&
PENYULUHAN
KESEHATAN
BY:
Hermawan WAP, S. Kep
DEFINISI
• PENDIDIKAN KESEHATAN
Adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan social,
maka masyarakat harus mampu mengenal dan
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dam mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan
fisik, sosial, budaya, dan sebagainya).
DEFINISI
• PENYULUHAN
Adalah proses perubahan perilaku dikalangan
masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu
melakukan perubahan demi tercapainya
peningkatan dan perbaikan kesejahteraannya
(Subejo, 2010).
PENGERTIAN PENYULUHAN KESEHATAN SAMA
DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PUBLIC HEALTH EDUCATION)
• Yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
individu.
• Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut
individu atau kelompok dapat memperoleh pengetahuan
tentang kesehatan yang lebih baik.
• Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perilakunya.
• Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut
dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
sasaran.
PERBEDAAN PENDIDIKAN DAN
PENYULUHAN KESEHATAN
No. PENYULUHAN KESEHATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
1. DIMENSI SASARAN
PAPAN/BILL BOARD
Yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai diisi dengan
pesan-pesan atau informasi – informasi kesehatan. Media papan di sini
juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang
ditempel pada kendaraan umum (bus/taksi).
Terima kasih
PERILAKUKESEHATAN
1. Konsep perilaku
• Skinner (1938) seorang ahli perilaku mengemukakan
bahwa perilaku adalah merupakan hasil hubungan
antara perangsang (stimulus) dan tanggapan
(respons). Ia membagi respons menjadi 2 :
• a. Respondent respons/reflexive respons, ialah
respons yang ditimbulkan oleh rangsangan tertentu.
Perangsangan semacam ini disebut elicting stimuli,
karena menimbulkan respons-respons yang relatif
tetap, misalnya : makanan lezat menimbulkan
keluarnya air liur, cahaya yang kuat akan
menimbulkan mata tertutup, dll. Respondent
respons (respondent behavior) ini mencakup juga
emosi respons atau emotional behavior.
Emotional respons ini timbul karena hal yang
kurang mengenakkan organisme yang
bersangkutan. Misalnya menangis karena
sedih/sakit, muka merah (tekanan darah meningkat
karena marah). Sebaliknya hal-hal yang
mengenakkan pun dapat menimbulkan perilaku
emosional misalnya tertawa, berjingkat-jingkat
karena senang, dll.
b. Operant Respons atau instrumental respons, adalah
respons yang timbul dan berkembang diikuti oleh
perangsangan tertentu. Perangsang semacam ini
disebut reinforcing stimuli atau reinforcer, karena
perangsangan-perangsangan tersebut memperkuat
respons yang telah dilakukan oleh organisme. Oleh
karena itu, perangsang yang demikian itu mengikuti
atau memperkuat sesuatu perilaku tertentu yang telah
dilakukan. Contoh : Apabila seorang anak belajar atau
telah melakukan suatu perbuatan, kemudian
memperoleh hadiah, maka ia akan menjadi lebih giat
belajar atau akan lebih baik lagi melakukan perbuatan
tersebut. Dengan kata lain, responsnya akan lebih
intensif atau lebih kuat lagi.
2. Perilaku kesehatan
• Yaitu suatu respon seseorang (organisme) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.
Perilaku kesehatan mencakup 4 (empat) :
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu
bagaimana manusia merespons, baik pasif (mengetahui,
mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya
maupun di luar dirinya, maupun aktif (tindakan) yang
dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut.
Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya
sesuai dengan tingkatan-tingkatan pencegahan penyakit,
misalnya : perilaku pencegahan penyakit (health prevention
behavior), adalah respons untuk melakukan pencegahan
penyakit, misalnya : tidur dengan kelambu untuk mencegah
gigitan nyamuk malaria, imunisasi,dll. Persepsi adalah
sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui panca indra.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan, baik
pelayanan kesehatan tradisional maupun modern.
Perilaku ini mencakup respons terhadap fasilitas
pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan
obat-obatan, yang terwujud dalam pengetahuan,
persepsi, sikap dan pengguanaan fasilitas, petugas dan
obat-obatan.