Pesan Moral: Jangan malas untuk belajar karena belajar untuk masa depan kita sendiri
Para Pemain:
Ninno (Ayah)
Watty (Ibu)
Adite (anak)
Parise (anak)
Yajitte (anak)
Narasi
Di pinggiran kota, di sebuah kampung kecil yang penduduknya hampir maju terdapat sebuah keluarga
yang cukup bahagia. Keluarga tersebut tak kurang suatu apapun kecuali pendidikan. Keluarga tersebut
memiliki anak kembar tiga yang saat ini sudah menginjak sekolah sma.
Mereka baru masuk sekolah menengah atas, masih tahun pertama tetapi salah satu dari mereka ada
yang sangat malas belajar. Ingin tahu seperti apa ceritanya?
Dialog
Watty: Lagi siap-siap pak, lagi pada mandi! La bapak ini kenapa to, wong anak-anak yang mau sekolah
kok bapak yang sibuk, enggak ada pekerjaan pak?
Ninno: Ya bapak kan perhatian sama anak, apa salah Bu?
Watty: Ya tidak. Adit…… Paris…… Yajit….. sudah siang nak, hayo lekas pakai baju!
Yajitte: Iya!
Watty: Iya cepat, sarapan lalu berangkat, bapak sudah menunggu dari tadi!
Tak lama setelah itu mereka sudah berangkat. Adite, Parise dan Yajitte di antar oleh bapak mereka
sampai di gerbang sekolah.
Ayah Ninno pun langsung kembali ke rumah setelah mengantar mereka. Di sekolah, mereka belajar
seperti layaknya anak sekolah. Namun Adite terlihat tidak begitu memperhatikan guru. Ia lebih banyak
bermain dengan buku dan pensil yang ia miliki.
Adite: Malas benar hari ini, baru berangkat sudah dikasih tugas!
Adite: Tapi kan baru masuk, ya berkenalan dulu atau apa kan bisa
Yajitte: Aneh kamu tu, justru kalau tidak belajar kita yang rugi!
Parise: Kan sudah bayar iuran sekolah! Begitu saja tidak tahu!
Adite: Sok kamu ini Parise, yang bayar kan bapak ya yang rugi bapak lah!
Mereka pun pulang ke rumah, drama siswa malas belajar. Sesampainya di rumah mereka langsung
istirahat.
Watty: Anak-anak, makan dulu, setelah itu sholat ya. Setelah sholat tidur dulu, baru setelah itu boleh
main. Tapi jangan lupa belajar!
Yajitte: Setelah ini main game yuk, kamu kan kemarin kalah
Parise: Iya, iya yang menang kemarin. Tunggu, hari ini pasti aku yang menang
Yajitte: Ya lihat aja nanti. Yang kalah bantu mengerjakan tugas ya!
Adite: Iya, aku ikut, kalian harus bantu tugas aku ya!
Adite: Pasti!
Awalnya kegiatan belajar mereka berjalan dengan baik tanpa hambatan yang berarti tapi beberapa
bulan kemudian Adite mulai lupa belajar.
Ninno: Dit, dari tadi main game terus, sudah. Makan sana, setelah itu belajar!
Ninno: Hari minggu juga bukan berarti libur belajar nak. Meski sebentar, belajar harus dibiasakan.
Adite: Malas ah!
Parise: Kalau aku sih tadi sudah Yah, tugas dari Ibu Guru sudah selesai.
Yajitte: Aku juga sudah Yah, tinggal Adite yang belum mengerjakan tugas!
Ninno: Ya sudah, pokoknya ayah tidak mau tahu, kalian harus belajar meski sebentar. (Pergi
meninggalkan mereka)
Watty: Adit….. kamu kok main game sendiri, Paris dan Yajit sudah istirahat tidur siang tuh!
Karena terlalu asyik bermain game akhirnya Adit lupa untuk mengerjakan tugas. Malam harinya ia
langsung tertidur pulas sementara kedua saudaranya masih sempat belajar. Akhirnya di sekolah pun
Adit di hukum.
Adite: Aku minta tugas kalian, cepat, aku lupa mengerjakan tugasku kemarin.
Yajitte: Pasti nanti tidak selesai dan kamu kena hukum (sambil menyerahkan buku tugasnya)
Adite: Ya maaf!
Parise: Makanya, lain kali jangan malas belajar! Ingat kata ayah, belajar itu untuk kita sendiri, coba nih
seperti aku jadi di sayang ibu guru dan pak guru, kan enak!
Yajitte: Iya benar Dit, besok kamu jangan malas belajar deh!
Parise: Ya sudah..
Yajitte: Iya, yuk kita pulang, yang penting besok jangan sampai di hukum lagi.