Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PANCASILA

Oleh : Aditya
Aditya ando yosafat
Ade mulyanto roby
Arfi mardiantio
Benediktus kevyn dwinanda ariaanto
Muhammad fahreza
Yakub taruli septanto hutagaol
PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA
1. Menelusuri konsep negara

Menurut diponolo (1975: 23-25) Negara adalah suatu organisasi


kekuasaan yang berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata
tertib atas suatu umat di suatu daerah tertentu.
Sejarah dengan pengertian Negara tersebut, diponolo menyimpulkan
3 unsur yang menjadi syarat mutlak bagi adanya Negara yaitu:
a. unsur tempat, atau daerah, wilayah teritori.
b. unsur manusia atau umat (baca masyarakat) rakyat atau bangsa.
c. unsur organisasi atau tata kerjasama atau tata pemerintahan .
Ketiga unsur tersebut lazim dinyatakan sebagai unsur konstitutif ada juga unsur
lain, yaitu unsur deklaratif dalam hal ini pengakuan dari Negara lain.
Dua perspektif tata Negara Konsep da tujua negara

a) Negara dalam keadaan diam Negara, pasti ada tujuan untuk apa
yaitu fokus pengkajiannya Negara itu di dirikan. Ada
beberapa tujuan Negara
terutama kepada bentuk dan diantaranya:
struktur organisasi Negara. a) kemerdekaan sebagai tujuan
b) Negara dalam keadaan gerak, Negara .
yang fokus pengkajiannya b) kekuatan, kekuasaan dan
terutama kepada mekanisme kebesaran atau keagungan
sebagai tujuan Negara.
pelanggaran lembaga baik di
pusat maupun daerah. c) kesejahteraan dan kebahagiaan
hidup sebagai tujuan Negara.
d) keadilan sebagai tujuan Negara.
e) kepastian hidup, keamanan dan
ketrtiban sebagai tujuan Negara.
Tujuan yang ingin dicapai setiap orang mungkin sama, yaitu
kesejahteraan dan kebahagiaan. Tapi cara yang ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut berbeda-beda bahkan terkadang saling bertentangan jalan
yang di tempuh untuk mewujutkan tujuan tersebut kalau disederhanakan
dapat digolongkan ke dalam 2 aliran yaitu:
a) Aliran liberal individualis
b) Aliran kolektif atau sosialis

