuasaan. Artinya, menurut pendekatan konflik,
adanya pelapisan sosial bukan dipandang sebagai hasil konsensus
karena semua anggota masyarakat menyetujui dan membutuhkan
hal itu tetapi lebih dikarenakan anggota masyarakat menyetujui
dan membutuhkan hal itu tetapi lebih dikarenakan anggota
masyarakat terpaksa harus menerima adanya perbedaan itu sebab
mereka tidak memiliki kemampuan untuk menentukannya

Anda mungkin juga menyukai