Tujuan penelitian:
Menilai risiko neonatus yang terkait dengan bayi
kembar kedua yang berbeda presentasinya setelah
persalinan pervaginam bayi kembar pertama: bukan
kepala (sungsang dan melintang dipertimbangkan
bersama-sama dan secara terpisah) dan kepala
Bahan dan Metode
Lokasi: Perancis
Kohort didesain khusus untuk menilai efek metode persalinan yang direncanakan
dan manajemen persalinan terhadap hasil neonatus pada bayi kembar.
Bahan dan Metode; Analisis sekunder kohort
JUMODA
Trauma lahir (fraktur humerus, femur, atau cranium, cedera tulang belakang, atau paralisis pleksu
brakialis);
Cedera nervus frenikus atau fasialis yang muncul pada usia 72 jam atau saat keluar rumah sakit;
Perdarahan subdural atau intraserebral yang dikonfirmasi oleh ultrasonografi, computed tomography,
atau magnetic resonance imaging);
Sepsis neonatal yang terbukti selama rawat inap neonatus, ditentukan oleh kultur darah positif
atau kultur cairan serebrospinal;
Displasia bronkopulmoner, didefinisikan sebagai kebutuhan akan oksigen tambahan pada usia
kehamilan paskakelahiran 36 minggu;
Tingkat persalinan caesar pada bayi kembar kedua lebih rendah pada
presentasi bokong daripada di kelompok presentasi kepala (1,4% dibanding
3,1%, P = 0,003)
P • Semua wanita hamil yang melahirkan bayi kembar dengan usia kehamilan 32
minggu keatas dengan persalinan pervagina pada bayi kembar pertama.
I (Importance)
A (applicable)
Validity
Apakah awal penelitian didefenisikan dengan jelas dan taat asas, misalnya saat diagnosis
ditegakkan? Ya
Apakah outcome dinilai dengan kriteria objektif, bila mungkin tersamar? Outcome dinilai secara
objektif namun tidak tersamar
Apakah hasil sudah divalidasi pada kelompok subjek yang lain? Tidak
Importance