Pada umumnya tujuan suatu Negara termasuk ke dalam UUD atau


konstitusi Negara tersebut. Tujuan Negara republik Indonesia apabila
disederhanakan yaitu mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin
keamanan seluruh bangsa dan seluruh wilayah Negara. Oleh karena itu,
pendekatan dalam mewujudkan tujuan Negara tersebut dapat dilakukan
dengan 2 pendekatan yaitu:
1. Pendekatan kesejahteraan ( prosperity approach )
2. Pendekatan keamanan ( security approach )
3. Menelusuri Konsep dan
Urgensi Negara
Secara Etimologis, dasar Negara maknanya identik dan istilah
grundrom (norma dasar), Rechside (cinta hukum, sdruat sidee (cita negara) ,
bahwa dasar Negara bersifat universal.
Dasar Negara dapat di artikan sebagai landasan dan sumber dalam
membentuk Negara dan juga sumber dari segala hukum Negara. Kedudukan
dasar Negara berbeda dengan kedudukan peraturan perundang-undangan
karena dasar Negara merupakan sumber dari peraturan perundang-
undangan. Implikasi dari kedudukan dasar dari Negara ini, maka dasar
Negara bersifat permanent sedangkan perundang-undangan bersifat
fleksibel dalam arti dapat diubah dengan tuntunan zaman.
Hans Narwiasky menjelaskan dalam suatu Negara terdapat kaidah
tertinggi, yang kedudukannya lebih tinggi dari pada UUD, kaidah tertinggi
dalam tatanan kesatuan hukum dalam Negara disebut Staat Fundamental
norm, yang untuk Indonesia berupa pancasila.
Dalam pandargan lain, pengembangan teori dasar Negara dapat diambil
dari pidato Mr. soepomo kata ‘’cita Negara’’ merupakan terjemahan dari ‘’staat
side’’ dalam kepustakaan jerman dan belanda kata asing itu menjadi terkenal
setelah beliau menyampaikan pidatonya pada pleno BPUPKI pada 31 mei 1945.
Aritoteles memberikan pandangannya bahwa “suatu Negara yang baik
adalah Negara yang diperintahkan oleh konstitusi dan kdaulatan hukum-hukum
sebagai suatu ketentuan peraturan yang mengikuti, norma hukum akan
berdasarkan pada norma hukum yang lebih tinggi dan bersumber lagi pada norma
hukum lebih tinggi lagi.
Dengan demikian dasar Negara merupakan suatu norma dasar dalam
penyelenggaran bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum dan
sekaligus sebagai cita hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu
Negara.
Prinsip bahwa Negara itu bertingkat dan bersanding dalam UU No 12
Tahun 2011 tentang pembentukkan peratuan perundang-undangan, yang
tercermin pada pasal 7 yang menyebutkan jenis dan hierarki perundang-undangan
yaitu sebagai berikut:
1. UUD 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat
3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Peraturaran Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan daerah Kabupaten
Pengertian Urgensi adalah berasal dari kata urgere yaitu mendorong dan jika
dilihat dari bahasa inggris “urgent’ Istilah urgensi merujuk pada sesuatu yang
mendorong kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan. Pengertian esensi
merupakan Inti / hakikat (hal yang pokok).
a) Esensi pancasila sebagai dasar negara
Sejak tanggal 18 agustus 1945 bangsa Indonesia telah sepakat untuk
menerima secara resmi pancasila dan telah di tetapkan sebagai dasar dan ideologi
negara. Mahfud M.D. (2009) menegaskan bahwa penerimaan pancasila sebagai dasar
Negara telah melahirkan konsekuensi berlakunya pancasila sebagai pendoman
penuntun untuk membuat kebijakan-kebijakan Negara, terutama dalam politik
hukum nasional. Lebih lanjut, mahfud M.D. menyatakan bahwa dari pancasila telah
lahir sekurang-kurangnya 4 kaidah penuntun dalam pembuatan politik hukum atau
kebijakan Negara sebagai berikut.
1. Kebijakan umum dan politik hukum harus tetap menjaga integritas atau
keutuhan bangsa, baik secara ideologi maupun teritori.
2. Kebijakan umum dan politik hukum haruslah di dasarkan pada upaya
membangun demokrasi (kedaulatan rakyat) dan nomokrasi (Negara hukum)
sekaligus.
3. Kebijakan umum danpolitik hukum harus didasarkan pada upaya membangun
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Kebijakan umum dan politik hukum haruslah di dasarkan pada prinsip toleransi
beragama yang berkeadaban. Pancasila sebagai dasar Negara menurut pasal 2
UU republik Indonesia no 12 tahun 2012 tentang peraturan perundang-
undangan, merupakan sumber dari segala sumber hukum. Kemudian dinyatakan
dalam penjelasan pasal 2 tersebut bahwa pancasila sebagai dasar dan ideologi
Negara serta sekaligus dasar filosofi Negara, sehingga setiap kebijkan atau
peraturan tidak boleh bertentangan dengan nilai pancasila.
Kedudukan pancasila sebagai dasar Negara
dapat dirinci sebagai berikut:
1. pancasila adalah sumber dari segala sumber
hukum-hukum Indonesia.
2. meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945
3. mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar Negara.
4. mengandung norma yang mengharuskan UUD
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
dan lain-lain penyelenggara Negara memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. merupakan sumber semangat abadi UUD 1945
bagi penyelenggaraan Negara, para pelaksanaan
pemerintahan
b) Urgensi pancasila sebagai dasar Negara
kita dapat memahami urgensi dari dua
pendekatan, yaitu insituasional (kelembagaan) dan
human resourses (personal / sumber daya manusia).
Pendekatan institusional, yaitu mendorong untuk
menyelenggarakan negara dengan bersumber dari
nilai – nilai Pancasila sehingga Negara Indonesia
memenuhi unsur – unsur sebagai Negara modern,
yang menjamin terwujudnya tujuan Negara atau
terpenuhinya kepentingan nasional.
4. Argumen tentang dinamika
manusia
Pancasila sebagai dasar Negara melalui proses yang cukup
panjang. Mulanya adat istiadat menjadi kekuatan yang membentuk
pandangan hidup. Pada 1 Juni 1945 barulah Pancasila disuarakan
menjad dasar Negara yang di resmikan pada 1 Juni 1945 dengan
dimasukan dalam sila-sila pancasila dalam pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945.

Berdirinya Indonesia ditandai dengan dibacakannya teks


proklamasi pada 17 Agustus 1945,bangsa Indonesia sepakat
pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
berlandaskan pancasila dan uud 1945. Namun pemerintah. Indonesia
mempraktikan system demokrasi liberal sejak November 1945
sampai ditetapkannya dekrit presiden pada 5 Juli 1959.
Setelah dilaksanakannya dekrit presiden, Indonesia mulai di ganggu dengan
munculnya paham lain. Keadaan tersebut dimanfaatkan paham haluan kiri
(komunis). Puncaknya adalah peristiwa G30SPKI 1965. Peristiwa ini pemicu
berakhirnya pemerintahan soekarno dan di ganti oleh soeharto.

Pada tahun 2004 sampai sekarang, berkembang gerakan para akademis dan
pemerhati serta pecinta pancasila. Hal tersebut ditujukan untuk
mengembalikan eksistensi pancasila serta menegaskan pancasila sebagai
dasar Negara guna menjadi sumber hukum dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
5. Argumen tentang tantangan
terhadap pancasila
Zaman globalisai dewasa ini banyak ancaman bagi ketahanan
mental ideologi pancasila. Bagaimana agar pancasila tidak tergerus
zaman, pancasila justru harus menjadi benteng dan jawaban tantangan
terhadap unsur social, politik, ekonomi, budaya dan agama juga paham-
paham liberalism,kapitalisme,komunisme,pragmatism,dan hedonisme.
Dilihat dari kehidupan masyarakat dapat di ambil contoh dari
munculnya otonomi daerah, masyarakat cenderung merasa bebas tanpa
ada tuntutan norma-norma pancasila sehingga memunculkan sikap
anarkisme yang dilakukan oleh elemen masyarakat terhadap fasilitas
public dsb dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat dan
menyampaikan pendapat. Dimana sila ke-4 kita?
Dilihat dalam pemerintahan juga contohnya banyak aparat sipil
maupun militer yang tidak mencerminkan kenegaraan dan pancasila itu
sendiri. Banyak oknum sipil maupun militer yang hanya melaksanakan
kepentingan pribadi ataupun suatu kelompok. Dimana letak sila ke-2 dan
ke-3? Ini hanya sebagian kecil permasalahan yang kami angkat bagaikan
gunung es yang tidak terlihat justru lebih besar dari yang Nampak di
permukaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai